Anda di halaman 1dari 26

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Dosen Pengampuh :
Imsar, SEI, M.Si

Disusun Oleh :
Ariyadi (0501202090)
Arsiah Dwi Cintana (0501202025)
Fudla Azzuhra Rahmwan (0501201037)
Habib Fitrah (0501201163)
Muhammad Tareq Aziz (0501202097)
Putri Amanda (0501202065)
Riska Syahputri Nasution (0501201010)
Zakiah Rahmi Siagian (0501201038)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SUMATERA UTARA MEDAN 2021
Pengantar Ekonomi Mikro
A. Definisi, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari suatu perilaku
individu dan masyarakat yang dapat membuat pilihan (dengan atau tanpa uang)
menggunakan berbagai sumber yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik
untuk bisa menghasilkan suatu barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan
manusia yang (relatif) tidak akan terbatas.

Barang dan jasa yang dapat dihasilkan kemudian didistribusikan untuk suatu
kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa yang akan datang kepada berbagai
individu dan juga kelompok masyarakat.

• Definisi ilmu ekonomi menurut para ahli

▪ Aristoteles
Aristoteles berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah suatu cabang
yang bisa digunakan melalui dua jalan yaitu adanya kemungkinan untuk
dipakai dan kemungkinan untuk ditukarkan dengan barang. (Nilai
pemakaian dan nilai pertukaran).

▪ Menurut Adam Smith


Ilmu ekonomi menurut Adam Smith, merupakan ilmu sistematis yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan
sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan tertentu.

▪ Menurut M. Manullang
Menurut M. Manullang ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana memenuhi keinginan manusia atau masyarakat demi
tercapainya kemakmuran. Kemakmuran adalah kondisi dimana manusia
bisa memenuhi kebutuhannya, baik berupa barang atau jasa.

▪ Menurut Von Neumann dan Mogenstern


Ilmu ekonomi adalah disiplin ilmu yang sangat disayangkan apabila
digunakan secara tidak ilmiah. Sebab para tokoh terkemuka nya sibuk
mengurusi solusi untuk masalah yang terjadi pada zaman itu.

▪ Menurut Richard G. Lipsey


Richard G. Lipsey mengutarakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka guna media
yang tidak terbatas.

▪ Menurut Khursid Ahmad


Ilmu ekonomi adalah sebuah usaha sistematis untuk memahami
permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungan dengan
permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.

▪ Menurut Abraham Maslow Abraham Maslow


Berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang berguna untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan hidup manusia. Permasalahan
disini tentunya berupa masalah tentang perekonomian sesuai prinsip dan
teori yang efektif serta efisien.

▪ Menurut John Stuart Mill


John Stuart Mill, seorang filsuf empiris yang terkenal di Inggris
berpendapat bahwa ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu praktis atau
sains praktikal yang mempelajari tentang seluk beluk penagihan dan
pengeluaran. Juga tentang kegiatan produksi dan distribusi kekayaan.

▪ Menurut Amwal
Menurut amwal, ilmu ekonomi adalah ilmu untuk menentukan sebuah
keputusan yang efektif. Keputusan ini diambil guna mengelola sumber
daya yang ada. Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
individu atau masyarakat.

▪ Menurut Suherman Rosyidi


Filsuf asal indonesia Suherman Rosyidi mengatakan, pengertian ilmu
ekonomi adalah cabang ilmu pengetahuan yang sungguh-sungguh
memberikan pengetahuan. Pengetahuan disini maksudnya segala yang
berkaitan dengan gejala-gejala yang timbul di lingkungan masyarakat.
Gejala-gejala tersebut timbul akibat sejumlah perbuatan manusia itu
sendiri. Perbuatan manusia ini adalah upaya-upaya mereka dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Dengan kata lain usaha untuk mencapai
kemakmuran hidup manusia.

▪ Menurut Louis Cantori


Terdapat kemiripan pendapat antara louis Cantori dengan Khursid
Ahmad yang menilai ilmu ekonomi dari sudut pandang Islam. Louis
Cantori berpendapat bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang didasari atas
segi Islam. Yaitu mengenai masalah yang menjamin berputarnya harta
yang dimiliki oleh manusia.
Tujuan ilmu ekonomi

• Dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.


• Membantu pelaku ekonomi untuk menganalisis pola perilaku konsumtif
masyarakat.
• Memberikan pengertian tentang potensi dan keterbatasan suatu kebijakan
ekonomi.
• Menumbuhkan kepekaan tentang ekonomi global terhadap masyarakat.1

Ruang lingkup ilmu ekonomi terbagi menjadi 2 yaitu mikro ekonomi dan makro
ekonomi.

• Teori mikro ekonomi

1 Moh Nurul Qomar, Telaah Kritis Masalah Ekonomi Perspektif Muhammad Baqir al-Sadr (IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi
Islam)
Teori mikro ekonomi atau ekonomi mikro boleh diartikan sebagai “ilmu
ekonomi kecil”. Berdasarkan kepada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori
mikro ekonomi dapat didefinisikan sebagai: satu bidang studi dalam ilmu
ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan
kegiatan perekonomian. Ekonomi mikro konvensional ini didasarkan pada
prilaku individu-individu yang secara nyata terjadi disetiap unit ekonomi,
prilaku individu dari setiap unit ekonomi tersebut akan bertindak dan
berprilaku sesuai dengan norma dan aturan menurut persepsinya masing-
masing. Pembahasan prilaku konsumsi ekonomi mikro konvensional hanya
memperhatikan perubahan pada variabel ekonomi, seperti harga dan
pendapatan. Sedangkan dalam pembahasan ekonomi mikro islam, justru
faktor moral dan norma yang terangkum dalam tatanan syari’ah akan ikut
menjadi variabel yang penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis.
Ekonomi mikro islam menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh
setiap unit ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syari’ah sebagai
variabel yang utama. Dalam ekonomi mikro islam, kita menganggap bahwa
basic ekonomi (variabelvariabel ekonomi) hanya memenuhi segi necessary
condition, sedangkan moral dan tatanan syari’ah akan memenuhi unsur
sufficient condition dalam ruang lingkup pembahasan ekonomi mikro.

Isu pokok yang dianalisis dalam teori mikroekonomi adalah:


bagaimanakah caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia
secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan?Analisis
seperti ini dibuat berdasarkan kepada pemikiran bahwa (i) kebutuhan dan
keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan (ii) kemampuan faktor-faktor
produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat adalah terbatas. Berdasarkan kepada kedua pemikiran
ini, teori mikroekonomi bertitik tolak kepada pemisalan bahwa faktor-faktor
produksi yang tersedia selalu sepenuhnya digunakan. Keadaan ini
mendorong masyarakat untuk memikirkan cara yang paling efisien dalam
menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.

• Teori makro ekonomi

Makro berarti besar. Analisis makro ekonomi merupakan analisis


terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan
tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil
dalam perekonomian. Dalam menganalisis kegiatan pembeli (dalam
makroekonomi mereka dinamakan sebagai konsumen), yang dianalisis
bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli tetapi keseluruhan pembeli
yang ada dalam perekonomian. Begitu pula, dalam menganalisis tingkah laku
produsen, yang diamati bukanlah kegiatan seorang produsen tetapi kegiatan
keseluruhan produsen dalam perekonomian.

Dalam teori makroekonomi analisis meliputi aspek berikut: (i)


penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya;
(ii) masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya; (iii)
bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah-masalah
ekonomi yang timbul. 2

B. Masalah Ekonomi (Wants, Needs, Scarcity, Choioce)


Dalam konsep ekonomi konvisional, motif ekonomi mengarah pada pemenuhan
keinginan (wants) individu manusia yang tak terbatas dengan menggunakan faktor-
faktor produksi yang terbatas, akibatnya masalah ekonomi konvensional adalah
kelangkahan (scarcity) dan pilihan (choioces). Dalam ekonomi Islam motif ekonomi
lebih diarahkan pada kebutuhan dasar (needs) yang tentunya ada batasnya (Arcaya,
2007). Ini jelas bahwa dalam Islam memandang masalah kelangkaan itu relatif yang
tidak terjadi dengan sendirinya melainkan di antaranya disebabkan oleh perilaku
manusia dalam aktivitas ekonomi. Pandangan bahwa faktor-faktor produksi itu
langka atau sumber daya terbatas maka telah menyalahi ayat-ayat Allah Adza
Wajalla di antaranya:
Lukman ayat 31 :

Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di


laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari
tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.
Hud ayat 61 :

Artinya: Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya,
Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa
hamba-Nya)".
Maksudnya : manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan
memakmurkan dunia.

2
Muhammad Ridwan, dkk, Buku Diktat (Ekonomi Mikro Islam)
An Najm 48 :

Artinya: Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan


kecukupan.
Dalil tersebut sudah cukup memberikan gamabaran bahwa karunia Allah
sangatlah luas, dan Allah Adza Wajalla dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah bahwa
Allah menjamin rezeki seseorang sampai meninggal dunia. Dalam surah Hud ayat 6
Allah berfirman :

Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
Dengan demikian motif aktivitas ekonomi dalam Islam adalah usaha
pemenuhan kebutuhan dalam batas-batas tertentu untuk mencapai maslahah atau
falah. Falah merupakan kemuliaan termasuk kesejahteraan di dunia dan
kebahagiaan di akhirat. Falah ini hanya mungkin tercapai dengan ketaatan kepada
Allah atau melaksanakan ajaran Islam secara menyeluruh (kaffah). Sebagian
manusia mengatur kebahagiaan dengan terpenuhinya sebagian kebutuhan dan
keinginannya atau terpenuhinya sejumlah materi, dan ada pula menamakannya
dengan kesuksesan. Jika ini ukurannya maka dapat dikatakan bahwa sukses seperti
ini adalah kesuksesan semu dan belum tentu bahagia sedangkan bahagia tentu
didalamnya sukses.

kemudian, prinsip ekonomi konvensional adalah “mencari keuntungan


setinggi-tingginya dengan pengorbanan sekecil-kecilnya”. Prinsip ini tidak salah,
namun secara realita banyak menggelincirkan manusia termasuk muslim sendiri
dalam jurang keserakahan dan kerakusan serta ketamakankan. Dengan prinsip ini
orang atau pembisnis sedapat mungkin menghindari risiko sekecil-kecilnya, bahkan
kalau perlu risiko atau pengorbanan itu nol (tidak ada). Dengan demikian tidak
mengherankan jika banyak di antara kaum muslimin ( baik pemilik modal atau
ataupun bank dan lembaga keuangan lainnya) yang hanya menginvestasikan
uangnya dan meminjamkan uangnya untuk mendapatkan keuntungan tanpa terjun
langsung dalam risiko atau konsekuensi keuntungan tersebut, padahal dalam kaidah
fikih muamalah tidak ada keuntungan tanpa ikut mengambil risiko usaha atau dapat
dikatakan bahwa tidak ada keuntungan riil tanpa melibatkan biaya ekonomi riil. 3

3
La Ode Alimusa, Manajemen Perbankan Syariah Suatu Kajian Ideologis dan Teoritis, Penerbit Deepbulish (Grub
Penerbitan CV BUDI UTAMA, 2020)
C. Metode Ilmu Ekonomi

Epistemologi di dalam Islam tidak berpusat kepada manusia yang menganggap


manusia sebagai makhluk yang menentukan segala-galanya, melainkan berpusat
kepada Allah, sehingga berhasil atau tidaknya sebuah aktivitas ekonomi tergantung
kepada iradat Allah. Studi tentang epistemologi ekonomi Islam, berarti membahas
sumber pengetahuan ekonomi Islam. Menurut M. Akram Khan, sumber
pembentukan ilmu ekonomi Islam adalah:
1. Al-quran
2. As-Sunnah
3. Hukum Islam dan Yurisprudensinya (Ijtihad)
4. Sejarah Peradaban Umat Islam
5. Berbagai data yang berkaiatan dengan kehidupan ekonomi

Sementara itu Chowdhury (2008), merumuskan metodologi islamic economic


dengan istilah shuratic process. Penggunaan istilah shuratic berasal dari kata syura
(musyawarah), untuk menunjukkan bahwa proses ini bersifat konsultatif dan dinamis.
Metodologi ini merupakan upaya untuk menghasilkan ilmu pengetahuan yang bersifat
transenden, sekaligus didukung oleh kebenaran empiris dan rasional yang merupakan
tolak ukur utama kebenaran ilmiah saat ini. Sementara seorang muslim meyakini
bahwa kebenaran utama dan mutlak berasal dari Allah, Sedangkan kebenaran dari
manusia bersifat tidak sempurna. Akan tetapi manusia dikaruniai akal dan berbagai
fakta empiris di sekitarnya sebagai wahana untuk memahami kebenaran dari Allah.
Perpaduan kebenaran wahyu dan kebenaran ilmiah akan menghasilkan suatu
kebenaran yang memiliki tingkat keyakinan yang tinggi.

Dalam perspektif Islam, eksistensi suatu metodologi merupakan sebuah


keniscayaan, sebab prinsip dasar ajaran Islam adalah kebenaran. Manusia
diperintahkan untuk mengikuti kebenaran dan dilarang mengikuti persangkaan.
Untuk memperoleh kebenaran itu manusia harus memiliki pengetahuan. Ekonomi
Islam sebagai sebuah disiplin ilmu yang bersumber dari syari’ah memiliki metodologi
tertentu sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam itu sendiri.

Dengan demikian, epistemologi ilmu ekonomi konvensional jelas berbeda


dengan ilmu ekonomi Islam. Ilmu ekonomi Barat disusun berdasarkan metodologi
dengan pendekatan rasionalisme dan empirisme, dengan demikian sumbernya
adalah rasio dan pengalaman. Sedangkan ilmu ekonomi Islam bersumber dari
syari’ah (Alquran dan Sunnah). Oleh karena itu dalam beberapa hal metodologi ilmu
ekonomi Islam berbeda dengan ilmu ekonomi Barat, namun dalam beberapa hal
keduanya dapat menggunakan metodologi yang sama, khususnya pada tataran
penggunaan ijtihad.

Zarqa (Raza et al, 2008), menjelaskan bahwa ekonomi Islam itu terdiri dari 3
kerangka metodologi. Pertama adalah presumptions and ideas, atau yang disebut
dengan ide dan prinsip dasar dari ekonomi Islam. Ide ini bersumber dari Al Qur’an,
Sunnah, dan Fiqih Al Maqasid. Ide ini nantinya harus dapat diturunkan menjadi
pendekatan yang ilmiah dalam membangun kerangka berpikir dari ekonomi Islam
itu sendiri. Kedua adalah nature of value judgement, atau pendekatan nilai dalam
Islam terhadap kondisi ekonomi yang terjadi. Pendekatan ini berkaitan dengan
konsep utilitas dalam Islam. Ketiga, yang disebut dengan positive part of economics
science. Bagian ini menjelaskan tentang realita ekonomi dan bagaimana konsep
Islam bisa diturunkan dalam kondisi nyata dan riil. Melalui tiga pendekatan
metodologi tersebut, maka ekonomi Islam dibangun.

Hasil penelitian metodologi ilmu ekonomi Islam tersusun secara sistimatis


sebagai berikut:

Quran & Sunnah

Ushul Fiqh & Qawaid

Syariah
Akhlaq

Fiqh Muamallah
- Nilai Ekonomi Islam
Sejara
h - Prinsip Ekonomi
Islam Islam

Konsumsi
Metod
e
Deduk
si
Produksi

Teori
Realita
Ekono Distribusi
s
mi
Ekono
mi

Makro Ekonomi

Membicarakan aksiologi semata tidak sempurna, tanpa mengkaji aksiologisnya.


Karena itu mengkaji epistemologi islam harus mengikutsertakan kajian aksiologis.
Kajian aksiologis ekonomi Islam ialah membicarakan ekonomi islam dari segi nilai
dan manfaat dari ilmu selain bersumber Alquran dan Hadits. Epistemologi di dalam
Islam juga bisa bahkan harus menggunakan ijtihad (penalaran). Sehingga epistemologi
dalam Ekonomi memiliki beberapa macam antara lain : (a) perenungan (contemplation)
tentang sunnatullah sebagaimana dianjurkan didalam Alquran, (b) penginderaan
(sensation), (c) Tafaqquh (perception, concept), (d) penalaran (reasoning).4

D. Kebijakan Ekonomi
Ketika kita berada di dunia perekonomian maka akan senantiasa melihat
berbagai permasalahan dan persoalan dalam perjalanannya. Maka dengan hal
tersebut diperlukan sebuah filter atau alat yang mampu mengatasi permasalahan
yang ada. Tak lain dan tak bukan adalah kebijakan pemerintah. ada banyak
kebijakan pemerintah dalam perekonomian, seperti kebijakan fiskal, peran kebijakan
moneter, kebijakan ekonomi makro, kebijakan ekonomi mikro dan lain sebagainya.
Namun dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas dan memberikan informasi
mengenai kebijakan ekonomi mikro. Sebelum membahas lebih jauh mengenai
kebijakan ekonomi mikro, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu
ekonomi mikro.
Ekonomi mikro adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari dan
membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan perekonomian dalam
ruang lingkup atau cakupan yang kecil. Pembahasan ekonomi mikro ini di fokuskan
pada segala bentuk perilaku ekonomi dalam lingkup individu, rumah tangga,
perusahaan dan pasar. Selain itu ekonomi mikro juga membahas mengenai
pemanfaatan dari sumber daya ekonomi bagi kehidupan masyarakat serta perilaku
produsen dan konsumen dalam melakukan inetraksi di dalam pasar. Dan pada
dasarnya cakupan dari pembahasan ekonomi mikro yakni terbatas pada kegiatan
ekonomi yang lebih sempit dan khusus. Dari sini bisa disimpulkan bahwasannya ada
beberapa komponen penting yang dibahas dalam ekonomi mikro, antara lain :

1. Interaksi pasar barang


Interaksi yang terjadi di pasar barang termasuk ke dalam bagian kecil
perekonomian. Alur barang akan menjadi pembahasan karena di sini pasti
ada sebuah poin penting baik permasalahan ataupun keuntungan yang ada
di dalamnya dan perlu dilakukan pnilaian terhadapnya.

2. Interaksi pasar faktor produksi


Produksi merupakan salah satu kegiatan penting dalam sebuah
perekonomian, dengan adanya pproduksi inilah roda perekonomian akan
terus berputar jika produksi mengalami masalah dan hambatan maka
perputaran ekonomi juga akan mengalami gangguan. Produksi termasuk ke
dalam lingkup kecil perekonomian maka masih termasuk dalam pembahasan
ekonomi mikro.

3. Perilaku konsumen dan produsen


Perilaku konsumen dan produsen dalam perekonomian merupakan
salah satu fokus kajian dari ekonomi mikro. Dua pihak ini menjadi penting
dalam perekonomian karena mereka lah yang mewarnai perjalanan
perekonomian.

Itulah sekilas pengertian tentang ekonomi mikro. Selanjutnya kita akan


membahas tentang kebijakan ekonomi mikro. Perlu kita ketahui bersama
bahwasannya pengertia dari kebijakan ekonomi mikro adalah suatu kebijakan yang
4
Soleh Rosyad, Metode Ilmu Pengetahuan Islam (Jurnal Aksioma Ad-Diniyah)
ditetapkan oleh pemerintah dan ditujukan khusus pada semua perusahaan tanpa
melihat jenis kegiatan yang dilakukan atau sektor apa dan wilayah mana
perusahaan tersebut melakukan kegiatan perekonomian (beroperasi). Secara
umum kebijakan ekonomi mikro lebih didominasi oleh pembangunan dan perbaikan
infrastuktur, karena dengan infrastruktur yang baik secara otomatis arus modal dan
barang pasti akan lancar.

Berkaitan dengan infrastuktur banyak pendapat para ahli yang mengatakan


bahwa pemerintah akan melaksanakan kebijakan ekonomi mikro dalam
pembangunan dan perbaikan infrastuktur dengan menggunakan dana APBD yang
berasal dari APBN yang ada. Hal ini perlu dillakukan karena dengan adanya
infrastuktur yang baik maka akan mendatangkan beberapa hal positif bagi
perekonomian suatu negara, antara lain :

• Dengan infrastuktur yang baik, maka arus modal, barang dan input akan
lancar dan proses produksipun juga menjadi lancar dengan keadaan ini maka
permintaan pasar akan selalu terpenuhi tepat waktu.
• Dengan infrastuktur yang baik, maka distribusi komiditas modal dan hasil
industri akan menjadi lancar, hal ini akan membuat penawaran agregat dalam
perekonomian daerah meningkat.
• Dengan infrastuktur yang baik dan mendukung tentunya akan berimbas pada
pertumbuhan ekonomi serta memperlancar arus barang dan juga mampu
menekan terjadinya inflasi.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwasannya keberadaan iinfrastuktur akan


menentukan kelanjutan dari perputaran roda perekonomian maka dari itu fokus
pertama kebijakan mikro adalah pada pembangunan dan perbaikan infrastuktur.
Setelah infrastruktur sudah baik, maka kebijakan-kebijakan lain akan dilakukan oleh
ekonomi mikro, antara lain :

1. Kebijakan harga terendah

Harga keseimbangan merupakan sebuah kewajiban yang harus ada di


pasar, dengan harga ini maka tidak ada satu pihak pun yang dirugikan. Hal ini
perlu dilakukan karena setiap saat harga akan mengalami kondisi yang
fluktiatif, dimana kadang naik dan kadang bisa turun bahkan tetap. Salah satu
kebijakan yang mengatur alur harga agar terbentuk keseimbangan harga
adalah floor price atau kebijakan harga terendah. Kebijakan ini diterapkan
ketika dalam kondisi jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan
sehingga menyebabkan penumpukan produk yang ada di masyarakat dan
pastinya tidak semua masyarakat akan membeli sehingga pihak yang
bersangkutan terpaksa menjual produk dengan harga yang murah. Tentu
kebijakan ini merugikan para produsen namun peran pemerintah di sini
adalah menetapkan batas minimal harga tersebut sehingga konsumen tidak
seenaknya sendiri memberikan harga dan produsen akan terlindungi.

Contohnya ketika harga beras turun terlalu rendah karena produk


tersebut tersedia sangat banyak sehingga permintaan akan otomatis
berkurang. Dan jika pada harga tersebut tidak ada yang membeli pemerintah
akan membeli hasil produksi beras tersebut melalui Bulog, kemudian
dilanjukan dan didistribusikan ke pasar. Dari penjelasan tersebut kita mampu
mengambil sebuah kseimpulan dimana kebijakan harga terendah ini akan
mempengaruhi beberapa hal yakni :
• Menetapkan harga pasar
• Menciptakan sebuah peningkatan dalam hal penawaran
• Mengurangi jumlah permintaan
• Menurunnya kualitas produk yang diperjual belikan
• Pendapatanatau pemasukan produsen

2. Kebijakan harga tertinggi

Kebijakan selanjutnya adalah kebijakan harga tertinggi, kebalikan dari


kebijakan harga terendah. Kebijakan ini diterapkan ketika kondisi pasar
mengalami ketidakpastian harga, yakni harga melonjak drastis dan sangat
tinggi, jika hal ini dibiarkan dikhawatirkan akan menimbulkan permasalah
berupa inflasi, dan kurangnya kesejahteraan masyarakat. keadaan ini bisa
terjadi karena jumlah penawaran yang rendah sehingga jumlah permintaan
semakin naik, dalam keadaan ini stok barang sangatlah kurang sehingga para
kjonsumen berlomba-lomba untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya,
di sisi lain proodusen yang tidak bertanggung jawab akan mengambil
kesempatan ini dengan menaikkan harga sesuka hati mereka.

Di sinilah peran pemerintah dibutuhkan, pemerintah bisa menerapkan


kebijakan harga tertinggi dengan tujuan membentuk harga keseimbangan dan
mampu melinfungi hak konsumen. Contoh dari penetapan harga maksimum
ini antara lain penetapan harga BBM, harga obat-obatan di apotek, tarif
angkutan umum seperti tarif bus kota, kereta api, tarif taksi, kapal laut,
pesawat dan lainnya. Di sini pemerintah berperan untuk menetapkan harga
maksimum karena permintaan dari konsumen sangatlah banyak, untuk
menghindari kenakalan dari produsen atau pihak bersangkutan yang curang.
Dari penjelasan tersebut kita bisa mengambil sebuah kesimpulan
bahwasannya kebijakan harga tertinggi atau maksimum ini mampu
mempengaruhi beberapa hal, yakni :
• Harga turun
• Membuat jumlah permintaan meningkat
• Turunnya jumlah penawaran
• Turunnya kuantitas atau jumlah produk yang diperjual belikan.

3. Kebijakan pajak

Pajak merupakan salah satu aspek yang dibahas dalam ekonomi


mikro, pajak merupakan hal yang menentukan bagi pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Dengan pajak inilah fungsi devisa negara bertambah,
pembangunan nasional gencar dilaksanakan. Namun pajak yang
dimaksudkan disini adalah pajak yang bisa melindungi produsen asli negara
tersebut. Pemerintah menetapkan pajak berbeda-beda pada setiap
komoditasnya. Salah satu contoh saat pendatang atau orang luar lebih
diminati oleh masyarakat, maka pemerintah menetapkan pajak yang tinggi
pada produk asing dengan tujuan agar harga produk asing naik dan
masyarakat akan kembali ke produk dalam negeri yang memiliki harga
cenderung murah. Pada dasarnya hal ini dilakukan adalah untuk melindungi
produsen dalam negeri.

4. Kebijakan subsidi

Subsidi merupakan salah satu bentuk intervensi atau campur tangan


pemerintah dalam hal pembentukan harga pasar. Dengan pemberian subsidi
ini diharapkan perusahaan-perusahaan baik yang sudah berkembang dan
masih baru bisa menghasilkan produk dan bersaing di pasaran sehingga
mampu mengalahkan produk luar atau impor. Subsidi tersebut diberikan oleh
pemerintah dalam hal mengendalikan harga yang bertujuan untuk melindungi
produsen dan konsumen dalam negeri serta menekan terjadinya inflasi.

E. Teori dan Model Ekonomi

Teori ekonomi merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan


mengenai faktor tertentu dari disiplin ilmu ekonomi. Model artinya pola, contoh atau
acuan akan dihasilkan. Model ekonomi adalah pola dari suatu teori ekonomi yang
dinyatakan secara verbal, diagram dan matematis.
Model ekonomi adalah suatu konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi
yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan
(identitas) dan ketidaksamaan.
1. Pengertian teori ekonomi mikro
Membahas tentang perilaku ekonomi dari masing-masing unit individu.
Berbagai unit individu ini bisa merupakan orang per orang sebagai konsumen,
investor, pekerja, maupun badan usaha atau prusahaan. Kajian mikro ekonomi akan
membahas bagaimana masing-masing unit individu membuat keputusan ekonomi.
Misalnya, bagaimana konsumen membuat keputusan pada saat melakukan
pembelian terhadap berbagai barang dan jasa yang diinginkan, dan bagaimana
menentukan pilihan atas barang dan jasa yang hendak di beli.
Bagaimana konsumen menentukan pilihan atas barang dan jasa yang hendak
di beli didasarkan ketika terjadi perubahan harga dan pendapatan; bagaimana
seorang investor membuat keputusan bisnis dan jenis usaha apa yang akan
dikelola.
2. Aspek kelangkaan dalam ilmu ekonomi
Tidak semua keinginan manusia dapat dipenuhi. Fakta ini 2 berlaku untuk
semua orang. Berkaitan dengan fakta tersebut, mikro ekonomi mengkaji tentang
keterbatasan. Ketika individu menghadapi keterbatasan sumber daya, maka ia harus
membuat pilihan ( choice) dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Apapun yang
sekarang kita dapatkan dibatasi oleh waktu, pendapatan yang terbatas, dan oleh
berbagai tingkat harga yang harus kita bayarkan.
Ketidakmampuan orang untuk memenuhi apa yang inginkan disebut dengan
kelangkaan ( scarcity ). Segala sesuatu yang diinginkan, tetapi sulit dicapai; maka
hal itu akan memunculkan nilai ekonomi yang tinggi. Sebaliknya, segala sesuatu
yang diinginkan dan hal itu mudah untuk didapatkan; maka hal itu akan
memunculkan nilai ekonomi yang rendah.
3. Pernyataan positif dan normatif
Pernyataan positif digunakan untuk memberikan penjelasan dan prediksi
tentang gejala ekonomi, sedangkan pernyataan normatif akan menjelaskan tentang
apa yang seharusnya terjadi pada sebuah gejala ekonomi.
Misalnya; pemerintah menetapkan untuk menaikkan pajak 3 kendaraan
bermotor. Apa pengaruh penetapan pajak tersebut terhadap volume penjualan,
harga dan produksi kendaraan bermotor?.Pernyataan ini berkaitan dengan analisis
positif, yaitu sebuah pernyataan yang menggambarkan keterkaitan antar variabel,
sebab dan akibat.
Pada saat yang lain, seringkali kita juga ingin memperoleh gambaran dan
prediksi untuk menjawab pertanyaan: mana yang terbaik? Pernyataan ini merupakan
bagian dari analisis normative, yang juga penting karena dapat digunakan
perusahaan untuk membuat kebijakan internal perusahaan.
4. Problematika ekonomi
Masalah ekonomi adalah masalah yang timbul saat keinginan dan kebutuhan
bertemu dengan sumber daya yang terbatas. Intinya sih karena keinginan dan
kebutuhan manusia itu banyak banget dan nggak terbatas. Sementara ketersediaan
sumber daya yang dibutuhkan belum bisa memenuhi keinginan tersebut.
Contoh masalah ekonomi yang dihadapi manusia untuk hidup adalah
memenuhi kebutuhan makan, kebutuhan pakaian, dan kebutuhan untuk hidup
lainnya. Bagaimana memenuhi kebutuhan pangan dengan produksi padi yang tidak
bisa dilakukan dalam satu hari? Bagaimana memenuhi kebutuhan pakaian untuk
kebutuhan sehari – hari? Berbagai pemikiran seperti ini menjadi dasar adanya
masalah pokok ekonomi. Masalah pokok ekonomi dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu masalah pokok ekonomi klasik (tradisional) dan masalah ekonomi modern.
Masalah Pokok Ekonomi Tradisional
Menurut teori ekonomi klasik atau ekonomi tradisional ada 3 masalah pokok
ekonomi, disebut sebagai masalah pokok ekonomi tradisional. Ketiga masalah
pokok ekonomi tradisional tersebut meliputi masalah produksi, masalah distribusi,
dan masalah konsumsi.
Masalah Produksi
Proses produksi dapat mencipta atau menambah kegunaan suatu barang/jasa
untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan manusia dapat terpenuhi jika barang/jasa
yang dibutuhkan tersedia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, produsen harus
mengetahui barang/jasa apa saja yang dibutuhkan. Dengan melakukan kegiatan
produksi yang tepat akan mampu menghasilkan barang/jasa yang dibutuhkan.
Masalah Distribusi
Masalah distribusi menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen
kepada konsumen. Barang/jasa yang diproduksi akan termanfaatkan jika sampai
kepada yang membutuhkan. Masalah lain terkait masalah pokok ekonomi yang
menangani masalah tersebut adalah masalah distribusi. Yaitu menjawab masalah
bagaimana produk bisa terdistribusi secara baik hingga sampai kepada yang
membutuhkan.
Masalah Konsumsi
Permasalahan konsumsi menyangkut kegiatan menghabiskan atau
mengurangi kegunaan suatu barang/jasa. Masalah yang muncul dalam kelompok
konsumsi adalah memanfaatkan barang/jasa dengan tepat. Jika tidak dapat
termanfaatkan dengan baik maka akan menjadi sia – sia. Masalah dalam konsumsi
harus mampu dijawab oleh pelaku produksi agar dapat menyediakan barang/jasa
yang baik sesuai yang dibutuhkan. Pada pihak pelaku konsumsi juga harus bisa
meningkatkan pendapatan agar dapat menjangkau barang/jasa yang disediakan
pihak produksi.
Selain masalah pokok ekonomi tradisional yang telah diulas pada bahasan di
atas, ada juga masalah pokok ekonomi modern. Dalam masalah pokok ekonomi
modern membagi permasalah dalam ekonomi menjadi tiga, yaitu what (apa dan
berapa banyak), how (bagaimana), dan for whom (untuk siapa).
Masalah Pokok Ekonomi Modern
What : apa yang akan diproduksi dan berapa banyak?
Proses menentukan apa barang/jasa yang akan diproduksi merupakan
masalah pokok dan penting dalam ekonomi. Kesalahan dalam menentukan
barang/jasa yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerugian. Besarnya tingkat
kerugian yang dialami dapat menimbulkan kebangkrutan.
Pemilihan produk barang/jasa yang tepat juga perlu diimbangi dengan
penentuan berapa banyak produksi yang perlu dilakukan. Jumlah sumber daya yang
terbatas juga akan menjadi sia – sia jika tidak dimanfaatkan dengan baik. Adanya
barang/jasa yang menumpuk dan tidak terpakai merupakan suatu pemborosan
sumber daya.
Untuk mengetahui apa saja dan berapa banyak produk yang perlu diproduksi
untuk memenuhi keinginan konsumen, pihak produsen harus memiliki penilaian
berdasarkan kesesuaian kebutuhan terlebih dahulu.
How : bagaiman cara memproduksi?
Cara memproduksi suatu barang/jasa berkaitan dengan cara
mengkombinasikan sumber daya atau faktor produksi. Cara produksi barang/jasa
yang dipilih sebaiknya adalah cara yang paling efektif dan efisien. Dengan demikian
dapat dilakukan penghematan dalam proses produksi.
Penghematan dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Seperti mencari bahan baku dengan harga yang lebih murah tetapi tetap memiliki
kualitas yang baik. Menentukan jumlah karyawan yang diperlukan juga dibutuhkan
agar seimbang antara tenaga yang dibutuhkan dan tenaga yang dibutuhkan untuk
melakukan proses produksi.
Pemilihan teknologi dalam melakukan proses produksi juga perlu dilakukan.
Mesin – mesin modern tentu belum dibutuhkan untuk proses produksi skala kecil.
Apabila terdapat permintaan dalam skala besar maka penggunaan mesin modern
boleh menjadi pertimbangan.
Cara produksi yang paling membutuhkan biaya produksi akan membuat harga
barang/jasa menjadi relatif murah.
For Whom: untuk siapa barang dan jasa diproduksi?
Permasalahan ekonomi untuk siapa barang/jasa diproduksi merupakan
masalah yang menyangkut soal siapa yang memerlukan barang/jasa. Sehingga,
masalah ini berkaitan dengan cara mendistribusikan barang atau jasa ke dalam
pasar yang tepat. Dengan mentarget pembeli yang tepat, barang/jasa akan
termanfaatkan dengan baik.
Untuk merumuskan dalam menarget untuk siapa barang/jasa diproduksi dapat
melalui rumusan pemikiran di bawah.
Apa barang yang diproduksi?
Rumusan tersebut menjawab siapa saja yang akan terlibat dalam proses
produksi dan ikut menikmati keuntungan dari proses produksi barang/jasa. Pihak
yang terlibat seperti penyedia bahan baku, pegawai yang akan menerima upah,
serta pemilik tanah atau bangunan yang akan menerima uang sewa.
Siapa pengguna produk?
Pengguna produk merupakan target pemasaran dari barang/jasa yang
diproduksi. Memasarkan ke pengguna yang tepat akan menjawab kemana
barang/jasa akan didistribusikan. Selain itu juga akan menjawab pertanyaan dengan
cara apa pendistribusian yang perlu dilakukan. Misalnya jika barang/jasa menarget
ke konsumen remaja maka cara pemasaran secara online baik untuk dilakukan.
Bagaimana pendapatan rata – rata masyarakat daerah tertarget?
Daya beli masyarakat akan meningkat seiring dengan meningkatnya
pendapatan. Transaksi penjualan di daerah target dengan rata – rata pendapatan
yang tidak terlalu tinggi akan cenderung lebih sedikit.
Dengan mengenali masalah pokok ekonomi akan membantu sebuah
perusahaan untuk memiliki perencanaan yang baik dalam proses produksi.
Demikianlah ulasan materi terkait masalah pokok ekonomi, meliputi masalah pokok
ekonomi tradisional/klasik dan masalah pokok ekonomi modern.
5. Teori dan model dalam mikro ekonomi
Sebagai sebuah ilmu pengetahuan, ilmu ekonomi juga bermaksud untuk
menjelaskan dan membuat prakiraan tentang suatu gejala ekonomi. Pada ilmu
ekonomi, sebagaimana bidang ilmu yang lain, penjelasan dan prakiraan terhadap
gejala ekonomi dilakukan dengan didasarkan pada teori. Teori-teori dikembangkan
untuk menjelaskan gejala dari suatu fenomena dengan didasarkan pada hukum-
hukum dasar dan berbagai asumsi.
Misalnya, teori tentang perusahaan, diawali dengan asumsi dasar bahwa
perusahaan didirikan untukmencapai tingkat keuntungan yang maksimum. Teori
menggunakan asumsi tersebut untuk menjelaskan bagaimana perusahaa
menggunakan tenaga kerja, modal dan bahan baku yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa.Hal ini juga ditetapkan dengan mempertimbangkan
harga input, seperti tenaga kerja, bahan baku dan barang modal lainnya. Teori
ekonomi juga digunakan sebagai dasar untuk membuat prediksi.
Teori tentang perusahaan akan memberikan 5 penjelasan, misalnya: apakah
output yang dihasilkan akan meningkat atau berkurang apabila harga bahan baku
meningkat sedangkan upah tenaga kerja relatif tetap. Oleh karena itu dalam ilmu
ekonomi juga digunakan berbagai model matematis yang didasarkan pada teori
ekonomi. Misalnya: kita akan mengembangkan model yang menjelaskan tentang
keterkaitan antara volume penjualan dengan harga bahan baku yang meningkat.
Kajian dalam mikro ekonomi biasanya juga dilakukan dengan menggunakan
asumsi atau anggapan. Anggapan yang lazim digunakan sering disebut sebagai
Ceteris Paribus, adalah “apabila faktor-faktor lain di luar fator yang sedang dikaji
dianggap konstan.
6. Harga pasar
Keberadaan pasar memungkinkan penjual dan pembeli melakukan transaksi.
Barang dan jasa akan ditransaksikan pada tingkat harga tertentu. Pada pasar
persaingan sempurna, harga pasar akan terjadi melalui proses tarik menarik antara
penjual dan pembeli. Apabila jumlah barang dan jasa yang 6 dijual lebih banyak bila
dibandingkan dengan permintaan total dipasar, dengan menggunakan asumsi
ceteris paribus maka harga barang akan turun.
Pada sebuah pasar yang tingkat persaingannya tidak sempurna, masing-
masing penjual barang dimungkinkan untuk menjual barang dan jasa pada tingkat
harga yang berbeda. Pada kondisi yang demikian, harga pasar akan didapatkan
melalui penetapan rata-rata harga barang yang ditransaksikan oleh berbagai
penjual.
7. Harga rill dan harga nominal
Harga sebuah barang dan jasa dapat dihitung dengan menggunakan ukuran
harga nominal ( absolut ) dan harga riil. Harga riil adalah tingkat harga yang sudah
dihitung dengan mempertimbangkan laju inflasi. Dengan demikian harga riil
mencerminkan harga barang dengan nilai yang sesungguhnya. Contoh: Harga
nominal sepeda motor pada tahun 2000 Rp 3.000.000,-, tahun 2005 sebesar Rp
8.000.000,- dan pada tahun 2011 sebesar Rp 12.000.000,-.
Misal, diketahui koefisien IHK ( Index Harga Konsumen ) tahun 7 2000 sebesar 40,
dan meningkat menjadi 80 pada tahun 2005. Maka harga sepeda motor pada tahun
2005 bila dihitung pada tahun 2000 adalah sebesar: 40 / 80 x Rp 8.000.000,- = Rp
4.000.000,-.
Bila digunakan harga dasar tahun 2000, secara relatif harga sepeda motor pada
tahun 2005 lebih mahal sebesar Rp 1.000.000,-.
Secara absolute harga sepeda motor pada tahun 2005 dibandingkan dengan tahun
2000 lebih mahal sebesar Rp 5.000.000,-
Harga riil sebuah produk pada tahun ke “n” dibandingkan dengan harga dasar tahun
ke “x” adalah sebesar: IHK x / IHK n X ( Harga nominal tahun “n”)
Misalnya: harga roti pada tahun 1990 sebesar Rp 500,-, tahun 2000 sebesar Rp
1000,-, tahun 2007 sebesar Rp 1.500,- dan 1 tahun 2010 sebesar Rp 2.500,- dari
BPS diketahui besaran IHK 1990 sebesar 20, IHK 2000 sebesar 30, IHK 2007
sebesar 50 dan IHK 2010 sebesar 80. Hitunglah berapa harga riil roti bila digunakan
tahun dasar 1990, 2000, dan 2007!

F. Bagaimana memahami grafik


Grafik ini memudahkan kita untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang
terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial
yaitu:

• Line Chart/Grafik Garis


• Bar Chart/Grafik Batang
• Candlestick Chart/Grafik Lilin
Grafik Line Chart hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang
digambarkan dalam bentuk garis saja.
Sementara Bar Chart dan Candlestick Chart hampir sama dikarenakan memuat data
harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah.
Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar.
Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan
psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca.
Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500:

• Line Chart

• Bar Chart
• Candlestick Chart

Nah, setelah Anda mengetahui jenis-jenis chart sekarang saatnya bagi Anda untuk
belajar bagaimana membaca grafik harga.
Memahami grafi harga :
Di semua instrumen finansial harga bisa bergerak naik,bergerak turun maupun
sideways (range harga sempit).
Anda akan sering mendengar istilah-istilah berikut:
Trend = periode dimana harga bergerak menuju ke arah tertentu bisa naik dan turun
Range = periode dimana harga bergerak dalam ruang yang sempit atau harga
bergerak flat (sideways)
Bullish = Uptrend = Rally = Harga bergerak naik
Bearish = Downtrend = Harga turun
Untuk penjelasan lebih lanjut Anda bisa perhatikan gambar di bawah ini.
Pertama harga bergerak turun (downtrend) ,kemudian untuk waktu tertentu harga
bergerak sideways dan setelahnya harga mengalami kenaikan (uptrend).
Tapi harap diketahui juga walaupun trend besar sedang bearish (garis yang berwana
merah), ada minor uptrend di dalamnya (garis warna biru). Harga bisa memiliki
Primary Trend (trend besar), Secondary Trend (trend sedang) dan Minor Trend
(trend kecil).
Umumnya di dalam setiap platform kita dapat memilih chart dengan periode waktu:

• M1 = 1 menit
• M5 = 5 menit
• M15 = 15 menit
• M30 = 30 menit
• 1H = 1 jam
• 4H = 4 jam
• 1D = 1 hari
• 1W = 1 minggu dan
• 1M = 1 bulan
Gambar grafik harga di bawah ini menggunakan contoh forex pair EUR/USD (Euro-
Dollar) untuk memberikan gambaran kepada Anda bagaimana sebuah grafik harga
dapat membantu trader menentukan posisinya berada dimana pada saat akan
trading.

• Chart M5

• Chart M30
• Chart 1H

• Chart 4H

• Chart 1D
• Chart 1W

• Chart 1M
Coba Anda perhatikan pada chart M5, M30, 1H Anda akan menemukan bahwa
harga sedang mengalami downtrend.
Tetapi apakah benar harga sedang downtrend? Anda bisa lihat chart dengan
periode yang lebih panjang.
Misalnya pada contoh di atas kita menggunakan chart 4H dan 1D (grafik harian)
menunjukkan sedang terjadi periode uptrend. Dan jika Anda memilih chart 1W
(grafik mingguan) dan 1M (grafik bulanan) Anda akan mendapati bahwa harga
sedang dalam fase konsolidasi (sideways) yang cukup lama.
Berdasarkan contoh di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa forex pair
EUR/USD Primary Trend-nya sedang mengalami konsolidasi, Secondary Trend-nya
sedang uptrend dan Minor Trend-nya sedang downtrend.

G. Prinsip Dasar Ekonomi


Menurut Profesor Gregory Mankiw ahli ekonomi dari Harvard University
mengidentifikasikan ada 10 prinsip ekonomi yang dikelompok. kan dalam 3 bagian
yaitu:
1. Empat prinsip yang melandasi keputusan tingkat individu, yaitu :

a. Setiap individu harus selalu melakukan trade off.


Trade off yaitu melakukan konsumsi/produksi yang didasarkan pada
pengurangan berarti konsumsi/produksi satu barang untuk menambah
konsumsi/produksi barang lainnya dengan daya beli/biaya yang sama. Contoh :
Apabila konsumen hendak menambah konsumsi barang A maka harus mengurangi
konsumsi barang B dan sebaliknya (bertindak secara rasional karena melakukan
konsumsi dibatasi pada besarnya anggaran yang dimiliki).
b. Biaya adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Dalam ilmu ekonomi (bisnis) diidentifikasi sebagai pengeluaran/ pengorbanan
yang harus dilakukan sejelas mungkin karena menyangkut apa yang harus
diterima atau tidak dikemudian hari sehubungan dengan pengeluaran atau
pengorbanan tersebut. Contoh : Seorang pengusaha memutuskan kuliah untuk
mendapatkan gelar sarjana. waktu yang dihabiskan selama mengikuti kuliah
harus dikonversikan pada seberapa besar manfaat keuntungan bisnis yang bisa
diperoleh apabila ia melakukan aktivitas bisnisnya (pengorbanan biaya
kesempatan). Berbeda dengan seorang pengusaha yang hendak mengikuti kuliah
hanya untuk menaikan gengsi/status sosial, itu bukan dikatakan pengorbanan
melainkan kesenangan.
c. Orang rasional berpikir secara bertahap.
Bersikap rasional baik dalam hal konsumsi maupun produkst yang didasarkan
pada cara berpikirnya merupakan salah satu pengajaran penting dalam imu
ekonomi, Contoh ; Seorang produsen yang Ingin meningkatkan keuntungin 200%
dari semula harus menyadari bahwa hal itu hanya bisa dicapai bila daya produksi
dan kemampuan (keuangan) ditingkatkan pula.
d. Pelaku ekonomi bereaksi terhadap Insentif.
Patokan pelaku ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya adalah
membandingkan antara besarnya blaya yang dikeluarkan den manfaat yang
didapatkan. Reaksi terhadap kenaikan harga suatu barang akan menyebabkan
konsumen mengurang! konsums! barang tersebut, di pihak Jain produsen akan
memperbesar produksinya. Contoh : seorang pekerja hanya akan bekerja sesuai
dengan perintah pemberi pekerjaan bila pekerjaan itu memberikan manfaat
baginya.
2. Tiga Prinsip untuk Interaksi
a. Perdagangan dapat (harus) menguntungkan semua pihak.
Pihak baik dalam negeri {intrasulair) maupun luar negeri (extrasulair) dengan
pihak lainnya melakukan perdagangan dalam perekonomian pasti mengharapkan
keuntungan atau bila satu pihak untung maka pthak lainnya tidak dirugikan. Inti
dari berdagang harus sama-sama untung atau yang satu untung yang lainnya
tidak dirugikan (mutualisme).
b. Pasar secara umum adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan
kegiatan ekonomi.
Pasar merupakan hal yang menentukan harga komoditi, sehingga
fluktuasinya bukan ditentukan oleh intervens{ pemerintah atau karena kebijakan
segelintir organisasi ekonomi akan tetapi ditentukan oleh kekuatan
jual/penawaran dan beli/permintaan (sesuai mekanisme pasar).
c. Pemerintah ada kalanya dapat memperbaiki hasil dari mekanisme pasar,
Untuk mengatasi merosotnya harga maka pemerintah dapat ikut campur
dalam menetapkan kebijakan terhadap penentuan harga minimum atau
pemerintah membeli langsung kelebihan dari hasi} panen sehingga jumlah
penawaran di pasar relatif stabil.
3. Tiga Prinsip Cara Bekerja Perekonomian Makro (Aggregatif)

a. Standar hidup suatu negara tergantung kemampuannya memproduksi barang


dan jasa.
Kemampuan memproduksi barang dan jasa tidak hanya karena
berlimpahnya sumber daya alam tapi juga ditentukan oleh sumber daya
manusianya. Semakin tingginya pendapatan dari industri maka hasilnya dapat
meningkatkan kualitas SDM untuk menjadi lebih berkualitas dan memberikan nilai
jual yang relatif sangat tinggi.
b. Harga secara umum meningkat bila pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Uang merupakan alat transaksi yang paling berpengaruh dalam
perekonomian. Uang yang digunakan sebagai alat transaksi dewasa ini tidak
hanya sebatas pada uang Chartal & Giral tapi uang bisa dijadikan sebagai
transaksi elektronik yang bersifat debit maupun kredit. Ketersedianya alat
transaksi yang cukup banyak dan beragam menjadikan pelaku ekonomi lebih giat
bertransaksi (mengkonsumsi dan memproduksi).
c. Masyarakat menghadapi Trade off jangka pendek antara Inflasi dan
Pengangguran.
Hasil temuan Phillips berdasarkan data dari tahun ke tahun, inflasi dan
pengangguran menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang relatif signifikan
antara inflasi terhadap pengangguran atau sebaliknya. Bila tingkat inflasi berada
pada tingkat di atas kemampuan produksi untuk mengimbanginya maka tingkat
pengangguran akan semakin menurun (semakin banyak lowongan pekerjaan).
Adapun Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam menurut Umar Chaptra
adalah:
a) Prinsip tauhid, tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa
segala apa yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja
oleh Allah SWT, bukan kebetulan dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan
inilah yang memberikan signifikansi dan makana pada eksistensi jagat raya,
termasuk manusia yang menjadi salah satu penghuni di didalamnya.
b) Prinsip khilafah. Manusia merupakan khalifah Allah SWT di muka bumi
dengan dibekali perangkat baik jasmani maupun rohani untuk dapat berperan
secara efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah:
• Persaudaraan yang universal
• Sumber daya adalah amanah
• Gaya hidup sederhana
• Kebebasan manusia
c) Prinsip keadilan, keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam,
implikasi dari prinsip ini adalah:
• Pemenuhan kebutuhan pokok manusia
• Sumber-sumber pendapatan yang halal dan thayyib
• Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata
• Pertumbuhan dan stabilitas5

5
Imsar, M.Si, dkk, Ekonomi Mikro Islam (Penerbit buku perguruan tinggi, agama, dan umum, The Future of Economics
(Jakarta:Gema Insani Press)).
Studi Kasus Ekonomi Mikro

Contohnya:

“Survei Tanggal Tua”

Penjual 1 : Bubur ayam 1 porsi = Rp. 10.000


Penjual 2 : Bubur ayam 1 porsi = Rp. 8.000

Maksudnya adalah ini merupakan tingkah laku konsumen ekonomi mikro


mengevaluasi atau memilih produk yang lebih mengguntungkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Dengan memilih produk murah namun kualitas
sama, sehingga bisa menyisihkan sedikit uangnya untuk disimpan/ditabung.

VS
Rp. 10.000 Rp. 8.000
Latihan Soal :
1. Jelaskan ruang lingkup ilmu ekonomi ?
2. Apa yang dimaksud dengan ekonomi mikro Islam ?
3. Apa yang dimaksud dengan masalah ekonomi ?
4. Jelaskan bagaimana metode ekonomi mikro diterapkan ?
5. Berilah contoh studi kasus ekonomi mikro dalam kehidupan sehari-hari versi
kamu.
Daftar Pustaka

Moh Nurul Qomar, Telaah Kritis Masalah Ekonomi Perspektif Muhammad Baqir al-
Sadr (IQTISHODUNA: Jurnal Ekonomi Islam)

Muhammad Ridwan, dkk, Buku Diktat (Ekonomi Mikro Islam)

La Ode Alimusa, Manajemen Perbankan Syariah Suatu Kajian Ideologis dan


Teoritis, Penerbit Deepbulish (Grub Penerbitan CV BUDI UTAMA, 2020)

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/kebijakan-ekonomi-mikro.

http://stevianus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40124/Bab+1+-+PE+-
+Model+Teori+dalam+Ekonomi.pdf

https://www.superprof.co.id/blog/macam-macam-model-ekonomi/

https://pahamify.com/blog/masalah-ekonomi-dalam-sistem-ekonomi/

https://idschool.net/sma/masalah-pokok-ekonomi/

Soleh Rosyad, Metode Ilmu Pengetahuan Islam (Jurnal Aksioma Ad-Diniyah)

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://traderpemen
ang.com/mengenal membaca-dan-memahami-grafik-pergerakan-
harga/&ved=2ahUKEwi-
rfvK2ILwAhVUcCsKHaRoAoUQFjAAegQIAxAC&usg=AOvVaw2G3wlM0C
7xmLZpKdL5lQ5v

Imsar, M.Si, dkk, Ekonomi Mikro Islam (Penerbit buku perguruan tinggi, agama, dan
umum, The Future of Economics (Jakarta:Gema Insani Press)).

Anda mungkin juga menyukai