Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTON 3

Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran PKN SD

1). Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Secara Khusus

a. Mendorong siswa agar mendapatkan kemampuan dalam memutuskan sikap yang


penuh tanggung jawab sesuai moral yang telah tertanam didalam diri.

b. Mendorong siswa agar dapat mengenali serta memahami segala bentuk perubahan
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
c. Mendorong siswa agar mempunyai kemampuan dalam memaknai segala peristiwa
sejarah juga nilai-nilai budaya dalam upaya menggalang semangat Bhinneka Tunggal
Ika sebagai pedoman persatuan Indonesia
d. Mendorong supaya siswa mempunyai kemampuan serta kecakapan dalam mengenali
berbagai macam permasalahan dalam mengenali berbagai macam permasalahan hidup
dan kesejahteraan maupun cara-cara penyelesaiannya.

2). Ada empat jenis norma yang berlaku pada masyarakat, yaitu:

1. Norma Agama

Norma agama yaitu peraturan yang diterima sebagai perintah-perintah, larangan-larangan,


dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan.

Norma agama sifatnya mutlak dan tidak dapat diubah. Contohnya, melaksanakan ibadah,
tidak berbohong, tidak membunuh, tidak mencuri, dan sebagainya.

Bila melanggar norma agama, akan mendapatkan dosa.

2. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan yaitu peraturan yang dianggap sebagai suara hati nurani manusia.

Norma ini berwujud akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik
dan apa yang dianggap buruk.

Contohnya, berbicara yang santun kepada orangtua, menggunakan pakaian sesuai dengan
keadaan, dan sebagainya.

Sanksi akibat melanggar norma kesusilaan adalah sanksi sosial, misalnya pengucilan dari
masyarakat.

3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan yang berasal dari pergaulan suatu masyarakat.

Sifat norma ini relatif. Maksudnya, norma kesopanan di suatu daerah bisa berbeda dengan
norma kesopanan masyarakat di daerah lain.

Norma kesopanan ini mengatur bagaimana seharusnya kita bertingkah laku, berbicara, dan
berinteraksi dalam masyarakat.

Contohnya, tidak meludah sembarangan dan selalu mengucapkan terima kasih bila diberi
bantuan dari siapa pun.

Sanksi akibat melanggar norma kesopanan adalah cemooh atau celaan.

4. Norma Hukum

Norma hukum adalah peraturan hidup yang dibuat oleh pemerintah atau lembaga negara.

Contohnya, wajib membayar pajak, pengendara motor dan mobil harus memiliki SIM, dan
sebagainya.

Norma hukum memiliki sifat memaksa. Tujuannya untuk menciptakan ketertiban dalam
masyarakat.

Bila melanggar norma hukum akan mendapat sanksi tegas, seperti denda dan penjara.

Norma membuat kita menjadi mengerti mengenai apa yang boleh kita lakukan dan apa yang
tidak boleh kita lakukan.

3). Kelalaian Dalam Hukum Pidana

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, kelalaian biasanya disebut juga dengan


kesalahan, kurang hati-hati, atau kealpaan. Hal ini dapat dilihat dalam penjelasan.

Soesilo mengenai Pasal 359 KUHP dalam bukunya yang berjudul Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal,

yang mengatakan bahwa “karena salahnya” sama dengan kurang hati-hati, lalai lupa,

amat kurang perhatian

Pasal 359 KUHP

"Barang siapa karena kesalahannya (kealpaanya) menyebabkan orang lain mati, diancam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun "

Dalam hukum pidana, kelalaian, kesalahan, kurang hati-hati, atau kealpaan disebut
dengan culpa. Wirjono Prodjodikoro, dalam bukunya yang berjudul Asas-Asas Hukum
Pidana di Indonesia mengatakan bahwa arti culpa adalah “kesalahan pada
umumnya”, tetapi dalam ilmu pengetahuan hukum mempunyai arti teknis, yaitu suatu
macam kesalahan si pelaku tindak pidana yang tidak seberat seperti kesengajaan, yaitu
kurang berhati-hati sehingga akibat yang tidak disengaja terjadi. Sedangkan, Jan
Remmelink dalam bukunya yang berjudul Hukum Pidana mengatakan bahwa pada
intinya, culpa mencakup kurang (cermat) berpikir, kurang pengetahuan, atau bertindak
kurang terarah. Menurut Jan Remmelink, ihwal culpa di sini jelas merujuk pada
kemampuan psikis seseorang dan karena itu dapat dikatakan bahwa culpa berarti tidak
atau kurang menduga secara nyata ( terlebih dahulu kemungkinan munculnya) akibat
fatal dari tindakan orang tersebut padahal itu mudah dilakukan dan karena itu
seharusnya dilakukan

4). Secara etimologis, norma berasal dari Bahasa latin, norma-ae. Kata ini berarti standar,
pola, pedoman, aturan, ukuran, dan kebiasaan. Dengan demikian, norma dapat diartikan
sebagai patokan atau ukuran yang digunakan untuk mengukur suatu tindakan atau perbuatan
manusia.Berdekatan dengan definisi ini dalam Bahasa Yunani, kata nomoi atau nomos berarti
hukum.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian norma adalah aturan atau
ketentuan yang mengikat warga masyarakat. Ketentuan tersebut digunakan sebagai panduan
dan kendali dalam berperilaku. Selain itu, norma berarti ukuran atau kaidah yang dipakai
sebagai tolak ukur dalam menilai atau membandingkan sesuatu.

Manusia disebut juga sebagai makhluk sosial sekaligus individu. Dikatakan sebagai makhluk
sosial karena manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, sehingga cenderung
hidup berkelompok. Manusia juga merupakan makhluk individu, mengingat setiap orang
memiliki perbedaan kepentingan yang umum maupun pribadi, sehingga perbedaan tersebut
akan menimbulkan konflik. Untuk itu, guna menciptakan hubungan yang romantis (rukun)
antar manusia dibutuhkan norma sosial untuk menaunginya.

Norma dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan sikap disiplin dan
tertib. Tanpa kita sadari, didalam kegiataan sehari-hari kita sudah mewujudkan pelaksanaan
norma tersebut seperti di lingkungan keluarga kita diajari untuk bersikap hormat dan bersikap
baik kepada orang tua. Sebenarnya apa pengertian norma? 

5). Tujuan dari Pendidikan

Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan
individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendidikan
dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi
pribadi yang lebih bertanggung jawab.

Sesuai yang sudah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia, seperti:

 UU No. 2 Tahun 1985


Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur,
mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.

 UU No. 20 Tahun 2003

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan
pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

 MPRS No. 2 Tahun 1960

Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk
manusia yang memiliki jiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

Dengan diberikannya atau diajarkan tentang pendidikan hukum akan membuat peserta
didik sadar hukum contoh hal-hal kecil di lingkungan sekolah membuat peserta didik disiplin
dan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Adalah suatu yang logis
bahwa pendidikan itu harus dimulai dengan tujuan, yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa
dasar tujuan, maka dalam praktek pendidikan tidak ada artinya.

Anda mungkin juga menyukai