Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AGAMA ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

DOSEN PENGAMPU :
 Misbahul

DI SUSUN OLEH :
1. Nurul Izza Mufidah 20181221027
2. Fifi Indriani 20181221226
3. Moh Afif Romdoni 20181221019
4. Maghfira Putri Mahardhika 20181221263

SYIRIK MODERN 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan semesta Alam yang telah memberikan


kesempatan serta pengetahuan sehingga makalah yang mengangkat tema “Syirik modern 1”
ini sekiranya dapat terselesaikan pada waktunya. Adapun makalah ini membahas tentang
cakupan kecil pengetahuan dasar mengenai syirik zaman modern.
            Shalawat serta salam tentunya kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang
telah menuntun umatnya dari zaman kejahiliyaan ke  zaman modernisasai seperti saat ini.
Berkat beliau jugalah secara tidak langsung makalah ini dapat terselesaikan.

            Makalah ini merupakan rangkaian tugas dalam pelaksanaan diskusi kelas yang
bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta tentang makalah ini. Oleh karenanya,
maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Universitas
teruntuk dosen  pembimbing atas motivasi, dukungan, serta anjurannya untuk pembuatan
makalah ini. Semoga hal tersebut bernilai ibada di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

            Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang sekiranya telah
meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya memajukan selangkah lagi
pengetahuan tentang isi makalah  ini.

Surabaya, 30 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR __________________________________________________i


DAFTAR ISI_________________________________________________________ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang _________________________________________________ 1
B. Tujuan ________________________________________________________ 1
C. Manfaat________________________________________________________2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik Modern__________________________________________3
B. Macam dan Jenis Syirik Modern_____________________________________6
C. Ancaman Dosa Sirik______________________________________________

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan_____________________________________________________7
B. Saran__________________________________________________________8

DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu (kebodohan), dhai’ful


iiman(lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta).
Al-jahlu sebab pertama perbuatan syirik. Karenanya masyarakat sebelum datangnya Islam
disebut dengan masyarakat jahiliyah. Sebab, mereka tidak tahu mana yang benar dan mana yang
salah. Dalam kondisi yang penuh dengan kebodohan itu, orang-orang cendrung berbuat syirik.
Karenanya semakin jahiliyah suatu kaum, bisa dipastikan kecenderungan berbuat syirik semakin
kuat. Dan biasanya di tengah masyarakat jahiliyah para dukun selalu menjadi rujukan utama.
Mengapa? Sebab mereka bodoh, dan dengan kobodohannya mereka tidak tahu bagaimana
seharusnya mengatasi berbagai persoalan yang mereka hadapi.

Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang yang


imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat. Lemahnya
rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai diri seseorang.
Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan jatuh ke dalam
perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena ingin segera kaya,
datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi presiden, atau selalu
merujuk kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat hati orang banyak.

Taqliid sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang


menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak nenek
moyang mereka. Allah berfirman,“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata,
‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami
mengerjakannya.’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan
yang keji.’ Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu
ketahui?” (QS.Al-A’raf:28).

         Ibarat tsumani yang meluluh-lantahkan semua yang ada di muka bumi. Seperti luapan panas
erupsi gunung Merapi yang membumi-hanguskan alam disekitarnya. Bak virus ganas yang
memusnakan semua sel-sel tubuh manusia. Itulah syirik, ia adalah the real destroyers (perusak
sesungguhnya), dapat mengundang murka Allah SWT, menanggung beban dosa terbesar,
menggugurkan seluruh amal kebaikan, dan disiksa dalam neraka uang dahsyat nan abadi. Sungguh
mengerikan dampak negatif dari perbuatan syirik.

Tempo dulu, kesyirikan identik dengan penyembahan berhala seperti yang dilakukan oleh
kaum Nabi Nuh AS. Seribu tahun lamanya Nabi Nuh AS mengajak umatnya untuk mengesakan
Allah SWT, namun penyimpangan itu tak kunjung hilang. Sebaliknya justru mendapat perlawanan
keras dari kaumnya, termasuk anaknya sendiri. Lalu Nabi Nuh AS memohon kepada Allah SWT
untuk memusnahkan kaum yang ingkar itu. Datanglah bencana banjir besar yang menghancurkan
semuanya, bahkan orang-orang yang berlindung di atas gunung sekalipun tenggelam dan musnah.
Setelah masa Nabi Nuh AS berlalu, kesyirikan kembali muncul di tengah umat manusia
yang dipelopori oleh kaum ‘Ad, kaum Tsamud, Bani Israil, dan lainnya. Pada periode Nabi
Muhammad SAW, kesyirikan tak kalah hebat dengan masa-masa sebelumnya. Dalam suatu riwayat
disebutkan ada sekitar 360 berhala di sekeliling Ka’bah yang disembah oleh kaum Quraisy. Nabi
Muhammad SAW pun tiada henti menyeru kaumnya kepada ajaran Tauhid, meski perlawanan,
tekanan, dan penindasan kerap kali di alaminya. Kurang lebih dua puluh tahun lamanya sang Nabi
berdakwah, akhirnya fenomena kesyirikan itu sedikit demi sedikit menghilang, lalu digantikan
kembali dengan ketauhidan kepada Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah yang
didapat adalah sebagai berikut :
 Apa Pengertian syirik zaman modern ?
 Apa bentuk-bentuk syirik zaman modern ?
 Bagaimana cara menghindari atau menanggulangi syirik pada masa modern ?
 Apa bahaya syirik bagi kehidupan manusia ?

C. Tujuan
    Adapun tujuan penulis dalam menyusun makalah ini tiada lain adalah sebagai
    berikut :
 Untuk mengetahui Pengertian syirik zaman modern.
 Untuk mengetahui bentuk-bentuk syirik zaman modern.
 Untuk mengetahui cara menanggulangi syirik pada masa modern.
 Untuk mengetahui bahaya syirik bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik zaman modern

Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik.
Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang
seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah
dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan
lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.

Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan
hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT:
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang  besar. (QS. An-Nisaa’: 48)

B. Bentuk-bentuk syirik
Syirik akbar ialah dosa besar yang tidak akan mendapatkan ampunan Allah. Pelakunya tidak
akan masuk surga untuk selamanya.
Syirik asgar ialah termasuk dosa besar yang dikhawatirkan pelakunya akan meninggal
dalam keadaan kufur, jika Allah tidak mengampuninya dan selama dia tidak bertaubat kepadaNya
sebelum meninggal.

1. Syirik Akbar (Besar)


Syirik akbar ada dua macam, yaitu Dzahirun Jali (tampak nyata) dan Batinun
Khafi (tersembunyi).
 Menyembah kepada selain Allah
Di antara syirik akbar yang jali ialah beribadah kepada sesembahan lain di samping
menyembah Allah.
 Meminta Pertolongan Kepada Orang Mati
Di antara syirik Akbar khafi  ialah bedoa kepada orang mati dan kuburan orang-orang besar.
 Mengangkat Pembuat Undang-undang Selain Allah
Di antara perbuatan syirik besar yang tampak dan tidak tampak pada kebanyakan manusia ialah
menjadikan selain Allah sebagai pembuat Undang-undang atau mencari hukum selain hukum
Allah. Mereka memberi wewenang kepada beberapa orang guna membuat undang-undang
yang absolut bagi mereka atau bagi orang lain. Dengan wewenang itu mereka membuat hukum
halal dan haram sesuai dengan kemauan sendiri. Membuat sistem, aturan, metode kehidupan
dan idealisme yang berlawanan dengan syari’at Allah. Kemudian orang lain mengikutinya
seolah-olah hukum itu berasal dari langit yang harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar sedikit
pun. Padahal yang berhak membuat undang-undang bagi ciptaanNya hanyalah Allah sendiri.

2. Syirik Asgar (Kecil)


Bersumpah Dengan Selain Allah
Seperti bersumpah dengan nama nabi, dengan seorang wali, dengan seorang pembesar,
dengan tanah air, dengan nenek moyang, atau dengan makhluk Allah lainnya. Bersumpah
adalah pengangungan sesuatu yang digunakan untuk bersumpah. Padahal yang harus
diagungkan dan disucikan itu hanya Allah.
“Siapa yang bersumpah, hendaklah bersumpah dengan nama Allah atau diam.” (HR.
Muslim).
a) Meyakini Suatu Benda Memiliki Kekuatan Gaib
Tauhid tidak bertentangan dengan sebab ciptaan Allah dalam alam ini. Seperti obat
untuk penyembuhan, senjata untuk menjaga diri, dll. Tetapi bila menempuh cara lain yang
dapat mengakibatkan pengaruh tersembunyi yang tidak disyari’atkan oleh Allah untuk
menghilangkan penderitaan atau menjaga diri dari bahaya, maka perbuatan tersebut sudah
bertentangan dengan tauhid.
“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, kecuali dalam keadaan
menyekutukan Allah.”(QS. Yunus 10:106)

b) Menggantung Azimat
Azimat yaitu benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat
menyembuhkan atau menghindarkan pemakainya dari bahaya. Perbuatan seperti ini
termasuk syirik karena mengandung unsure meminta terhindar dari bahaya kepada selain
Allah.“Jika Allah menimpakan suatu bahaya kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu,
maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-An’am 6:17)
Ada pula azimat seperti tulisan atau gambar. Menghilangkan perbuatan ini
merupakan kewajiban bagi setiap orang yang mampu.
Bila azimat itu ditulis dari ayat-ayat Al-Qur’an atau mengandung Asmaul Husna, apakah
termasuk dilarang? Para ulama salaf berbeda pendapat. Tetapi pendapat yang kita
terimaialah melarang pemakaian seluruh bentuk azimat, meskipun dibuat dari ayat-ayat Al-
Qur’an.

c) Mantera
Mantera ialah mengucakan kata-kata tertentu agar dapat menolak kejahatan dan
mendapatkan kekuatan gaib dengan bantuan jin. Mantera yang diharamkan ialah lafaz yang
mengandung ucapan meminta pertolongan selain kepada Allah, atau ucapan yang
kadangkala mengandung makna kekufuran dan kemusyrikan. Adapun selain itu, tidak ada
halangan membaca mantera.

d) Sihir
Sihir ialah semacam cara penipuan dan pengelabuan yang dilakukan dengan cara
memantera, menjampi dll. Perbuatan ini termasuk syirik karena ia mengandung
maknameminta tolong kepada selain Allah, yakni meminta bantuan jin. Al-Qur’an
mengajari kita untuk berlindung diri kepada Allah dari bahaya sihir dan tukang sihir
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.” (QS.
Al Falaq 113:4)

e) Ramalan
Salah satu bentuk sihir adalah ramalan. Yaitu anggapan mengetahui dan melihat rahasia-
rahasia masa depan berupa kejadian umum atau khusus atau pun nasib seseorang, melalui
perbintangan dsb.
“Siapa yang mempelajari salah satu cabang dari perbintangan, maka dia telah mempelajari
sihir.” (HR. Abu Daud dengan sanad sahih)

f) Guna-guna
“Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik.” (HR. Ibnu
Hibban)
g) Dukun dan Tenung
Dukun ialah orang yang menganggap dirinya dapat memberitahukan tentang hal-hal
gaib pada masa datang, atau apa yang tersirat dalam naluri manusia. Tukang tenung ialah
nama lain dari peramal dan dukun. Semua yang gaib itu hanyalah Allah yang
mengetahuinya.
“Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara gaib
kecuali Allah.” (QS. An Naml 27:65)

h) Bernazar (berjanji) Kepada Selain Allah


Nazar adalah ibadah dan taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah, dan beribadah itu
hanya kepada Allah.
“Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka sesungguhnya
Allah mengetahuinya. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang berbuat
zalim.” (QS. Al-Baqarah 2:270)

Ada orang yang jika sakit atau kehilangan sesuatu bernazar kepada kuburan orang-orang
alim. Hal ini adalah haram, karena :

 Nazar tersebut ditujukan kepada makhluk. Bernazar untuk makhluk hukumnya haram.
Sebab  nazar adalah ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada makhluk
 Tempat menyampaikan nazarnya adalah mayat yang tidak memiliki kemampuan apa
pun.
 Dia menganggap bahwa orang mati itu dapat memberi keputusan terhadap suatu
persoalan di samping Allah. Sedangkan yang mempercayainya berarti berbuat
kekufuran.
i) Sembelihan Selain untuk Allah
Telah menjadi kebiadaan orang-orang musyrikin melakukan penyembelihan qurban
sebagai sarana pendekatan diri kepada tuhan-tuhan dan berhala-berhala mereka. Semua ini
diharamkan.
“Ali ra. berkata: “Rasulullah saw. bersabda kepadaku dengan empat kalimat: Allah melaknat
orang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat orang yang melaknat kedua
orang tuanya, Allah melaknat orang yang melindungi penjahat dan Allah melaknat orang
yang merubah batas-batas tanah miliknya.” (HR. Muslim)

j) Tathayyur (Berperasaan sial)


Ialah berfirasat buruk, berperasaan sial yang menimbulkan rasa pesimis karena
pengaruh berbagai suara tertentu yang didengar atau suatu kejadian yang dilihat atau pun
lainnya.
Hal ini termasuk syirik karena dia tidak sepenuhnya bertawakkal kepada Allah, serta
menjadikan firasat buruk (perasaan sial) itu lebih berpengaruh daripada tawakkalnya kepada
Allah SWT.
Contoh dari syirik zaman modern :

1. 1.ideologi-ideologi impor produk Barat


- Komunisme atau atheisme, sudah umum diketahui bahwa ideologi tersebut adalah anti Tuhan.
- Pluralisme agama yang mempromosikan ideologi semua agama sama benar.
- Ideologi Sekularisme merupakan sebuah paham yang memisahkan agama dari kehidupan sosial
masyarakat, budaya, pendidikan, hukum, negara dan lainnya. Hukum Tuhan tidak diperkenankan
ikut campur dalam urusan manusia dalam hal apapun.  Dengan kata lain, Sekularisme berarti
penyingkiran agama dari ruang publik dan mengirimkannya hanya terbatas pada ruang pribadi.
Padahal Allah SWT adalah sang pencipta manusia yang mengetahui betul seluk-beluk manusia.
-Ada pula humanisme sekular, yakni suatu keyakinan untuk menjadikan manusia sebegai tujuan
tertinggi kehidupan ini. Ia merupakan suatu paham untuk memuliakan kepentingan manusia,
mengalahkan kepentingan apapun yang lain.

2. Penayangan film-film horor yang merusak keimanan


fenomena kesyirikan di layar televisi yang menayangkan sejumlah acara film horor yang
berbau mistis. Akhir-akhir ini film-film semacam itu mulai marak pula di bioskop-bioskop
indonesia. Berbagai film horor itu kebanyakan mengkisahkan tentang para hantu yang menakut-
nakuti dan meneror manusia, bahkan hantu-hantu itu sampai ingin membunuh. Ini jelas
pembodohan sekaligus menebar kesesatan  ke tengah-tengah masyarakat. Padahal setiap orang mati
tidak mungkin bangkit kembali, mereka terlalu disibukkan dengan urusan besar mereka di alam
kubur.

3. Kesyirikan dalam ramalan horoskop dan Fengshui


Ramalan melalui perbintangan juga masih menjadi tren saat ini. Ramalan model ini juga
digandrungi oleh kaum remaja dan pemuda untuk meramal masa depan mereka, terutama soal karir
dan percintaan. Padahal fenomena ramalan bintang berasal dan tradisi mitologi Yunani yang
menuhankan dewi-dewi mereka yang berwujud bintang-bintang.
          Demikian pula ramalan ala fengshui yang mengaitkan kondisi rumah dengan nasib seseorang
di masa mendatang. Sebagai seorang Muslim, perbuatan seperti ini tidak boleh dilakukan karena
yang mengatur rezeki, nasib, jodoh dan maut adalah Allah SWT.

C.      Cara menanggulangi syirik pada masa modern


Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari kesyirikan, di antaranya adalah:
1. Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shalih kita hanya untuk mencari ridha Allah ta'ala
semata. Allah ta’ala berfirman:

ِ ِ‫َو َما أُ ِمرُوا إِاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل‬


‫صينَ لَهُ ال ِّدينَ ُحنَفَا َء‬
“Mereka tidaklah diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan meninggalkan kesyirikan (hanif).” [QS Al
Bayyinah: 5]

2. Mempelajari ilmu tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam.
Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬ bersabda:

‫َم ْن ي ُِر ْد هَّللا ُ بِ ِه خَ ْيرًا يُفَقِّ ْههُ فِي الدِّي ِن‬


“Barangsiapa yang Allah menghendaki padanya kebaikan maka Allah akan memahamkannya di
dalam perkara agama.”[HR Al Bukhari (71) dan Muslim (1037)]
Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa kunci untuk mendapatkan kebaikan agama adalah
dengan mempelajari ilmu agama, dan kebaikan yang paling pokok adalah tauhid.

3. Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya, jenis-jenisnya, dan contoh-
contohnya. Karena untuk memmahami sesuatu itu terkadang kita juga harus mengenal lawannya.
Lawan dari tauhid adalah syirik dan lawan dari sunnah adalah bid'ah.
Seorang sahabat Rasulullah ‫صلى هللا عليه وسلم‬ yang bernama Hudzaifah ibnul Yamanradhiallahu‘anhu
berkata:

‫ت أَسْأَلُهُ ع َْن ال َّش ِّر َمخَافَةَ أَ ْن يُ ْد ِر َكنِي‬


ُ ‫ َو ُك ْن‬،‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ع َْن ْال َخي ِْر‬
َ ِ ‫َكانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ َرسُو َل هَّللا‬

“Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasulullah  ‫صلى هللا عليه وسلم‬ tentang perkara kebaikan,
sedangkan saya bertanya kepada beliau tentang perkara kejelekan karena takut akan
menimpaku.” [HR Al Bukhari (3606) dan Muslim (1847)]

4. Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan (keteguhan) di atas tauhid dan
sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid'ahan baik yang kita ketahui
ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.

5. Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya (ahlussunnah) dan menghindari
pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak terpengaruh dengan perbuatan
mereka tersebut. Hal inilah yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul.

Demikianlah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menghindari kesyirikan. Sebagai
tambahan, cara-cara di atas juga bisa diterapkan untuk menghindari perkara-perkara bid’ah.

D. Bahaya syirik bagi kehidupan manusia

1. Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).


o Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.
Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: “Aku
tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia
menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya”.
(Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
o Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang
berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).
o Termasuk dosa besar yang terbesar.

2. Syirik Akbar
o Kezhaliman terbesar.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang
besar”. (QS. Luqman: 13).
o Menghancurkan seluruh amal.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik,
niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi”. (QS. Az-
Zumar: 65).

o Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan
mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi
siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).

o Pelakunya diharamkan masuk surga.


Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya barang siapa
menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan
tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang
penolong pun”. (QS. Al-Maidah: 72).

o Kekal di dalam neraka.


Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli
kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al-Bayyinah: 6)

o Syirik adalah dosa paling besar.


Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni
dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain
dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa: 116).

o Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Katakanlah: Rabbku
hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi,
dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-
runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Araaf: 33).

o Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat Quran surah
Al-Anaam: 151.
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,
dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”
Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
( Qs. Al-Anam )

o Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.


Allah Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis”. (QS. At-Taubah: 28).

BAB III
PENUTUP
D.    Kesimpulan
a.       Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau juga
mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik.
Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan.
b.      Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita
harus berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam
kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik
besar.
c.   Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari kesyirikan, di antaranya adalah:
Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shalih kita hanya untuk mencari ridha Allah
ta'ala semata.
Mempelajari ilmu tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya, jenis-jenisnya, dan
contoh-contohnya.
Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan (keteguhan) di atas tauhid
dan sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid'ahan baik yang kita
ketahui ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.
Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya (ahlussunnah) dan
menghindari pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak
terpengaruh dengan perbuatan mereka tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA

http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2012/09/kiat-kiat-menghindari-kesyirikan-
dan.html
http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-syirik/
Kitab Tauhid (terjemah) Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi
Dosa-Dosa yang Dianggap Biasa (terjemah), Syaikh Muhammad bin Shalih al Munajjid.

Anda mungkin juga menyukai