DOSEN PENGAMPU :
Misbahul
DI SUSUN OLEH :
1. Nurul Izza Mufidah 20181221027
2. Fifi Indriani 20181221226
3. Moh Afif Romdoni 20181221019
4. Maghfira Putri Mahardhika 20181221263
SYIRIK MODERN 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Makalah ini merupakan rangkaian tugas dalam pelaksanaan diskusi kelas yang
bertujuan untuk memajukan pengetahuan peserta tentang makalah ini. Oleh karenanya,
maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Universitas
teruntuk dosen pembimbing atas motivasi, dukungan, serta anjurannya untuk pembuatan
makalah ini. Semoga hal tersebut bernilai ibada di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.
Terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada pembaca yang sekiranya telah
meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini seraya memajukan selangkah lagi
pengetahuan tentang isi makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang _________________________________________________ 1
B. Tujuan ________________________________________________________ 1
C. Manfaat________________________________________________________2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik Modern__________________________________________3
B. Macam dan Jenis Syirik Modern_____________________________________6
C. Ancaman Dosa Sirik______________________________________________
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan_____________________________________________________7
B. Saran__________________________________________________________8
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ibarat tsumani yang meluluh-lantahkan semua yang ada di muka bumi. Seperti luapan panas
erupsi gunung Merapi yang membumi-hanguskan alam disekitarnya. Bak virus ganas yang
memusnakan semua sel-sel tubuh manusia. Itulah syirik, ia adalah the real destroyers (perusak
sesungguhnya), dapat mengundang murka Allah SWT, menanggung beban dosa terbesar,
menggugurkan seluruh amal kebaikan, dan disiksa dalam neraka uang dahsyat nan abadi. Sungguh
mengerikan dampak negatif dari perbuatan syirik.
Tempo dulu, kesyirikan identik dengan penyembahan berhala seperti yang dilakukan oleh
kaum Nabi Nuh AS. Seribu tahun lamanya Nabi Nuh AS mengajak umatnya untuk mengesakan
Allah SWT, namun penyimpangan itu tak kunjung hilang. Sebaliknya justru mendapat perlawanan
keras dari kaumnya, termasuk anaknya sendiri. Lalu Nabi Nuh AS memohon kepada Allah SWT
untuk memusnahkan kaum yang ingkar itu. Datanglah bencana banjir besar yang menghancurkan
semuanya, bahkan orang-orang yang berlindung di atas gunung sekalipun tenggelam dan musnah.
Setelah masa Nabi Nuh AS berlalu, kesyirikan kembali muncul di tengah umat manusia
yang dipelopori oleh kaum ‘Ad, kaum Tsamud, Bani Israil, dan lainnya. Pada periode Nabi
Muhammad SAW, kesyirikan tak kalah hebat dengan masa-masa sebelumnya. Dalam suatu riwayat
disebutkan ada sekitar 360 berhala di sekeliling Ka’bah yang disembah oleh kaum Quraisy. Nabi
Muhammad SAW pun tiada henti menyeru kaumnya kepada ajaran Tauhid, meski perlawanan,
tekanan, dan penindasan kerap kali di alaminya. Kurang lebih dua puluh tahun lamanya sang Nabi
berdakwah, akhirnya fenomena kesyirikan itu sedikit demi sedikit menghilang, lalu digantikan
kembali dengan ketauhidan kepada Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah yang
didapat adalah sebagai berikut :
Apa Pengertian syirik zaman modern ?
Apa bentuk-bentuk syirik zaman modern ?
Bagaimana cara menghindari atau menanggulangi syirik pada masa modern ?
Apa bahaya syirik bagi kehidupan manusia ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam menyusun makalah ini tiada lain adalah sebagai
berikut :
Untuk mengetahui Pengertian syirik zaman modern.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk syirik zaman modern.
Untuk mengetahui cara menanggulangi syirik pada masa modern.
Untuk mengetahui bahaya syirik bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik zaman modern
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik.
Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun benda) yang
seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan sesuatu selain Allah
dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya, atau melakukan perbuatan
lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan
hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT:
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisaa’: 48)
B. Bentuk-bentuk syirik
Syirik akbar ialah dosa besar yang tidak akan mendapatkan ampunan Allah. Pelakunya tidak
akan masuk surga untuk selamanya.
Syirik asgar ialah termasuk dosa besar yang dikhawatirkan pelakunya akan meninggal
dalam keadaan kufur, jika Allah tidak mengampuninya dan selama dia tidak bertaubat kepadaNya
sebelum meninggal.
b) Menggantung Azimat
Azimat yaitu benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat
menyembuhkan atau menghindarkan pemakainya dari bahaya. Perbuatan seperti ini
termasuk syirik karena mengandung unsure meminta terhindar dari bahaya kepada selain
Allah.“Jika Allah menimpakan suatu bahaya kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu,
maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-An’am 6:17)
Ada pula azimat seperti tulisan atau gambar. Menghilangkan perbuatan ini
merupakan kewajiban bagi setiap orang yang mampu.
Bila azimat itu ditulis dari ayat-ayat Al-Qur’an atau mengandung Asmaul Husna, apakah
termasuk dilarang? Para ulama salaf berbeda pendapat. Tetapi pendapat yang kita
terimaialah melarang pemakaian seluruh bentuk azimat, meskipun dibuat dari ayat-ayat Al-
Qur’an.
c) Mantera
Mantera ialah mengucakan kata-kata tertentu agar dapat menolak kejahatan dan
mendapatkan kekuatan gaib dengan bantuan jin. Mantera yang diharamkan ialah lafaz yang
mengandung ucapan meminta pertolongan selain kepada Allah, atau ucapan yang
kadangkala mengandung makna kekufuran dan kemusyrikan. Adapun selain itu, tidak ada
halangan membaca mantera.
d) Sihir
Sihir ialah semacam cara penipuan dan pengelabuan yang dilakukan dengan cara
memantera, menjampi dll. Perbuatan ini termasuk syirik karena ia mengandung
maknameminta tolong kepada selain Allah, yakni meminta bantuan jin. Al-Qur’an
mengajari kita untuk berlindung diri kepada Allah dari bahaya sihir dan tukang sihir
“Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.” (QS.
Al Falaq 113:4)
e) Ramalan
Salah satu bentuk sihir adalah ramalan. Yaitu anggapan mengetahui dan melihat rahasia-
rahasia masa depan berupa kejadian umum atau khusus atau pun nasib seseorang, melalui
perbintangan dsb.
“Siapa yang mempelajari salah satu cabang dari perbintangan, maka dia telah mempelajari
sihir.” (HR. Abu Daud dengan sanad sahih)
f) Guna-guna
“Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik.” (HR. Ibnu
Hibban)
g) Dukun dan Tenung
Dukun ialah orang yang menganggap dirinya dapat memberitahukan tentang hal-hal
gaib pada masa datang, atau apa yang tersirat dalam naluri manusia. Tukang tenung ialah
nama lain dari peramal dan dukun. Semua yang gaib itu hanyalah Allah yang
mengetahuinya.
“Katakanlah: Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara gaib
kecuali Allah.” (QS. An Naml 27:65)
Ada orang yang jika sakit atau kehilangan sesuatu bernazar kepada kuburan orang-orang
alim. Hal ini adalah haram, karena :
Nazar tersebut ditujukan kepada makhluk. Bernazar untuk makhluk hukumnya haram.
Sebab nazar adalah ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada makhluk
Tempat menyampaikan nazarnya adalah mayat yang tidak memiliki kemampuan apa
pun.
Dia menganggap bahwa orang mati itu dapat memberi keputusan terhadap suatu
persoalan di samping Allah. Sedangkan yang mempercayainya berarti berbuat
kekufuran.
i) Sembelihan Selain untuk Allah
Telah menjadi kebiadaan orang-orang musyrikin melakukan penyembelihan qurban
sebagai sarana pendekatan diri kepada tuhan-tuhan dan berhala-berhala mereka. Semua ini
diharamkan.
“Ali ra. berkata: “Rasulullah saw. bersabda kepadaku dengan empat kalimat: Allah melaknat
orang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat orang yang melaknat kedua
orang tuanya, Allah melaknat orang yang melindungi penjahat dan Allah melaknat orang
yang merubah batas-batas tanah miliknya.” (HR. Muslim)
2. Mempelajari ilmu tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam.
Rasulullah صلى هللا عليه وسلم bersabda:
3. Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya, jenis-jenisnya, dan contoh-
contohnya. Karena untuk memmahami sesuatu itu terkadang kita juga harus mengenal lawannya.
Lawan dari tauhid adalah syirik dan lawan dari sunnah adalah bid'ah.
Seorang sahabat Rasulullah صلى هللا عليه وسلم yang bernama Hudzaifah ibnul Yamanradhiallahu‘anhu
berkata:
“Dahulu orang-orang bertanya kepada Rasulullah صلى هللا عليه وسلم tentang perkara kebaikan,
sedangkan saya bertanya kepada beliau tentang perkara kejelekan karena takut akan
menimpaku.” [HR Al Bukhari (3606) dan Muslim (1847)]
4. Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan (keteguhan) di atas tauhid dan
sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid'ahan baik yang kita ketahui
ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.
5. Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya (ahlussunnah) dan menghindari
pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak terpengaruh dengan perbuatan
mereka tersebut. Hal inilah yang dicontohkan oleh para nabi dan rasul.
Demikianlah beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menghindari kesyirikan. Sebagai
tambahan, cara-cara di atas juga bisa diterapkan untuk menghindari perkara-perkara bid’ah.
2. Syirik Akbar
o Kezhaliman terbesar.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang
besar”. (QS. Luqman: 13).
o Menghancurkan seluruh amal.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik,
niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi”. (QS. Az-
Zumar: 65).
o Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan
mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi
siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).
o Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat Quran surah
Al-Anaam: 151.
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka,
dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”
Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
( Qs. Al-Anam )
BAB III
PENUTUP
D. Kesimpulan
a. Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau juga
mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan Musyrik.
Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan.
b. Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu, kita
harus berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam
kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik
besar.
c. Ada beberapa cara agar kita bisa terhindar dari kesyirikan, di antaranya adalah:
Dengan mengikhlaskan segala ibadah dan amal shalih kita hanya untuk mencari ridha Allah
ta'ala semata.
Mempelajari ilmu tauhid yang murni dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Mempelajari lawan dari tauhid itu, yaitu syirik, baik itu definisinya, jenis-jenisnya, dan
contoh-contohnya.
Memperbanyak doa kepada Allah agar diberikan keistiqomahan (keteguhan) di atas tauhid
dan sunnah dan agar dijauhkan dari segala bentuk kesyirikan dan kebid'ahan baik yang kita
ketahui ataupun tidak, baik yang kita sadari ataupun tidak.
Bergaul dengan orang-orang yang lurus dan teguh agamanya (ahlussunnah) dan
menghindari pergaulan dengan orang-orang yang melakukan kesyirikan agar tidak
terpengaruh dengan perbuatan mereka tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2012/09/kiat-kiat-menghindari-kesyirikan-
dan.html
http://lathifashofi.wordpress.com/2011/05/10/makalah-syirik/
Kitab Tauhid (terjemah) Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi
Dosa-Dosa yang Dianggap Biasa (terjemah), Syaikh Muhammad bin Shalih al Munajjid.