Anda di halaman 1dari 28

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

KELUARGA DENGAN ANAK PRA SEKOLAH”

Dosen Pengampuh : Ns. Bayu Dwisetyo S.,Kep,.M.Kep

Di Susun Oleh :

Kelompok 3

Anastasya Qurtiva Z.A Eky (1801007)

Frisilia Widya Mudul (1801062)

Arni Lajulu (1801046)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)


Muhammadiyah Manado Prodi S1 Keperawatan
T.A 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWt, karena berkat rahmat dan
karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “
Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap Anak Usia Prasekolah “ tepat pada
waktunya.
Dalam penyelesaian makalh ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, antara lain dosen selaku pembimbing dan teman – teman yang
tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak memberikan
sumbangan, masukan, dukungan, dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar – besarnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna.Untuk
itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
dari semua pihak, demi kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.
Semoga dengan adanya makalah seminar ini akan dapat memberikan
manfa’at yang besar bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada
umumnya.

Manado,5 Maret 2021

Kelompok 3
Daftar isi

Kata Pengantar………………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………...
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………
D. Manfaat Penulisan Makalah…………………………………………..

Bab II Pembahasan……………………………………………………………….
A. Pengertian Keluarga……………………………………………………..
B. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah……………………….
C. Bimbingan selama fase prasekolah……………………………………….
D. Masalah-masalah kesehatan yang timbul pada anak usia prasekolah…….
E. Asuhan keperawatan keluarga dengan anak usia prasekolah…………….

Bab III Penutup……………………………………………………………………


A. Kesimpulan………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………

Daftar Pustaka……………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan
keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah
kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah.
Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam
menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan
sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai
dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.
Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya.
Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan
psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah
menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh
para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang
tetap paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis
menguraikan beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia
ini serta usaha pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan
tindakan keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol
sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian
karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara
unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.
Anak usia prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati dirinya.
Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini
adalah usia yag rentan berbagai penyakitbdan menimbulkan masalah yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani
secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang
tetap paling baik dilakukan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian keluara?
2. Jelaskan pertumbuhan dan perkembangan anak prasekola (3-5 tahun)?
3. Jelaskan bimbingan selama fase prasekolah?
4. Jelaskan masalah-masalah yang timbul pada anak usia prasekolah?
5. Jelaskan asuhan keperawatan keluarga anak prasekolah?

C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1.    Mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan anak usia
prasekolah
2.    Mempelajari asuhan kerperawatan keluarga pada anak usia prasekolah
3.    Untuk menamba pengetahuan tentang asuhan keperawatan keluarga
khusunya pada anak usia prasekolah

D. Manfaat
Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat :
1.    Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan
ilmu tersebut atau menerapkannya dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan baik dan benar.
2.    Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. keluarga adalah
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat,
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI,
1998).

2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :


a.    mengenal masalah kesehatan keluarga
b.    memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c.    Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d.    Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e.    Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.

3. anak prasekolah
Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun
 Ciri fisik anak pra sekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahapan sebelumya :
a.    Anak prasekolah umumnya aktif
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan sangat
menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b.    Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang
cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c.    Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap
jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil, belum biasa
melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d.    Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya
koordinasi tangan masih belum sempurna.
e.    Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak.
f.     Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam
tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.

 Ciri sosial anak prasekolah


a.    Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat yang
dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang
sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b.    Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik, oleh
karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c.    Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih
besar.

 Ciri emosional pada anak prasekolah


a.    Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b.    Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.

 Ciri kognitif anak prasekolah


a.    Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari merekla
senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat, kesempatan,
interaksi, mengagumi dan kasih sayang.

 Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan


cara sebagai berikut :
a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan dalam banyak hal.
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara
mandiri.
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah (3-5 Tahun)
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin
besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri
dalam merawat diri sendiri seperti mandi, makan, minum, mengosok gigi, BAB
dan BAK, dll.

C. Bimbingan Selama Fase Prasekolah


          Usia 3 Tahun
−   Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan
yang lebih luas.
−   Anjurkan untuk mendaftarkan anak ke TK.
−   Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu,
−   Anjurkan orangtua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
−   Perubahan pada usia 3 ½ tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi
(antatorik dan emosi), gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku seperti
bicara gagap.
−   Orang tua harus memberikan perhatian yang extra sebagai refleksi dari
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.
−   Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun
akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
−   Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
−   Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah
cedera.

Usia 4 Tahun
−   Persiapakan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktivitas
motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.
−   Bersikap menentang terhadap orangtua
−   Explorasi perasaan ortu berkenaan dengan tingkah laku anak.
−   Masukkan anak ke TK
−   Persiapan untuk peningkatan keinginan tahuan anak tentang sex.
−   Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak.
−   Anjurkan untuk belajar berenang jika belum dilakukan pada usia sebelumnya.
−   Adanya mimpi buruk; beritahu orangtua bahwa anak, sering anakterbangun
karena adanya mimpi yang menakutkan.
−   Tenangkan Ibu, bahwa masa yang tenang pada anak dimulai padausia 5 tahun.
Usia 5 Tahun
−   Masa tenang pada usia 5 tahun
−   Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah.
−   Pastikan kelengkapan immunisasi sebelum memasuki sekolah.

D. Masalah-masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak UsiaPrasekolah


PERTIMBANGA
MANAJEMEN
N N
MASALAH / PENYAKIT TERAUPETIK DAN
O KEPERAWATAN
KOMPLIKASI

1. Diare (Gastroenterologi) Komplikasi : - Memberikan


Agen pembuka :Bakteri dan ➣ Dehidrasi cairan\
virus. ➣ Renjatan - Diatelik (pemberian
hipovelemik makanan)
Sumber : ➣ Hypocalanta
Makanan basi, ➣Intoleransi
beracun, alergi laktosa  sekunder
terhadap makanan ➣ Kejang
➣ KEP
Masa Inkubasi : Obat:
Bayi : BAB ≥ 3x / 24 jam ➣ Anti sekresi
Anak : BAB ≥ 3x / 24 jam ➣ Anti spasmolitik
➣ Pengeras tinja
Manifestasi Klinis : ➣ Anti biotika
Bayi dan anak
menjadicengeng, gelisah,
suhu tubuh meninggi cair
dan mungkin
disertai dengan lendir atau
darah.
2. Variacela (cacar air) Kekhususan :    Lakukan
Agen pembawa : Biasanya tidak ada, isolasiketat
Variacell Zooster agent dirumahsakit.
anti viral (ocyclovir) ➣ Isolasi anak
Sumber : Sekresi primer untuk dirumah sampai
saluranpernafasan dan resiko tinggi vesikel mengering
organterinfeksi, anakterinfeksi, Varicella (biasanya
padatingkatan lesi kulityang Zooster immunoglobin 1 mingusetelah terin
lebih rendah. (VZIG) feksi) dan
setelahpembukaan isolasi anak yang
Transmisi : pada anak yang beresiko beresiko
Kontak langsung tinggi. tinggiterinfeksi.
terkontaminasi oleh objek ➣ Beri perawatan
penularan. Obat : kulit; mandi
Diphenhidramin danberganti
Masa Inkubasi : hydrokhlorida atau pakaiansetiap hari,
2 –3 minggu biasanya 13-17 antihistamin beriolesan
hari. untukmenghilangkan lotion;calamine;
gatal; potongdan
Masa Penularan : perawatan kulit untuk bersihkan
Biasanya 1 hari setelah mencegah infeksi kuku.
erupsi lesi (masa awal) bakteri ➣ Mengurangi
sampai 6 hari setelah banyak kedua. gatalgatal.
muncul vesikel ketika kerak ➣ Hindari
kulit terbentuk. Komplikasi : mengupas
Manifestasi Klinis : ➣ Infeksi pada tahap kulit kerak yang
Tahap Awal : kedua (bisu, selulitis, menggosok dan
Demam ringan, malaise, pneumoni,sepsis). membuat iritasi.
anorexia, pertama kali 24 ➣ Enchepalitis
jam, ➣ Varicella Pneumoni
ruam dan gatal sekali, mulai ➣ Peredaran Varicella
muncul makula, dengan (perdarahan kecil pada
cepat vesikel dan ptekia pada
berkembang menjadi papula kulit).
dan menjadi vesikel ➣ Kronik atau
(dikelilingi oleh dasar transsient
eritematosus menjadi trombositopenia.
gelembung,mudah pecah
dan membentuk (kerak).
Ketiga
tahapan (Papula, vesikel dan
kerak kulit) hadir dalam
tingkatan berbeda dalam
waktu yang sama.

Distribusi :
Sentripetal, menyebar ke
wajah dan tubuh tapi jarang
padatungkai dan lengan.
Gejala :
Elevasi suhu dari
limfadenopaty, iritasi dari
gatal-gatal.
3. Difhteria ➣ Antitoksin (biasanya ➣ Lakukan isolasi
Manifestasi Klinis : melalui intravenadiawali
ketat di rumahsakit.
Bervariasi menurutlokasi dengan testkulit dan ➣ Berpartisipasi
anatomi konjungtiva untuk pada testsensitifitas;
Pseudomembran. mengetessensitifitas beriepineprin
terhadap serum. jika ada
Nasal : ➣ Beri antibiotik,
Menyerupai flu, nasal ➣ Antibiotik amati tanda-tanda
mengeluarkan (penisillin sensitifitasterhadap
serosanguineous mukous atau erythromycin). penisilin.
purulent tanpa gejala-gejala ➣ Bedrest ➣ Gunakan suction
pokok: total(pencegahanmioka jika perlu
tampak sepertiepistaksis. rditis) ➣ Beri perawatan
Tonsilar/pharyingeal : ➣ Tracheostomy komplit
Malaise, untuk untukmemperolehbe
anorexia,tenggorokan penghambatan drest.
sakit,sedikit demam, jalanudara. ➣ Atur kelembaban
pulsemeningkat dari ➣ Perawatan carrier untuk pencairan
yangdiharapkan selama dan optimum sekresi.
24jam, membranmelembut, kontak terhadap orang ➣ Amati respirasi
putih atauabu-abu; yang terinfeksi. untuk tanda-tanda
timbulnyalimfadenitis Komplikasi : penghambatan.
jikapenyakitnya parahtimbul Miokarditis
toximea, septiksyok, dan (minggukedua), neuriti
meninggaldalam 6-10 hari. s.
Lharyngeal :
Demam : serak, batuk, tanpa
ada tanda awal, potensial
penghambatan jalanudara,
gelisah,cyanosis, retraksi
dyspnieu.
4. Rubeola (campak) Tidak ada perawatan ➣ Yakinkan
Agent pembawa : Virus lain orangtua bahwa
yang perlu vesikel-
Sumber : kecualiantipiretik vesikeladalah
Sekresi saluran nafas,darah untuk demam suatuproses
dan urine dari orang yang dan analgesik untuk penyakit yang alami
terinfeksi. nyeri. padaanak-anak
Komplikasi : yangterinfeksi.
Jarang terjadi ➣ Gunakansentuha
Transmisi : (arthtritis, n
Kontak langsung dengan enchepalitis, lembutjika diperluk
orang yang terinfeksi. ataupurpura); an
penyakit- ➣ Jauhkan anak
Masa inkubasi : 10 – 20 penyakitmenular dari
hari. yang sering dijumpai wanita hamil.
pada masaanak-anak;
Periode penularan : bahaya
Dari 4- 5 hari setelah ruam- terbesar adalah efek
ruam muncul tetapi terutama teratogenik pada janin.
selama tahapan
awal(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai padaanak-
anak, namundijumpai pada
remaja dan dewasa yang
ditandai dengan demam
ringan, sakit kepala,
malaise,
anorexia,konjungtivitis
ringan,coryza, sakit
kerongkongan, batukdan
limfadenopaty.Paling sedikit
1-5 hari,menghilang 1
harisetelah terjadinyaruam.

Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan segera
menyebar
keleher, lengan batang tubuh
dan kaki.
Diakhiri hari pertama
ditutupi dengan bercak-
bercak kemerahan makulo
pupalar, biasanya hilang
pada hari
ketiga.

Tanda dan gejala :


Demam ringan yang muncul
kadangkadang, sakit kepala,
malaise dan limfadenopaty.
5. Pertusis Pemberian antibiotik ➣ Anjurkan untuk
Agent : Eythromycin, bedrest
Bordettela pertusis ampisillin, ➣ Berikan kompres
kotrimaxazol,khloramf panas dan dingin.
Sumber : enikol, ➣ Berikan
Masuknya dari saluran expextoransia diitmakanan cair
pernafasan dari seseorang danmukolitik, codein danlunak
yang terinfeksi. diberikan bila terdapat
batuk yang hebat
Penularan : sekali.
Kontak langsung Luminal.
dandroplet. Komplikasi :
Otitis media, bronkitis,
Masa inkubasi : bronkop neumonia,
5-21 hari, biasanya10hari. ateletaksis, emfisema,
muntah-muntah berat,
Perkembangan : emasiasi,
Yang paling besarselama prolapsusrectum,
catharal(radang selaput kongesti dan
lendir) edema otak.
sebelum
munculnya(kambuhnya
kembalidan menghilang
padaminggu ke 4
setelahmunculnya kembali
gejala penyakit).

Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan padamalam
hari, anorexia
Stadium spasmodik
Batuk bertambahberat dan
terjadiparoximal berupa
batuk-batuk khas,keringat,
dilatasipembuluh darah
leher dan muka,
muka merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4beratnya
seranganbatuk berkurang
nafsumakan timbul kembali,
ronchi difus
mulaimenghilang.
6. Parasitis 1. Piperazin sitrat Memberikanpenyul
intestinalAskariasis (antepar) uhan pada
Agent 2. Hexilresorsinol orangtua pentingnya
Askaris lumbricoides. 3. Oleumkenopodii menjaga higienis
4. Santonin dan
Sumber : 5. Pirantel pamoat sanitasi lingkungan.
Faeces (combantrin)
6. Papain (fellardon
Masa Inkubasi :
2-3 minggu

Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan
Asimptomatik
infeksi berat
anorexia, iritabilitas,ketakut
an, perut besar, penurunan
beratbadan, demam
dankolik.
Infeksi parah
gangguan usus, ususbuntu,
perforasi ususdengan
peritonitis,gangguan
empedu,
paru dan pneumonitis.
E. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Prasekolah yang Menderita
Diare
A.  PENGKAJIAN
1.    Data Umum
 Kepala Keluarga (KK)
  Alamat dan telepon
  Pekerjaan KK
  Pendidikan KK
   Komposisi keluarga
(Daftar nama-nama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Nama, Jenis
Kelamin, Umur penderita, hubungan dengan Kepala Keluarga dan status
imunisasi serta Genogram. Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga
generasi apakah ada yang menderita diare/diare kronis sebelumnya.)
No. Nama Jenis Hub. Umur Pendidikan Status imunisasi Ket.
Kel. BCG Polio DPT Hepatitis Campak
KK
1 2 3 1 2 3 1 2 3

 Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
 Suku bangsa
Adat istiadat di tempat tinggal keluarga, suku bangsa, agama, sosial, budaya,
rekreasi, kegiatan pendidikan, kebiasaan makan dan berpakaian. Adanya pengaruh
budaya pada peran keluarga dan kekuatan struktur, bentuk rumah, bahasa yang
digunakan sehari-hari, komunikasi dalam keluarga, penggunaan tempat pelayanan
kesehatan.
 Agama
Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama yang aktif diikuti.
 Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat kesejahteraan
keluarga, yang terdiri dari lima tingkatan yaitu : Keluarga Prasejahtera, Keluarga
Sejahtera Tahap I, Keluarga Sejahtera Tahap II, Keluarga Sejahtera Tahap III dan
Keluarga Sejahtera Tahap IV (III Plus).
 Aktivitas rekreasi keluarga
Identifikasi aktivitas dalam keluarga, frekuensi aktivitas tiap anggota keluarga dan
penggunaan waktu senggang.
2.    Riwayat
-Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan setiap anggota keluarga dari yang usia bayi sampai lanjut
usia
-   Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan tahap
apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta kendalanya.

 Riwayat kesehatan keluarga inti


Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti, yang meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing – masing anggota dan sumber
pelayanan yang digunakan keluarga.

 Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


-      Prenatal
Kehamilan yang keberapa, tanggal lahir, gestasi (fulterm, prematur post matur),
abortus atau lahir hidup, kesehatan selama sebelumnya/kehamilan, dan obat-obat
yang dimakan serta imunisasi.
-      Natal
Lamanya proses persalinan, tempat melahirkan, obat-obatan, orang yang
menolong persalinan, penyulit persalinan.
-      Post natal
Berat badan nomal 2,5 Kg - 4 Kg, Panjang Badan normal 49 -52 cm, kondisi
kesehatan baik, apgar score, ada atau tidak ada kelainan kongenital.
-      Feeding
Air susu ibu atau formula, umur disapih (2 tahun), jadwal makan/jumlahnya,
pengenalan makanan lunak pada usia 4-6 bulan,perubahan berat-badan, masalah-
masalah feeding (vomiting, colic,diare), dan penggunaan vitamin dan mineral atau
suplemen lain.
-      Penyakit sebelumnya
Penyebabnya, gejala-gejalanya, perjalanan penyakit, penyembuhan, kompliksi,
insiden penyakit dalam keluarga atau masyarakat, respon emosi terhadap rawat
inap sebelumnya.
-      Alergi
Apakah pernah menderita hay fever, asthma, eksim. Obat-obatan, binatang,
tumbuh-tumbuhan, debu rumah
-      Obat – obat terakhir yang didapat
Nama, dosis, jadwal, lamanya, alasan pemberian
-      Imunisasi
Polio, hepatitis, BCG, DPT, campak, sudah lengkap pada usia 3 tahun, reaksi
yang terjadi adalah biasanya demam, pemberian serum-serum lain, gamma
globulin/transfusi, pemberian tubrkulin test dan reaksinya.
-      Tumbuh kembang
Berat waktu lahir 2, 5 Kg - 4 Kg. Berat badan bertambah 150 – 200 gr/minggu,
TB bertambah 2,5 cm / bulan, kenaikan ini terjadi sampai 6 bulan. Gigi mulai
tumbuh pada usia 6-7 bulan, mulai duduk sendiri pada usia 8-9 bulan, dan bisa
berdiri dan berjalan pada usia 10-12 bulan.

3.    Data lingkungan
 Karakteristik rumah
-   Denah rumah
-   Lingkungan : lingkungan sangat mempengaruhi pada pasien diare lingkungan
dengan ekonomi keluarga menengah kebawah.
-   Macam lingkungan tempat tinggal : Tempat tinggal yang sempit,  padat,
sanitasi yang tidak terjaga, lingkungan dengan keluarga  ekonomi menengah ke
bawah.
 Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat. Yang
meliputi kebiasaaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.
Mobilitas geografis keluarga : Status rumah yang dihuni olehkeluarga apakah
rumah sendiri atau menyewa, sudah berapa lama tinggal di daerah tersebut, dan
pindah dari daerah mana.
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk beerkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada.

 Sistem pendukung keluarga


Dukungan keluarga untuk meningkatkan status gizi pada balita sangat penting
karena kebutuhan gizi anak dapat di penuhi dengan dukungan dari keluarga yang
sangat peduli dengan gizi anak

4.    Struktur keluarga
 Struktur peran
Menjelaskan peran masing – masing keluarga baik secara formal maupun
informal dan siapa yang menjadi model peran dalam keluarga dan apakah ada
konflik dalam pengaturan peran yang selama ini dijalani.
 Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai norma yang dianut keluarga, yang berhubungan dengan
kesehatan.
 Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di dalam keluarga dan
waktu yang sering digunakan untuk berkomunikasi.
 Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain untuk mengubah perilaku diantaranya yang perlu dikaji adalah
a) siapa yang membuat keputusana dalam keluarga
b) bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan
c) apakah keluarga merasa puas dengan pola komunikasi tersebut

5.    Fungsi keluarga
 Fungsi ekonomi
Mengkaji tentang sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
papan. Dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat, dalam upaya
meningkatkan status kesehatan keluarga.
 Fungsi mendapatkan status sosial
Menjelaskan upaya keluarga untuk memperoleh status sosial di masyarakat tempat
tinggal keluarga.
 Fungsi pendidikan
Keadaan ekonomi yang rendah sangat berkaitan dengan masalah pendidikan, ini
disebabkan karena ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah yang
mereka hadapi dan kurangnya pengetahuan tentang masalah diare pada salah satu
anggota keluarga, sehingga tidak mampu merawat anak pre school  dengan baik
yang mengakibatkan kondisi bertambah buruk, dan timbul komplikasi.
 Fungsi sosialisasi
Bagaimana interraksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, tahu budaya dan perilaku.
 Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan
a.    Mengenal masalah kesehatan
b.   Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
c.    Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
d.   Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah yang
sehat
e.    Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Tingkat ekonomi yang rendah dapat mengakibatkan sulutnya pengobatan dan
pemenuhan gizi pada anak preschool, ketidakefektifnya keluarga dalam
mengunjungi pelayanan kesehatan yang ada.
Transportasi merupakan sarana yang penting dan sangat diperlukan agar penderita
mendapatkan pelayanan kesehatan dengan segera. Ketiadaan sarana transportasi
menjadikan masyarakat enggan berkunjung ke pelayanan kesehatan sehingga
kondisi akan semakin memburuk.
 Fungsi religius
Anak sudah mengenal beberapa hal yang bersifat ritual misalnya berdoa.
 Fungsi rekreasi
Menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi secara
bersama baik diluar, maupun di dalam rumah.
 Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, metode
apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggoata keluarga.
 Fungsi afeksi
Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan dimiliki dan memiliki keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.

6.    Stres dan koping keluarga


 Stressor jangka pendek dan panjang
Yaitu stressor yang dialami keluarga  dalam jangka waktu krang dari 6 bulan atau
lebih dari 6 bulan.
 Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
 Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
 Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi masalah.

7.    Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga


 Pemeriksaan fisik
 Tanda-tanda vital
Suhu badan : mengalami peningkatan
Nadi : cepat dan lemah
Pernafasan : frekuensi nafas meningkat
Tekanan darah : menurun

 Antropometri
Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran kepala,
lingkar lengan, dan lingkar perut. Pada anak dengan diare mengalami penurunan
berat badan.
 Pernafasan
Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak ditemukan bunyi
nafas tambahan.
 Cardiovasculer
Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah.
 Pencernaan
Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik
usus meningkat, anoreksia, BAB lebih 3x dengan konsistensi encer
 Perkemihan
Volume diuresis menurun.
 Muskuloskeletal
Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan
 Integumen
lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jelek
 Endokrin
Tidak ditemukan adanya kelaianan.
 Penginderaan
Mata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainan
 Reproduksi
Tidak mengalami kelainan.
 Neurologis
Dapat terjadi penurunan kesadaran.

 Pengkajian (Anak Usia 3 Tahun)


o    Keluhan Utama : Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer

o    Riwayat Kesehatan Sekarang


Pada umumnya anak mengeluh buang air cair berkali-kali baik disertai atau tanpa
dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan darah, keluhan lain yang
mungkin didapatkan adalah nafsu makan menurun, suhu badan meningkat,
volume diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran
o    Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Meliputi pengkajian riwayat :
-      Prenatal
-      Natal
-      Post natal
-      Imunisasi
-      Feeding
-      Penyakit sebelumnya
-      Alergi
-      Obat–obat terakhir yang didapat
-      Tumbuh kembang

o    Riwayat Psikososial
Anak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada kedua orang
tuanya dan sangat histeris jika dipisahkan dengan orang tuanya. Usia 3 tahun
(toddlers) sudah belajar bermain dengan teman sebaya.
o    Aktivitas Sehari-Hari
-  Pada usia 3 tahun sudah diajarkan toilet training.
- Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
o    Motorik Kasar
Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai
bisa bersepeda roda tiga.
o    Motorik Halus
Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi
o    Personal Sosial
Sudah belajar bermain dengan teman sebayanya.

8.    Harapan keluarga
Diuraikan tentang masalah kesehatan dan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan.

B.   Diagnosa Keperawatan
1.    Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses
dan muntah serta intake terbatas (mual).
2.    Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi
nutrien dan peningkatan peristaltik usus.
3.    Nyeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
4.    Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya
5.    Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
terapi b.d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan
atau keterbatasan kognitif.
6.    Kecemasan anak b.d perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang baru
C.  Rencana Keperawatan

RASIONAL
DX TUJUAN INTERVENSI

Dx1: Kebutuhan cairan 1.  Berikan cairan oral1.  1. Sebagai upaya


Kekurangan akan terpenuhi dan parenteral sesuai rehidrasi untuk
volume cairan dengan kriteria dengan program mengganti cairan
b/d kehilangan tidak ada tanda- rehidrasi. yang keluar bersama
berlebihan tanda dehidrasi 2.  Pantau intake dan feses.
melalui feses output. 2. 2.Memberikan
dan muntah 3.  3. Kaji tanda vital, informasi status
serta intake tanda/gejala dehidrasi keseimbangan
terbatas (mual) dan hasil pemeriksaan cairan untuk
laboratorium menetapkan
4.  Kolaborasi      kebutuhan cairan
pelaksanaan terapi pengganti.
definitif 3. 3. Menilai status
hidrasi, elektrolit
dan keseimbangan
asam basa
4. 4. Pemberian obat-
obatan secara
kausal penting
setelah penyebab
diare diketahui

Dx2: Kebutuhan nutrisi 1.  Pertahankan tirah 1.  Menurunkan


Perubahan terpenuhi dengan baring dan kebutuhan
nutrisi kurang kriteria terjadi pembatasan aktivitas metabolic
dari kebutuhan peningkatan selama fase akut. 2.  Pembatasan diet
tubuh b/d berat badan 2.  Pertahankan status per oral mungkin
gangguan puasa selama fase akut ditetapkan selama
absorbsi nutrie (sesuai program terapi) fase akut
n dan dan segera mulai untuk menurunkan
peningkatan pemberian makanan per peristaltik sehingga
peristaltik oral setelah kondisi terjadi kekurangan
usus. klien mengizinkan. nutrisi.
3.  Bantu pelaksanaan 3.  Pemberian
pemberian makanan makanan sesegera
sesuai dengan mungkin penting
program diet setelah keadaan
4.  Kolaborasi klinis
pemberian nutrisi klien memungkink
parenteral sesuai an.
indikasi 4.  Memenuhi
kebutuhan nutrisi
klien
5.  Mengistirahatka
n kerja
gastrointestinal dan
mengatasi/menceg
ah kekurangan
nutrisi lebih lanjut

Dx3: Nyeri berkurang 1.    Atur posisi yang 1.    Menurunkan


Nyeri dengan kriteria nyaman bagi klien, tegangan
(akut)b/d tidak terdapat misalnya dengan lutut permukaan
hiperperistalti lecet pada fleksi. abdomen dan
k,iritasi fisura perirektal 2.    Lakukan aktivitas mengurangi nyeri
perirektal. pengalihan untuk 2.    Meningkatkan
memberikan rasa relaksasi,
nyaman seperti mengalihkan fokus
masase punggung dan perhatian kliendan
kompres hangat meningkatkan kem
abdomen ampuan koping
3.    Bersihkan area 3.    Melindungi
anorektal dengan kulit dari
sabun ringan dan keasaman feses,
air setelah defekasi mencegah iritasi
dan berikan perawatan 4.    Analgetik
kulit sebagai agen anti
4.    Kolaborasi nyeri dan
pemberian obat antikolinergik
analgetika dan atau untuk
antikolinergik sesuai menurunkan spasm
indikasi e traktus GI dapat
5.    Kaji keluhan diberikan sesuai
nyeri dengan Visual indikasi klinis
Analog Scale (skala 1- 5.    Mengevaluasi
5), perkembangan
perubahan karakteristi nyeri untuk
k nyeri, petunjuk menetapkan
verbal dan non verbal intervensi
selanjutnya

Dx4: :  Keluarga 1.    Dorong keluarga 1.    Membantu


Kecemasan mengungkapkan klien untuk mengidentifikasi
keluarga b/d kecemasan membicarakan penyebab
perubahan berkurang. kecemasan dan kecemasan dan
status berikan umpan balik alternatif
kesehatan tentang mekanisme pemecahan
anaknya. koping yang tepat. masalah
2.    Tekankan bahwa 2.    Membantu
kecemasan adalah menurunkan stres
masalah yang umum dengan mengetahui
terjadi pada orang tua bahwa klien bukan
klien yang anaknya satu-satunya orang
mengalami masalah yang mengalami
yang sama masalah yang
3.    Ciptakan demikian.
lingkungan yang 3.    Mengurangi
tenang, tunjukkan rangsang eksternal
sikap ramah tamah yang dapat
dan tulus dalam memicu
membantu klien. peningkatan
kecemasan
Dx5:  Keluarga akan 1.    Kaji kesiapan 1.    Efektivitas
Kurang mengerti tentang keluarga klien pembelajaran
pengetahuan penyakit dan mengikuti dipengaruhi oleh
keluarga pengobatan pembelajaran, kesiapan fisik dan
tentang anaknya, termasuk pengetahuan mental serta latar
kondisi, serta mampu tentang penyakit dan belakang
prognosis dan mendemonstrasik perawatan anaknya. pengetahuan
kebutuhan tera an perawatan 2.    Jelaskan tentang sebelumnya.
pi b/d anak di rumah proses penyakit 2.    Pemahaman
pemaparan anaknya, penyebab tentang masalah ini
informasi dan akibatnya penting untuk
terbatas, salah terhadap gangguan meningkatkan
interpretasi pemenuhan kebutuhan partisipasi keluarga
informasi dan sehari-hari aktivitas klien dan keluarga
atau keterbatas sehari-hari. dalam proses
an kognitif. 3.    Jelaskan tentang perawatan klien
tujuan pemberian 3.    Meningkatkan
obat, dosis, frekuensi pemahaman dan
dan cara pemberian partisipasi keluarga
serta efek samping klien dalam
yang mungkin timbul pengobatan.
4.    Jelaskan dan 4.    Meningkatkan
tunjukkan cara kemandirian dan
perawatan perineal kontrol keluarga
setelah defekasi klien terhadap
kebutuhan
perawatan diri
anaknya

Dx6: Kecemasan anak 1.    Anjurkan pada 1.    Mencegah


Kecemasan berkurang dengan keluarga untuk selalu stres yang
anak b.d kriteria mengunjungi klien berhubungan
Perpisahan memperlihatkan dan berpartisipasi dengan perpisahan
dengan orang tanda-tanda kenya dalam perawatn yang 2.    Memberikan
tua, lingkugan manan dilakukan rasa nyaman dan
yang baru 2.    Berikan sentuhan mengurangi stress
dan berbicara pada 3.    Meningkatkan
anak sesering pertumbuhan dan
mungkin perkembangan
3.    Lakukan stimulasi secara optimun
sensory atau terapi
bermain sesuai
dengantingkat perkem
bangan klien
D.  Implementasi
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang
telah direncanakan sebelumnya

E.   Evaluasi
Evaluasi merupakan pengukuran keberhasilan sejauh mana tujuan
tersebut tercapai. Bila ada yang belum tercapai maka dilakukan pengkajian
ulang, kemudian disusun rencana, kemudian dilaksanakan dalam
implementasi keperawatan lalau dievaluasi, bila dalam evaluasi belum teratasi
maka dilakukan langkah awal lagi dan seterusnya sampai tujuan tercapai.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk dari asuhan
keperawatan  yang bersifat komprehensip karena yang dikaji adalah semua
anggota keluarga dalam satu rumah. Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia
prasekolah lebih mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah.
Anak usia prasekolah adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit.
Untuk itu pengawasan pada anak usia prasekolah sangat penting agar anak tidak
terkena penyakit.

B. Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini
atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan
baik dan benar.
Daftar Pustaka

http://stikep.blogspot.com
http://www.rusari.com
http://www.nursingbegin.com

Anda mungkin juga menyukai