Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN


PADA PT. ANTA JAYA UTAMA DI KOTA MAKASSAR*

A. NURAFIYAH AMIN**
Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Makassar
e-mail: nurafiyahfia@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah (i) Untuk mengetahui pengaruh parsial program
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan karyawan pada PT. Anta Jaya Utama di
Kota Makassar, (ii) Untuk mengetahui pengaruh simultan program keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kepuasan karyawan pada PT. Anta Jaya Utama di Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional
dengan teknik pengumpulan melalui observasi, penyebaran angket dan teknik dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik
inferensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) terdapat pengaruh parsial program
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan karyawan pada PT. Anta Jaya Utama di
Kota Makassar, (ii) terdapat pengaruh simultan program keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kepuasan karyawan pada PT. Anta Jaya Utama di Kota Makassar.
Kata Kunci: Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Kepuasan Karyawan

 Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk Mencapai Derajat Magister di Program
Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
** Mahasiswa Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

ABSTRACT

The objectives of the research are to discover (i) partial influence of occupational
health and safety program on employees' satisfactions at PT. Anta Jaya Utama in Makassar
City, (ii) simultaneous influence of occupational health and safety program on employees'
satisfactions at PT. Anta Jaya Utama in Makassar City.
The research employed quantitative method with correlation approach. Data were
collected through observation, questionnaire distribution, and documentation techniques. The
data of the research were analyzed by using descriptive and inferential statistics analysis
technique.
The results of the research reveal that (i) there is partial influence of occupational
health and safety program on employees' satisfactions at PT. Anta Jaya Utama in Makassar

1
City, (ii) there is simultaneous influence of occupational health and safety program on
employees' satisfactions at PT. Anta Jaya Utama in Makassar City.
PENDAHULUAN yang ditimbulkan oleh proses produksi yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
Industrialisasi dan modernisasi
seperti peledakan, kebakaran, pencemaran
menyongsong pengglobalisasian dunia pada
dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan
saat ini telah menimbulkan banyak
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
perubahan dalam kehidupan signifikan.
Berdasarkan PEMNAKER 05/MEN/1996
Manusia adalah merupakan mahluk-mahluk
dan mengacu pada Undang-undang No. 1
hidup yang lebih sempurna bila
tahun 1970 tentang keselamatan dan
dibandingkan dengan mahluk-mahkluk hidup
kesehatan kerja dapat dijadikan acuan bagi
yang lain. Akibat dari unsur kehidupan yang
perlindungan tenaga kerja dari bahaya
ada pada manusia, manusia berkembang dan
kecelakaan dan penyakit akibat bekerja
mengalami perubahan dalam segi psikologi.
maupun akibat lingkungan kerja.
Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini
dikatakan sebagai salah satu faktor Masalah Kesehatan dan
penggerak utama dalam tercapainya tujuan Keselamatan Kerja (K3) bukan hanya
organisasi (perusahaan). Pendapat tersebut semata-mata tanggung jawab pemerintah
sejalan dengan yang dikemukakan oleh saja melainkan tanggung jawab semua pihak
Hasibuan (2007) “manusia selalu berperan yaitu pengusaha, tenaga kerja dan
aktif dan dominan dalam setiap kegiatan masyarakat. Kesehatan dan Keselamatan
organisasi, karena manusia menjadi Kerja (K3) merupakan hal yang paling
perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya penting bagi perusahaan, karena dampak
tujuan oganisasi”. Tujuan tidak mungkin kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya
terwujud tanpa peran aktif karyawan merugikan karyawan, tetapi juga merugikan
meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan perusahaan. Keselamatan kerja menurut
begitu canggihnya. Mondy (2008) adalah perlindungan
karyawan dari cedera yang disebabkan oleh
Sumber daya manusia sebagai
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan.
tenaga kerja tidak lepas dari masalah-
Dan kesehatan kerja menurut Mathias dan
masalah yang berkaitan dengan keselamatan
Jakson (2002) adalah kondisi yang merujuk
dalam bekerja yang langsung berhubungan
pada kondisi fisik, mental dan stabilitas
dengan peralatan dan mesin untuk
emosi secara umum. Kepuasan Kerja (job
menunjang proses produksi. Penggunaan
statifaction) menurut Handoko (2008) adalah
berbagai alat dan mesin ini menyebabkan
keadaan emosional yang menyenangkan atau
karyawan tidak akan terlepas dari resiko
tidak menyenangkan dengan mana para
yang menyangkut keselamatan dan
karyawan memandang pekerjaan. Kepuasan
kesehatan kerja. Resiko ini dapat menimpa
kerja sangat diperlukan dan diharapkan akan
tenaga kerja kapan dan dimana saja,
dapat bekerja pada kapasitas penuh, sehingga
sehingga membutuhkan perhatian khusus
akan meningkatkan kinerja organisasi.
dari berbagai pihak yang berkaitan seperti
Sebaliknya jika pegawai tidak merasa puas
pengusaha, tenaga kerja, dan perusahaan.
dalan kinerjanya maka akan terjadi kondisi
Perusahaan yang mempekerjakan penuruan kinerja mereka.
tenaga kerja dan mempunyai potensi bahaya

2
Program K-3 sangat penting dalam menyebabkan seringnya terjadi kecelakaan
perusahaan khususnya perusahaan yang kerja disebabkan oleh faktor manusia.
bergerak di bidang konstruksi. Program K-3 Karena itu, program K3 harus lebih
yang biasa di kenal dengan istilah diperhatikan karyawan dan perusahaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sehingga dapat menghindari kecelakaan
Lingkungan, Mutu dan Pengamanan kerja yang merugikan baik karyawan
(K3LMP) merupakan kan suatu citra yang maupun perusahaan. Jasa industri konstruksi
sangat didambakan oleh setiap kontraktor merupakan sebuah industri yang memiliki
dalam memberikan jasa kepada pemilik resiko cukup besar.
proyek, baik dalam hal jasa pelayanan Dari data yang diperoleh dari PT.
maupun jasa produksi. Pengertian K3LMP Anta Jaya Utama, dijelaskan bahwa
dalam konteks industri jasa konstruksi dapat kecelakaan kerja yang terjadi di PT. Anta
didefinisikan melalui berbagai pendekatan, Jaya Utama kecelakaan kerja berat tidak
tetapi pada prinsipnya adalah conformance terjadi dan kecelakaan ringan 1 (satu) kali
to requirement, yaitu hasil yang dikerjakan pada tahun 2012, kecelakaan kerja berat
sesuai dengan apa yang sudah diisyaratkan sebesar 2 (dua) kali dan kecelakaan ringan 3
atau yang distandarkan. (tiga) kali pada tahun 2013, kecelakaan kerja
berat sebesar 2 (dua) kali dan kecelakaan
Perusahaan yang baik adalah
ringan 1 (satu) kali pada tahun 2014,
perusahaan yang benar-benar menjaga
kecelakaan kerja berat sebesar 3 (tiga) kali
keselamatan dan kesehatan kerja
dan kecelakaan ringan 2 (kali) kali pada
karyawannya PT. Anta Jaya Utama adalah
tahun 2015, kecelakaan kerja berat tidak
bergerak di bidang Jasa Kontraktor yang
terjadi dan kecelakaan ringan 4 (empat) kali
telah ikut berpartisipasi dan dipercaya dalam
pada tahun 2016. Kecelakaan berat terjadi
pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Tangki
karena kurang berhati-hatinya karyawan.
Penimbun BBM mulai dari kapasitas 500 KL
Berdasarkan data dari PT. Anta Jaya Utama,
sampai dengan kapasitas 5000 KL, Repair
yang termasuk kecelakaan kerja berat adalah
Tangki Timbun, Pemasangan Jaringan Alat-
terjatuh dari ketinggian, patah tulang.
alat Pemadam (foam chamber dan
Sedangkan kecelakaan kerja ringan adalah
fasilitasnya), Pekerjaan SPBU dan SPBE,
tertancap paku, terkena serpihan besi.
instalasi pipa onshore dan offshore,
Jaminan keselamatan kerja karyawan
Pekerjaan Jalan dan Jembatan serta Dermaga
terlihat dari kelengkapan perusahaan
milik PT. PERTAMINA ( PERSERO). PT.
menyediakan peralatan-peralatan kerja dan
Anta Jaya Utama menerapkan program K3
alat-alat pelindung diri yang digunakan saat
karena perusahaan menyadari bahwa setiap
pelaksanaan pekerjaannya. Selanjutnya
karyawan berhak untuk mendapatkan
kesehatan kerja ditunjukkan dengan jaminan
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.
kesehatan yang diberikan perusahaan berupa
Kasus yang biasa terjadi dalam asuransi kesehatan. Dari uraian didalam
lingkup pembangunan proyek (konstruksi), penelitian ini peneliti tertarik untuk
walaupun sarana dan prasarana K3 telah mengambil judul “Program Keselamatan dan
disiapkan oleh perusahaan, namun tenaga Kesehatan Kerja Pengaruhnya Terhadap
kerja masih kurang memiliki kesadaran dan Kepuasan Karyawan Pada PT. Anta Jaya
acuh menggunakan alat atau peralatan K3 Utama Di Kota Makassar’’. maka tujuan
yang disiapkan perusahaan. Hal ini penelitian adalah:

3
1. Untuk mengetahui pengaruh parsial
program keselamatan dan kesehatan
kerja terhadap kepuasan karyawan pada
PT. Anta Jaya Utama di Kota Makassar.
2. Untuk mengetahui pengaruh simultan
program keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kepuasan karyawan pada PT. Anta
Jaya Utama di Kota Makassar.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian
Sugiyono (2013:38), menyatakan
bahwa variabel penelitian pada dasarnya Gambar 3.1. Skema Desain Penelitian
adalah “Sesuatu hal yang berbentuk apa saja Pengukuran Variabel
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari Pengukuran variabel penelitian
sehingga diperoleh informasi tentang hal menggunakan metode pengumpulan data
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. dengan menggunakan kuesioner yang
a. Variabel Independen, yaitu variabel yang diberikan langsung kepada karyawan PT.
mempengaruhi variabel lain. Variabel Anta Jaya Utama di Kota Makassar.
bebas pada penelitian ini adalah program Digunakan angket yang disusun
keselamatan kerja (X1) dan program berdasarkan skala likert. Sangat Setuju
kesehatan kerja (X2). (Bobot 5), Setuju (Bobot 4), Kurang Setuju
b. Variabel Dependen, yaitu variabel yang (Bobot 3), Tidak Setuju (Bobot 2), Sangat
dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel Tidak Setuju (Bobot 1).
terpengaruh dalam penelitian ini adalah
kepuasan karyawan (Y). Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2013:138-145) Untuk
Desain Penelitian memperoleh data yang dibutuhkan,
desain penelitian ini dapat dipergunakan teknik pengumpulan data
digambarkan sebagai berikut: sebagai berikut :
1. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus
diteliti.
2. Kuesioner
Pengukuran variabel penelitian
menggunakan metode pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner yang
diberikan langsung kepada karyawan PT.
Anta Jaya Utama di Kota Makassar..
3. Dokumentasi

4
Teknik dokumentasi digunakan untuk penelitian ini, hipotesis yang digunakan
mengetahui, mencatat dan adalah:
mengumpulkan dokumen-dokumen yang Ho : Variabel-variabel bebas yaitu
mendukung penelitian ini seperti keselamatan dan kesehatan tidak
misalnya data tentang struktur organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan
dan nama-nama karyawan. secara bersama-sama terhadap
variabel terikatnya yaitu kepuasan
Teknik Analisis Data karyawan.
Teknik analisis data yang digunakan Ha : Variabel-variabel bebas yaitu
dalam penelitian adalah analisis regresi keselamatan dan kesehatan kerja
berganda dan menggunakan bantuan mempunyai pengaruh yang signifikan
program Statistical Product and Service secara bersama-sama terhadap
Solution (SPSS). Analisis Regresi Linear variabel terikatnya yaitu kepuasan
Berganda digunakan untuk mengetahui karyawan.
seberapa besar pengaruh variabel bebas
keselamatan (X1), kesehatan kerja (X2), dan Koefisien Determinasi
kepuasan karyawan (Y). Koefisien Determinasi mengukur
secara terpisah dampak variabel terikat
Uji t (Parsial) terhadap variabel bebas. Untuk nilai
Disamping itu juga dilakukan uji t koefisien determinasi diberi simbol R². Jika
untuk menguji signifikansi hubungan antara R² diperoleh mendekati 1 (satu), maka dapat
variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, dikatakan semakin kuat model tersebut
(keselamatan dan kesehatan kerja) benar- tersebut menerangkan variasi variabel bebas
benar berpengaruh terhadap variabel Y terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika
(kepuasan karyawan) secara terpisah atau (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin
parsial (Ghozali, 2005). lemah variasi variabel bebas terhadap
Ho : Variabel-variabel bebas variabel terikat.
(keselamatan dan kesehatan
Tabel 3.1. Klasifikasi Korelasi
kerja) tidak mempunyai
Ganda R
pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat Interval Koefisien Tingkat Hubungan
(kepuasan karyawan).
0,00 – 0,199 Sangat rendah
Ha : Variabel-variabel bebas
(keselamatan dan kesehatan 0,20 – 0,399 Rendah
kerja) mempunyai pengaruh 0,40 – 0,599 Sedang
yang signifikan terhadap
0,60 – 0,799 Kuat
variabel terikat (kepuasan
karyawan). 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Uji F (Simultan)
Dalam penelitian ini, uji F digunakan Uji asumsi klasik
untuk mengetahui tingkat siginifikansi a. Uji normalitas
pengaruh variabel-variabel independen Uji normalitas dimaksudkan untuk
secara bersama-sama (simultan) terhadap mengetahui apakah skor variabel yang
variabel dependen (Ghozali, 2005). Dalam
5
diteliti mengikuti distribusi normal atau kelamin (Orang) (%)
tidak. Untuk mengetahui normal tidaknya 1 Laki-laki 50 100
sebaran data maka dilakukan uji normalitas
2 Perempuan - -
sebaran dengan kaidah kuadrat. Kaidah yang
digunakan untuk mengetahui normal Total 50 100,00
tidaknya sebaran ialah jika p > 0,05, maka Sumber: Data primer setelah diolah, 2017
sebarannya normal. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS Berdasarkan data yang ditunjukkan
21. pada tabel 4.1 diatas jenis kelamin dapat
digambarkan bahwa responden yang berjenis
b. Uji Heteroskedastisitas kelamin laki-laki sebanyak 50 orang atau
Uji heteroskedastisitas digunakan (100%) dan tidak ada perempuan. PT. Anta
untuk mengetahui ada atau tidaknya Jaya Utama adalah bergerak di bidang jasa
penyimpangan asumsi klasik kontraktor, yakni pembangunan tangki
heteroskedastisitas yaitu adanya penimbun bahan bakar, pengerjaan instalasi
ketidaksamaan varian dari residual untuk pipa onshore dan offshore, repair tangki
semua pengamatan pada model regresi. Uji timbun, pemasangan jaringan alat-alat
heteroskedastisitas dalam penelitian ini pemadam, pekerjaan SPBU dan SPBE serta
menggunakan aplikasi SPSS 21. pekerjaan jalan dan jembatan. pekerjaan
c. Uji Multikolinearitas konstruksi lebih membutuhkan tenaga kerja
Uji multikolinearitas digunakan laki-laki, maka dari itu PT. Anta Jaya Utama
untuk mengetahui ada atau tidaknya tidak menerima tenaga kerja perempuan.
penyimpangan asumsi klasik b. Pendidikan
multikolinearitas yaitu adanya hubungan Tingkat pendidikan seseorang dapat
linear antar variabel independen dalam menjadi ukuran (walaupun tidak mutlak)
model regresi. Uji multikolinearitas dalam yang dapat menentukan keluasan wawasan,
penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS kemampuan-kemampuan, sikap, nilai-niali
21. dan kebutuhan-kebutuhan. Hasil penelitian
mengenai tingkat pendidikan responden di
HASIL PENELITIAN tunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini:
Karakteristik Responden Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan
Karakteristik responden adalah profil tingkat pendidikan
terhadap objek penelitian yang dapat
memberikan interprestasi terhadap Juml
Tingkat Perse
ah
objektivitas dari penelitian pada “Program No Pendidik n
Keselamatan dan Kesehatan Kerja an (Ora
(%)
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Karyawan ng)
Pada PT. Anta Jaya Utama di Kota SMA
1 37 74,00
Makassar” Sederajat
a. Jenis Kelamin Sarjana
2 13 26,00
Tabel 4.1 Karakteristik Responden S1
berdasarkan jenis kelamin Total 50 100,00
No Jenis Jumlah Persen Sumber: Data primer setelah diolah, 2017

6
Data yang ditunjukkan pada tabel 4.2 Dapat dilihat dari masa kerjanya yang
tersebut di atas menunjukkan bahwa di atas 10 tahun lebih sedikit karena keadaan
umumnya responden penelitian ini memiliki ini memungkinkan adanya interaksi positif
jenjang pendidikan SMA Sederajat yaitu antara karyawan yang terbilang belum cukup
sebanyak 37 orang responden (74%) dan lama dengan karyawan yang sudah lama
Sarajana S1 sebanyak 13 orang responden bekerja sehingga karyawan dapat saling
(26%). bertukar pengalaman kerja. Masa kerja di
Dapat dilihat dari tingkat pendidikan bawah 10 tahun lebih banyak karena
Sarjana (S1) lebih sedikit karena tingkat perusahaan ini juga sudah melaksanakan
pendidikan merupakan hal yang penting banyak proyek pembangunan di berbagai
karena dapat berhubungan dengan jabatan tempat sehingga perusahaan harus lebih
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang banyak membutuhkan karyawan.
semakin tinggi pula kemampuan kerjanya,
1. Penyajian Data
dan semakin tinggi tanggung jawabnya
a. Analisis Statistik Deskriptif
terhadap pekerjaan. Tingkat pendidikan
Untuk memperoleh gambaran
SMA lebih banyak karena perusahaan
Keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan
membutuhkan tenaga kerja seperti tamatan
kepuasan karyawan maka setiap variabel
dari STM SMK untuk bagian lapangan.
dibuat tabel frekuensi dan kategori
c. Masa Kerja
dimana setiap variable diukur dengan
Masa kerja seorang pegawai atau
menggunakan kategori sangat baik, baik,
karyawan menggambarkan lamanya
kurang baik, tidak baik dan sangat tidak
seseorang bekerja sebagai pegawai atau
baik.
karyawan. Semakin lama seseorang bekerja
1) Keselamatan Kerja
semakin banyak pula pengalamannya.
Analisis deskripsi jawaban
Penyebaran responden berdasarkan masa
responden tentang variabel
kerja ditunjukan pada table 4.3 berikut:
keselamatan kerja didasarkan pada
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan
jawaban responden atas pernyataan-
Masa Kerja
pernyataan seperti yang terdapat
Masa Jumlah Persen dalam kuesioner yang disebarkan
Kerja (Orang) (%) pada responden. Berdasarkan
kuesioner yang diberikan pada 50
1-10
1
Tahun
38 76,00 responden di PT. Anta Jaya Utama,
maka skor rata-rata untuk
11-20
2 12 24,00 keselamatan kerja adalah 52,48.
Tahun
Untuk mengetahui gambaran
Total 52 100,00 keselamatan kerja di PT. Anta Jaya
Sumber: Data primer setelah diolah, 2017 Utama dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel. 4.4. Gambaran Keselamatan
Pada tabel 4.3 di atas, tampak bahwa
Kerja PT. Anta Jaya Utama
responden dalam penelitian ini umumnya
memiliki masa kerja antara 1-10 tahun yakni N Interv Frekue Perse
Kategori
o al nsi ntase
sebanyak 38 orang (76%). 11-20 tahun
24,00
sebanyak 12 orang (24%). 1 63-75 12 Sangat Baik
%

7
2 51-62 17
34,00
Baik 3) Kepuasan Kerja Karyawan
%
Analisis deskripsi jawaban
30,00 responden tentang variabel kepuasan
3 39-50 15 Kurang Baik
%
kerja karyawan didasarkan pada
12,00 jawaban responden atas pernyataan-
4 27-38 6 Tidak Baik
%
pernyataan seperti yang terdapat
0,00 Sangat
5 15-26 0 dalam kuesioner yang disebarkan
% Tidak Baik
pada responden. Berdasarkan
100,0
Total 50
0%
kuesioner yang diberikan pada 50
responden di PT. Anta Jaya Utama,
Sumber: Olah Data Microsoft Excel maka skor rata-rata untuk kepuasan
2) Kesehatan Kerja kerja karyawan adalah 89,40. Untuk
Analisis deskripsi jawaban mengetahui gambaran kepuasan kerja
responden tentang variabel kesehatan karyawan di PT. Anta Jaya Utama
kerja didasarkan pada jawaban dapat dilihat pada tabel 4.6.
responden atas pernyataan- Tabel. 4.6. Gambaran kepuasan
pernyataan seperti yang terdapat kerja karyawan PT. Anta Jaya Utama
dalam kuesioner yang disebarkan
N
pada responden. Berdasarkan Interval Frekuensi Persentase Kategori
o
kuesioner yang diberikan pada 50
1 79-90 9 18,00% Sangat Baik
responden di PT. Anta Jaya Utama,
maka skor rata-rata untuk kesehatan 2 64-78 18 36,00% Baik
kerja adalah 50,80. Untuk 3 49-63 16 32,00% Kurang Baik
mengetahui gambaran kesehatan
4 34-48 7 14,00% Tidak Baik
kerja di PT. Anta Jaya Utama dapat
dilihat pada tabel 4.5. 5 19-33 0 0,00%
Sangat Tidak
Baik
Tabel. 4.5. Gambaran Kesehatan Total 50 100,00%
Kerja PT. Anta Jaya Utama
Sumber: Olah Data Microsoft Excel
N Persent
o
Interval Frekuensi
ase
Kategori b. Uji Validitas dan Reliabilitas
1) Uji Validitas
Sangat
1 63-75 7 14,00%
Baik Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan r hitung dengan r tabel
2 51-62 22 44,00% Baik
untuk degree of freedom (DF) = n-2
Kurang dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
3 39-50 17 34,00%
Baik
Nilai r tabel = 0,225. Jika r hitung > r tabel ,
Tidak
4 27-38 4 8,00%
Baik
maka butir pertanyaan dikatakan
valid. Hasil uji validasi dapat dilihat
Sangat
5 15-26 0 0,00% Tidak
pada tabel berikut:
Baik Tabel 4.7. Uji Validitas
Total 50 100,00%

Sumber: Olah Data Microsoft Excel

8
Item Pearson Taraf Karyawan X1.3 0,554 0,000 Valid
Variabel pertany correlat signifik X1.4 0,501 0,000 Valid
aan ion an
X1.5 0,640 0,000 Valid
Keselamata X1.1 0,685 0,000
n X1.6 0,737 0,000 Valid
X1.2 0,648 0,000
Kerja X1.7 0,692 0,000 Valid
X1.3 0,528 0,000
X1.8 0,644 0,000 Valid
X1.4 0,668 0,000
X1.9 0,767 0,000 Valid
X1.5 0,605 0,000
X1.10 0,608 0,000 Valid
X1.6 0,658 0,000
X1.11 0,568 0,000 Valid
X1.7 0,725 0,000
X.12 0,740 0,000 Valid
X1.8 0,528 0,000
X.13 0,756 0,000 Valid
X1.9 0,557 0,000
X1.14 0,711 0,000 Valid
X1.10 0,630 0,000
X1.15 0,717 0,000 Valid
X1.11 0,580 0,000
X1.16 0,580 0,000 Valid
X.12 0,533 0,000
X1.17 0,683 0,000 Valid
X.13 0,555 0,000
X1.18 0,471 0,001 Valid
X.14 0,573 0,000
X1.19 0,308 0,030 Valid
X.15 0,757 0,000
X1.20 0,285 0,045 Valid
Kesehatan X1.1 0,612 0,000
Sumber: Olah SPSS 20
Kerja X1.2 0,726 0,000
Berdasarkan hasil uji validasi
X1.3 0,691 0,000 pada table diatas menunjukan bahwa
X1.4 0,664 0,000 nilai r hitung setiap item pertanyaan
X1.5 0,608 0,000 lebih besar dibandingkan dengan r tabel
X1.6 0,582 0,000
dengan taraf signifikansi < 0,05, hal
ini menunjukkan semua pertanyaan
X1.7 0,506 0,000
dinyatakan valid.
X1.8 0,551 0,000 2) Uji Reliabilitas
X1.9 0,527 0,000 Reliabilitas diukur dengan uji
X1.10 0,665 0,000
statistic cronbach’s alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliabel jika
X1.11 0,577 0,000
memberikan nilai cronbach’s alpha >
X.12 0,664 0,000 0,60.
X.13 0,490 0,000
Tabel 4.8. Uji Reliabilitas
X.14 0,464 0,000
Jumlah Nilai
X.15 0,367 0,000
Variabel ítem Cronbach Keputusan
Kepuasan X1.1 0,398 0,000
Pertanyaan alpha
Kerja X1.2 0,516 0,000
Keselamatan 15 0.882 Reliabel

9
Kerja (X1) Jika terdapat korelasi antar variabel
Kesehatan 15 0,868 Reliabel bebas, maka akan terjadi masalah
Kerja (X2) yang dapat mengganggu model.
Kepuasan Model regresi yang baik tidak
20 0,905 Reliabel
Kerja mencerminkan adanya
(Y) multikolinearitas. Untuk menguji ada
tidaknya multikolinearitas dalam
Sumber: Olah SPSS 20
penelitian ini, yaitu dengan melihat
nilai Tolerance dan Variance
c. Uji Asumsi Klasik
Inflation Factor (VIF). Apabila nilai
1) Uji Normalitas
Tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka
Untuk menguji apakah data
disimpulkan bahwa tidak terjadi
dalam penelitian ini berdistribusi
multikolinearitas. Hasil uji
normal atau tidak, dapat dilakukan
multikolinearitas menggunakan SPSS
dengan menggunakan uji statistic
for Windows 20 disajikan dalam tabel
non-parametrik Kolmogorov-
berikut:
Smirnov (K-S). hasil output dari
Tabel 4.10. Hasil Uji
pengujian normalitas dapat dilihat
Multikolinearitas
pada table berikut:
Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Collinearity Statistic
Variabel Keterangan
Asymp.
Keterangan Tolerance VIF
Sig
Keselamatan 0,998 1,002 Bebas
0.935 Normal
Keselamatan Multikolinearitas
Kesehatan 0,998 1,002
Bebas
0,564 Normal Multikolinearitas
Kesehatan
Sumber: Diolah dari Data
0,922 Normal Primer, 2017
Kepuasan Berdasarkan data diatas, terlihat
bahwa setiap variabel bebas memiliki
nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF <
Sumber: Olah Data SPSS 20
10. Maka dari itu, dapat disimpulkan
Berdasarkan tabel diatas,
bahwa tidak terjadi multikolinearitas
diperoleh nilai signifikansi
antar variabel bebas dalam model
keselamatan sebesar 0,935, kesehatan
regresi, sehingga seluruh variabel
sebesar 0,564, dan kepuasan sebesar
bebas dapat digunakan dalam
0,922. Hal ini berarti nilai
penelitian ini.
signifikansi > 0,05 yang menandakan
3) Uji Heteroskedastisitas
bahwa setiap variabel dalam
Untuk menguji apakah dalam
penelitian ini berdistribusi normal.
model regresi terjadi
2) Uji Multikolinearitas
heteroskedastisitas atau tidak,
Uji Multikolinearitas bertujuan
penelitian ini menggunakan dua cara,
untuk menguji apakah di dalam
yaitu dengan melihat grafik
model regresi terdapat korelasi atau
scatterplot dan uji Glejser. Untuk
hubungan antara variabel independen.

10
mendeteksi ada tidaknya tersebut dinamakan homokedastisitas.
heteroskedastisitas dengan Homokedastisitas inilah yang
menggunakan metode scatterplot, diharapkan dalam persamaan regresi.
dapat dilakukan dengan melihat Hasil uji dapat dilihat pada tabel
apakah ada pola tertentu pada grafik berikut:
scatterplot. Hasil uji
heteroskedastisitas melalui
scatterplot dapat diperhatikan pada
gambar di berikut: Tabel 4.11. Hasil Uji Glejser
Nilai
Variabel Keterangan
Signifikansi

Keselamatan 2,27 Bebas


Heteroskedastisitas
Kesehatan 1,03
Bebas
Heteroskedastisitas

Sumber: Diolah dari Data


Primer, 2017
Gambar 4.1. Grafik Scatterplot Tabel di atas jelas menunjukkan
Sumber: Diolah dari Data Primer, bahwa semua variabel mempunyai
2017 tingkat signifikansi ≤ 0,05. Hal ini
menandakan bahwa tidak terjadi
Berdasarkan gambar diatas, heteroskedastisitas pada semua
grafik scatterplot menunjukkan variabel independen. Karena tidak
bahwa data tersebar diatas dan di terjadi heteroskedastisitas, jadi dapat
bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y disimpulkan bahwa model persamaan
dan tidak terdapat suatu pola yang regresi dalam penelitian ini
jelas pada penyebaran data tersebut. merupakan model yang baik dan
Hal ini berarti tidak terjadi bersifat homokedastisitas.
heteroskedastisitas pada model
regresi. d. Uji Hipotesis
Untuk hasil yang lebih akurat, 1) Analisis Regresi Linear Berganda
uji heteroskedastisitas dalam Analisis regresi linear berganda
penelitian ini kembali diuji digunakan untuk mengetahui
menggunakan metode Uji Glejser. seberapa besar pengaruh keselamatan
Deteksi heteroskedastisitas dalam uji dan kesehatan kerja terhadap
Glejser menggunakan nilai signifikasi kepuasan. Untuk mengetahui
dari setiap variabel independen atau pengaruh tersebut digunakan uji F
variabel bebas. Jika variabel bebas dan uji t sebagai bagian dari uji
memiliki nilai signifikansi ≥ 0,05, hipotesis pada model persamaan
maka dapat disimpulkan bahwa tidak regresi dalam penelitian ini. Namun,
terjadi heteroskedastisitas dalam sebelum melakukan uji hipotesis kita
persamaan model regresi. Jika tidak perlu merumuskan bentuk persamaan
terjadi heteroskedastisitas, hal model regresi berganda pada

11
penelitian ini. Berdasarkan analisis c. Koefisien X2 = 0,113.
dengan bantuan program SPSS 20 for Menunjukkan bahwa variabel
Windows, diperoleh hasil regresi kesehatan memiliki hubungan
berganda yang terangkum dalam positif terhadap kepuasan,
tabel berikut: dimana apabila variabel
Tabel 4.12. Hasil Uji Regresi kesehatan meningkat sedang
Linear Berganda variabel keselamatan tetap, maka
Unstandardized kepuasan juga akan meningkat.
2) Pengujian Hipotesis secara
Model Coefficients Sig.
Simultan (Uji F)
B Uji F dilakukan untuk melihat
Konstanta 52,030 pengaruh variabel bebas secara
Keselamatan 0,318 0,027 bersama-sama atau simultan terhadap
variabel dependen atau terikat. Uji F
Kesehatan 0,113 0,043
dilakukan dengan membandingkan
Sumber: Diolah dari Output F Hitung dan F Tabel. Adapun pengujian
Program SPSS 20, 2017 hipotesisnya yaitu:
Berdasarkan tabel di atas, maka H0 : keselamatan dan kesehatan
diperoleh persamaan regresi linear secara simultan tidak mempengaruhi
berganda dalam penelitian ini yaitu: kepuasan
H1 : keselamatan dan kesehatan
Y = 52,030 + 0,318 X 1 + 0,113 X 2 secara simultan secara simultan
Persamaan regresi tersebut dapat Mempengaruhi kepuasan.
diinterpretasikan sebagai berikut: Dengan kriteria:
a. Apabila F Hitung > F Tabel dan
a. Konstanta = 52,030
tingkat signifikansi < α (0,05),
Menunjukkan bahwa meskipun
maka variabel independen secara
variabel keselamatan ( X 1 ) dan simultan berpengaruh terhadap
kesehatan ( X 2 ) tidak memiliki variabel dependen.
pengaruh terhadap variabel b. Apabila F Hitung > F Tabel dan
terikat atau bernilai tetap, nilai tingkat signifikansi > α (0,05),
kepuasan (Y) sebagai varibel maka variabel independen secara
terikat akan tetap sebesar 52,030. simultan tidak berpengaruh
b. Koefisien X1 = 0,318. terhadap variabel dependen.
Menunjukkan bahwa variabel Tabel 4.13. Hasil Uji F
keselamatan memiliki hubungan
positif terhadap kepuasan. F Hitung F tabel Sig. Keterangan
Dengan kata lain, apabila
5,542 3,18 0,005 Berpengaruh
variabel keselamatan meningkat
sementara variabel kesehatan Sumber: Diolah dari Output
tetap, maka variabel kepuasan Program SPSS 20, 2017
juga akan ikut meningkat. Pada tabel tersebut, kita dapat
peroleh nilai F Hitung = 5,542 > F Tabel

12
=3,18 dengan tingkat signifikansi Berdasarkan pengujian hipotesis
0,005 < 0,05. Hal ini menandakan tersebut, maka di dapatkan:
bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima
a. Keselamatan ( X 1 ) diperoleh
yang berarti variabel keselamatan dan
t Hitung = 2,751 >t Tabel = 1,685 dan
kesehatan secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh secara nilai sig. 0,027 < 0,05, maka H 0
signifikan terhadap variabel ditolak dan H 1 diterima. Ini
kepuasan. Dengan kata lain, variabel- berarti bahwa keselamatan ( X 1 )
variabel keselamatan ( X 1 ) dan secara parsial memiliki pengaruh
kesehatan ( X 2 ) mampu menjelaskan yang positif dan signifikan
besarnya variabel dependen yaitu terhadap kepuasan (Y).
kepuasan (Y). b. kesehatan ( X 2 ) diperoleh t Hitung =
3) Pengujian Hipotesis Secara 3,559 > t Tabel = 1,685 dan nilai
Parsial (Uji t) sig. 0,043 < 0,05, maka H 0
Uji t dilakukan untuk ditolak dan H 1diterima. Ini
mengetahui apakah secara parsial berarti bahwa kesehatan ( X 2 )
variabel independen berpengaruh secara parsial memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. yang positif dan signifikan
Pengujian dilakukan dengan terhadap kepuasan (Y).
membandingkan t Hitung dan t Tabel 4) Koefisien Determinasi (R2)
dengan cara sebagai berikut: Koefisien determinasi (R2)
bertujuan untuk melihat kemampuan
a. Apabila t Hitung > t Tabel dan tingkat
variabel independen dalam
signifikansi < α (0,05), maka
menjelaskan variabel dependennya.
variabel independen secara
Dari hasil perhitungan nilai R2 dalam
parsial berpengaruh terhadap
analisis regresi berganda pada tabel
variabel dependen. Maka H 0
(lihat lampiran) diperoleh nilai
ditolak dan H 1diterima. koefisien determinasi dengan R2
b. Apabila t Hitung < t Tabel dan tingkat sebesar 0,262 atau 26,2%. Hal ini
signifikansi > α (0,05), maka menunjukkan bahwa kemampuan
variabel independen secara variabel keselamatan dan kesehatan
parsial tidak berpengaruh dalam menjelaskan variabel kepuasan
terhadap variabel dependen. (Y) sebesar 26,2 %, sedangkan
Maka H 0 diterima dan H 1 sisanya 72,8% variasi dari variabel Y
ditolak. dijelaskan oleh variabel lain yang
Tabel 4.14. Hasil Uji t tidak termasuk dalam penelitian ini.

Variabel t Hitung t Tabel Sig. Keterangan PEMBAHASAN


Keselamata 2,751 1,685 0,027 Berpengaruh
n 1. Pengaruh keselamatan kerja terhadap
3,559 1,685 0,043 Berpengaruh kepuasan karyawan di PT. Anta Jaya
Kesehatan
Utama di kota Makassar
Sumber: Diolah dari Output Dari hasil penelitian, para responden
Program SPSS 20, 2017 memberikan jawaban yang baik terhadap

13
indikator-indikator setiap variabel yang digunakan. Ditunjukkan dengan hasil olahan
digunakan. Ditunjukkan dengan hasil olahan data dimana, berdasarkan uji thitung ( 3,559)
data dimana, berdasarkan uji thitung ( 2,751) nilai dari variabel kesehatan (X2) lebih besar
nilai dari variabel keselamatan (X1) lebih dibandingkan ttabel (1,685) dengan nilai
besar dibandingkan ttabel (1,685) dengan nilai signifikansi 0,043 < 0,05, maka kesehatan
signifikansi 0,027 < 0,05, maka keselamatan (X2) secara parsial berpengaruh terhadap
(X1) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan karyawan di PT. Anta Jaya Utama
kepuasan karyawan di PT. Anta Jaya Utama di kota Makassar. Sehingga hipotesis (H2)
di kota Makassar. Sehingga hipotesis (H1) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel kesehatan
yang signifikan pada variabel keselamatan terhadap kepuasan karyawan di PT. Anta
terhadap kepuasan karyawan di PT. Anta Jaya Utama di kota Makassar diterima.
Jaya Utama di kota Makassar diterima.
Setiap pekerjaan selalu mengandung
Hasil penelitian ini bahwa perusahaan potensi resiko bahaya dalam bentuk
PT. Anta Jaya Utama dalam hal ini kecelakaan dan penyakit kerja. Besarnya
menjelaskan bahwa program keselamatan potensi kecelakaan tersebut tergantung dari
kerja yang diterapkan dalam perusahaan jenis tata ruang dan lingkungan bangunan
khususnya dalam pelaksanaan proyek di serta kualitas manajemen dan tenaga-tenaga
lapangan sangat baik. Tetapi harus lebih pelaksana. Kasus-kasus kecelakaan dan
menekankan dan menghimbau agar setiap penyakit kerja di dunia, Indonesia masih
karyawan lebih memperhatikan lagi dalam cukup besar, baik di kota maupun di desa,
pentingnya pemakaian sarana keselamatan baik disektor industri dan jasa-jasa maupun
kerja agar menghindari terjadinya juga disektor pertanian. Kecelakaan dan
kecelakaan kerja. Walaupun karyawan sudah penyakit kerja tersebut mengakibatkan
mengerti akan hal pentingnya pemakaian banyak pekerja meninggal atau cacat,
sarana keselamatan kerja tapi karyawan sehingga tidak mampu lagi bekerja.
masih tidak peduli dengan pemakaian alat-
3. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan
alat keselamatan kerja.
Kerja terhadap Kepuasan Karyawan di
Hasil penelitian ini sesuai dengan
PT. Anta Jaya Utama di kota Makassar
pernyataan yang dikemukakan oleh
Berdasarkan uji simultan (uji F)
Mangkunegara (2002:165) bahwa “tujuan
dimana nilai Fhitung ( 5,542) variabel bebas
dari keselamatan kerja adalah agar setiap
(independent) keselamatan (X1) dan
perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
kesehatan (X2) lebih besar dibandingkan
sebaik-baiknya dan pemeliharaan keamanan
dengan Ftabel (3,18) dengan nilai signifikan
semua hasil produksi, serta semua pegawai
0,005 < 0,05, maka keselamatan (X1) dan
merasa aman dan terlindungi dari kerjanya”.
kesehatan (X2) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kepuasan karyawan di
2. Pengaruh Kesehatan Kerja terhadap
PT. Anta Jaya Utama di kota Makassar.
Kepuasan Karyawan di PT. Anta Jaya
Sehingga hipotesis (H3) yang menyatakan
Utama di kota Makassar
bahwa terdapat pengaruh keselamatan dan
Dari hasil penelitian, para responden
kesehatan secara simultan terhadap kepuasan
memberikan jawaban yang baik terhadap
karyawan di PT. Anta Jaya Utama di kota
indikator-indikator setiap variabel yang
Makassar.

14
Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan (Studi Pada PT. Petrokimia
merupakan Hak Asasi Manusia (HAM). Gersik)”. Metode analisis data dengan
Untuk itu, kesdararan mengenai pentingnya regresi linier berganda dan Analisis korelasi
K3 harus selalu digugah, diingatkan, serta berganda, menyimpulkan ada pengaruh
dibudidayakan di kalangan para pekerja. signifikan antara keselamatan dan kesehatan
Pemahaman dan pelaksanaan K3 kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
diperusahaan sangat diperlukan, terutama (Studi Pada PT. Petrokimia Gersik). Hal ini
dalam perbaikan syarat-syarat kerja. Hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya untuk
berkaitan dengan masalah perlindungan jaminan kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja terhadap kecelakaan kerja, guna berpengaruh secara bersama-sama yaitu nilai
meminimalisir kemungkinan terjadinya F hitung > F tabel, yaitu 6,448 > 2,021.
kecelakaan kerja, perlu pemahaman dan
pelaksanaan K3 secara baik dan benar.
KESIMPULAN
PT. Anta Jaya Utama di kota Berdasarkan hasil penelitian
Makassar dalam perkembangannya banyak mengenai pengaruh program keselamatan
menggunakan peralatan dan mesin-mesin dan kesehatan kerja terhadap kepuasan
berat. Keputusan dalam menggunakan karyawan pada PT. Anta Jaya Utama di Kota
peralatan dan mesin berat yang berpengaruh Makassar, maka penulis memberikan
pada keselamatan dan kesehatan karyawan kesimpulan sebagai berikut:
merupakan hal yang sangat penting untuk 1. Keselamatan kerja memiliki pengaruh
menjaga kinerja karyawan. Permasalahan positif dan signifikan terhadap kepuasan
akan semakin banyak apabila PT. Anta Jaya karyawan pada PT. Anta Jaya Utama di
Utama di kota Makassar menggunakan Kota Makassar. Serta Kesehatan Kerja
mesin berat, karena PT. Anta Jaya Utama di juga memiliki pengaruh positif dan
kota Makassar harus dapat menjamin signifikan terhadap kepuasan karyawan
penggunaan mesin-mesin dalam pada PT. Anta Jaya Utama di Kota
meningkatan produk dan juga harus dapat Makassar.
menjamin keselamatan dan kesehatan dari 2. Keselamatan dan kesehatan
karyawan yang mengoperasikan mesin, kerja secara simultan berpengaruh
sebab kecelakaan maupun insiden yang tidak signifikan terhadap kepuasan karyawan
diinginkan dapat menyebabkan cedera, pada PT. Anta Jaya Utama di Kota
gangguan produksi akibat hilangnya jam Makassar.
kerja, dan menurunnya kinerja karyawan.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja apabila
telah terpenuhi maka akan menyebabkan
karyawan bekerja dengan segenap
kemampuannya, sehingga kepuasan
karyawan meningkat
Hasil penelitian ini, senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ummu
Aufaniyah (2011) dengan judul “Pengaruh
Pelaksanaan Program keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja

15
Rejeki, Sri. 2015. Sanitasi, Hygiene, dan
Kesehatan & Keselamatan Kerja.
Penerbit Rekayasa Sains, Bandung
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: Penerbit Raja Grafindo
Persad.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, G. 2000. Manajemen Sumber Daya
Rivai, V. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT. Prenhallindo, Jakarta.
Manusia untuk Perusahaan dari
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariat Teori ke Praktik. PT Raja Grafindo
dengan Program SPSS Edisi ke-3. Persada, Jakarta.
Badan Penerbit UNDIP. Semarang.
Rizky, Achmad S. 2009. Manajemen
Hasibuan. S.P. Melayu 2016. Manajemen Penggajian dan Pengupahan
Sumber Daya Manusia. Cetakan Karyawan Perusahaan. Jakarta,
kesembilan belas. Penerbit. PT Gramedia Utama.
Bumi Aksara, Jakarta. Robbins, Stephen P, 2006. Perilaku
Organisasi. Jakarta, Indeks.
Hasibuan, S.P.M. 2008. Manajemen Sumber
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia. CV Bumi Aksara,
Daya Manusia. Bandung, Pustaka
Jakarta.
Setia.
Mangkunegara. A. Anwar Prabu 2001.
Sedarmayanti, 2007. Manajemen Sumber
Pengembangan Sumber Daya
Daya Manusia. Cetakan ke satu.
Manusia. Cetakan kedua. Jakarta:
Penerbit PT. Refika Aditama,
Pustaka Pelajar.
Bandung.
Mangkunegara, A.A.A.P. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Soeprihanto John. 1996. Manajemen
PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Personalia, BPFE Yogyakarta.

Mangkuprawira, S. dan Vitayala. 2007. Spector, P.E. 1997. Job Satisfaction:


Manajemen Mutu Sumber Daya Application, Assesment, Causes and
Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta. Consequences Thousand Oaks.
California: Sage Publication.
Manullang. 2002. Indikator Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. (online) Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
http://blogger- Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
viens.blogspot.co.id/2013/01/k3.html cetakan ke-18. Penerbit ALFA
?m1 BETA.
Ranupandojo & Husnan Suad. 2002.
Suma’mur. 1993. Keselamatan Kerja dan
Manajemen Personalia.
Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:
BPFE,Yogyakarta.
CV Haji Masagung.

16
Suwarno, Prof. H. Bambang. 2005. Rumus Witarto, Ery. 2005. Pengaruh Saling
dan Data dalam Analisis Statistika. Ketergantungan dan Sistem
Bandung: Penerbit Alfabeta Akuntansi Manajemen sebagai
Variabel Intervening terhadap
Sunjoyo. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Kinerja Manajerial di Perusahaan
Riset. Cetakan ke-1 Penerbit ALFA Manufaktur Semarang. Skripsi.
BETA, cv Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNIKA Sugijapranata, Semarang.
Umar, H. 2003. Riset Sumber Daya
Manusia. PT Gramedia Pustaka Yani . 2012. Manajemen sumber daya
Utama, Jakarta. manusia penerbit Mitra Wacana Media.

Wijaya, Elita Mieke. 2011. Pengaruh Yunita, Fanny. 2008. Pengaruh


Kualitas Pelayanan Terhadap Kepemimpinan Transformasional
Loyalitas Konsumen, dengan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan Konsumen sebagai UD. Usaha Mandiri Semarang.
Variabel Intervening (Studi pada Skripsi. Ilmu Manajemen Universitas
Waterpark Semawis Semarang). Katolik Soegijapranata, Semarang.
Skripsi. Fakultas Ekonomika dan
Bisnis UNDIP, Semarang.

17

Anda mungkin juga menyukai