Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH II
“ HIV/AIDS“

DI KERJAKAN OLEH :
Monica Silahooy
18087
Akper 3B
DOSEN PEMBIMBING :
Sri Sulistiowati, M.Kep, Ns.Sp.Kep.M.B

AKADEMI KEPERAWATAN KERIS HUSADA Jl. Yos Sudarso,


Komplek Marinir Cilandak Jakarta Selatan
2020/2021
KASUS

Tn B, umur 35 tahun dirawat di RS dengan diare sudah sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
tampak kurus, penurunan berat badan selama 2 bulan sebesar 10 kg. Pasien diperiksakan
Rontgen dan didapatkan gambaran infiltrate spesifik pada bagian apeks paru, dicurigai TB
Paru. Pasien dilakukan pemeriksaan ELISA dan CD4 dan hasilnya menunjukkan tes ELISA
positif dan hasil CD4 100/mm3. Pasien demam setiap malam, dan tidak bisa tidur nyenyak
karena demamnya. Saat ini pasien direncanakan untuk pengobatan TB dan pemberian obat
ARV.

DATA FOKUS

DS DO
 Diare sejak 2 bulan yang lalu  Pasien tampak kurus
 Pasien demam setiap malam  Penurunan berat badan selama 2
 Tidak bisa tidur nyenyak bulan sebesar 10 kg
 Pasien diperiksakan Rontgen dan
didapatkan gambaran infiltrate
spesifik pada bagian apeks paru,
dicurigai TB Paru
 Pasien dilakukan pemeriksaan
ELISA dan CD4 dan hasilnya
menunjukkan tes ELISA positif dan
hasil CD4 100/mm3

ANALISA DATA

No DATA DIAGNOSA
1. DS :
Hipovolemia b.d Kehilangan Cairan Aktif
 Diare sejak 2 bulan yang lalu
 Pasien demam setiap malam

Dibutuhkan data tambahan :


 Merasa lemah
DO :
 Penurunan berat badan selama 2
bulan sebesar 10 kg

Dibutuhkan data tambahan


 Frekuensi nadi (meningkat)
 Nadi teraba lemah
 Turgor kulit menurun
 Membran mukosa kering
2. DS :
Defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologis
 Diare sejak 2 bulan yang lalu
(Keengganan Untuk Makan)

Dibutuhkan data tambahan


 Nafsu makan menurun

DO :
 Pasien tampak kurus
 Penurunan berat badan selama 2
bulan sebesar 10 kg

Dibutuhkan data tambahan :


 Dibutuhkan data IMT
3. DS:
Resiko Infeksi b.d Ketidakadekuatan
Pertahanan Sekunder (Imunosupresi)
DO :
 Pasien diperiksakan Rontgen
dan didapatkan gambaran
infiltrate spesifik pada bagian
apeks paru, dicurigai TB Paru
 Pasien dilakukan pemeriksaan
ELISA dan CD4 dan hasilnya
menunjukkan tes ELISA positif
dan hasil CD4 100/mm3
(normal 500 – 1400/mm3)
(nilai terinfeksi < 200/mm3)
4. DS :
Defisit Pengetahuan b.d Kurang Terpapar
Informasi
DO :
 Pasien direncanakan untuk
pengobatan TB dan pemberian
obat ARV

Dibutuhkan data tambahan :


 Melakukan perilaku tidsak
sesuasi anjuran
 Menunjukan persepsi yang
keliru terhadap masalah
 Menunjukan perilaku yang
berlebihan (apatis terhadap
pengobatan)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipovolemia b.d Kehilangan Cairan Aktif


2. Defisit Nutrisi b.d Faktor Psikologis (Keengganan Untuk Makan)
3. Resiko Infeksi b.d Ketidakadekuatan Pertahanan Sekunder (Imunosupresi)
4. Defisit Pengetahuan b.d Kurang Terpapar Informasi

INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA TUJUAN DAN


INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Hipovolemia b.d Setelah dilakukan tindakan Managemen Hipovolemi
Kehilangan Cairan keperawatan 3× 24 jam Observasi :
Aktif diharapkan hipovolemi  Periksa tanda dan gejala
tidak terjadi hipovolemi
Kriteria Hasil :  Monitor intake dan output cairan
 Diare tidak terjadi Terapeutik
 Suhu normal (36,5 –
 Hitung kebutuhan cairan
37,5ºC)
 Frekuensi nadi normal  Berikan asupan cairan oral
(60 -80 x/mnt) Edukasi
 Turgor kulit elastis
 Membran mukosa  Anjurkan memperbanyak asupan
lembab cairan oral
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis ( RL 500ml 20tpm)

Manajemen Diare
Observasi
 Identifikasi penyebab diare
 Identifikasi riwayat pemberian
makanan
 Monitor warna, volume,
frekuensi, dan knsistensi tinja
 Monitor jumlah pengeluaran diare
Edukasi
 Anjurkan makanan sedikit tapi
sering secara bertahap
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat pengeras
feses ( atapulgit 600mg)
2. Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi
Faktor Psikologis keperawatan 3× 24 jam Observasi :
(Keengganan Untuk diharapkan defisit nutrisi  Identifikasi alergi dan intoleransi
Makan) teratasi makanan
Kriteria Hasil :  Monitor asupan makanan
 Tidak terjadi diare  Monitor berat badan
 Berat badan deal Terapeutik
 Terjadi kenaikan  Fasilitasi menentukan pedoman
berat badan diet
 Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Edukasi
 Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
 Kolaborasi dengan ahli gisi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan
3. Resiko Infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
Ketidakadekuatan
keperawatan 3× 24 jam Observasi
Pertahanan Sekunder
(Imunosupresi) diharapkan  Monitor tanda dan gejala infeksi
Resiko infeksi tidak tejadi Terapeutik
Kriteria Hasil ;  Batasi jumlah pengunjung
 Pasien beba dari tanda  Pertahankan teknik aseptik pada
dan gelaja infeksi pasien beresiko tinggi
 Menunjukan Edukasi
kemamapuan untuk  Jelaskan tanda dan gejala infeksi
mencegah timbulny  Ajarkan cara mencuci tanangan
infeksi dengan benar.
4. Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan
b.d Kurang Terpapar
keperawatan 3×24 jam Observasi
Informasi
diharapkan  Identifikasi kemampuan dan
Mengerti tentang pola hidup menerima informasi
bersih dan sehat  Identifikasi faktor-faktor yang
Kriteria Hasil : dapat meningkatkan dan
 Menunjukan perilaku menurunkan motifasi perilaku
sesuai anjuran hidup bersih dan sehat
 Menunjukan persepsi Terapeutik
yang benar terhadap  Sediakan materi dan media
masalah pendidikan kesehatan
 Menjalani pemeriksaan  Jadwalkan pendidikan kesehatan
yang tepat sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
 Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
 Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
hidup bersih dan sehat

Anda mungkin juga menyukai