Anda di halaman 1dari 3

Nama ; Dea Nur Shabrina Hidayat

Nim ; R011191024

RB

Review Askep Pada Pasien Dengan Gangguan Ca Ginjal & Ca Kandung Kemih

Ginjal merupakan sepasang organ yang terletak di belakang rongga peritoneum. Ginjal
sangat berperan dalam filtrasi, metabolisme dan ekskresi. Seperti organ tubuh yang lainnya,
ginjal juga bisa mengalami karsinoma atau kanker. Kanker ginjal adalah kanker yang terbentuk
pada jaringan ginjal. . Klasifikasinya meliputi limfangioma, lipoma, fibroma medular,
adenoma, leiomioma, dan onkositoma. Ketika tumor besar jinak terjadi, secara keseluruhan
tidak mungkin membedakannya dengan tumor ganas melalui pemeriksaan rontgen, paling
tidak 85% dari seluruh tumor ginjal adalah ganas dan sekitar 12.890 orang meninggal karena
kanker ginjal setiap tahunnya. Tumor paling umum terjadi pada orang yang berusia 50-70
tahun. Tumor ini lebih sering mengenai laki-laki daripada perempuan.

Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membelah secara
wajar. Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan menghasilkan sel-sel baru
meskipun tubuh tidak memerlukannya. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya suatu massa
yang terdiri jaringan berlebihan, yang dikenal sebagai tumor. Namun tidak semua tumor
merupakan kanker (keganasan). Tumor yang ganas disebut tumor maligna. Sel-sel dari tumor
ini menyusup dan merusak jaringan di sekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya
dan memasuki aliran darah atau sistem getah bening dan akan terbawa ke bagian tubuh lainnya
(proses ini dikenal sebagai metastase tumor). Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak
diketahui, tetapi penelitian telah menemukan faktor-faktor tertentu yang tampaknya
meningkatkan resiko terjadinya kanker ginjal. Resiko terjadinya karsinoma sel ginjal
meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Kanker ini paling sering terjadi pada usia 50-70
tahun. Pria memiliki resiko 2 kali lebih besar dibandingkan wanita.

Merokok diperkirakan menjadi faktor risiko penyebab kanker ginjal oleh para ahli
bedah dari International Agency for Research on Cancer (IARC) di Amerika Serikat. Obesitas
diperkirakan memiliki konstribusi terhadap kanker ginjal karena hipoksia kronis, resistensi
insulin, gangguan system endokrin dan semua kondisi ini disebut obesity induced
inflammatory response. Beberapa kasus kanker ginjal tidak menimbulkan gejala, terutama
kanker ginjal pada stadium awal. Kebanyakan kanker ginjal ditemukan saat pemeriksaan fisik
rutin sebagai massa abdomen yang terpalpasi. Triad klasik tanda dan gejala terjadi hanya pada
10% pasien (Smeltzer & Bare, 2010) yaitu hematuria nyeri massa. Pertumbuhan ginjal dimulai
di korteks ginjal dan biasanya terus berlanjut untuk beberapa waktu sebelum ia membuat
manifestasi. Tumor dapat tumbuh sangat besar dan cenderung untuk menekan parenkim ginjal
yang berdekatan daripada memasukinya. Tumor biasanya avaskular, cenderung mengelilingi
pembuluh darah dan menyempitkannya.

Kanker kandung kemih ini merupakan keganasan saluran kemih yang paling sering
terjadi setelah kanker prostat. Sekitar 7% kasus keganasan baru pada pria dan 2% pada wanita
adalah kanker kandung kemih. Orang berkulit putih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
menderita kanker kandung kemih dibandingkan orang yang berkulit hitam. Proses penyakitnya
mempunyai beberapa penyebab. Terdapat korelasi kuat antara perokok dan kanker kandung
kemih. Oleh karenanya, strategi promosi dan pemeliharaan kesehatan adalah untuk
menganjurkan berhenti merokok dan skrining rutin di atas usia 50 tahun untuk hematuria dan
manifestasi lain dari kanker kandu ng kemih. Penggunaan suplemen untuk mengurangi risiko
kanker kandung kemih kini dikonsiderasikan dalam fitur Terapi Komplementer dan Alternatif.

Hematuria masif tanpa nyeri adalah manifestasi pertama dari 85% kasus kanker
kandung kemih. Awalnya perdarahan berupa intermiten, sehingga biasanya klien menunda
untuk berobat. Ketika penyakitnya semakin bertambah invasif, klien dapat mengalami
iritabilitas kandung kemih yang sering dan dysuria, urgensi dan frekuensi. Sering kali
hematuria gross atau obstruksi berkemih memaksa klien untuk mencari bantuan. Jumlah
hematuria tidak berkorelasi dengan stadium penyakitnya.

Kanker kandung kemih timbul sebagai akibat paparan dinding kandung kemih terhadap
karsinogen (agen penyebab kanker). Merokok atau merokok pasif dapat mengakibatkan
produksi metabolit karsinogenik oleh metabolisme triptofan abnormal, dengan metabolit
diekskresikan dalam urine. Asap rokok juga mengandung nitrosamin sebagai 2-naphthylamin
(keduanya karsinogen), yang juga di eksresikan dalam urine. PDelesi pada kromosom 9
merupakan penemuan kromosom paling konsisten. Delesi pada kromosom 3, 8, 11, dan 18
diasosiasikan dengan penyakit terminal. Tata laksana pada kanker kandung kemih dapat
dibedakan berdasarkan daya invasinya serta sel penyusun kanker tersebut.

Anda mungkin juga menyukai