Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dea Nur Shabrina Hidayat

NIM : R011191024

Kelas RB 2019

Review Materi Sop Pemeriksaan Fisik Sistem Pencernaan

Pengertian

Pemeriksaan fisik sistem pencernaan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui
adanya/terdapat gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan

Tujuan

Mengetahui bentuk dan gerakan-gerakan perut, mendengarkan bunyi peristaltik usus,


mengetahui respons nyeri tekan pada abdomen dan menegakkan dan merumuskan diagnosis

Peralatan

• Senter
• Spatel lidah
• Sarung tangan
• Kasa
• Stetoskop
• Pelumas

Prosedur

• Kaji identitas pasien meliputi data demografi


• Kaji keluhan utama yang dirasakan pasien
• Kaji riwayat penyakit dari pasien
• Kaji riwayat penggunaan obat-obatan dan riwayat alergi yang dialami pasien
• Lakukan pemeriksaan fisik dengan mengkaji terlebih dahulu adanya icterus, atrofi,
pigmentasi kulit, dan status mental
• Kaji bibir dengan melihat kondisi warna, tekstur, hidrasi, kontur serta adanya lesi.
• Rongga mulut : kaji kelainan atau lesi yang mempengaruhi fungsi ingesti dan digesti.
• Lidah dan dasar mulut. Anjurkan pasien untuk merilekskan mulut dan sedikit
menjulurkan lidah keluar. Catat adanya penyimpangan, tremor atau keterbatasan
gerak, dan periksa warna, ukuran, posisi, tekstur adanya lapisan atau lesi pada lidah
• Kelenjar parotis. Palpasi kedua pipi di daerah parotis untuk mengkaji adanya
pembesaran kelenjar parotis.
• 1. Inspeksi
• Posisikan pasien tidur terlentang dan amati dinding abdomen.

- Keadaan kulit ; warna (icterus, pucat, coklat, kehitaman), elastisitas (menurun


pada orang tua dan dehidrasi), kering (dehidrasi), lembab (asites), bekas luka
garukan (penyakit ginjal kronik, icterus obstruktif), jaringan parut (kaji lokasinya),
striae (gravidum, cushing syndrome), pelebaran pembuluh darah vena (obstruksi
vena kava inferior, kolateral pada hipertensi portal)

- Besar dan bentuk abdomen (rata, menonjol, scaphoid/cekung)

- Kesimetrisan, kaji adanya benjolan local (hernia, hepatomegaly, splenomegaly,


kista ovarii, hidronefrosis)

- Kaji adanya pembesaran organ atau tumor, perhatikan lokasinya

- Kaji gerakan peristaltik usus

- Kaji pulsasi

- Perhatikan gerakan pasien yang tidak wajar

• Auskultasi

Mendengarkan suara peristaltik usus dan bising pembuluh darah selama 2-3 menit

- Mendengarkan suara peristaltik usus. Diafragma stetoskop diletakkan pada


dinding abdomen lalu dipindahkan ke seluruh bagian abdomen.

- Mendengarkan suara pembuluh darah. Bising terdengar pada fase sistolik dan
diastolic atau kedua fase.

• Palpasi

- Baringkan pasien dengan rileks dan lutut sedikit ditekuk

- Palpasi dengan palmar jari dan telapak tangan dari superfisial ke bagian dalam

- Tiap perabaan masa, kaji ukuran, bentuk, lokasi, mobilitas, nyeri dan warna kulit
permukaan.

- Bila dinding abdomen tegang, minta pasien menekuk lutut. Sebelumnya bedakan
apakah itu karena spasme volunteer atau spasme sejati dengan menekan muskulus
rektus. Apabila ketika pasien menarik napas dan muskulus rektus relaksasi maka itu
adalah spasme volunteer. Namun, jika kaku maka itu adalah spasme sejati.

- Lakukan palpasi hepar : tangan kiri menahan dinding abdomen posterior, tangan
kanan melakukan palpasi di bagian anterior pada sisi lateral sebelah kanan dekat M.
rectus abdominis

- Kaji apakah hepar teraba atau tidak

• Perkusi (Organ Aksesoris)


- Perkusi untuk mengetahui batas bawah hepar (sisi kanan region medioklavikula
dari kaudal costa dinding arcus abdomen ke atas) bunyinya berupa timpani ke pekak

- Perkusi untuk mengetahui batas atas hepar (linea medioklavikula kanan dari atas
ke bawah) mengukur daerah pekak pada linea medioklavikula

- Menyimpulkan apakah ukuran hepar normal atau hepatomegali

Palpasi organ aksesoris

- Palpasi lien : tangan kiri menahan dinding posterior abdomen, tangan kanan
melakukan palpasi di anterior bawah batas kostae kiri. Kaji ukuran lien apakah
teraba atau tidak dengan menilai menggunakan metode schuffnerr.

Perkusi orientasi abdomen secara umum

- Suara normal yaitu timpani, kecuali daerah hati (redup)

- Cairan bebas rongga abdomen, pemeriksaan gelombang cairan

- Pemeriksaan pekak alih (shifting dullness)

Inspeksi Rectal dan Anus

- Pasien berbaring pada posisi lateral, gunakan sarung tangan

- Cek konsistensi dan abnormalitas

- Kaji adanya fisura in ano, hemoroid, prolapse rekti, fistel in ano, karsinoma anus

- Palpasi colok dubur dengan menggunakan ujung jari telunjuk yang memakai

sarung tangan dan dilubrikasi pada anus.

Anda mungkin juga menyukai