Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dea Nur Shabrina Hidayat

NIM ; R011191024

Review Materi SOP Perawatan Nefrostomi Dan Irigasi Kateter/Bladder

• Tujuan irigasi yaitu Membersihkan kandung kemih dari sisa sisa darah dan membantu
dari infeksi kandung kemih dan bisa sebagai pengobatan sementara pada beberapa
kasus misal obat dimasukkan dalam saluran irigasi.
• Kalau irigasi tertutup dimasukkan ke dalam kateter yang 3 cabang. Tanpa dibuka selang
irigasi (infus) dengan 3 cabang. Kalau cairannya habis, hanya mengganti cairan yang
ada di infus set.
• Lubang 1 menghubungkan kateter dengan selang irigasi.
• Lubang 2 Tempat keluarnya cairan dari kandung kemih menuju kateter dan keluar ke
kantong Lubang 3 fiksasi balon.
• Kalau irigasi kandung kemih terbuka lebih mudah terkena infeksi karena lebih mudah
terkena mikroorganisme.
• Pada Nefrostomi, perawat merawat pada selang.
• Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu tanda bahaya jika tubenya reposisi.
• Juga bisa menimbulkan trauma jika selang bergerak dan hal ini bisa menimbulkan tanda
bahaya seperti tiba tiba keluarnya darah segar.
• Bahan nefrostomi itu luntur dan tidak kaku agar tidak membahayakan pasien dan tidak
menimbulkan sumbatan.
• Selang nefrostomi berfungsi agar ginjal tidak membesar karena urin yang tdk keluar.
• Bisa juga karena ada pertumbuhan jaringan ikat pada bagian bagian tertentu pada ureter
dan bisa juga karena adanya keganasan.
• Pemasangannya lewat belakang tubuh ke ginjal jadi tidak melewati uretra. Agar ginjal
tdk terbebani makanya ada knock off.
• Tindakan perawatan nefrostomi dengan prinsip steril.
• Jika muncul tanda bahaya biasanya diberikan obat antikoagulan jika muncul darah dan
jumlah cairannya disesuaikan berapa cc.
• Jika ada infeksi maka akan dicek apakah berasal dari nefrostomi atau dari yang lain,
dengan dicek urinnya apakah ada mikroorganisme atau tidak. Setelah pasien
terpasang nefrostomi, kaji pasien apakah urin itu keluar karena bisa ada hematuria.
• Jika tidak ada urin yang keluar itu artinya pemasangannya tidak tepat sehingga urin
tidak keluar.
• Perlu dikaji suhu pasien, pasien bisa saja mengalami syok (demam, hipotensi atau
pasien tidak sadar) sehingga tdk boleh langsung mengeluarkan urin tetapi dilakukan
secara bertahap bisa 500 cc pertahap, jadi tidak dikeluarkan secara seluruhnya karena
adanya tekanan yang mewakili tekanan pada ginjal.

Anda mungkin juga menyukai