Oleh:
Kelompok 5B
Ditetapkan di : Lamongan
Edisi I
Lamongan, 2021
Penyusun
2.3 Agregat
Agregat atau batu, atau granular material adalah material berbutir yang keras
dan kompak. Istilah agregat mencakup antara lain batu bulat, batu pecah, abu batu,
dan pasir. Agregat mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkerasan
jalan, karena agregat merupakan komponen utama dari lapis perkerasan jalan.
Daya dukung perkerasan jalan ditentukan sebagian besar oleh karakteristik agregat
yang digunakan. Pemilihan agregat yang tepat dan memenuhi persyaratan akan
sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan atau pemeliharaan jalan.
2.3.1 Agregat Kasar
Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari
bantuan atau berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir ntara 5-40 mm.
2.3.2 Agregat Halus
Agregat Halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami
bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir terbesar 5,0 mm.
2.3.3 Bahan Pengisi (Filler)
adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan
no. 30 (0,06 mm).
3.1.2 Peralatan
1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat
benda uji. Satu set saringan : 50,8 mm(2’’) ; 37,5 mm (1 ½ ‘’) ;
25 mm (1’’) ; 19,1 mm (¾ ’’ ; 9,5 mm (3/8’’) ; No.4 ; No.8 ;
No.30 ; No.200 (standart ASTM).
2. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi
sampai pada suhu 110 ± 5° C.
3. Alat pemisah contoh.
4. Mesin pengguncang saringan.
5. Talam-talam untuk tempat agregat.
6. Kuas, sikat kuningan, sendok dan alat lainnya
Klasifikasi Agregat.
1. Agregat Kasar yaitu agregat yang tertahan pada saringan
No. 4.
2. Agregat Halus yaitu agregat yang lolos pada saringan
No. 4
Bila agregat berupa campuran dari agregat halus dan agregat kasar,
agregat tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan saringan No. 4,
selanjutnya agregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah
seperti tercantum diatas.
Benda uji disiapkan dengan persyaratan (PB-0208-76) kecuali
apabila butiran yang melalui saringan No. 200 tidak perlu diketahui
jumlahnya dan bila syarat-syarat ketelitian tidak menghendaki pencucian.
3.2.2 Peralatan
Peralatan yang dipakai dalam praktikum ini adalah :
a. Keranjang kawat 3,35 mm atau 2,36 mm (No. 6 atau No. 8) dengan
kapasitas kira-kira 5 kg.
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk
pemeriksaan tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga
permukaan air selalu tetap.
c. Timbang dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1 % dari berat
contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung
keranjang.
d. Oven, yang dilengkapi dengan pengaturan suhu untuk memanasi
sampai (110 ± 5)°C
e. Alat pemisah contoh
3.2.5 Perhitungan
Bk
a. Berat jenis (Bulk Specific Gravity) = Bj−Ba
Catatan
Bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan
beton, dimana agregat digunakan pada kedaan kadar air aslinya, maka tidak
perlu dilakukan pengeringan oven. Banyak jenis campuran yang mempunyai
bagian butir-butir berat dan ringan. Bahan semacam ini memberikan harga-
harga berat jenis yang tidak tetap, walaupun pemeriksaan dilakukan dengan
sangat hati-hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan ulangan diperlukan untuk
mendapatkan harga rata-rata yang memuaskan.
3.3.5 Perhitungan
Bk
a. Berat jenis (bulk specific gravity) = B + 500−Bt
<200 55 mm 35 mm
200-300 70 mm 45 mm
Catatan
a. Thermometer bak peredam diatur
b. Bitumen dan penetrasi kurang dari 150 dapat di uji dengan alat-alat
dan cara pemeriksaan ini, sedangkan bitumen dengan penetrasi antara
350-500 perlu dilakukan dengan alat-alat lain.
c. Bacalah harga putaran jarum penetrasi Selama waktu tersebut.
3.8.2 Peralatan
a. Tiga buah cetakan benda uji yang berdiameter 10 cm (4”)
tinggi 7,7 cm (3”) lengkap dengan pat atas dan leher sambung.
b. Alat pengeluar benda uji. Untuk benda uji yang sudah
didapatkan dari dalam cetakan dikeluarkan dengan alat ejektor.
c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata
berbentuk silinder, dengan berat 4,536 kg (10 pound), dan
tinggi jatuh bebas 35,7 cm (18”).
d. Landasan pemadat terdiri dari balok kayu (jati atau sejcnisnya)
berukuran kira-kira 20 x 20 x 45 cm yang dilapisi dengan plat
baja berukuran 30 x 30 x 2,3 cm dan diikatkan pada lantai
beton dengan 4 bagian siku.
e. Silinder cetakan benda uji.
f. Mesin tekan lengkap :
• Kepala penekan berbentuk lengkung (breaking head)
Catatan
Untuk benda uji yang tebalnya tidak sebesar 2,5 inch, koreksilah
dengan mempergunakan faktor perkailian yang bersangkutan dari daftar
angka korelasi. Bila diperlukan pendinginan yang lebih cepat dapat di
gunakan kipas angin meja.
Campuran yang daya kohesinya kurang sehingga pada waktu
dikeluarkan dari cetakan segera sesudah pemadatan tidak dapat
menghasilkan bentuk silinder yang diperlukan, bisa didinginkan bersama
cetakannya di udara, sampai terjadi cukup kohesi untuk menghasilkan
silinder yang semestinya.
Komulatif
Saringan
Berat Tertahan Tertahan Lolos
3/8 “ 0,57 0,057 99,943
4 20,37 2,037 97,963
8 207,06 20,706 79,294
16 258,56 25,856 74,144
30 167,26 16,726 83,274
501 186,26 18,626 81,374
100 126,86 12,686 87,314
200 13,16 1,316 98,684
Total 980,1 98,01 701,99
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
Agregat Halus
300
250
200
150
100
50
0
3/8 4 8 16 30 50 100 200
Dari grafik 4.1 diperoleh hasil dari percobaan 1 dengan jumlah berat
tertahan 980,1 gram.
Komulatif
Saringan
Berat Tertahan Tertahan Lolos
½“ 20,76 2,076 97,924
3/8 “ 136,06 13,606 86,394
4 682,06 68,206 31,797
8 128,76 12,876 87,124
16 2,16 0,216 99,784
30 0,01 0,001 99,999
501 0,01 0,001 99,999
100 2,06 0,206 99,794
200 0,04 0,004 99,996
Total 971,92 97,192 802,811
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
Agregat Medium
800
600
400
200
0
1/2 3/8 4 8 16 30 50 100 200
Berat Tertahan Tertahan Lolos
Dari grafik 4.2 diperoleh hasil dari percobaan 1 dengan jumlah berat
tertahan 97,192 gram.
Komulatif
Saringan
Berat Tertahan Tertahan Lolos
¾ 12,66 1,266 98,734
½“ 520,96 52,096 47,904
3/8 “ 346,06 34,606 65,398
4 80,02 8,002 91,998
8 0,98 0,098 99,902
16 0,02 0,002 99,998
30 0,01 0,001 99,999
501 0,01 0,001 99,999
100 0,01 0,001 99,999
200 0,01 0,001 99,999
Total 960,74 96,074 903,93
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
Agregat Kasar
600
500
400
300
200
100
0
3/4 1/2 3/8 4 8 16 30 50 100 200
Dari grafik 4.3 diperoleh hasil dari percobaan 1 dengan jumlah berat
tertahan 96,074 gram.
Satuan Besaran
Bk (Berat benda uji kering oven (gr)) 987,7 gram
Bj (Berat benda uji kering permukaan
1000 gram
jenuh (gr))
Ba (Berat benda uji dalam air (gr) 660 gram
987,7
𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1000−660
Bulk Specific Gravity = 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 2,90 gram
1000
𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1000−660
Saturated Surface Gravity = 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 2,90 gram
987,7
𝐵𝐵𝐵𝐵
= 987,7−660
App Specific Gravity= 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 3,01 gram
1000−987,7
𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 987,7
𝑥𝑥100%
Penyerapan = 𝐵𝐵𝐵𝐵
𝑥𝑥100%
= 1,24 gram
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
# 0-5
Dari grafik 4.4 diperoleh hasil perhitungan berat jenis dan penyerapan
agregat kasar menggunakan material 0-5 dan didapat hasil penyerapan 1,24%
Satuan Besaran
Bk (Berat benda uji kering oven (gr)) 994,3 gram
Bj (Berat benda uji kering permukaan
1000 gram
jenuh (gr))
Ba (Berat benda uji dalam air (gr) 652 gram
994,3
𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1000−652
Bulk Specific Gravity = 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 2,85 gram
1000
𝐵𝐵𝐵𝐵 = 1000−652
Saturated Surface Gravity= 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 2,80 gram
994,3
𝐵𝐵𝐵𝐵
= 994,3−652
App Specific Gravity= 𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 2,90
1000−994,3
𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 994,3
𝑥𝑥100%
Penyerapan = 𝐵𝐵𝐵𝐵
𝑥𝑥100%
= 5,70 gram
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
0
Bulk Specific Saturated Surface Aap. Specific grav Penyerapan
Gravity Gravity
# 5-10
Dari grafik 4.5 diperoleh hasil perhitungan berat jenis dan penyerapan
agregat medium menggunakan material 5-10 dan didapat hasil penyerapan
5,70%
Satuan Besaran
Berat benda uji kering permukaan (gr) 250 gram
Berat piknometer diisi air (gr) (B) 722,3 gram
Berat piknometer + benda uji SSD + air (Gram) (Bt) 848,1 gram
Berat benda uji kering oven (Gram) (Bk) 243,06
243,06
𝐵𝐵𝐵𝐵
= 722,3+500−848,1
Bulk Specific Gravity = 𝐵𝐵+500−𝐵𝐵𝑡𝑡
= 0,65 gram
500
500
= 722,3+500−848,1
Saturated Surface Gravity = 𝐵𝐵+500−𝐵𝐵𝑡𝑡
= 1,33 gram
243,06
𝐵𝐵𝐵𝐵
= 722,3+243,06−848,1
App Specific Gravity = 𝐵𝐵+𝐵𝐵𝐵𝐵−𝐵𝐵𝑡𝑡
= 2,07 gram
500−243,06
500−𝐵𝐵𝐵𝐵
= 243,06
𝑥𝑥100%
Penyerapan = 𝐵𝐵𝐵𝐵
𝑥𝑥100%
= 1,05 gram
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
0
Bulk Specific Saturated Surface Aap. Specific grav Penyerapan
Gravity Gravity # 10-19
1500
1000
500
0
5,2 5,2 5,2 5,7 5,7 5,7
-500
150
100
50
0
Pengamatan 1 Pengamatan 2 Pengamatan 3 Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
100
50
0
1 2 3
Stabilitas Flow
150
100
50
0
1 2 3
Stabilitas Flow
Dari grafik 4.12 tersebut diperoleh hasil analisa uji marshall 5,7 diperoleh
hasil stabilitas sampel I = 119, II = 173 ,III = 131 dan hasil flow sampel II= 3,2,
sampel II = 2,7 ,III = 3,25.
Rentangan
No Kadar Pengujian
Aspal
5.2 % A(gr) B(gr) C(gr) D(gr) E(gr) Suhu( oC )
1 5.2 % 790 1907,8 1117,8 61,314 1969,114 150 oC
2 5.2 % 535,95 1655,72 1119,77 61,421 1717,141 150 oC
3 5.2 % 794,8 1923,2 1128,4 61,89 1985,09 150 oC
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
Dari grafik 4.13 Dari Kadar aspal 5,2% diperoleh hasil pengujian terendah
yaitu D3= 61,89gr dan tertinggi yaitu E3= 1985,09 gr.
Rentangan
No Kadar Pengujian
Aspal
5.7 % A(gr) B(gr) C(gr) D(gr) E(gr) Suhu( oC )
1 5.7 % 550,9 1697,6 1146,7 66,492 1764,092 150 oC
2 5.7 % 800,2 1933,5 1133,3 65,715 1999,215 150 oC
3 5.7 % 559,4 1699,7 1140,3 62,548 1762,248 150 oC
Sumber: (Hasil Praktikum 2021)
Dari grafik 4.14 Dari Kadar aspal 5,7% diperoleh hasil pengujian terendah
yaitu D3= 62,548 gr dan tertinggi yaitu E2= 1999,215 gr.