Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN GI P0000 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU RIWAYAT KPP (Ketuban Pecah
Prematur)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners Depertemen
Keperawatan Maternitas di Ruang VK RSUD Sidoarjo

Oleh :
Machmud Jamaluddin
200714901303

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA
2020

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GI P0000 UMUR KEHAMILAN 37 MINGGU
RIWAYAT KPP (Ketuban Pecah Prematur)

Oleh :
Machmud Jamaluddin
200714901303

Mengetahui, Malang, ................ 2021


Penguji Pendidikan Penguji Lahan

______________________ ______________________
FORMAT PENGKAJIAN
UNIT KEPERAWATAN MATERNITAS
Tanggal masuk : 08/02/2021 Jam masuk :07:20 Wib
Ruang/kelas : Vk Kamar no. : P1-2
Pengkajian tanggal : 09-02-2021 Jam pengkajian :14:50

I. IDENTITAS
Nama klien : Ny F Nama suami : Ny. M
Umur : 20 Tahun Umur : 49 Tahun
Suku/bangsa : WNI Suku/bangsa : WNI
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Ganting Gedangan Alamat : Ganting Gedangan
Status perkawinan : Menikah

II. KELUHAN UTAMA / ALASAN KUNJUNGAN


Saat MRS : Pasien mengatakan kenceng2 sering, keluar ketuban banyak 06.30 hamil anak
pertama usia 6 bulan
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan ketuban pecah 06.30 banyak, warna hijau pekat, usia kehamilan 9 bulan

III.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan pada tanggal 08-02-2021 perut kerasa kenceng2 sering, keluar ketuban
banyak , terus di bawa ke RSUD Sidoarjo jam 07:00 dengan keluhan hamil 37 minggu, Saat ini
pasien mengeluh perut terasa kancang-kencang gerak janin bayi aktif dan cairan ketuban sudah
keluar berwarna hijau pekat pukul 06.30 dan pasien di pindakan di ruang VK tgl 08/02/21 pukul
08:00 dan di terima oleh bidan VK dan sudah dilakukan observasi (Vagina Touch) , Pasien
mengeluh kencang-kencang dan mules terus bertamabah

IV. RIWAYAT PERNIKAHAN


Status pernikahan : Menikah
Jika menikah : berapa kali ........1.................. lamanya : 1 tahun

V. RIWAYAT OBSTETRI
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : umur 15 th
Banyaknya : 1-2 pembalut/hari
Warna : merah segar
HPHT : 08/04/2020
Siklus : teratur ( ü) tidak ( )
Lamanya : 3-5 Hari
Bentuk haid : encer
Bau haid : anyir
Keluhan : Dismenorhoe
Lainnya tidak ada

2. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu


Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak Keadaan
anak
sekarang
No. Th UK Penyulit Jenis Penolong Pen Laserasi Infeksi Perdarahan JK BB PJ
yulit

3. Riwayat Hamil Ini


Taksiran Persalinan (TP) : 15/01/20
Keluhan :
a. Trimester I : Px mengatakan sering mual dan pusing
b. Trimester II : klien mengatakan pinggang sering sakit
c. Trimester III : klien mengatakan sering pegal-pegal
Perawatan antenatal : di puskesmas praktek berapa kali 1x/bulan
Gerakan janin : aktif, DJJ (140x/m)
Tanda bahaya dan penyulit kehamilan : Letak sungsang
Obat/jamu yang pernah dan sedang dikonsumsi : Ada

4. Riwayat Persalinan Sekarang


Tipe Persalinan : Tidak ada
Tgl & Jam Persalinan : Tidak ada
Lama Persalinan : Kala I : Tidak ada Kala III : Tidak ada
Kala II : Tidak ada Kala IV : Tidak ada
BB Lahir Anak : Tidak terkaji
Jenis Kelamin Anak : -
Apgar Score : Tidak terkaji
Jumlah Perdarahan : Tidak Terkaji
Data Lain-lain : GI P0000
5. Riwayat Nifas
Tanggal : -
Involutio : -
- TFU :-
- Kontraksi : -
Lochea : ada
- Warna : Tidak ada
- Jumlah : Tidak ada
- Jenis : Tidak ada
Laktasi : tidak ada IMD
- Kolostrum : -
- ASI :-
Keluhan Lain : -
...................................................................................................................................................
...

6. Rencana Perawatan Bayi


a. Sendiri/orang tua/lain-lain : klien mengatakan merawat bayinya sendiri
.......................................................................................................
b. Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
- Breast Care : klien mengatakan sudah mampu merawat bayi
- Perineal Care : klien mengatakan sudah mengerti tentang perawatan payudara
- Nutrisi : klien mengatakan sudah memahami tentang nutrisi untuk ibu menyesui
- Senam nifas : klien tidak melakukan senam nifas
- KB : klien tidak melakukan KB
- Menyusui : Klien mengatakan sudah mengetahui cara menyesui dengan benar

7. Riwayat KB
Melaksanakan KB : ( ) ya ( ü ) tidak
Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : tidak terkaji
Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : tidak terkaji
Masalah yang terjadi : ................................................................................ ....................

VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Keturunan kembar : tidak
2. Penyakit menular / keturunan : tidak ada
3. Genogram :

KETERANGAN : = Laki-laki

= Perempuan

= Pasien

= Tinggal serumah
X = Meninggal

= Menikah

= Keturunan

VII. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU


Penyakit yang pernah dialami: klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
Hipertensi, Asma dan HIV
Pengobatan yang pernah didapat : tidak ada
Riwayat operasi yang pernah dialami (jenis, tempat dan waktu) :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwat operasi

VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL SPIRITUAL


1. Komunikasi : Baik
2. Keadaan emosional :
( ü ) kooperatif ( ) depresi ( ) agresif ( ) hipoaktif
( ) bingung ( ) menarik diri ( ) cemas ( ) marah
( ) hiperaktif ( ) gelisah
3. Hubungan dengan keluarga :
( ü) akrab ( ) terganggu ( ) lainnya ......................................
4. Hubungan dengan orang lain :
( ü ) akrab ( ) terganggu ( ) lainnya .......................................
5. Proses berfikir :
( ü ) terarah ( ) bingung ( ) ilusi ( ) halusinasi
6. Ibadah / spriritual :
Klien mengatakan sering sholat 5 waktu
7. Respon ibu terhadap kondisi saat ini : klien mengatakan perut kencang-kencang, pusing
8. Dukungan keluarga : dukungan keluarga klien sangat baik
9. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
10. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : sebagai Ibu Rumah Tangga
11. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : Rumah Sakit
12. Riwayat Psikososial Post Partum :
- Taking in : klien berfokus pada dirinya sendiri karena nyeri yang dirasakan
- Taking Hold : klien mengatakan tidak khawatir karena ini merupakan persalinan yang
ketiga
- Letting Go : klien mengatakan dapat merawat bayinya karena dukungan dari
keluarga dan suaminya sangat baik

IX. POLA DASAR KHUSUS


Dirumah Dirumah sakit
a. Pola Nutrisi
1) Frekuensi makan : 2xsehari 2x sehari (sedikit-sedikit)
2) Nafsu makan : baik Baik
3) Jenis makanan : nasi sauran+telur Bubur
4) Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : tidak ada
b. Pola Eliminasi
BAK
1) Frekwensi : 3x /sehari 2x /sehari
2) Warna : kuning khas kuning khas
3) Keluhan : tidak ada tidak ada
BAB
1) Frekwensi : 1  /hari 1  /hari
2) Warna : kuning Kuning
3) Bau : khas Khas
4) Konsistensi : lembek Lembek
5) Keluhan : tidak ada
c. Pola Personal Hygiene
1) Mandi
 Frekuensi :1  /hari
 Sabun : ( ü) ya ( ) tidak
2) Oral hygiene
 Frekuensi : 2  /hari
 Waktu : ( ü ) pagi ( ü ) sore ( ) setelah makan
3) Cuci rambut
 Frekuensi : belum keramas
 Shampoo : ( ü ) ya ( ) tidak
4) Keluhan : tidak ada
d. Pola Istirahat Tidur
1. Lama tidur : 3-5 jam
2. Kebiasaan sebelum tidur : Berdoa
3. Keluhan : tidak ada
e. Pola Aktivitas dan Latihan
1. Kegiatan dalam pekerjaan : ibu masih duduk, masi takut bergerak
2. Waktu bekerja : ( ) pagi ( ) sore ( ) malam
3. Olahraga : ( ) ya ( ü) tidak
Jenisnya : tidak terkaji
Frekwensi : tidak terkaji
4. Kegiatan waktu luang : main hp
5. Keluhan dalam aktifitas : tidak ada
f. Pola Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
1. Merokok : klien mengatakan tidak pernah merokok
2. Minuman keras : klien mengatakan tidak minum minuman keras
3. Ketergantungan obat : klien mengatakan tidak ketergantungan pada obat.

X. PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum : sedang
Berat badan : 84 kg
Kesadaran : kompos metis
Tinggi badan : 156 cm
a. Tanda-tanda Vital :
- Suhu : 36,4 c
- TD : 110/70 mmHg
- RR : 18X/m
- N : 88X/m
b. Pemeriksaan Kepala dan Leher :
- Kepala-rambut :
- Wajah : bentuk simetris, tidak ada lesi, dan edema
- Mata : konjungtiva anemis, tidak ada katrarak, mata bersih
- Telinga : keadaan telinga bersih, lesi tidak ada, edema tidak
ada, pendengaran bagus
- Mulut/faring : keadaan mulut bersih, tidak lesi, gigi lengkap dan
tidak memakai kawat gigi
- Leher : tidak ada nyeri tekan dan pembesaran kelenjer tiroid
c. Pemeriksaan Integumen :
- Warna : sawo matang
- Turgor : baik. <2 detik
- Tekstur/kekenyalan : lembut
- Kelembaban :
lembab.................................................................................................
..................
- Kelainan pada kulit : tidak ada
d. Dada/thorax :
- Paru :
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada lesi, dan massa
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus paru seimbang antara
kiri dan kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
- Jantung :
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada edema, lesi tidak ada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : dalam batas normal
e. Payudara
- Inspeksi : bentuk payudara simetris, tidak ada lesi,edema dan putting
susu menonjol
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan , konsistensi kenyal
- Produksi ASI (kolostrum) : kolostrum keluar
- Keluhan : tidak ada
f. Pemeriksaan abdomen :
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka operasi
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat nyeri ulu hati, dan
TFU 31 cm
- Auskultasi : bising usus normal 30x/menit, Djj 140x/ menit
- Keluhan : nyeri kontraksi uteri
Pemeriksaan Leopold
1. Leopold I : pemeriksaan leopold I terdapat posisi bagian kepala
bayi berada tertinggi dari rahim.
2. Leopold II : Pemeriksaan leopold II didapatkan posisi bayi
menghadap ke sebelah kiri Ibu, dan punggung bayi berada di sebelah
kanan ibu dan terasa keras.
3. Leopold III : Pemeriksaan leopold III didapatkan bahwa kepala
bayi belum masuk PAP
4. Leopold IV : Pemeriksaan leopold IV didapatkan convergent yaitu
kedua jari belum bertemu pada saat pemeriksaan leopold III.
g. Pemeriksaan genetalia :
- Inspeksi : Perinium tampak membesar, vagina melebar sekitar 10cm ,
keluar meconium bayi dari vagina ibu
- Palpasi : -
- Lochea/perdarahan : ada , merah segar
- Keadaan rektum : kurang bersih, tidak ada hemoroid
- Keluhan :

h. Pemeriksaan muskuloskeletal :
Ekstremitas atas : terpasang infus RL 20 tpm

II. DATA PENUNJANG


1. Laboratorium : WBC: 7.49
RBC:4.5
HGB: 9.1
Gula darah sewaktu: 88 mg/dL
2. NST,CTG : + normal NST
3. USG : Normal
4. Rontgen : tidak dilakukan
5. Terapi yang didapat : infus RL 20 tpm, injeksi cefotaxime 3x1 gr (IV)

III.DATA TAMBAHAN

Hasil Tes Rapid Antigen (Non Reaktif)

Malang, ........
Pemeriksa

(...............................)
ANALISA DATA
NO Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS: KPP (Ketuban Pecah Nyeri melahirkan b.d dilatasi
Prematur) serviks dan tindakan
P= Pasien mengatakan visiotomi d.d ekspresi wajah
nyeri perutnya di alami meringis .
karena mau melahrikan, Kala 1 (fase Laten-aktif) kode diagnosa : SDKI
pasien mengatakan Terjadi pembukaan 1-10
(Pembukaan Lengkap) kategori psikologis Nyeri dan
kehamilan sebelumnya
juga sama persis keamanan diagnose Nyeri
nyerinya. Kala II Lahirnya Bayi melahirkan (0079)
Q= Pasien mengatakan
nyerinya sangat terasa Kontraksi Uterus
tidak nyaman karena berlangsung cepat
sifat nyeri tumpul dan
kencang-kencang serta
mules-mules dan HIS berulang dan cepat
rasanya seperti ingin dari sebelumnya.
buang air besar, pasien
merasakan seperti ada
dorongan yang kuat. Peningkatan kontraksi
dan pembukaan serviks
R= Pasien mengatakan
uteri
nyeri di alami mulai dari
pinggang hingga
menjalar ke perut. Proses persalinan
S= Pasien mengatakan (Visiotomi)
skala nyeri 8 Prostaglanding
T = Pasien mengatakan mengirimkan signal ke
nyeri sudah di alami otak
sejak pukul 07:00 hingga
pengkajian di R.Vk pukul
14:45 namun saat ini Nyeri dipersepsikan ibu
nyeri yg di alami sangat
kuat dan pasien tidak
dapat menahan . Nyeri melahirkan b.d
DO: dilatasi serviks dan
Pasien tampak meringis tindakan visiotomi d.d
kesakitan . Hasil ekspresi wajah meringis
pemeriksaan nyeri masuk
Kala 2 : Fase Lahirnya
Bayi

- Inspeksi daerah
genetalia : Pembukaan
lengkap (+) , terjadi kode diagnosa :
dilatasi serviks,spinter
ani membuka, vagina SDKI kategori
meregang sekitar 10cm. psikologis Nyeri dan
perineum membesar.
Keluar meconium bayi keamanan diagnose
berwarna hijau tua
disertai lendir dan darah
Nyeri melahirkan
(+) dari vagina ibu. (0079)
- Palpasi (Vagina
Touch) : Teraba bagian
bokong bayi (besar dan
lunak) .
- Bagian bokong telah
masuk ke PAP
- Ketuban (-) sudah
pecah sejak pukul
07:00.
Tampak adanya kontraksi
uterus disertai HIS
berulang kuat dan cepat
sekitar 2x/menit
TTV Setelah persalinan =
 Tekanan darah
130/70 mmHg
 pernafasan 18x/
menit
 nadi 88x/ menit
 suhu 36,4 C
pukul 15:15 bayi lahir
spontan letak sungsang /
tunggal/hidup. (P30003)
DAFTAR DIAGNOSA PRIORITAS KEPERAWTAN

Nama Klien : Ny.F


No. Reg : 2037640

NO TANGGAL DIAGNOSA TANGGAL TANDA


MUNCUL KEPERAWTAN TERATASI TANGAN
1 18/1/21 Nyeri melahirkan 18/01/21
Pukul 14:45 berhubungan dengan Pukul 21:00
dilatasi serviks
kode diagnosa :
SDKI kategori
psikologis Nyeri
dan keamanan
diagnose Nyeri
melahirkan (0079)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny.F
NO REG : 2037640
NO TGL KODE TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
DX
1 18/01/21 1 Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Nyeri
tindakan SLKI: Tingkat nyeri (L.08066) Observasi :
keperawtan selama b. Identifikasi lokasi, karakteristik
Indikato 1 2 3 4 5 nyeri, durasi frekuensi, kualitas,
1x6 jam nyeri
r dan itensitas nyeri
pasien dapat
Keluhan
c. Identivikasi respon nyeri non verbal
berkurang dengan nyeri
d. Monitor keberhasilan terapi
kriteria hasil : Meringis
gelisah komplementer yang sudah
Kesulitan diberikan
tidur Terapeutik :
a. Anjurkan teknik non farmakologis
b. Fasilitas istirahat dan tidur
Ket : Edukasi :

1. Menurun a. Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri


b. Anjurkan memonitor nyeri secara
2. cukup meningkat
mandiri
3. Sedang
c. Anjurkan menggunakan analgestik
4. cukup menurun
secara tepat
5. meningkat Kalaborsi :
a. kalaborasi pemberian analgestik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NAMA : Ny.F
NO REG : 2037640
N TGL DEX KEP JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
O
1 18/01/21 Nyeri 09.00 Manajemen Nyeri
melahirkan b.d
Observasi : S: -Klien mengatakan nyeri perut sudah
dilatasi serviks
dan tindakan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi tidak ada namun masih merasakan nyeri
visiotomi d.d
frekuensi, kualitas, dan itensitas nyeri ; bekas jahitan pada vagina.
ekspresi wajah
meringis . - Nyeri di alami mulai dari pinggang menjalar -klien mengatakan nyeri berkurang saat
kode diagnosa :
ke perut dengan skala nyeri 8 waktu tidak diberikan terapi relaksasi nafas dalam.
SDKI kategori
menentu tergantung kontraksi uterus. -Pasien mengatakan skala nyeri 4.
psikologis Nyeri
- Nyeri di alami pada bagian vagina pasien - klien mengatakan paham dengan
dan keamanan
11.00 seperti ditusuk-tusuk akibat laserasi (Setelah edukasi yang diberikan .
diagnose Nyeri
kelahiran.
melahirkan
2. Pasien meringis kesakitan O: Klien tampak tenang, KU cukup,
(0079)
3. Memberikan teknik relaksasi napas dalam ketika makan minum mau.
nyeri mulai dirasakan pasien . TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus +
12.00 Terapeutik : TTV dalam batas normal :
1. Ibu dilatih untuk menarik napas dalam mulai dari  Tekanan darah 120/70 mmHg
hidung dan dihembuskan melalui mulut saat nyeri  pernafasan 18x/ menit
tidak tertahan.  nadi 88x/ menit
2. Setelah bayi lahir latih ibu untuk melakukan  suhu 36,4 C.
peregangan otot untuk memaksimalkan relaksasi
- Tampak keluar darah dari
otot sehingga kecemasan dan nyeri berkurang. vagina setelah keluarnya
3. Bantu ibu mencari posisi yang nyaman untuk plasenta (darah berwarna
merah segar dengan
memaksimalkan istirhat. jumlah 300cc) / bagian
Edukasi : tengah underpad.
- Plasenta lahir utuh
1. Menjelaskan kepada keluarga dan pasien strategi (kotilekdon lengkap)
meredakan nyeri menggunakan teknik relaksasi
napas dalam jika luka bekas jahitan sakitnya tidak Indikato 1 2 3 4 5 Hasil

tertahan. r
Keluhan 3
2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa nyeri
Meringis 4
nyeri yang di alami selama persalinan adalah
Gelisah 4
normal atau fisiologis sedangkan nyeri yang pada Kesulitan 4
vagina saat post partum adalah nyeri bekas jahitan tidur

akibat laserasi jalan lahir.


- Lidokain 2% sudah
3. Mengajarkan pasien agar dapat memonitor nyeri
masuk
secara mandiri
- Ketrolac sudah masuk
4. Menganjurkan menggunakan analgestik secara
tepat. Seperti jadwal minum obat dan 6 benar cara
A: Masalah teratasi sebagian
minum obat .
Kolaborasi P: Lanjutkan intervensi (Observasi
1. - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian selama 6 jam jika kondisi pasien
analgesic Lidokain 2% diencerkan dengan Aquades membaik maka dipindahkan ke R.Nifas)
5cc melalui perinium pukul 14:59 . (untuk anastesi
local tindakan visiotomi)
- Pemberian obat anti nyeri Ketrolac
Trometamol 1ml melalui IV setelah post
partum pada pukul 18:00

EVALUASI KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny.F
NO REM : 2037640
NO TGL DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM EVALUASI TTD
1 18/01/21 Nyeri melahirkan b.d dilatasi serviks 16:00
dan tindakan visiotomi d.d ekspresi
S: -Klien mengatakan nyeri perut
wajah meringis .
kode diagnosa : SDKI kategori sudah tidak ada namun masih
psikologis Nyeri dan keamanan merasakan nyeri bekas jahitan pada
diagnose Nyeri melahirkan (0079) vagina.
-klien mengatakan nyeri berkurang
saat diberikan terapi relaksasi nafas
dalam.
-Pasien mengatakan skala nyeri 4.
- klien mengatakan paham dengan
edukasi yang diberikan .

O: Klien tampak tenang, KU cukup,


makan minum mau.
pukul 15:15 bayi lahir spontan letak
sungsang / tunggal/hidup. (P30003)
BB Bayi : 3,8kg
Apsgar score (9)
-Tfu 2 jari dibawah pusat
-Kontraksi uterus
TTV dalam batas normal :
 Tekanan darah 120/70 mmHg
 pernafasan 18x/ menit
 nadi 88x/ menit
 suhu 36,4 C.
- Tampak keluar darah
dari vagina setelah
keluarnya plasenta
(darah berwarna merah
segar dengan jumlah
300cc) / bagian tengah
underpad

Indikato 1 2 3 4 5 Hasil
r
Keluhan 3
nyeri
Meringis 4
Gelisah 4
Kesulitan 4
tidur

- Lidokain 2% sudah
masuk
- Ketrolac sudah masuk

A: Masalah teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi (Observasi
selama 6 jam jika kondisi pasien
membaik (perdarahan normal, pasien
bias mika-miki, duduk, makan minum
baik) maka dipindahkan ke R.Nifas)

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : Ny. F


No Reg : 2037640
No No Tanggal S O A P I E
Dx
1 1 18/01/21 1.Klien Klien tampak tenang, Nyeri Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri Pukul 18:00
melahirkan keperawatan 1x6 jam tingkat
mengatakan KU cukup, makan Observasi
berhubungan nyeri dapat menurun dengan S: Pasien
nyeri perut minum mau. dengan kriteria hasil 1. lokasi, karakteristik, mengatakan
dilatasi sudah bisa
sudah tidak pukul 15:15 bayi lahir durasi, frekuensi,
serviks d.d mika miki,
ada namun spontan letak pasien Indikato 1 2 3 4 5 kualitas, intensitas nyeri nyeri
tampak berkurang
masih sungsang / r 2. Mengidentifikasi skala
meriingis skala 4,
Keluhan
merasakan tunggal/hidup. nyeri makan minum
SDKI (0079) nyeri mau, sudah
nyeri bekas (P30003) Meringis 3. Mengidentifikasi respon
bias duduk .
jahitan pada BB Bayi : 3,8kg gelisah nyeri non verbal O: Ku: cukup.
Kesulitan TTV : TD
vagina. Apsgar score (9) 4. Mengidentifikasi faktor
110/80. N: 80 ,
tidur
2.klien -Tfu 2 jari dibawah yang memperberat dan S:36,8.
Perdarahan
mengatakan pusat memperingan nyeri
Ket : vagina normal
nyeri -Kontraksi uterus 5. Mengidentifikasi 300cc.
1. Menurun
Kontraksi
berkurang TTV dalam batas pengaruh nyeri pada
2. cukup meningkat uterus .
saat diberikan normal : kualitas hidup
3. Sedang
A: Masalah
terapi  Tekanan darah Terapeutik
4. cukup menurun teratasi
relaksasi 120/70 mmHg 1. Memberikan teknik diruang VK .
 pernafasan 5. meningkat
nafas dalam. 18x/ menit nonfarmakologis untuk
P: Hentikan
3.Pasien  nadi 88x/ menit mengurangi rasa nyeri intervensi
 suhu 36,4 C. ruang VK ,
mengatakan Tampak keluar darah (mis : terapi relaksasi
pasien
skala nyeri 4. dari vagina setelah nafas dalam ) dipindahkan
keluarnya plasenta ke ruang
4.klien (darah berwarna 2. Memfasilitasi istirahat
Nifas.
mengatakan merah segar dengan dan tidur
jumlah 300cc) / bagian
paham tengah underpad 3. Mempertimbangkan
dengan jenis dan sumber nyeri
edukasi yang dalam pemilihan
diberikan . strategi meredakan
nyeri
Edukasi
1. Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
2. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Menganjurkan
memonitor nyri secara
mandiri
4. Menganjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat
5. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi
1. Berkolaborasi dalam
pemberian analgesik

Anda mungkin juga menyukai