Anda di halaman 1dari 6

MATRIKS PENELITIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


BKU PROTEKSI TANAMAN

NAMA : HERMAWAN
STAMBUK : E 281 17 087
USULAN JUDUL
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
KEANEKARAGAMAN INVERTEBRATA TANAH
DI EKOSISTEM ALAMI DATARAN TINGGI DAN
DATARAN RENDAH
PERUMUSAN MASALAH
Ekosistem merupakan kemampuan proses alami dari komponen-komponen

hutan dalam menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan manusia dan makhluk

hidup lainnya baik secara langsung maupung secara tidak langsung (Nahdi, 2008).

Fungsi ekosistem terdiri atas fungsi habitat (misalnya kekayaan jenis), fungsi

pengaturan (misalnya kesuburan tanah), fungsi produksi (misalnya kayu dan non-

kayu), dan fungsi informasi (misalnya pemanfaatan tanaman hutan/etnobotani)

(Cluzeau et al., 2018).

Dalam ekosistem terdapat dua komponen yang utama yaitu komponen biotik

dan abiotik yang saling mempengaruhi satu sama lain. di antara dua komponen

tersebut terjadi pertukaran zat dan energi yang terus menerus, sehingga interaksi

yang terjadi di dalam ekosistem berjalan dengan baik (Deyn et al., 2017).

Ekosistem tanah banyak dipengaruhi oleh komponen biotik seperti fauna,

flora dan abiotik seperti iklim curah hujan, suhu udara, suhu tanah, pH tanah,

kelembaban, air dan udara. Seperti yang telah dituliskan bahwa keberadaan

fauna
tanah sangat penting bagi keseimbangan dari suatu ekosistem. tanah dapat

dianalogikan seperti satwa liar di suatu ekosistem alami yang berfungsi sebagai

pengatur keseimbangan ekosistem dan rantai makanan yang ada di hutan tersebut

Beberapa jenis fauna permukaan tanah dapat digunakan sebagai petunjuk

(indikator) terhadap kesuburan tanah atau keadaan tanah (Lisnawati et al., 2014).

Dalam pengertian fauna tanah adalah organisme yang hidup di permukaan

tanah dan di dalam tanah, Kelompok fauna tanah memiliki banyak jenis dan

beranekaragam dari protozoa hingga invertebrata kecil (Santoso, 2017). Selain

cacing tanah, organisme yang lebih kecil (yaitu mesofauna dan mikrofauna) juga

memainkan peran penting dalam ekosistem. Misalnya, di antara mesofauna dan

mikroarthropoda (terutama Collembola dan tungau) mempercepat peningkatan

bahan organik dekomposisi sebesar 10-20% (Hani, 2019).

Berfokus pada peran fauna tanah pada ekositem bahwa peran dan fugsinya di

tentukan oleh ukuran tubuhnya, fauna tanah di bedakan menjadi dua komponen

fungisional yaitu pengendali biologi dan perekayasa lingkungan. Kelompok mikro

dan mesofauna (protozoa, nematoda, collombola, dan mites) merupakan pengendali

kehidupan yang menentukan populasi bakteri dan fungsi di ekosistem. Mereka

memangsa bakteri dan fungi sehingga penting untuk mengendalikan populasi

pathogen. (Lavelle et al., 2006).

Faktor iklim terutama suhu dan kelembaban tanah (dipengaruhi oleh curah

hujan) sangat menentukan keragaman fungsional organisme tanah. Secara

keseluruhan iklim akan mempengaruhi fisiologi organisme tanah, misalnya

aktivitas dan pertumbuhan mereka akan meningkat ketika suhu dan kelembaban
tanah meningkat. Karena kondisi iklim di muka bumi berbeda pada daerah yang

memiliki perbedaan letak lintang atau pada daerah lintang yang sama tetapi pada

musim yang berbeda maka akan memiliki keragaman fungsional yang berbeda pula

(Kamin, 2010).

Hilangnya ekosistem hutan menurut Rodriguez-Loinas et al . (2008)

berdampak langsung terhadap populasi fauna tanah sepertirayap,cacing

tanah,semut dan larvaserangga,karena kelompok inis angat tergantung pada serasah

yang dihasilkan oleh pohon.(Ruiz et al., 2008).

TUJUAN DAN KEGUNAAN


Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi, menganalisis serta melihat

perbandingan kekayaan spesies invertebrata tanah yang berada di dua tempat yang

berdeda, hutan dataran tinggi dan hutan dataran rendah.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai media informasi dan data dasar

tentang keberagamana ivertebrata tanah serta sebagai tolak ukur untuk pengelolaan

ekosistem Alami yang berkelanjutan.

HIPOTESIS
Faktor lingkungan dan perbedaan ketinggian lokasi berpengaruh terhadap

kekayaan spesies dan keanekaragaman invertebrata tanah pada ekosistem alami.


METODOLOGI
Metode yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah metode identifikasi dan
analisis serta mengambil sampel langsung di lapangan, denga metode hand-
collected (Barnes et al.,2014; Jochum et al., 2017). yakni dengan cara mengambil
dan menghancurkan tanah dengan menggunakan tangan secara hati-hati serta di
ayak menggunakan saringan ukuran 1cm kemudian di letakkan di atas kain putih,
begitupun dengan serasah. Sampel tanah yang di ambil terdiri dari 5 plot di ambil
sebanyak 5 kali ulangan.

Data analisis yang digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah :

1. kurva kecukupan sampel

2. Keanakaragaman spesies

3. Indeks kelimpahan berdasrkan ordo

4. Analisis data dengan uji T berpasangan


KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING UTAMA
NamaDosen : 1 Gol. Kesediaan:

Ir. Burhanuddin Haji Nasir, Bersedia


M.P.

KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING ANGGOTA


NamaDosen : 2 Gol. Kesediaan:

Nur Edy, SP., MP., Ph.D. Bersedia

Palu, Januari 2021

Menyetujui,
Ketua BKU Proteksi Tanaman Yang Bersangkutan

Dr. Ir. Flora Pasaru, M.Si


NIP. 19560618 198603 1 002 Hermawan
E 281 17 087

Mengetahui,
Ketua Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako

Dr. Irwan Lakani, S.P.,M.Si.


NIP. 19701015 200012 1 001

Anda mungkin juga menyukai