Oleh :
1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ 3
TATA TERTIB PRAKTIKUM................................................................................................................................ 4
RPS PRAKTIKUM .................................................................................................................................................. 5
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................................... 9
II. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN ............................................................... 10
III. GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR PATOGEN PADA TANAMAN........................................ 12
IV. GEJALA DAN TANDA SERANGAN BAKTERI PATOGEN TANAMAN ............................................... 15
V. MENGENALI NEMATODA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN ...................................... 18
VI. MENGENALI HAMA VERTEBRATA DAN GEJALA SERANGAN PADA TANAMAN .................... 21
VII. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DAN GEJALA.......................... 23
SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA................................................................................................... 23
VIII. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA ( SERANGGA) DAN GEJALA ......................................... 25
SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA................................................................................................... 25
IX. PENGENDALIAN OPT CARA FISIKA DAN BUDIDAYA........................................................................ 27
X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS .................................................................................................. 31
XII. PENGENDALIAN HAYATI ORGANISME PENGANGGU TANAMAN ................................................ 34
Lampiran : Cover laporan ................................................................................................................................... 37
3
TATA TERTIB PRAKTIKUM
Kepala Laboratorium
4
RPS PRAKTIKUM
DESKRIPSI SINGKAT MK Praktikum ini ini memberikan pengenalan jenis hama penyakit tumbuhan dari
gejala yang nampak pada tumbuhan , penyebab dan beberapa cara pengendalian
pada tanaman yang terserang hama patogen
5
disebabkan jamur membuat laporan
6
PENYUSUNAN MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Penyusunan Modul
- Modul dapat diupload dari webside Fakultas Pertanian
- Dicetak pada kertas A-4, 70 gram
- Setiap acara praktikum (I – XIII ) ditambahkan 3 halaman pengamatan untuk
laporan sementara di tiap mata acara praktikum
- Dijilid mika transparan jika sudah lengkap
2. Penyusunan Laporan
Laporan Hasil Praktikum merupakan hal penting untuk melatih saudara
menuangkan hasil praktikum dalam bentuk tulisan ilmiah yang format sedapat mungkin
sesuai dengan penulisan skripsi. Isinya merupakan hasil praktikum dan penelaahan
saudara terhadap materi praktikum yang dibandingkan dengan materi kuliah, buku
pustaka, jurnal maupun hasil pencarian di IT.
Capaian dari pelaporan ini adalah saudara mampu menuliskan dan membahas
dan menyimpulkan hasil praktikum dalam format skripsi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. yaitu :
- Laporan resmi yang diketik dalam format Times new roman satu laporan yang telah
sementara disetujui pengampu praktikum.
-. upload laporan akhir saudara pada web LABKESTA
Buat laporan hasil praktikum Saudara dengan format sebagai berikut.
Judul Praktikum : tuliskan judul praktikum sesuai unit yang dilakukan
Pendahuluan :
Ruang Lingkup Materi Yang Dipraktikumkan
Tujuan Praktikum
Manfaat Praktikum
Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Praktikum
(Lokasi Praktikum : sebutkan lokasi umum praktikum (alamat, dukuh,
desa, Kecamatan, Kabuapaten, Propinsi); serta kondisi wilayah (seperti:
persawahan, ladang kering, rawa, campuran antara ... dsb)
Waktu : tuliskan waktu pelaksanaan praktikum (Hari/tanggal,
bulan,tahun, jam/
Bahan dan alat : sebutkan semua bahan dan alat yang Saudara
gunakan dalam praktikum
Hasil Pengamatan : isilah Tabel Pengamatan pada poin c
Pembahasan : buatlah pembahasan materi praktikum sesuai dengan
hasil pengamatan Saudara pada setiap unit praktikum dikaitkan dengan
materi yang ada pada modul (BMP) sebagai rujukan. Untuk menjelaskan
setiap tahap praktikum yang sudah Saudara lakukan, sertakan foto-foto
7
kegiatan setiap tahap praktikum yang sudah Saudara lakukan disertai
dengan keterangan dan pembahasan pada setiap foto yang ditampilkan.
Kesimpulan : buatlah kesimpulan ringkas tentang praktikum yang
telah Saudara lakukan
Referensi/Daftar Pustaka : tuliskan daftar pustaka yang Saudara rujuk
untuk pelaksanaan praktikum
Lampiran : (dokumentasi pelaksanaan praktikum dalam bentuk foto yang
belum ditampilkan di pembahasan, surat pernyataan bahwa pelaksanaan
praktikum sudah Saudara lakukan sendiri yang dibubuhi tanda tangan
Saudara)
8
I. PENDAHULUAN
Praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman bertujuan memberi bekal
pengetahuan praktis mengenal gejala dan tanda serangan hama maupunt penyakit
tanaman yang dibudidayakan. Pengetahuan ini diperlukan untuk mengurangi populasi
Organisme pengganggu tanaman (OPT) dengan beberapa metode pengendalian. Oleh
karena itu pengenalan gejala dan tanda serangan merupakan hal penting untuk dipelajari
dalam praktikum. Demikian juga beberapa metode pengendalian OPT perlu diketahui
dan dipelajari. Simptomatologi merupakan ilmu yang mempelajari gejala serangan hama
dan Penyakit. . Gejala merupakan ekspresi dari inang yang peka terhadap infeksi
patogen atau
serangan hama. Gejala morfologi tanaman yang terineksi patogen dikelompokkan
menjadi 3 tipe yaitu nekrotik/nekrosa, hipoplasi, hiperplasia. Tipe nekrotik/nekrosa) .
Untuk memastikan penyebab penyakitnya maka perlu dilihat tanda tanda keberadaan
jamur berupa hifa, spora. Massa bakteri dapat berupa aliran sap bakteri pada batang
maupun daun. Sedangkan penyakit yang disebabkan oleh Virus ditandai oleh adanya
vektor (Kutu, serangga).
Gejala serangan hama (Serangga, Aphid, Akarina, Nematoda, belalang) didapat
berupa bekas gigitan, lubang bekas tusukan, ataupun gerekan serangga pada daun,
buah maupun batang, sedangkan tanda dapat diketahui oleh adanga imago, larva, pupa,
serta bekas kotoran maupun telur dari hama tersebut
Metode pengendalian terhadap hama maupun penyakit tanaman yang tepat
berdasarkan OPT yang menyerang merupakan hal yang sangat penting. Terdapat
beberapa metode pengendalian yaitu pengendalian secara kimiawi, biologi, budidaya,
dan mekanis serta penggunaaan tanaman tahan. Pengendalian hama dan penyakit
tanaman masing-masing komoditas berbeda-beda berdasarkan hama dan patogen yang
menyerang.
Diskripsi
Praktikum dalam mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman
lapangan kepada mahasiswa dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari gejala yang
nampak pada tanaman yang terserang virus. Gejala adalah ekspresi dari inang yang
rentan terhadap kondisi patologik dimana suatu penyakit tertentu dapat dibedakan
dengan penyakit lain. Pada akhir praktikum rmahasiswa mampu
mengenali/mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman berdasarkan gejala dan
penyebabnya serta mampu mengatasi masalah hama dan penyakit yang terjadi dari
pengalaman praktikum yang dilakukannnya.
9
II. GEJALA DAN TANDA SERANGAN VIRUS PADA TANAMAN
Secara umum tanaman yang terinfeksi oleh virus menunjukkan beberapa gejala
yang biasanya terdapat daun, buah, batang, cabang, maupun akar. Gejala tersebut
ditunjukkan dengan ukuran yang mengecil, perubahan bentuk atau bagian tanaman,
perubahan warna, kematian jaringan tanaman (misalnya bercak bercincin), dan tanaman
mengalami hambatan pertumbuhan atau kerdil. Infeksi virus menular dari satu tanaman
ke tanaman lain melalui aktivitas serangga penular (vektor), antara lain kutu daun, kutu
kebul, dan Thrips.
Prosedur Praktikum
1. Persiapan
Baca dan pelajari modul penuntun praktikum
Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat
10
Lembar catatan dan alat tulis
Kamera (boleh kamera HP/ponsel)
Kaca Pembesar / Loupe
Mikroskop
11
Keterangan :
(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah
cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau
berpenaglaman.
(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3) Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang,
tanaman yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan
penegtahuan Anda. Buat foto atas gejala tersebut
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5) Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
Jamur adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai tumbuhan tingkat
tinggi, karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora,
tetapi tidak mempunyai klorofil. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel
banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak
mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri, maka jamur
memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati maupun yang
masih hidup. Hifa maupun spora atau konidia merupakan bagian jamur yang digunakan
sebagai indikator adanya serangan jamur pada tanaman yang dapat menyebakan
penyakit
Jamur yang hidup pada tanaman yang masih hidup disebut parasit, karena
menyebabkan penyakit pada tanaman/pathogen. Jamur yang menjadi patogen pada
tanaman, mengganggu proses-proses fisiologis pada tanaman yang menjadi inangnya.
Gangguan yang terus menerus merugikan aktifitas tanaman disebut penyakit tanaman.
Jamur merugikan tanaman dalam hal pengangkutan zat cair dan garam mineral,
mengganggu proses pertumbuhan. Serangan jamur pada tanaman dapat menyebabkan
tanaman mengalami kematian jaringan (Nekrose) pada daun, batang maupun buah.
Pertumbuhan yang berlebih (hyperplasia) dan berkurang (Hipoplasia ) Juga dapat
disebabkan serangan jamur.
12
Capaian yang diharapkan
Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari
gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang jamur.
Prosedur Praktikum
3. Persiapan
Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.
4. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat
Lembar catatan dan alat tulis
Kamera (boleh kamera HP/ponsel)
Kaca Pembesar / Loupe
Mikroskop
13
Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di
kerok menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah
diberi air distilata
Keterangan :
(1)Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah
14
cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau
berpenaglaman.
(2)Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman
yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan
Anda. Buat foto atas gejala tersebut
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5)Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
Tanda dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri ialah massa bakteri yang keluar
dari bagian tanaman yang sakit (Tim dosen jurusan HPT, 2013). 2.3 Teknik Isolasi Bakteri
Metode Isolasi Streak Plate Cara streak plate paling sering digunakan untuk memisahkan
bakteri dari permukaan agar untuk memperoleh koloni terisolasi, sebab metode ini paling
mudah dan cepat. .
15
Capaian yang diharapkan
Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari
gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang bakteri.
Prosedur Praktikum
1. Persiapan
Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat
Lembar catatan dan alat tulis
Kamera (boleh kamera HP/ponsel)
Kaca Pembesar / Loupe
Mikroskop
16
Carilah tanaman yang terserang Bakteri yang terdapat disekitar
saudara
identifikasi (duga) jenis patogen / OPT tersebut
buat gambar/foto tanaman sakit (gejala dan tanda-tanda) tersebut
dan tanaman pada saat ditemukan dengan cara melihat adanya sap
bakteri pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang
direndam dalam air
Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala
serangan Bakteri dengan gambar berwarna dari observasi langsung
di lapangan tanda- tanda adanya Gom, lender, atau dapat
menggunakan mikroskop
Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan membuat irisan daun atau di
kerok menggunaka jarum ose dan diletakan pada gelas obyek yang sudah
diberi air distilata
Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan
bersama gambar atau foto yang dibuat.
Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan
oleh jamur (minimal 3 jenis di wilayah pengamatan, Geala
nekrose,hiperplasia Hipoplasia)
c. Melengkapi Tabel Pengamatan
2
3
Keterangan :
(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah
17
cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau
berpenaglaman.
(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman
yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan
Anda. Buat foto atas gejala tersebut
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
18
Capaian yang diharapkan
Mahasiswa mampu menjelaskan dalam mengenali jenis penyakit tumbuhan dari
gejala dan tanda yang nampak pada tumbuhan yang terserang Nematoda.
Prosedur Praktikum
1. Persiapan
Siapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan praktikum,
terutama bahan dan peralatan.Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat
Lembar catatan dan alat tulis
Kamera (boleh kamera HP/ponsel)
Kaca Pembesar / Loupe
Mikroskop
Pewarna corbol fusin
19
bakteri pada bagian tanaman yang menunjukkan gejala yang
direndam dalam air
Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala
serangan Nematoda pada akar, daun dan batang dengan gambar
berwarna dari observasi langsung di lapangan tanda- tanda adanya
Gom, lender, atau dapat menggunakan mikroskop
Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan menekan bagian akar daun
batang yang menunjukkan gejala serangan nematoda dan diletakan pada
gelas obyek yang sudah diberi air distilata pewarna dan dibiarkan selama
bebrapa menit
Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan
bersama gambar atau foto yang dibuat.
Anda diwajibkan melakukan identifikasi penyakit yang disebabkan
oleh jamur (minimal 3 jenis di wilayah pengamatan, Gejala
nekrose,hiperplasia Hipoplasia)
c. Melengkapi Tabel Pengamatan
2
3
Keterangan :
(1) Tulis Nama Penyakit: Nama lokal, nama latin. Coba amati dan temukan serat
tentukan patogen penyebab [penyakit tersebut. Apabila menemukan masalah
cobalah berkosnultasi dengan penyuluh (PPL-PPS) yang lebih senior atau
berpenaglaman.
(2) Buat foto/gambar dan tempelkan pada bagian tersebut
(3)Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang ditimbulkan. Seperti : bagian
tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis tanaman yang diserang, tanaman
yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil mungkin sesuai dengan penegtahuan
Anda. Buat foto atas gejala tersebut
20
(4) Jelaskan tanda yang ada dan gambar menggunakan pensil warna atau foto
(5))Tuliskan tanda tanda lain yang ada atau hasil pengamatan mikroskop
21
Prosedur Praktikum
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
A. Bahan dan Alat
Lembar catatan dan alat tulis
Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
tikus sawah dengan gambar berwarna dari observasi langsung di lapangan .
22
VII. MENGENALI HAMA INVERTEBRATA (BUKAN SERANGGA) DAN
GEJALA
SERANGAN PADA TANAMAN BUDIDAYA
23
Prosedur Praktikum
1. Persiapan
Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi
langsung di lapangan .
24
Hasil pengamatan mencakup keterangan singkat yang dilampirkan bersama
gambar atau foto yang dibuat.
Kendala utama dalam sistem produksi pertanian adalah keberadaan hama yang
menimbulkan kerusakan dan menyebabkan kerugian ekonomik yang sangat signifikan.
Kelompok hama tanaman yang paling dominan di lapang adalah serangga. Hama
serangga pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama serangga-serangga
yang cara makannya dengan menggigit dan mengunyah dan kedua adalah yang cara
makannya menusuk dan menghisap, walaupun ada juga yang menjilat seperti lalat.
Misal untuk serangga hama yang menggigit dan mengunyah contohnya adalah
belalang (Valanga nigricornis) utamanya menyerang tanaman dengan memakan bagian
daun. Contoh lainnya adalah Kumbangbadak kelapa (Oryctes rhinoceros) merupakan
25
hama yang sangat merugikan pada tanaman kelapa, dengan memakan tunas kelapa
yang belum membuka.
Kelompok serangga hama yang cara merusak atau makan bagian tanaman
dengan menusuk dan menghisap contohnya adalah wereng batang coklat (Nilaparvata
lugens) yang menyerang tanaman padi. Contoh lainnya yang juga merupakan hama
penyebab kerusakan pada berbagai tanaman adalah hama ulat grayak (Spodoptera
litura) atau hama kutu (Aphid).
Prosedur Praktikum
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
26
buat gambar/foto tanaman yang terserangt (gejala dan tanda-tanda) tersebut
dan
Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
keong emas, bekicot atau tungau dengan gambar berwarna dari observasi
langsung di lapangan .
Pengendalian fisik dapat dilakukan dengan berbagai teknik, mulai dari teknik yang sangat
sederhana sampai dengan yang sangat canggih. Contoh teknik pengendalian cara fisik
yang sederhana adalah penyimpanan dalam wadah kedap udara (hermetik) dan
perendaman benih dengan air panas 50 ºC dapat digunakan untuk mengendalikan OPT
Mikroba pada benih. Pada teknik yang pertama, aspek fisik yang berperan adalah
penghentian pasokan oksigen untuk respirasi, sedangkan pada teknik pertama adalah
pengaturan suhu untuk menghambat atau menghentikan aktivitas metabolism pathogen..
Teknik budidaya tanaman dalam rangka pengendalian OPT merupakan tindakan
preventif atau pencegahan.yang secara tidak langsung akan mengurangi serangan OPT.
Beberapa kesulitan untuk mengetahui pengaruh pengendalian secara budidaya karena
27
budidaya pertanian pada umumnya juga memanfaatkan bahan kimia dan kultivar tahan
terutama jika merupakan varietas baru yang diperkenalkan (introduksi). Pengendalian
dengan cara budidaya seringkali dilanjutkan dengan program pengendalian lainnya.
Keberhasilan pengendalian OPT dengan teknik budidaya tergantung kepada pemahaman
biologi OPT yang sangat kompleks dan reaksi tanaman.
Pada saat ini keberhasilan teknik pengendalian dengan budidaya yang sangatlah
berhasil pada areal yang luas adalah untuk unit tanaman cereal dan hutan. Sedangkan
untuk tanaman lainnya sangatlah tergantung pada nilai ekonomi dan metode yang sudah
tersedia. Beberapa tekhnik budidaya yang dapat mengurangi serangan hama penyakit
tanaman adalah : pemilihan bibit yang sehat, jarak tanam, rotasi tumpangsari,
penyiangan gulma dan teknik teknik budidaya lainnya.
Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1) Merancang teknik pengendalian secara fisik dan budidaya sederhana dengan
menggunakan bahan-bahan bekas
2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik
dan Budidata yang telah dirancang
4) Dua kelompok untuk menyiapkan perlakuan fisik air panas untuk mengendalikan
mikroba
a) Perendaman biji jagung dengan air panas 50ºC selama 10 menit
b) Perendaman biji jagung tanpa air panas 50ºC selama 10 menit
c) Penyinaran biji jagung cahaya dengan UV selama 30 menit
kemudian dilakukan uji perkecambahan terhadap adanya mikroorganisme
28
Pelaksanaan praktikum untuk pengendalian secara Fisika dalam wadah kedap udara
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Masing masing kelompok pertama menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan
kelompok masing-masing menyiapkan lima botol bekas minuman. . Timbang berat tiap-
tiap botol dalam keadaan kosong dan ditutup.
2) Kedua kelompok masing-masing mengisi tiga botol sampei dengan
beras/jagung/kacang merah/kedelai/kacang hijau masing masing sampai penuh dengan
cara mengetuk-ngetukkan dasar botol di permukaan botol pada saat pengisian lalu
segera menutup kembali botol dan menimbang botol yang telah berisi penuh tersebut
dalam keadaan berpenutup. Satu botol dibuka tutupnya setelah ditimbang.
3) Kedua kelompok masing-masing mengisi dua botol yang tersisa setengah penuh dan
menutup botol kembali segera setelah pengisian.
4) Kedua kelompok masing-masing memilih tiga pasang kumbang Sitophilus zeamays
dengan bantuan kaca pembesar untuk melakukan pemeriksaan organ kelamin. Sepasang
kumbang dimasukkan ke dalam botol berisi penuh berpenutup, sepasang dimasukkan ke
dalam botol berisi penuh tanpa penutup, sepasang lainnya dimasukkan ke dalam botol
berisi setengah penuh berpenutup. Untuk botol berpenutup, tutup botol segera ditutupkan
kembali setelah memasukkan sepasang kumbang.
5) Semua botol disimpan di tempat aman di laboratorium selama satu bulan
6) Pengamatan dilakukan setelah botol disimpan selama satu bulan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Tuang biji jagung/beras/k. ijo/kedelai, dari setiap botol satu per satu ke dalam gelas
erlenmeyer
b) Aduk biji jagung dalam Erlenmeyer besar dengan batang gelas lalu ambil secara acak
dengan menggunakan sendok platik dan isikan ke dalam gelas Erlenmeyer 100 mL
sampai penuh. Tuangkan biji jagung ke dalam nampan yang telah dipapisi dengan kertas
putih sebagian demi sebagian dan hitung jumlah kumbang dengan bantuan hand counter.
c) Kembalikan biji jagung yang telah dikeluarkan ke dalam Erlenmeyer 2500 mL, aduk
kembali dengan batang pengaduk, dan uangi pengambilan dan penghitungan sebanyak
dua kali.
d) Pisahkan biji yang masih utuh dari yang telah rusak dengan cara menampi
e) Kosongkan gelas Erlenmeyer 2500 mL lalu timbang dalam keadaan kosong. Isikan biji
jagung yang masih utuh ke dalam gelas Erlenmeyer 2500 mL dan timbang. Tentukan
berat biji jagung yang masih utuh dari setiap botol dan persentase kerusakan yang terjadi.
7) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah
dipersiapkan.
29
Kelompok ke dua pengendalian secara fisik menggunakan air panas dilakukan dengan
cara :
1) Merendam 10 X 3 benih jagung dalam air panas 50ºC dan dalam air biasa selama 10
menit
2) Meletakan 10 X 3 biji jagung dibawah UV selama 30 menit
3) Setelah perlakuan , biji jagung tersebut diletakan pada cawan petri steril yang telah
diberi alas kerta bloter masing masing 10 biji dan menutupnya
4) Inkubasikan selama 7 hari. Amati adanya mikroba pathogen pada permukaan biji dan
amati menggunakan mikroskop.
5) Mencatat hasil pengamatan menggunakan format pengamatan yang telah dipersiapkan
Tabel 5.1
NO Perlakuan P0pulasi U 1 Populasi U2 Populasi U3
30
X. PENGENDALIAN OPT CARA MEKANIS
Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1) Merancang teknik pengendalian secara mekanik sederhana dengan menggunakan
bahan-bahan bekas
2) Menentukan efektivitas pengendalian dengan memodifikasi teknik pengendalian fisik
dan mekanik yang telah dirancang
2) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap bahan kimia methyl eugenol yang terdiri
atas perlakuan:
a) Perangkap botol tanpa umpan metil eugenol
b) Perangkap botol dengan umpan metil eugenol
c) Perangkap botol dengan umpan Selasih
3) Satu kelompok untuk menyiapkan perangkap dengan cahaya yang terdiri atas
perlakuan:
a) Perangkap dengan cahaya kuning
b) Perangkap tanpa cahaya
c) Perangkap dengan cahaya putih
Seluruh mahasiswa berurunan untuk membeli 26 botol air bekas minuman Pulpy Orange
yang telah dicuci bersih dan dikeringkan dan masing-masing memiliki penutup aslinya, 8
lampu senter kecil bertenaga LED, 6 lembar plastic transparansi warna kuning, 1 botol
petrogenol, 1 rol besar selotip transparan lebar 2 cm, 8 m kawat diameter 0,5-1 mm, 1 g
paku ukuran 7 cm, 1 g paku 5 cm, 1 meteran kain, 1 kantong deterjen ukuran kecil, dan 5
kg jagung putih. Lampu senter bertenaga LED dapat diganti dengan korek api gas yang
dilengkapi dengan lampu senter bertenaga LED. Setiap kelompok harus menyiapkan
31
pisau cutter, tang, palu, lembar pengamatan, alat tulis menulis, dan kumbang Sitophilus
zeamais dalam keadaan bugar. Pada saat pengamatan penyimpanan dalam wadah
kedap udara mahasiswa harus membawa nampan dan lembaran kertas putih untuk
menghitung padat populasi kumbang dan memisahkan biji jagung yang masih utuh dari
yang telah rusak. Di laboratorium perlu disiapkan hand counter.
Ketua semua kelompok merundingkan tugas untuk mencari empat lokasi lokasi
tanaman yang terpisah cukup jauh pada hamparan yang sama sebagai lokasi untuk
menempatkan perangkap. Pada saat pemasangan perangkap kelompok yang bertugas
masing-masing harus membawa batang kayu tiang penyangga panjang 2,5 m, batang
kayu untuk mengaitkan lampu panjang 30 cm, linggis, dan paku 5 cm sebanyak 2 paku
untuk setiap tiang penyangga. Kayu yang digunakan dapat berupa kayu apa saja
asalkan tidak pecah atau patah ketika dipaku.
32
saling berseberangan dengan diameter 0,5 cm dan dua lubang saling berseberangan
lainnya dengan diameter 0,75 cm.
4) Potong kawat sepanjang 50 cm lalu salah satu ujungnya dilekukkan sedemikian
rupa untuk mengkaitkan kapas. Buat simpul pada jarak 3-4 cm dari titik kait kapas
dengan cara dua kali melingkarkan kawat dan memasukkan ujungnya ke dalam
lingkaran lalu masukkan ujung kawat yang bebas ke dalam lubang yang pada tutup
botol dari arah bagian dalam
5) Teteskan cairan petrogenol dengan menggunakan pipet ke kapas yang telah
dikaitkan lalu masukkan kait kapas ke dalam botol memlalui mulut botol dan putar tutup
botol ke kanan sampai rapat.
6) Letakkan perangkap di lokasi penempatan dengan menggantungkannya pada
penyangga yang dibuat membentuk huruf L dengan menempelkan menggunakan paku
batang mendatar sepanjang 30 cm pada tiang setinggi 2,5 m.
7) Lakukan pengamatan pada hari pertama, kedua, dan ketiga setelah pemasangan.
Pengamatan pada hari pertama dan kedua dilakukan hanya
untuk memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap atau
tidak, sedangkan pengamatan pada hari ketiga dilakukan untuk menghitung jumlah
setiap jenis serangga yang terperangkap dan
8) mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang telah disiapkan.
33
Lampu senter dimasukkan dengan memotong botol secara melintang tepat pada
bagian cembung di bawah lekukan dalam botol. Setelah botol dipotong, lampu senter
dimasukkan dalam keadaan menyala dengan ujung yang menyala menghadap ke atas.
Selanjutnya kedua bagian botol disambung kembali dengan menggunakan selotip
transparan.
3) Melakukan pengamatan pada hari pertama dan kedua pada malam hari untuk
memeriksa apakah lampu senter masih menyala dan pada pagi hari untuk mematikan
lampu dan memeriksa apakah di dalam botol telah ada serangga yang terperangkap
atau tidak.
4) Mencatat hasil pengamatan pada kolom yang telah disiapkan sesuai format
4.1 PENDAHULUAN
Pengendalian hayati merupakan salah satu metode pengendalian hama dan penyakit
tanaman yang ramah lingkungan dan berperan penting dalam proses pengelolaan tanaman
pertanian berkelanjutan. Hal ini karena pemberian agensia hayati di lahan pertanian tidak
perlu dilakukan secara terus menerus. Namun demikian pengelolaan habitat disekitar
tanaman akan menunjang keberlanjutan dan keberadaan agensia hayati. Dari daerah
Pengendalian hayati serangga hama daerah tertentu akan lebih berhasil jika
menggunakan predatot atau parasitoid dari daerah asal hama tersebut, Predator adalah
binatang yang memakan (memengsa) binatang lainnya. Serangga predator yang banyak
berasal dari ordo Coleoptera disusul ordo Odonata dan Hemiptera. Sebagai contoh dari
ordo Coleoptera adalah : Coccinella arcuata dan C.repanda pemakan wereng coklat dan
hijau pada padi juga Aphis. Parasitoid dapat diartikan sebagai hewan yang hidupnya
34
menumpang pada hewan lain dan mengisap cairan tubuh inang sehingga dapat
menyebabkan kematian inangnya. Kebanyakan serangga parasitoid adalah anggota ordo
Hymenoptera dan Diptera. Parasitoid dapat menyerang dan berkembang dalam berbagai
fase hidup hama (inangnya).
Secara alami, patogen merupakan musuh tanaman tetapi patogen juga mempunyai
musuh yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan patogen. Mekanisme
pertumbuhannya dapat secara antagonistik atau hiperparasitik. Musuh alami yang
antagonistik biasanya menghasilkan antibiotik yang berfungsi untuk menghambat atau
membunuh patogen (organisme lain). Musuh alami yang hiperparasit hidupnya dengan
cara memarasit patogen. Contoh musuh alami patogen yaitu Trichoderma harzianum,
Pseudomonas fluorescens.
Tujuan praktikum adalah mengenal musuh alami hama dan patogen serta
mekanime serangannya
35
Ceriterakan bagaimana mekanisme permusuhannya dari masing-masing
spesimen.
Jenis OPT dan gambar (ciri- Musuh alami (ciri-ciri dan Keterangan (mekanisme
ciri dan klasifikasi) klasifikasi) serangan)
36
Lampiran : Cover laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Oleh :
Tim penyusun
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRITEKNOLOGI/AGRIBISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
SURABAYA
37
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
II. PENGENALAN GEJALA DAN TANDA SERANGAN JAMUR
III.
.... DST
XIII. KESIMPULAN.
DAFTAR PUSTAKA
38