Disusun Oleh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nya telah
memenuhi tugas pada mata kuliah desain sistem instruksional di program studi
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca
Sitompul, M.Pd atas tugas yang diberikan sehingga dapat menambah pengetahuan
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Ajar
1. Definisi Bahan Ajar
Menurut National Centre for Competency Based Training, bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tak tertulis.
Menurut Prastowo (2012) bahan ajar adalah seperangkat materi
yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga
tercipta lingkungan atau suasan yang memungkinkan peserta didik untuk
belajar. Sedangkan menurut Depdiknas dalam Mustaji (2019) bahan ajar
(instructional materials) adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dipelajari pebelajar sesuai dengan kompetensi dasar
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Bahan
ajar adalah buku yang berisi uraian tentang bidang studi tertentu, disusun
secara sistematis, diseleksi berdasarkan tujuan, diorientasikan pada
pembelajaran dan disesuaikan daengan perkembangan pebelajar.
Dengan bahan ajar pekerjaan guru terbantu karena materi- materi
yang akan diajarkan kepada siswa telah tersedia. Bahan ajar juga
memudahkan siswa dalam pembelajaran. Bahan ajar dapat digunakan
siswa didalam sekolah mupun diluar sekolah. Siswa dapat belajar secara
individu maupun secara kelompok sesuai dengan kebutuhan siswa dengan
bahan ajar.
Bahan ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang
ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku
teks serta diterbitkan secara resmi dan disebar-luaskan (Kep. Mendiknas
No.36/D/O/2001, pasal 5 ayat 9). Buku ajar (bahan ajar) berbeda dengan
buku teks, karena buku ajar disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan
khusus yang terkait dengan pembelajaran. Bahan ajar biasanya disusun
untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan tiap-tiap pembelajar. Bisa jadi bahan ajar yang dikembangkan
akan berbeda pada setiap pengembangnya.
Untuk dapat melakukan pengembangan bahan ajar, diperlukan
pemahaman akan pentingnya bahan ajar dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, bahan ajar berkedudukan sebagai modal awal
yang akan digunakan atau diproses untuk mencapai hasil. Hasil tersebut
berupa pemahaman dan kemampuan siswa. Pentingnya bahan ajar dalam
kegiatan pembelajaran dapat dianalogikan seperti pentingnya bahan-bahan
untuk memasak. Jika tidak ada bahan yang digunakan dalam memasak,
maka tidak akan ada masakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika terdapat
bahan makanan untuk dimasak maka akan dihasilkan suatu makanan
walaupun itu sangat sederhana. Dengan melihat analogi tersebut kita dapat
memahami bahwa bahan memiliki kedudukan yang penting terhadap suatu
proses. Demikian pula halnya dengan bahan ajar dalam proses
pembelajaran.Bahan ajar merupakan komponen yang harus ada di dalam
proses pembelajaran.
1. Menulis sendiri (Starting From Scratch) bahan ajar dapat ditulis sendiri
oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain ditulis sendiri guru
dapat berkolaborasi dengan guru lain untuk menulis bahan ajar secara
kelompok, dengan guru-guru bidang studi sejenis, baik dalam satu
sekolah atau tidak. Penulisan juga dapat dilakukan bersama pakar, yang
memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu. Disamping penguasaan bidang
ilmu, untuk dapat menulis sendiri bahan ajar, diperlukan kemampuan
menulis sesuai dengn prinsip-prinsip instruksional. Penulisan bahan ajar
selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa, meliputi kebutuhan
pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik. Untuk
itu dalam menulis bahan ajar didasarkan: (a) analisis materi pada
kurikulum, (b) rencana atau program pengajaran, dan (c) silabus yang
telah disusun.
A. Kesimpulan
Guru perlu sangat perlu mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan
kurikulum, karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan masalah belajar. Salah
satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi
pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencampai
kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau
silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk
materi pokok.
B. Saran