PSAP No 5 Paragraf 13 mengatur bahwa persediaan diakui:
• Pada saat profesi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal • Pada saat diterima atau hak kepemelikanya atau kepenguasaanya berpindah. Pada akhir periode perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk mengetahui seberapa besar beban persediaan untuk periode yang bersangkutan. Pencatatan dilakukan dengan : 1. Metode Perpetual, untuk jenis persediaan yang sifatnya continues dan membutuhkan control yang besar, seperti obat-obatan. Dengan metode ini, pencatatan dilakukan setiap ada persediaan yang masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan selalu diperbarui 2. Metode Periodik, untuk persediaan yang penggunaanya sulit diidentifikasi, seperti alat tulis kantor (ATK), Dengan metode ini, pencatatan hanya dilakukan saat terjadinya penambahan, sehingga tidak memperbarui jumlah persediaan. Persediaan dinilai dengan metode FIFO, dimana harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan menjadi harga barang yang dijual/dipergunakan pertama kali, sehingga nilai persediaan akhir dihitung imulai dari harga pembelian terakhir. PENGUKURAN PERSEDIAAN Berdasarkan PSAP No.5 Paragraf 14 dan 15, persediaan disajikan sebesar: a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian b. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainya seperti donasi/rampasan. Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan Biaya standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis berdasarkan ukuran- ukuran yang digunakan pada saat penyusunan rencana kerja dan anggaran. Persediaan hewan dan tanaman dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antarpihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.