NIM: 031911133188
Kelas: A-2
Ejaan yang Disempurnakan adalah tata bahasa dalam bahasa Indonesia yang mengatur
penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf
kapital, huruf miring, dan penulisan tanda baca. Tanggal 27 Mei 1972 ditetapkannya Ejaan
yang Disempurnakan untuk penggunaan bahasa Indonesia. Lalu berkembangnya zaman
ejaan ini dirubah menjadi Ejaan Bahasa Indonesia. Berikut penjelasan tentang Ejaan yang
Disempurnakan:
1. Huruf Kapital
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
“Pukul berapa kita akan berangkat?” tanya Sani kepada Nuri.
“Susi, tolong belikan gula di warung” kata Budi kepada Susi.
b. Huruf kapital dipakai sebagai penggati nama jabatan dan pangkat yang diikuti
oleh nama orang atau yang diganti nama orang tertentu, nama instansi atau nama
tempat.
Pidato tersebut disampaikan oleh Bupati Garut.
Kapolda Metro Jaya menangani kasus narkoba di daerah Pasar Minggu.
2. Huruf Miring
a. Penulisan nama buku, majalah dan nama surat kabar.
Salah satu buku yang terkenal di Eropa zaman dulu adalah buku Das Capital.
Berita itu sudah tersebar luas di koran Priangan.
b. Penulisan kata asing atau ilmiah yang belum diserap dalam bahasa Indonesia.
Nama virus yang menyerang daun tembakau adalah Tobacco Mozaik Virus.
Lingua Franca adalah arti bahasa pergaulan atau pengantar.
3. Tanda Baca
a. Tanda Titik
Hari ini hujan masih sama seperti tadi malam.
Pembawa berita itu sedang mebawakan berita kemarin.
b. Tanda Koma
Yang diperlukan dalam ujian menggambar adalah pensil, pengahapus dan
penggaris.
Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapa pun.