Pembahasan :
Gagal ginjal mengalami ketidakmampuan/ kegagalan dalam
melaksanakan fungsi eksresi nya, maka akan timbul berbagai
masalah secara sistemik terutama pada kelebihan volume cairan.
Untuk itu perlu pembatasan dalam pemberian cairan yaitu, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut : jumlah output + IWL
dengan rumus tersebut maka dapat diketahui jumlah cairan yang
harus diberikan sesuai dengan vignette adalah : urine output 300 cc
+ IWL.IWL nya adalah 10 cc x BB 50 kg( karean suhu tubuh
dalam rentang normal, yaitu 36,5°C sehingga tidak perlu ada
penambahan). Sehingga jumlah cairan maksimal yang boleh
diberikan adalah 300+500= 800 cc.
Pembasahan :
Menigitis adalah infeksi pada selaput pembungkus otak
(meningen) yang disebabkan oleh karena adanya infeksi
mikroorganisme yang terbawa secara hematogen ke dalam
meningen. Infeksi ini menyebabkan perubahan dari cairan otak
yang mengalir pada ruan sub arachnoid. Untuk itu diperlukan
pemeriksaan LCS ini dengan cara lumbal punksi. Sebelum
tindakan lumbal punski pasien terlebih dahulu harus diberikan
informed consent agar pasien tersebut memahami maksud dan
tujuan prosedur ini sehingga pasien bisa kooperatif dan tenang
Pembahasan :
Cukup jelas E2 M4 V2 (ingat rumus GCS)
Pembahasan :
Pasie post operasi pengangkatan prostat biasanya dilakukan
pemasangan folley catheter dalam waktu yang cukup lama untuk
memenuhi kebutuhan BAK nya dan mencegah terjadinya obstruksi
urine oleh bekuan darah pasca operasi. Tetapi pemasangan folley
catheter dalam waktu lama dapat menyebabkan meurunyya refleks
BAK dari otot kandung kemih dan hilangnya kontrol spingter
uretra ekterna dalam pengeluaran urine (inkontensia urine),
sehingga sebelum dilakukan pelepasan folley catheter pasien
prioritas intervensi keperawatan adalah pasien harus dilatih
melakukan bladder training untuk mencegah terjadinya inkontensia
urin.
Pembahasan :
Pasien dengan TBC paru mengalami peradangan pada lapisan
parenkim paru akibat infeksi bakteri mikobacterium tuberculosa
yang terbawa melalui droplet. Akibat dari proses infeksi tersebut
terjadi pembentukan produksi dahak/sputum yang kental bewarna
hijau karena bercampur dengan bercak darah (hemaptoe).
Produksi sputum ini merangsang timbulnya batuk yang terus
menerus, sehingga terjadilah sesak nafas dan juga dapat
menurunkan nafsu makan pasien sehingga berat badan akan
menurun (tubuh menjadi kurus). Prioritas kebutuhan pada kasus
sesuai dengan vignette adalah pemenuhan kebutuhan oksigen yang
diberikan dengan aliran rendah melalui nasl canule.
Pembahasan :
Pasien dengan trauma/benturan pada daerah dada seringkali
mengalami kerusakan jaringan internal di daerah dada termasuk
kerusakan dari pembuluh darah dan timbulah perdarahan dari
daerah sekitar pleura sehingga darah terebut akan terkumpul di
rongga pleura sehingga tejadilah hemotoraks dan nyeri dada.
Adanya hemothoraks akan meningkatkan tekanan udara dalam
rongga pleura sehingga pengembangan paru-paru dapat tertekan
dan menurun sehingga timbul sesak nafas. Untuk menurunkan
tekanan dalam rongga pleura tersebut maka dipasang WSD agar
pengembangan paru-paru kembali optimal dan sesak berkurang.
Indikator utama dari keefektifan/keberhasilan setelah 3 harik
pemsangan WSD adalah tidak adanya lagi penambahan dari jumlah
darah yang terkumpul dalam rongga pleura sudah tidak ada,
sehingga paru-paru sudah berkurang dan paru-paru dapat
berkembang dengan optimal.
Pembahasan :
Pasien yang megalami serangan angina pektoris umunya
mengalami nyeri dada yang menjalar dari dada kiri terus ke
punggung, intensitasnya makin berat seperti ditimpa beban berat
disertai dengan sesak nafas dan tidak hilang dengan di istirahatkan.
Untuk mematikannya perlu dilakukan pemeriksaan diagnostik
yaitu EKG.
Pembahasan :
Hipertensi dpat dipicu oleh 2 faktor resiko, yaitu faktor resiko yang
tidak dapat diubah dan faktor resiko yang dapat dirubah. Faktor
resiko yang tidak dirubah yaitu, usia, jenis kelamin, herediter
(riwayat orang tua), dan ras serta kepribadian. Sedangkan faktor
yang dpat dirubah yaitu lebih banyak dari faktor perilaku yaitu :
kebiasaan merokok, makan makanan yang berlemak, minum
alkohol, minum kopi, kurang olah raga dan stres.
Pembahasan :
Pada pasien hepatitis biasanya keluhan yang sering dirasakan
adalah mual, tidak nafsu makan dan lemas. Hal ini disebabkan
karena kegagalan hati dalam melakukan metabolisme lemak dan
karbohidrat, akibatnya akan terjadi penurunan berat badan. Untuk
itu indikator keberhasilan dari pearwatan pasien hepatitis adalah
menurunnya mual, meningkatnya nafsu makan dan akhirnya terjadi
peningkatan status nutrisi pasien yang salah satunya ditandai
dengan peningkatan berat badan pasien.
10. Perawat mengkaji TTV bayi berusia 12 bulan dengan infeksi pernapasan
dan tercatat bahwa frekuensi pernapasannya 35x/menit. Berdasarkan
temuan ini, tindakan manakah yang paling tepat ?
A. Berikan oksigenasi
B. Dokumentasikan temuan
C. Beritahu dokter yang bertanggung jawab
D. Kaji ulang pernapasan setiap 15 meit
E. Cek TTV
Pembahasan :
Frekuensi normal pada bayi usia 12 bulan adalah 20-40x/menit.
Frekuensi nadi apikal adalah 90-130x/menit, TD rata-rata
90/50mmHg. Perawat akan mendokumentasikan hasil temuannya.