Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAH HUTAN


ACARA II
KADAR LENGAS TANAH

Oleh :
Nama : Dimas Agil Restu Karunia
NIM : 20/459091/KT/09256
Co-Ass : Aisyah Nur Bayti
Shift : Selasa, 15.15 WIB

LABIRATORIUM FISIOLOGI DAN TANAH HUTAN


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA II
KADAR LENGAS TANAH

I. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mahasiswa dapat mengetahui sifat tanah berdasarkan tingkat kebasahan
dengan jenis tanah yang sama.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung kadar lengas tanah.
3. Mahasiswa dapat menghitung kadar lengas tanah dari pengukuran berat tanah
yang sudah dilakukan berbagai perlakuan.

II. DASAR TEORI


Pada spesies dan kondisi tertentu, tingkat potensial air pada jaringan akar
tersebut dapat mengembalikan kadar air pada lapisan atas yang tingkat kelengasan
sebelumnya telah menurun akibat proses evapotranspirasi (Liste dan White 2008;
Prieto et al. 2012).

III. ALAT DAN BAHAN


1. Sampel tanah
2. Aquades/Air
3. Cupu
4. Oven
5. Timbangan (Neraca Ohaus)
6. Alat tulis

IV. LANGKAH KERJA

A. Memperkirakan Tingkat Kebasahan Tanah


1. Siapkan sampel tanah yang dibagi menjadi 3 tingkat kebasahan yaitu basah,
lembab, dan kering angin.
2. Amati warna dan butiran dari masingh-masing tingkat kebasahan tanah.
3. Langkah selanjutnya ambil sadikit sampel dari masing-masing tingkat
kebasahan dan remas dengan jari untuk mengetahui tingkat kelengasan,
keliatan, keteguhan, serta kekerasannya.
4. Selanjutnya bandingkan masing-masing tingkat kebasahan menurut ciri-
ciri :
a. Tanah basah : - Warna paling gelap
- Permukaan zarahnya terdapat selaput air
- Tidak liat, tidak teguh, dan tidak keras
- Jika diremas, mengeluarkan air

b. Tanah lembab : - Kelengasannya diantara basah dan kering


- Warnanya lebih cerah daripada tanah basah
- Strukturnya seperti remah
c. Tanah kering : - Kelengasannya paling rendah
- Ciri-cirinya tergantung teksturnya
- Warnanya paling cerah

B. Cara Pengovenan
1. Timbang cupu dalam keadaan kosong, dan catat beratnya.
2. Masukkan tanah ke dalam cupu hingga terisi ¼ atau ½ nya, lalu timang
lagi dan catat hasilnya sebagai berat basah.
3. Langkah selanjutnya sampel tanah dalam cupu dioven pada suhu 105°-
110° C, ±4jam atau sampai tanah kering.
4. Setelah kering, sampel tanah dikeluarkan dari oven lalu ditimbang kembali
dan catat hasilnya sebagai berat kering.
5. Setelah semua data diperoleh, selanjutnya dapat dihitung kadar lengas
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒔𝒂𝒉−𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈
dengan rumus :𝑲𝒂𝒅𝒂𝒓 𝒍𝒆𝒏𝒈𝒂𝒔 = x 100%
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒓𝒊𝒏𝒈−𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝒄𝒖𝒑𝒖

V. HASIL PENGAMATAN DAN CONTOH PERHITUNGAN


VI. PEMBAHASAN
VII. DAFTAR PUSTAKA

VIII. LAMPIRAN
1 (basah)

1 (lembab)
1 (kering)

2 (basah)
2 (lembab)

2 (kering)
3 (basah)

3 (lembab)
3 (kering)

Anda mungkin juga menyukai