Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU TANAH HUTAN


ACARA IV
BAHAN ORGANIK TANAH

Oleh :
Nama : Dimas Agil Restu Karunia
NIM : 20/459091/KT/09256
Co-Ass : Aisyah Nur Bayti
Shift : Selasa, 15.15 WIB

LABORATORIUM FISIOLOGI DAN TANAH HUTAN


DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA IV

BAHAN ORGANIK TANAH

I. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mahasiswa dapat membandingkan masing-masing metode penentuan bahan
organik.
2. Mahasiswa dapat membandingkan kadar bahan organic pada 6 contoh tanah
yang digunakan.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan factor-faktor penyebab perbedaan kadar bahan
organik pada 6 contoh tanah.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan kondisi kesuburan tanah dengan kadar bahan
organik pada 6 contoh tanah.

II. DASAR TEORI


Bahan organik merupakan salah satu pembentuk tanah yang dirasakan
manfaatnya dalam perbaikan sifat-sifat tanah baik sifat fisik, kimia dan biologi
tanah. Secara fisik memperbaiki struktur tanah, menentukan tingkat
perkembangan struktur tanah dan berperan pada pembentukan agregat tanah (Tate,
1987 dalam Rajiman, dkk 2008)
Faktor yang mempengaruhi kadar bahan organik dannitrogen tanah yaitu
kedalaman tanah, iklim tekstur tanah dan drainase. Kedalaman lapisan tanah
menentukan bahan organik dan nitrogen.Kadar bahan organik terbanyak
ditemukan dilapisan atas setebal 20 cm (15-20%). Semakin kebawah kadar bahan
organic semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi bahan organik memang
terkonsentrasi dilapisan atas (Badan Litbang Pertanian, 2006).
Bahan organik adalah semua bahan yang berasal dari mahluk hidup.
Contohnya semua bahan yang berasal dari bagian tubuh tumbuhan (daun, batang,
akar, bunga dan buah) dan semua bahan yang berasal dari bagian tubuh
hewan/binatang (kulit, bulu, daging, cangkang, telur, dan kotoran). Berbeda
dengan itu, bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang
terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa
mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang
stabil atau humus (Stevenson, 1994).
Adanya perubahan-perubahan akibat penggunaan lahan, cara-cara
pengolahan tanah, jenis vegetasi dan faktorfaktor lainnya menyebabkan terjadinya
respon bahan organic tanah yang sangat cepat terhadap berbagai proses perubahan
tersebut (Post & Kwon 2000; Leifield & Knabner 2005; Yoo et al., 2006).

III. ALAT DAN BAHAN


A. Metode Selidik Cepat Kualitatif
1. Sampel tanah (Brown vertisol, Vertisol, Alfisol, Histosol, Entisol)
2. H2O2 10%
3. Kertas saring
4. Timbanagan (Neraca Ohaus)
5. Cupu
B. Metode Pembakaran
1. Sampel tanah (Brown vertisol, Vertisol, Alfisol, Histosol, Entisol)
2. Spirtus
3. Timbangan (Neraca Ohaus)
4. Cupu
5. Korek api
IV. CARA KERJA
A. Metode Selidik Cepat Kualitatif
1. Langkah yang pertama, timbang masing-masing sampel tanah seberat 5
gram.
2. Lalu letakkan ketiga sampel tanah di atas kertas saring.
3. Setelah itu, tetesi masing-masing sampel tanah dengan cairan H2O2 10%
dengan 3-5x tetes.
4. Lalu sebagai indikatornya hasilnya amati apakah terdapat buih pada tanah
yang telah ditetesi.

B. Metode Pembakaran
1. Langkah yang pertama, cupu yang masih kosong ditimbang dan dicatat
hasilnya sebagai variabel A.
2. Langkah selanjutnya sampel tanah dimasukkan di cupu, lalu ditimbang lagi
dan dicatat hasilnya sebagai variabel B.
3. Yang selanjutnya tanah pada cupu diberi spritus hingga tanah basah, lalu
dibakar dengan korek api.
4. Biarkan api menyala hingga bahan organik pada tanah terbakar, diulangi
pembakaran hingga 2-3x hingga seluruh bahan organic terbakar merata.
5. Setelah api padam, abu sisa pembakaran ditiup dengan perlahan agar tanah
tidak ikut hilang.
6. Lalu tanah sisa pembakaran ditimbang, dan dicatat hasilnya sebagai
variabel C.
7. Setelah semua data diperoleh, dan dihitung kadar bahan organik dengan
rumus :
Kadar B.O = (b-c) – (b-a) x 100%
V. HASIL PENGAMATAN DAN CONTOH PERHITUNGAN
VI. PEMBAHASAN
VII. DAFTAR PUSTAKA
VIII. LAMPIRAN
• Metode Sidik Cepat Kualitatif
• Metode Pembakaran

Anda mungkin juga menyukai