1460-Article Text-2804-1-10-20130614

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

SOLIDARITY 2 (1) (2013)

Solidarity: Journal of Education, Society and


Culture
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity

GAYA HIDUP KOMUNITAS PENCINTA BUDAYA JEPANG DI


KALANGAN MAHASISWA UNNES (STUDI KASUS PADA KOMUNITAS
JAICO)

Angga Wahyu Adi Pratomo

Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Komunitas pencinta budaya Jepang merupakan salah satu wadah berkumpulnya para remaja dengan
Diterima November 2012 penampilan yang khas dan unik yang berbeda dengan komunitas-komunitas lainnya. Dengan
Disetujui Desember 2012 penampilan anggotanya yang unik, potongan rambut asimetris serta pakaian yang cenderung berwarna
Dipublikasikan mencolok dengan pernak-pernik yang menempel disana-sini, membuat mereka sangat mudah untuk
Januari 2013 dikenali. Japan Independent Community (JAICO), merupakan salah satu komunitas pencinta budaya
Jepang yang terdapat di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Jaico beranggotakan para mahasiswa
________________
UNNES serta masyarakat luar yang memiliki kesamaan minat dan hobi yaitu budaya Jepang.
Keywords:
Keberadaan komunitas seperti JAICO mampu menarik minat mahasiswa UNNES untuk bergabung di
Lifestyle; dalamnya. Terutama bagi mereka yang pada dasarnya memang menyukai budaya Jepang. Dengan
A community of japanese metode penelitian kulitatif. Dan berlokasi di UNNES, penulis ingin mengetahui latar belakang
culture lovers; mahasiswa mengikuti gaya hidup budaya pop Jepang, motivasi mereka bergabung dalam komunitas
Student pencinta budaya Jepang, dan gaya hidup komunitas pencinta budaya Jepang itu sendiri. Kebanyakan dari
____________________ mereka mengikuti budaya pop Jepang karena dianggap unik dan menarik. Keberadaan media serta teman
sebaya memberi pengaruh besar dalam memotivasi mahasiswa untuk bergabung dalam komunitas.
Mereka mengikuti gaya hidup budaya pop Jepang yang dianggap menarik dan berbeda yang terliha.t dari
gaya rambut dan gaya berpakaian yang di adopsi dari para artis Jepang.

Abstract
___________________________________________________________________
Community lover of Japanese cultureis one of the teenagers gathering place with adistinctive and unique appearance
that is different from other communities. With the appearance of its members a unique, asymmetrical haircuts and
clothest end to bebrightly colored with trinkets attached here and there,making them very easy to recognize.Japan
Independent Community(Jaico) is one of the community who are lovers of Japanese culture at Semarang State
University (UNNES). Jaico member UNNES students and outsiders who have the same interests and hobbies that
Japanese culture. The existence of such communities JaicoUNNES able to attract students to join in it. Especially for
those who basically do like the Japanese culture. With qualitative research methods. And located in UNNES, the
author would like to know the background of students attend Japanese pop culture lifestyle, their motivation to join the
community of lovers of Japanese culture, and community lifestyle lovers of Japanese culture itself .Most of them follow
the Japanese pop culture because it is unique and interesting. The presence of media and peer influence in motivating
students of the community to join. They follow the lifestyle of Japanese pop culture that are considered interesting and
different look of the hairstyles and clothing styles are in the adoption of Japanese artists.

© 2013 UniversitasNegeri Semarang

Alamatkorespondensi:
ISSN 2252-7133
Gedung C7 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: unnessosant@gmail.com

9
Angga Wahyu Adi Pratomo/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (1) (2013)

PENDAHULUAN Salah satu komunitas tersebut adalah Japan


Independent Community (JAICO). Japan
Di era globalisasi ini, setiap kebudayaan Independent Community (JAICO)adalah
luar bisa bebas masuk. Tetapi, setiap budaya sebuah komunitas pecinta budaya jepang yang
luar yang akan masuk, harus disaring terlebih anggotanya mahasiswa Universitas Negeri
dahulu, apakah budaya tersebut layak untuk Semarang (UNNES) dari berbagai jurusan dan
masuk dan berkembang di negeri kita. Universitas lain serta siswa SMA di Semarang .
Perkembangan yang begitu pesat membawa Tempat berkumpulnya komunitas ini adalah di
banyak perubahan, salah satunya pada gaya Universitas Negeri Semarang (UNNES),
hidup. Lewat media yang ada, yaitu internet dan tepatnya di gazebo B 4 Fakultas Bahasa dan
televisi, membawa perubahan pada gaya hidup, Seni.
nilai maupun norma yang ada di masyarakat.
Dalam Antropologi, gaya hidup METODE PENELITIAN
didefinisikan sebagai pola tingkah laku sehari-
hari segolongan manusia dalam masyarakat Dalam penelitian ini peneliti
yang dapat diamati dan yang memberikan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
identitas khusus pada golongan itu dimana peneliti menggambarkan fenomena yang
(Suyono,1985). Bagi sebagian besar masyarakat diperoleh kemudian menganalisanya dalam
Indonesia masa kini, penampilan dan juga gaya bentuk kata-kata guna memperoleh suatu
hidup menjadi sesuatu yang sangat penting . kesimpulan (Moleong, 2002:189). Peneliti
Selama beberapa tahun terakhir Budaya menggambarkan gaya hidup komunitas pencinta
pop jepang menjadi sangat digemari oleh remaja budaya Jepang yang meliputi gaya rambut, gaya
. Demam budaya pop jepang ini membuat pakaian, pergaulan, aliran musik, dan ideologi
remaja-remaja di Indonesia membentuk sebuah hidup.
komunitas pecinta budaya jepang tersebut. Lokasi penelitian ini dilakukan pada
Harajuku style istilah yang biasanya menjadi komunitas pecinta budaya jepang yang berada di
sebutan untuk gaya berpakaian dan gaya rambut sekitar kampus Universitas Negeri Semarang
bagi komunitas pecinta budaya Jepang sekarang (UNNES), Kelurahan Sekaran, Kecamatan
ini sering juga digunakan oleh artis-artis ataupun Gunung Pati, Kota Semarang. Secara lebih
band-band Indonesia spesifik peneliti menjumpai para anggota
(www.kompasmedia.com). komunitas pencinta budaya Jepang (Jaico),
Harajuku sebenarnya adalah nama ditempat biasa mereka berkumpul yaitu di
sebuah tempat antara Shinjuku dan Shibuya di kampus Fakultas Bahasa dan Seni (FBS),
Tokyo, Jepang. Daerah tersebut adalah tempat tepatnya di gazebo B4.Subyek yang ada dalam
berkumpulnya anak-anak muda jepang yang penelitian ini adalah komunitas pencinta budaya
ingin mengekspresikan hobinya (www. jepang yaitu “jaico (Japan Independent
Wikipedia.com, 14 April 2012). Dandanan yang Community)” yang berada di Universitas Negeri
nyentrik dengan rambut asimetris dan pakaian Semarang (UNNES), kelurahan Sekaran,
yang cenderung berwarna mencolok, menjadi Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang.
ciri khas harajuku style. Selain harajuku style, Dalam suatu penelitian perlu
budaya pop Jepang lainnya seperti cosplay, menggunakan metode pengumpulan data yang
anime, film, komik, dan lain-lain. tepat. Hal ini dilakukan agar data yang
Masuknya budaya pop Jepang di diperoleh objektif. Metode pengumpulan data
Indonesia membuat semakin banyak komunitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pencinta budaya Jepang yang berkembang di metode observasi, wawancara, dan
kota-kota besar. Salah satunya yaitu di kota dokumentasi.
Semarang. Di kota Semarang sendiri terdapat
beberapa komunitas pencinta budaya Jepang.
10
Angga Wahyu Adi Pratomo/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (1) (2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN budaya cita rasa (taste culture) adalah gempuran
iklan yang menawarkan gaya visual.
A. Gambaran umum komunitas Jaico Iklan yang muncul dalam sela-sela acara
Komunitas pencinta budaya Jepang Jaico budaya Jepang yang ada dalam televisi ataupun
yang pertama membawa pengaruh budaya drama Jepang yang biasa ditonton anggota
Jepang di lingkungan kampus Universitas komunitas Jaico, membuat anggota komunitas
Negeri Semarang (UNNES). Komunitas Jaico Jaico tertarik menggunakan produk tersebut dan
berdiri pada tanggal 14 Mei 2009 oleh membentuk gaya hidupnya sendiri yang timbul
mahasiswa-mahasiwa Universitas Negeri akibat menggunakan produk-produk budaya
Semarang (UNNES) yang memang menyukai baru. Dikarenakan artis yang mereka sukai
budaya Jepang. Dengan jurusan yang berbeda- menggunakan produk iklan tertentu, membuat
beda juga, mereka sepakat membentuk anggota komunitas pencinta budaya Jepang
komunitas yang akhirnya dinamai Jaico. merasa bangga karena memakai produk yang
Pertama yang mempunyai ide untuk membuat sama dan gaya hidup tersebut terus berkembang
komunitas adalah sebuah band indie beraliran sejalan dengan maraknya budaya pop Jepang.
musik Jepang yaitu Neko yang anggotanya dari Selain memang menyukai budayanya
berbagai jurusan seperti Rista (PJKR), Kris yang khas, anggota komunitas Jaico juga
(Geografi), Agus (Geografi), Hengky menyukai pernak-pernik yang berhubungan
(Manajemen), dan Aan (Sendratasik). dengan budaya Jepang, seperti kostum cosplay,
Kemudian mereka bertemu dengan mahasiswa action figure (mainan replika dari tokoh kartun
jurusan lain yang memang menyukai budaya Jepang), aksesoris-aksesoris pelengkap cosplay,
Jepang yaitu Kiky (Bahasa Jepang), Nita dan lain-lain.
(Bahasa Jepang), dan Tora (Teknik Sipil).
C. Motivasi mahasiswa ikut dalam komunitas
B. Latar belakang mahasiswa menyukai Jaico
budaya pop Jepang Ada berbagai alasan mahasiswa tertarik
Kebanyakan anggota komunitas Jaico untuk mengkonsumsi budaya jepang, seperti
mengenal budaya Jepang dari mereka menonton beberapa alasan yang ditemukan oleh peneliti :
televisi. Berbagai acara televisi yang
ditayangkan, seperti kartun Jepang membuat 1. Pengaruh media
anggota komunitas Jaico mengenal budaya Alasan mahasiswa menyukai dan tertarik
Jepang dan tertarik untuk mendalaminya. Pada terhadap budaya jepang karena adanya
akhirnya, produk-produk yang berasal dari pengaruh dari media terutama televisi. Dari
Jepang banyak dicari dan digemari oleh anggota media televisi mahasiswa mengetahui budaya
komunitas pencinta budaya Jepang. Contohnya jepang lewat acara-acara televisi yang berisi
seperti handphone, ada anggota komunitas Jaico budaya jepang. Acara televisi yang sangat
yang sampai memesan handphone dari Jepang. mempengaruhi mahasiswa menyukai budaya
Ini disebabkan karena ketertarikannya akan jepang yaitu lewat film kartun jepang atau yang
barang atau produk yang biasa digunakan artis biasa disebut anime. Dari menonton anime
dalam suatu film atau drama Jepang. Biasanya tersebut individu tertarik terhadap karakter atau
produk tersebut, contohnya handphone memang tokoh dan budaya yang ada didalam anime
menyeponsori suatu film atau drama Jepang. tersebut. Karakter-karakter dengan pakaian dan
Sejalan dengan teori gaya hidup menurut gaya rambut yang menarik serta kebiasaannya
Chaney (dalam, Subandy, 1997), ada beberapa membuat individu menyukainya. Karakter
bentuk gaya hidup, salah satunya yaitu iklan tokoh dan setting budaya Jepang asli membuat
gaya hidup. Di dalam era globalisasi informasi individu mengetahui budaya Jepang. Selain
seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam anime, drama dari Jepang juga digemari dan
membentuk budaya citra (image culure) dan
11
Angga Wahyu Adi Pratomo/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (1) (2013)

membuat individu menyukai budaya Jepang dan Jepang dan juga film kartun Jepang. Bahkan
tahu lebih banyak tentang budaya tersebut. dalam perilaku dan gaya berbicaranya pun
Dengan maraknya media internet terpengaruh dari tontonan tersebut. Ketiga yaitu
sekarang ini, membuat individu mudah untuk identifikasi. Anggota komunitas Jaico yang
mengakses dan mencari tahu segala hal lewat dalam kegiatannya sering menirukan karakter-
media ini. Selain dari televisi, anggota karakter dari tokoh kartun Jepang, dimana
komunitas Jaico juga mendownload anime dari mereka harus membuat diri mereka menjadi
internet. Begitu juga dengan pernak-pernik yang semirip mungkin dengan karakter yang mereka
berbau budaya Jepang. Dari media ini individu tiru, baik dalam hal penampilan maupun
mengetahui beragam budaya yang berasal dari perilaku. Keempat yaitu faktor simpati. Banyak
Jepang. juga anggota komunitas Jaico yang mengubah
penampilannya karena melihat anggota lain dan
2. Pengaruh teman sebaya tertarik untuk mengikuti penampilannya.
Selain dari media, alasan mahasiswa
menyukai dan tertarik dengan budaya Jepang D. Gaya Hidup Komunitas Jaico
yaitu karena pengaruh dari teman sebaya. a. Aktualisasi Dalam Bentuk Penampilan Fisik
Karena tertarik melihat kebiasaan teman seperti Harajuku style muncul pertama di Jepang
perilaku, gaya rambut, gaya berpakaian, musik, oleh anak-anak muda Jepang yang pada
akhirnya individu masuk ke dalam komunitas awalnya merupakan simbol pemberontakan
tersebut. terhadap budaya dan gaya berbusana di Jepang.
Pengaruh teman sebaya menentukan Ciri yang sangat khas dari komunitas
mahasiswa atau individu masuk ke dalam Jaico adalah penampilan para anggotanya yang
komunitas pencinta budaya Jepang. Karena terbilang unik yaitu gaya rambut dengan
dalam setiap proses interaksi yang ada di dalam potongan yang unik dan gaya berpakaian yang
masyarakat selalu terdapat unsur saling berbeda dengan masyarakat umumnya. Gaya
mempengaruhi. rambut asimetris dengan warna yang mencolok
Dasar proses interaksi yaitu : pertama, dan pakaian yang berwarna-warni dengan
faktor imitasi, yaitu dorongan untuk meniru aksesoris yang menempel di baju maupun celana
orang lain. Kedua, faktor sugesti, yaitu membuat anggota komunitas Jaico terlihat unik
pengaruh psikis yang timbul dari dirinya sendiri dan berbeda.
maupun dari orang lain, yang pada umunya Sejalan dengan teori gaya hidup, menurut
diterima dan diyakini tanpa adanya daya kritik. Chaney (dalam Subandy, 1997) gaya hidup
Ketiga, faktor identifikasi yaitu dorongan- memiliki beberapa bentuk, salah satunya yaitu
dorongan yang timbul dalam diri seseorang publik relations dan journalism gaya hidup.
untuk menjadi sama (identik) dengan orang lain. Dalam budaya konsumen, identitas menjadi
Keempat, faktor simpati, yaitu suatu perasaan suatu sandaran “aksesori fashion”. Wajah
tertarik pada orang lain. (Soekanto, 2002;63) generasi baru yang dikenal sebagai anak-anak E-
Dari penjelasan di atas, anggota generation, menjadi seperti sekarang ini,
komunitas Jaico dalam interaksi dan juga gaya dianggap terbentuk melalui identitas yang
hidupnya juga menerapkan proses interaksi diilhami selebriti (selebrity inspired identity).
tersebut. Pertama yaitu imitasi. Anggota Untuk kostum sendiri, anggota komunitas Jaico
komunitas Jaico dalam gaya hidupnya, terutama meniru dari artis-artis Jepang, misalnya dari
dalam hal penampilan. Anggota komunitas anggota band atau penyanyi Jepang. Begitu
Jaico dalam hal penampilan banyak yang juga dengan gaya rambutnya yang khas. Mereka
meniru artis-artis Jepang yang memang mereka membuatnya agar penampilan mereka menjadi
sukai dan unik penampilannya. Kedua yaitu semirip mungkin dengan artis yang disukainya.
faktor sugesti, bahwa anggota komunitas Jaico Denga make up, dan perilaku yang memang
banyak yang terpengaruh oleh film drama dibuat mirip dengan artis Jepang, membuat nilai
12
Angga Wahyu Adi Pratomo/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (1) (2013)

tambah bagi komunitas pencinta budaya Jepang. menerapkan pola hidup seperti itu pada
Apalagi yang memang ikut lomba cosplay. Dari kehidupan sehari-harinya. Mencari kesenangan
penampilan fisik sampai perilaku harus dibuat dengan ikut dalam lomba cosplay dan membeli
semirip mungkin dengan karakter yang mereka pernak-perniknya seperti membeli action figure
tiru. dan lain-lain.

b. Kegiatan Komunitas Jaico SIMPULAN


Kegiatan yang biasa dilakukan oleh
komunitas Jaico yaitu kumpul rutin yang Setelah diadakan penelitian secara
dilakukan seminggu sekali pada hari kamis, mendalam tentang Gaya Hidup Komunitas
bertempat di Gazebo B4 Fakultas Bahasa dan Pencinta Budaya Jepang di Kalangan
Seni. Selain hanya kumpul rutin, komunitas Mahasiswa UNNES (Studi Kasus pada
Jaico juga sering mengikuti acara-acara budaya Komunitas Jaico) di Kampus UNNES, Sekaran,
jepang yang diselenggarakan oleh Universitas Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang,
maupun sekolah-sekolah. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Berkumpul membentuk suatu kelompok 1. Munculnya komunitas pencinta budaya
merupakan naluri dasar manusia. Apalagi Jepang disebabkan karena banyaknya media
mereka yang mempunyai tujuan yang sama dan yang menayangkan informasi dan tayangan-
juga pikiran yang sama, pasti akan secara tayangan mengenai budaya Jepang yang
alamiah ingin membentuk suatu kelompok. Dan membuat individu terhegemoni akan segala
kelompok yang mereka bentuk akan sesuatu yang bernuansa Jepang. Hegemoni
memperlihatkan simbol-simbol khusus yang terhadap budaya pop Jepang ternyata juga
membuat identitas dari kelompok mereka itu. mempunyai tingkatan pada setiap subjek. Proses
penyerapan informasi dari media tergantung
c. Koleksi Dari Anggota Komunitas Jaico dari latar belakang mereka yang nantinnya
Selain mempunyai kostum cosplay, membedakan proses penerimaannya. Disini
anggota komunitas Jaico juga mempunya terjadi pemilihan mana budaya yang cocok
koleksi lainnya yaitu berupa video musik, anime diterapkan dan mana yang harus dibuang. Gaya
(film kartun Jepang), manga ( komik Jepang), berpakaian ala Jepang banyak berpengaruh pada
dan juga action figure(miniatur karakter dari anggota komunitas pencinta budaya Jepang.
anime). Kebanyakan koleksi yang berbentuk Karena dianggap unik dan menarik.
video atau film adalah hasil tukar-menukar 2. Gaya hidup komunitas pencinta budaya
dengan anggota komunitas jaico yang lainnya. jepang yamg meliputi gaya berpakaian, gaya
Sedangkan mangadan action figurememang rambut, kegiatan yang dilakukan, serta aliran
mereka membelinya satu-persatu, yang akhirnya musik, membuat komunitas pencinta budaya
menjadi banyak. Untuk koleksi berupa action jepang terlihat berbeda dan unik dilihat dari cara
figure dapat dibeli di toko pernak-pernik Jepang berpakaian, gaya rambut, serta kegiatan yang
maupun di on-line shop. dilakukannya lewat acara-acara yang bernuansa
Sejalan dengan teori gaya hidup, menurut Jepang yang berkembang dengan adanya
Chaney (dalam Idi Subandy, 199) ada beberapa asimilasi budaya lewat adanya kostum jepang
bentuk gaya hidup, salah satunya yaitu gaya yang dipadukan dengan unsur budaya
hidup hedonis. Gaya hidup hedonis adalah Indonesia.
suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
mencari kesenangan hidup, seperti lebih banyak DAFTAR PUSTAKA
bermain, senang pada keramaian, senang
membeli barang-barang mahal yang Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian
disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
perhatian. Anggota komunitas Jaico juga Rineka cipta.
13
Angga Wahyu Adi Pratomo/ Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (1) (2013)

Chaney, David. 1996. Lifestyle :Sebuah


Pengantar Komprehensif. Terjemahan
Routledge. Yogyakarta : Jalasutra
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu
Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Moleong, Lexi. 2002. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Subandi, Idi. 2000. Lifestyle Ecstasy.
Kebudayaan Pop dalam Masyarakat
Komoditas Indonesia. Jakarta: Jalasutra
Suyono, Ariyono. 1985. Kamus Antropologi.
Jakarta: Akademika Pressindo
______, Budaya Jepang, http://wikipedia.
______, harajuku style, http:/kompasmedia.
_______, cosplay, http:/japanholic.

14

Anda mungkin juga menyukai