Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullilahi rabbi ‘alamin

Was sholatu wassalamu ‘ala

Asyrofil ambiyaa iwal mursalin

Sayyidina wa maulana muhammadin

Wa ‘alaa ‘alihi wa shohini ajmain

Ama ba’du

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan segala rahmat dan nikmatnya kepada kita semua, sehingga kita bisa
berkumpul dalam keadaan yang sehat dalam acara 1 muharam ini.

Yang terhormat Kepala Sekolah SMA YPI ‘45’ Bekasi, dewan guru, serta teman-teman yang
insya allah di rahmati oleh Allah SWT. Pada kesempatan kali ini saya akan membacakan pidato
tentang Keutamaan Lafaz “Al-Hamdulillah”

Ada beberapa ayat dan hadits menekankan keutamaan membaca al-hamdu lillah. Diantaranya
Allah SWT sendiri memerintahkan penyebutan al-hamdu lillah kepada Nabi Muhammad SAW :
“Segala puji bagi Allah (al-hamdu lillah) yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu
dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah. Dia dengan
pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS. Al-Isra [17]:111). Hal yang sama juga diperintahkan
kepada nabi-nabi dan kekasih-Nya yang lain, seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Daud dan
Nabi Sulaiman, Nabi Lukman dan para penghuni surga.

Dalam hadits juga ditemukan beberapa kemuliaan lafaz tahmid ini, di antaranya ialah riwayat
Imam Muslim dari Abi Hurairah Rasulullah SAW mengatakan, “jika seorang hamba membaca :
Al-hamdu lillahi Rab al-‘Alamin maka Allah SWT, menjawab : “Hamba-Ku memuji diri-Ku, jika
hamba membaca : Maliki yaum al-din Allah SWT menjawab : “Hambaku memuliakan-Ku”. Dan
baginya pertolongan-Ku”. Jika hamba membaca : Ihdina al-shirath al-mustaqim..., maka Allah
SWT menjawab : ”Ini untuk hamba-Ku dan apapun yang dimohonkannya”, Dalam hadist lain
dikatakan : “Tidak ada sesuatu yang paling aku sukai dari hamba-Ku kecuali mengucapkan
“al-hamdu lillah”, karena itu aku selalu memuji-Nya dengan selalu membaca al-hamdu lillah.

Hadirin yang saya hormati,


Sehubungan dengan hadits terakhir ini, sejumlah ulama fiqih sangat menganjurkan bagi para
imam yang memimpin shalat, untuk berhenti pada setiap pemberhentian surat Al-Fatihah
karena di dalam pembacaan surat ini terjadi dialog spiritual antara hamba yang sedang shalat
dan Tuhannya. Di luar shalat seperti dalam keadaan berdoa dan tadarus dibolehkan
menyambung bacaan tanpa berhenti di tanda pemberhentian.

Hadirin sekalian,

Begitu mulianya tahmid ini maka dalam kitab tafsir Jawahir al-tafsir disebutkan sebuah
riwayat yang mengatakan semua makhluk selalu mengucapkan : “al-hamdu lillahi Rabb al-
a’alamin” (segla puji bagi Allah Tuhan sekalian alam). Pernyataan ini sejalan dengan ayat :
“langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah”. Dan tak ada satu
pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih
mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (QS. Al-
Isra[17]:44).

Keutamaan lafaz al-hamdu lillah bisa juga dilihat dengan penyebutan kata itu berulang kali di
dalam Al-Qur’an. Tidak kurang 25 kali lafaz itu secara utuh disebutkan dalam al-Qu’an.
Termasuk beberapa kali diantaranya diawali dengan lafaz perintah untuk membaca kalimat
itu, sebagaimana dapat dilihat redaksi khusus Allah SWT, seperti sejumlah doa, dianggap para
ulama sesuatu yang mengandung nilai lebih. Allahu a’alam.

Sekian pidato singkat saya kurang lebih nya mohon maaf

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dini Ariffiani

XII.IPA

Anda mungkin juga menyukai