Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan masyarakat diarahkan untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dilakukan dengan
memberikan prioritas pada upaya promotif, preventif, kuratif serta
rehabilitatif yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan Indonesia sehat 2015 maka perlu diadakan
kesehatan bagi keluarga karena keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat. Keluarga dijadikan unit pelayanan karena masalah kesehatan
keluarga yang akan mempengaruhi keluarga pula, keluarga disekitarnya
atau masyarakat secara keseluruhan.
Masalah kurangnya pengetahuan tentang KB merupakan masalah
yang tidak dirasakan oleh keluarga, karena keluarga terutama di desa
masih menganut kebiasaan-kebiasaan adat istiadat yang dapat merugikan
kesehatan. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
misal : pendidikan , sosial, ekonomi, pengetahuan dan yang paling kuat
mempengaruhi adat istiadat, diantaranya adalah KB.Pada saat ini Negara
kita sedang menghadapi masalah dengan peningkatan jumlah penduduk 5
juta per tahun. Tingginya angka kemiskinan dan angka kematian ibu dan
bayi menjdi permasalahan yang perlu ditindak lanjuti.
Dengan harapan ibu dapat mengikuti program KB dan dengan
keikutsertaan ibu dalam program KB dapat mengurangi angka kelahiran
dan angka kematian.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan teori yang didapat pada
kasus dimasyarakat dan mendapat pengalaman yang nyata tentang
peran, fungsi dan tugas Puskesmas baik di dalam maupun di luar
gedung di wilayah binaan, serta mampu bersikap etis, rasional dan
profesional dalam menimbulkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada keluarga Tn ”A”
Khususnya Ny.E dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
KB.
b. Mahasiswa mampu menginterpretasi data dasar sesuai dengan data
yang ada.
c. Mahasiswa mampu merumuskan masalah sesuai dengan data dasar.
d. Mahasiswa mampu menyusun prioritas masalah sesuai dengan
perumusan masalah yang sudah ada.
e. Mahasiswa mampu menyusun rencana Asuhan Kebidanan sesuai
dengan masalah yang sudah ditetapkan.
f. Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
g. Mahasiswa mampu mengevaluasi keefektifan Asuhan Kebidanan
yang telah dilakukan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Keluarga

1. Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
dalam hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinterksi satu sama lain, dan didalam
peranannya masing-masing mempertahankan kebudayaan.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Jadi, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
dua atau lebih yang tergabung dalam sebuah hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan tinggal dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
2. Tipe Keluarga
a) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri ayah,
ibu dan anak-anak.
b) Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah
dengan anak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan,
saudara, sepupu, paman, bibi, dan lain-lain.
c) Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu dan merupakan satu
keluarga inti.
d) Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e) Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

3
f) Keluarga kabitas (cahabitation) adalah dua orang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a) Partilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.
b) Martilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.
c) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keliarga sedarah
istri.
d) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e) Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

4. Fungsi keluarga
a) Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan.
2) Memelihara dan membesarkan anak.
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.
b) Fungsi Psikologis
1) Memberi kasih sayang dan rasa aman.

4
2) Memberi perhatian diantara anggota keluarga.
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
4) Memberikan identitas keluarga.
c) Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
3) Menerukan nilai-nilai budaya keluarga.
d) Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak,
jaminan hari tua.
e) Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan,
keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan
minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dan memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.

5. Ciri-ciri Keluarga
a) Diikat dalam satu tali perkawinan.
b) Ada hubungan darah.
c) Ada ikatan batin.
d) Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya.
e) Ada pengambil keputusan.

5
f) Kerjasama diantara anggota keluarga.
g) Komunikasi interaksi antar anggota keluarga.
h) Tinggal dalam satu rumah.

B. Konsep Keluarga Berencana


1. Pengertian
Keluarga berencana (family plaining) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan
memakai kontrasepsi, sedangkan kontrasepsi adalah cara untuk
memcegah terjadinya konsepsi dengan alat dan obat-obatan.
2. Tujuan Gerakan KB Nasional
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam mewujudkan
NKKBS yang menjadi dasar bagi terwujudkan masyarakat yang
sekahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertumbuhan penduduk di Indonesia.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan jumlah kesadaran penduduk, keluarga untuk
menggunakan alat kontrasepsi.
2) Menurunkan jumlah angka kelahiran bayi.
3) Meningkatkan kesehatan keluarga dengan cara menjarangkan
kelahiran.
3. Sasaran Program KB.
a. Pasangan usia subur (PUS) usia muda yang belum ke-KB.
b. PUS istirahat dan PUS yang sudah ber-KB
c. Pemuda terutama remaja untuk penanaman penghayatan NKKBS.
d. Peserta KB lestari dan purna kencana (peserta KB yang sudah
menepouse) untuk menjadi kader atau penggerak program KB.
e. Keluarga masyarakat yang masih sukar untuk diajak ber-KB dan
keluarga masyarakat didaerah terpencil dan sulit dijangkau.

6
f. Kaum pria sebagai usaha meningkatkan peran dan partisipasinya
dalam pelaksanaan program perkembangan NKKBS.
g. KPKIA yang mengarah pada kesejahteraan balita dan ibunya.

4. Tiga Fase Kebijaksaan Untuk Mencapai Sasaran.


a. Fase Menunda atau Mencegah Kehamilan (bagi PUS yang usia
istrinya kurang dari 20 tahun), prioritas : pil oral, IUD mini bagi
kontra indikasi pil oral, sederhana.
Ciri-ciri kontrasepsi :
- Reversibilitas tinggi kembalinya kesuburan 1005 terjamin
karena peserta belum punya anak.
- Efektifitas tinggi, karena kegagalan dapat menyebabkan
terjadinya kehamilan resiko tinggi.
b. Fase Menjarangkan Kehamilan (PUS usia istri 20-30 tahun atau 35
tahun)
Merupakan periode usia paling baik untuk melahirkan dengan
jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran 2-4. Prioritas :
IUD, mini pil, pil oral kombinasi, implant sederhana dengan ciri-
ciri kontrasepsi :
- Efektivitas cukup tinggi
- Reversibilitas cukup tinggi, karena peserta masih
mengharapkan punya anak.
- Dapat dipakai 2-4 tahun (jangka panjang).
- Tidak menghambat ASI.
c. Fase menghentikan atau mengakhiri kesuburan (PUS usia istri > 30
tahun terutama diusia 35 tahun), sebaiknya setelah mempunyai 2
orang anak.
Prioritas : kontap, IUD, implant, suntik, sederhana, pil.
Ciri-ciri kontrasepsi :
- Efektivitas sangat tinggi, permanen dan tidak menambah
kelainan yang ada (memenuhi indikasi, kontra indikasi).

7
5. Macam-macam Kontrasepsi
a. Metode Sederhana
- Tanpa Alat : metode kalender, suhu badan basal, metode
serviks, coitus interuptus.
- Dengan Alat :
Mekanis : Kondom, diafragma, kap serviks, spons
(intravaginal).
Kimiawi : spermisid (vagina cream, jelly, foam, suppositoria
tablet atau busa).
b. Metode Modern
1) Hormonal
a) Injeksi atau suntikan : 1 bulan (cyclofem), 3 bulan
(depoprovera).
b) Per oral (pil oral combine, mint pil, morning after pil).
c) Implant (norflant, implanon, indoplant).
d) IUD (Intra Uterine Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi
Dalam Rahim).
2) Kontrasepsi Mantap
a) MOW (Medis Operatif Wanita)
b) MOP (Medis Operatif Pria)

6. Memilih Metode Kontrasepsi


a. Syarat
- Aman dan tidak berbahaya
- Dapat diandalkan
- Sederhana
- Murah
- Dapat diterima orang banyak
- Pemakaian jangka lama
- Faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih metode
kontrasepsi

8
- Faktor pasangan, umur, gaya hidup, frekuensi senggama,
jumlah ada yang diinginkan, pengalaman kontrasepsi yang lain.
- Faktor kesehatan, status kesehatan, riwayat hamil, riwayat
keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul.
- Faktor metode kontrasepsi, efektifitas, keuntungan, kerugian
(efek samping) biaya.

9
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN DALAM KASUS KELUARGA PADA

KELUARGA Tn.A KHUSUSNYA Ny.E TIDAK MENJADI AKSEPTOR KB

A. Pengkajian
Tanggal : 19 Februari 2019 Pukul : 10.00 WIT
1. Data Umum
a. Data Subyektif
Kelurahan : Warsambin
Teluk : Mayalibit
RT/RW : 002/002

Istri Suami

Nama : Ny. Rut Mina Andarek Tn. Dametrius Daam

Umur : 26 Tahun 29 Tahun

Suku/bangsa : RajaAmpat/INA RajaAmpat/INA

Agama : Kristen Kristen

Pendidikan : SI SI

Pekerjaan : Guru Honorer

Penghasilan : 3.500.000 3.000.000

10
Tipe keluarga adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam
pengambilan keputusan adalah suami sebagai kepala keluarga. Hubungan
dalam keluarga cukup harmonis.

Genogram

A. Bapak B.Ibu

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

2. Data Khusus
Keadaan kesehatan keluarga
a) Bila anggota keluarga ada yang sakit berobat ke puskesmas
b) Jenis penyakut yang sering di derita keluarga : sakit mata, batuk,
pilek, panas, flu.
c) Tanggapan keluarga terhadap KB : keluarga Tn. D menyatakan
bahwa KB merupakan salah satu program pemerintah dan mereka
menyetujui adanya program ini dan mengizinkan untuk
menggunakan KB berhubung istrinya kemarin sempat mengalami
keguguran
d) Pola hidup/pola kebiasaan sehari-hari

11
1) Pola makan
(a) kebutuhan gizi keluarga ditinjau dari kuantitas : semua
anggota keluarga makan 3x sehari dengan nasi, sayur, dan
lauk.
(b) kebutuhan gizi keluarga dari segi khusus.
- Bahan makanan pokok adalah nasi, sayur, dan ikan
- Jenis lauk pauk : ikan, telur
- Jenis sayuran : bayam, labu, kangkung.
2) Pola kebiasaaan keluarga
(a) kebiasaan tidur dan istirahat
(b) kebiasaan tidur keluarga teratur, bapak, ibu dan anak
anaknya tidak ada yang tidur siang. Sedangkan tidur malam
+8 jam (21.00-05.00)
(c) kebiasaan BAB/BAK
Setiap hari BAB ± 1 kali/ hari, konsistensinya lembek.BAK
ayah, ibu, anak pertama sampai anak ke tiga ± 3- 4x/ hari
warnanya kuning jernih, sedangkan anak ke empat ± 4- 5x/
hari warnanya kuning jernih.
(d) penggunaan waktu senggang
Ayah : waktu senggang digunakan untuk beristirahat.
Ibu : waktu senggang digunakan untuk beristirahat.
(e) pola aktivitas
Sehari-hari bapak bekerja di kantor Distrik, sedangkan ibu
sehari-hari melakukan pekerjaan rumah tangga seperti
memasak, membereskan rumah, dll.
(f) pola religous
Dalam keluarga menganut agama kristen dan melaksanakan
ibadah sesuai ajaran.

b. Data obyektif
1) Benah Rumah

12
Keterangan :
a. Pintu Dapur
b. Ruang Tamu
c. Kamar Tidur
d. Kamar Tidur
e. Kamar Tidur
f. Dapur
g. Pintu belakang
2) Sumber Air Minum
Asal : Mata Air
Nilai air : Bersih
Konsumsi Air :
seluruh keluarga merasa terpenuhi untuk
mandi, masak, dan minum. Air yang di konsumsi untuk minum
dimasak terlebih dahulu sampai mendidih.
3) Pembuangan sampah
Sampah dibakar sendiri oleh keluarga Tn. D atau dibuang ke
tempat pembuangan sampah.
4) Kamar mandi dan Jamban
a) Kamar mandi umum dan bersih
b) Jenis jamban yang digunakan di wc umum adalah wc
jongkok. Jarak dengan sumber air dekat dan bersih.
5) Pekarangan dan selokan

13
Pengaturan : Teratur
Kebersihan : Cukup Bersih
Air Limbah : Teratur
Alat Pekarangan : Keluarga punya sapu, sekrup, tempat
sampah.
6) Pemeriksaan Umum Ny. R
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 56 Kg
TB : 162 cm
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/70 MmHg
Nadi : 88 kali per menit
Respirasi : 22 kali per menit
Suhu Badan : 36,50C

7) Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bersih
Muka : Pucat
Mata : Simetris, conjungtiva Putih
Hidung : Bersih
Mulut : Pucat
Leher : tidak ada kelenjar limfe dan thyroid
Ekstremitas atas : simetris
Ketiak : Tidak ada benjolan
Payudara : Simetris, Tidak ada massa atau
benjolan
Ekstremitas Bawah : simetris, tibia baik, tidak oedema
Punggung : Tidak ada kelainan bentuk
punggung
Anus : Tidak Hemoroid

14
B. Analisa Data
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. ‘D’
disebabkan faktor kurangnya pengetahuan keluarga tentang KB dan
salahnya informasi yang diperoleh keluarga dari masyarakat sekitar.
Akibat dari kurangnya pengetahuan ini menimbulkan
ketidakmampuan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan khussnya
dalam penggunaan alat kontrasepsi.Oleh karena itu intervensi pertama
yang harus dilakukkan adalah memberikan penjelasan informasi tentang
alat kontrasepsi.Bila respon keluarga terhadap upaya ini positif maka
langkah selanjutnya adalah mengadakan intervensi dengan melibatkan
keluarga secara aktif sampai pengambilan keputusan, sehingga keluarga
dapat merasakan serta meningkatkan pengetahuan keluarga tentang
Keluarga Berencana.

NO. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah skala 3/3x1 1 Tahu/tidak tahu


tidak/kurang sehat dan memerlukan
penyuluhan segera

15
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Masalah mudah
masalah dapat diubah dengan
diubah dengan penyuluhan yang
mudah tepat

3 Potensial masalah 3/3x1 1 Masalah dapat


untuk diubah diubah dengan
penyuluhan yang
tepat terutama
partisipasi keluarga
dalam
mendukungnya

4 Menonjolnya 0/2x1 0 Keluarga tidak


masalah menyadari
kurangnya
pengetahuan
tersebut merupakan
masalah yang harus
ditangani.

Total

16
4 4

C. Antisipasi Masalah
Ibu tidak dapat menggunakan jenis-jenis alat kontrasepsi lainnya.

D. Tindakan Segera
Berikan KIE tentang alat kontrasepsi kepada ibu.

E. Perencanaan
- Lakukan kunjungan rumah pada tanggal 25 Februari 2019 pukul
10.00 WIT .
- Berikan pendidikan kesehatan tentang alat kontrasepsi.

F. Pelaksanaan
- Melakukan kunjungan Rumah pada tanggal 26 Februari 2019
pukul 16.00 WIT untuk meningkatkan pengetahuan dan
keinginan ibu menggunakan KB.
- Memberikana pendidikan kesehatan, manfaat dan efek samping
tentang alat kontrasepsi kepada ibu.

G. Evaluasi
Telah melakukan kunjungan rumah, ibu sudah mulai maengeri tentang
keuntungan dan kerugian alat kontasepsi dan ibu akan mencoba
menggunakan KB (Implant).

17
CATATAN PERKEMBANGAN I

Tanggal : 25 Februari 2019


Pukul : 10.00 WIT
Diagnosa : WUS usia 26 Tahun dengan jumlah anak 1 orang dan
tidak ber-KB
S : Ibu mengatakan tidak menggunakan KB
O : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : composmentis
TD : 120/70 MmHg, N : 88 x/mnt, SB : 36,50C
R : 22 x/mnt
A : WUS usia 26 Tahun dengan Jumlah anak 1 orang tidak
ber-KB
P :
1. berikan penjelasan pada ibu tentang macam-macam
kontrasepsi
2. motivasi ibu untuk ber-KB dan menggunakan alat
kontrasepsi yang cocok dengan kondisinya saat ini
3. anjurkan ibu untuk menggunakan KB sederhana
sementara, selama ibu belum ber-KB jangka
panjang/kontrasepsi mantap.

18
CATATAN PERKEMBANGAN II

Tanggal : 26 Februari 2019


Pukul : 16.00 WIT
Diagnosa : WUS usia 26 Tahun dengan jumlah anak 1 orang dan
tidak Ber-KB

S : ibu mengatakan sudah mengerti tantang keluarga


berencana dan macam-macam alat kontrasepsi dan sudah
memutuskan untuk menggunakan KB jangka panjang
(Implant)
O : KU : Baik, Tekanan darah : 120/70 MmHg
A : WUS 26 Tahun dengan jumlah anak 1 orang dan tidak
ber-KB
P :
1. Anjurkan ibu untuk berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan sebelum memutuskan untuk menggunakan
alat kontrasepsi yang sudah dipilih.
2. Tetap motivasi ibu untuk ber-KB
3. Anjurkan ibu untuk tetap menggunakan KB sederhana
sebelum menggunakan alat kontrasepsi yang dipilih.

19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat kontrasepsi adalah Tindakan yang membantu
individu/pasangan suami istri untuk mendapatkan obyektif tertentu,
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
diinginkan, mengatur jarak kelahiran, menentukan jumlah anak dalam
keluarga.

B. Saran
1. Bagi Penulis
Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan asuhan
kebidanan komunitas, serta dapat melakukan praktek kebidanan
sesuai dengan ilmu yang diperoleh dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat lebih menngkatkan kualitas mahasiswa dalam berbagai
aspek yang diperlukan baik dalam segi teori maupun keterampilan
praktek, guna meningkatkan kualitas peserta didik yang mampu
memberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan standar kebidanan
yang telah ditetapkan.
3. Bagi KK Binaan
Dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai
program keluarga berencana Alat kontrasepsi dengan cara
mengikuti penyuluhan dan konseling dari bidan desa di posyandu.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/keluarga_berencana
BKKBN Edisi 2, 2010.Jakarta.PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.2003.Jakarta

21
22

Anda mungkin juga menyukai