Anda di halaman 1dari 18

Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.

3, Oktober 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SEKOLAH MENENGAH


KEJURUAN DI BANDUNG

Oleh :
Muthia Alinawati
Dosen Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email : melati.muthia@gmail.com

Abstract. 2013 Curriculum is the result of 2007 KTSP Curriculum revision which was
shortly performed. The implementation of 2013 Curriculum (Kurtilas) faced several
obstacles. This study aimed to find out how 2013 Curriculum was implemented. This study
was conducted at secondary level of a senior high vocational school concentrated in the
field of aviation. In the implementation of the 2013 curriculum, there were many obstacles
faced by both teachers and students. The school has held in house training to make all
teachers understands about the curriculum and thus could apply it in the classroom. Yet in
reality teachers sometimes misunderstood the practice of the curriculum. The 2013
Curriculum is ideal for use in today’s school learning system because the indicators in the
curriculum are able to provide positive habituation for students.

Keywords: 2013 Curriculum, curriculum implementation, curriculum change

Abtrak, kurikulum 2013 merupakan hasil dari revisi kurikulum KTSP tahun 2007
yang dilakukan dengan singkat. Pada pelaksanaan kurikulum 213 (Kurtilas) terdapat
beberapa kendala yang dihadapi. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan dari Kurtilas ini. Penelitian dilakukan pada tingkat Sekolah Menengah Atas
yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang berkonsentasi pada bidang penerbangan.
Pada pelaksanaan kurtilas ini berbagai kendala dihadapi baik oleh siswa ataupun guru.
Pihak sekolah sudah mengadakan acara “In House Training” yang mengupayakan agar
semua pendidik yang ada paham akan Kurikulum 2013 dan dapat diaplikasikan dalam
pembelajaran di kelas. Tapi pada kenyataannya guru terkadang salah paham akan dalam
pelaksanaannya. Kurikulum 2013 sangat tepat untuk digunakan dalam sistem
pembelajaran sekarang di persekolahan , karena dengan indikator-indikator yang ada
dalam kurikulum 2013 dapat memberikan pembiasaan – pembiasaan yang positif bagi
siswa.

Kata kunci : Kurikulum 2013, implementasi, perubahan kurikulum

A. PENDAHULUAN Secara yuridis Pancasila merupakan dasar


pendidikan nasional yang tercantum dalam
Pendidikan adalah usaha untuk
undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang
memanusiakan manusia dalam
sistem pendidikan nasional (Sadulloh,
pelaksanaannya tidak lepas dari pandangan
2007: hlm.169).
hidup suatu bangsa di mana pendidikan itu
Pendidikan merupakan hal paling
dilaksanakan. Pendidikan yang
mutlak untuk era sekarang ini. Di
dilaksanakan di Indonesia harus
Indonesia pendidikan merupakan hak
berlandaskan kepada pandangan hidup
setiap warga sesuai dengan pasal 30 UUD
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila dan
1945. Pendidikan merupakan aspek
UUD 1945. Pancasila yang termasuk
terpenting untuk dimiliki oleh setiap umat
didalamnya dalam menata pendidikan.

343 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

manusia. Rumusan pendidikan yang baik 2. Badan Pengkajian dan Penerapan


mencakup berbagai aspek, suatu Teknologi (BPPT)
pendidikan nasional yang baik akan 3. PT Industri Pesawat Terbang
dilandasi dengan falsafah atau pandangan Nusantara / PT Dirgantara Indonesia
yang dianut oleh sebuah negara.Filsafat
Sebagaimana yang tertuang pada
pendidikan nasional yang dikembangkan
naskah perjanjian No. 2077/C/T/85;
dari asas pancasila, beracuan dari tujuan
66/D.IN/BPPT/II/85; dan 10/DP/J/II/1985.
pendidikan nasional, serta proses
Secara resmi pembukaan STM
pelaksanaan pendidikan. Kurikulum adalah
Penerbangan Negeri Bandung ditetapkan
acuan yang dipakai dalam pelaksanaan
pada tanggal 22 Desember 1986 dengan
pendidikan di sekolah.
ketetapan Menteri Pendidikan dan
Sekolah menengah kejuruan
Kebudayaan Republik Indonesia No.
merupakan bagian dari pelaksanaan
0890/O/1986. Pada awal berdirinya
pendidikan yang menerapkan kurikulum
sekolah ini di dukung oleh Pemerintah
2013. Pada pelaksanaannya kurikulum
Republik Indonesia bekerja sama dengan
2013 mengalami berbagai macam kendala.
FIAS (Formation Internationale
Baik ditingkat pusat sampai ke tingkat
Aeronatique et Spatiale) Perancis. Bantuan
sekolah-sekolah. Berdasarkan masalah
yang diberikan oleh pihak FIAS meliputi :
tersebut dalam tulisan ini akan
memberikan gambaran mengenai 1. Pendampingan program kurikulum
implementasi dari kurikulum 2013. 2. Bantuan peralatan
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3. Tenaga Ahli di Bidang Penerbangan
12 (SMKN 12) Bandung adalah sekolah 4. Pelatihan guru baik dalam negeri
tingkat menengah yang mendidik siswanya dan luar negeri khususnya Perancis
untuk memiliki kompetensi dibidang a. Rumusan Masalah
manufaktur pesawat udara dengan lama Berdasarkan latar belakang
pendidikan tiga tahun. SMKN 12 Bandung yang telah dikemukakan, maka yang
awalnya bernama STM Penerbangan menjadi rumusan masalah
Negeri Bandung yang beroperasi pada Juli ”Bagaimana implementasi
tahun 1985 didirikan atas kerjasama tiga kurikulum 2013 di tingkat sekolah
lembaga yaitu : menengah kejuruan?
1. Departemen Pendidikan dan b. Tujuan Penelitian
Kebdayaan (DEPDIKBUD) / Tujuan peneltian ini adalah
Departemen Pendidikan Nasional untuk memperoleh gambaran
(DEPDIKNAS)

344 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

pelaksanaan kurikulum di SMKN 12 keharusan agar sistam pendidikan


Bandung. nasional selalu relevan dan
c. Manfaat Penelitian kompetitif. Hal itu juga sejalan
Penelitian ini diharapkan dapat dengan Undang-Undang Nomer 20
memberikan kontribusi pemikiran Tahun 2003 tentang Sisdiknas
dalam pelaksanaan kurikulum 2013. pasal 35 dan 36 yang menekankan
perlunya peningatan standar
1. Kajian Teori nasional pendidikan sebagai acuan

a. Konsep Dasar Kurikulum Tingkat kurikulum secara berencana dan

Satuan Pendidikan berkala dalam rangka mewujudkan

1) Pengertian KTSP tujuan pendidikan nasional.

KTSP merupakan singkatan 2) Konsep Dasar KTSP

dari Kurikulum Tingkat Satuan Dalam Standar Nasional

Pendidikan, yang dikembangkan Pendidikan (SNP PAsal 1, ayat 15)

sesuai dengan satuan pendidikan, dikemukakan bahwa Kurikulum

potensi dan karakteristik sekolah/ Tingkat Satuan Pendidikan

daerah, sosial budaya masyarakat (KTSP) adalah kurikulum

setempat, dan karakteristik peserta operasional yang disusun dan

didik. Sekolah dan komite sekolah dilaksanakan oleh masing-masing

mengembangkan kurikumum satuan pendidikan. Penyusunan

tingkat satuan pendidikan dan KTSP dilakukan oleh satuan

silabus berdasarkan kerangka pendidikan dengan memperhatikan

dasar kurukulum dan standar dan berdasarkan standar

kompetensi lulusan, di bawah kompetensi serta kompetensi dasar

supervisi dinas kabupaten/kota yang dikembangkan oleh Badan

yang bertugas di bidang Standar Nasional Pendidikan

pendidikan. (BNSP)

KTSP merupakan upaya KTSP disusun dan


untuk menempurnakan kuriklum dikembangkan berdasarkan
agar lebih familiar dengan guru, Undang-Undang Nomer 20 Tahun
karena mereka banyak dilibatkan 2003 tentang Sistem Pendidikan
diarapkan memiliki Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2)
tanggungjawab yang memadai. sebagai berikut.
Penyempurnaan kurilulum yang
berkelanjutan merupakan
345 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

1) Pengembangan kurikulum ini merupakan lembaga yang


mengacu pada Standar ditetapkan berdasarkan
Nasional Pendidikan untuk musyawarah dari pejabat daerah
mewujudkan Tujuan setempat, komisi pendidikan pada
Pendidikan Nasional dewan perwakilan rakyat daerah
2) Kurikulum pada semua (DPRD), pejabat pendidikan
jenjang dan jenis pendidikan daereah, kepala sekolah, tenaga
dikembangkan dengan prinsip kependidikan, perwakilan
diversifikasi sesuai dengan orangtua peserta didik dan tokoh
satuan pendidikan, potensi masyarakat. Lembaga inilah yang
daerah dan peserta didik. menetapkan segala kebijakan
KTSP merupakan strategi sekolah berdasarkan ketentuan-
pengembangan kurikulum untuk ketentuan tentang pendidikan yan
mewujudkan sekolah yang efektif, berlaku. Selanjutnya komite
produktif dan berprestasi. KTSP sekolah perlu merumuskan dan
merupakan paradigm baru menetapkan visi, misi dan tujuan
pengembangan kurikulum, yang sekolah dengan berbagai
memberikan otonomi luas pada implikasinya terhadap program
setiap satuan pendidikan, dan kegiatan operasional untuk
pelibatan masyarakat dalam mencapai tujuan sekolah.
rangka mengefektifkan potensi 3) Tujuan KTSP
belajar mengajar di sekolah. Secara umum tujuan
Otonomi diberikan agar setiap diterapkannya KTSP adalah untuk
satuan pendidikan dan sekolah mendirikan dan memberdayakan
memiliki keleluasaan dalam satuan pendidikan melalui
mengelola sumber daya, sumber pemberikan kewenangan
dana, sumber belajar dan (otonomi) kepada lembaga
mengalolasikannya sesuai pendidikan dan mendorong
prioritas kebutuhan, serta lebih sekolah untuk melakukan
tanggap terhadap kebutuhan pengambilan keputusan secara
setempat. partisipatif dalam pengembangan
Dalam KTSP pengembangan kurikulum.
kurikulum dilakukan oleh guru, Secara khusus tujuan
kepala sekolah, serta komite diterapkanya KTSP adalah untuk:
sekolah dewan pendidikan. Badan

346 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

1) Meningkatkan mutu yang tersedia untuk


pendidikan melalui memajukan lembaganya
kemandirian dan inisiatif 2) Sekolah lebih mengetahui
sekolah dalam kebutuhan lembaganya,
mengembangkan kurikulum, khususnya input pendidikan
mengelola dan yang akan dikembangkan
memberdayakan sumber daya dan didayagunakan dalam
yang tersedia proses pendidikan sesuai
2) Meningkatkan kepedulian dengan tingkat
warga sekolah dan perkembangan dan
masyarakat dalam kebutuhan peserta didik.
pengembangan kurikulum 3) Pengambilan keputusan
melalui pengambilan yang dilakukan oleh sekolah
keputusan bersama lebih cocok untuk
3) Meningkatkan kompetensi memenuhi kebutuhan
yang sehat antar satuan sekolah karena pihak
pendidikan tentang kualitas sekolahlah yang paling tahu
pendidikan yang akan dicapai. apa yagn terbaik bagi
Memahami tujuan di atas, sekolahnya
KTSP dapat dipandang sebagai 4) Keterlibatan semua warga
suatu pola pendekatan baru dalam sekolah dan masyarakat
pengembangan kurikulum dalam dalam pengembangan
konteks otonomi daerah yang kurikulum menciptakan
sedang digulirkan dewasa ini. Oleh transparasi dan demokrasi
karena itu, KTSP perlu dterapkan yang sehat, serta lebih
oleh setiap satuan pendidikan, efisien dan efektif bilamana
terutama berkaitan dengan tujuan dikontrol oleh masyarakat
hal sebagai berikut: setempat
1) Sekolah lebih mengetahui 5) Sekolah dapat
kekuatan, kelamahan, bertanggungjawab tentang
peluang, dan ancaman bagi mutu pendidikan masing-
dirinya sehingga dia dapat masing kepada pemerintah,
mengoptimalkan orang tua peserta didik, dan
pemanfaatan sumber daya masyarakat pada umumnya,
sehingga dia akan berupaya

347 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

semaksimal mungkin untuk 5) Peraturan Menteri


melaksanakan dan mencapai Pendidikan Nasional Nomor
sasaran KTSP 24 Tahun 2006
6) Sekolah dapat melakukan 5) Karakteristik KTSP
persaingan yagn sehat KTSP merupakan bentuk
dengan sekolah lain untuk operasional pengembangan
meningkatkan mutu kurikulum dalam konteks
pendidikan melalui upaya desentralisasi pendidikan dan
inovatif dengan dukungan otonomi daerah, yang akan
orang tua peserta didik, memberikan wawasan baru
masyarakat dan pemerintah terhadap system yang sedang
daerah setempat. berjalan salama ini. Karakteristik
7) Sekolah dapat secara cepat KTSP bisa diketahui antara lain
merespon aspirasi dari bagaimana sekolah dan satuan
masyarakat dan lingkungan pendidikan dapat mengoptimalkan
yang berubah dengan cepat, kinerja, proses pembelajaran,
serta mengakomodasinya pengelolaan sumber belajar,
dalam KTSP. profesionalisme tenaga
4) Landasan Pengembangan KTSP kependidikan, serta system
Kurikulum Tingkat Satuan penilaian. Berdasarkan uraian di
Pendidikan dilandasi oleh undang- atas dapat dikemukakan beberapa
undang dan peraturan pemerintah karakteristik KTSP sebagai
sebagai berikut berikut:
1) Undang-Undang Nomor 20 1) Pemberian Otonomi Luas
Tahun 2003 tentnag Kepada Sekolah dan Satuan
Sisdiknas Pendidikan
2) Peraturan Pemerintah 2) Partisipasi Masyarakat dan
Nomor 19 Tahun 2005 Orangtua yang Tunggi
3) Peraturan Menteri 3) Kepemimpinan yang
Pendidikan Nomor 22 Demokratis dan Profesional
Tahun 2006 4) Tim-Kerja yang Kompak
4) Peraturan Menteri dan Transparan
Pendidikan Nasional Nomor Disamping beberapa
23 Tahun 2006 karakteristik di atas, terdapat
beberapa factor penting yang perlu

348 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

diperhatikan dala pengembangan suatu alat yang lebih baik dengan


KTSP, terutama berkaitan dengan didasarkan pada hasil penilaian
system informasi serta system terhadap kurikulum yang telah
penghargaan dan hukuman. berlaku, sehingga dapat
2. Konsep Dasar Kurikulum 2013 memberikan kondisi belajar
a. Pengertian Kurikulum 2013 mengajar yang baik. Dengan kata
Kurikulum 2013 merupakan lain pengembangan kurikulum
kurikulum terbaru, hasil adalah kegiatan untuk
penyempurnaan kurikulum menghasilkan kurikulum baru
sebelumnya, Kurukum KTSP atau melalui langkah-langkah
Kurikulum tingkat satuan penyusunan kurikulum atas dasar
pendidikan. Perubahan mendasar hasil penilaian yang dilakukan
adalah dikuruanginya beberapa selama periode waktu tertentu.
mata pelajaran di tingkat satuan Pada umumnya ahli
pendidikan SD dan SMP, serta kurikulum memandang kegiatan
dihilangkannya sistem penjurusan pengembnagn kurikulum sebagai
pada jejang atau tingkat satuan suatu proses yang kontinu,
pendidikan SMA, jadi nanti tidak merupakan suatu siklus yang
akan adalah lagi kasta terbaik dan menyangkut beberapa kurikulum
kasta nomor 2 (pembuangan) yaitu komponen tujuan, bahan,
seperti yang terjadi pada saat ini, kegiatan dan evaluasi.
yang katanya jurusan IPA itu Prinsip-prinsip yang akan
favorit, anaknya pintar-pintar, digunakan dalam kegiatan
sedangkan jurusan IPS dan bahasa pengembangan kurikulum pada
itu nomor dua, jurusan dasarnya merupakan kaidah-
“pembuangan” anaknya pada kaidah atau hukum yang akan
bandel-bandel. Kurikul 2013 menjiwai suatu kurikulum. Dalam
sendiri akan mulai diterapkan pengembangan kurikulum, dapat
secara bertahap mulai tahun menggunakan prinsip-prinsip yang
pelajaran 2013 – 2014. telah berkembang dalam
b. Prinsip-prinsip dalam kehidupan sehari-hari atau justru
Pengembangan Kurikulum 2013 menciptakan sendiri prinsip-
Pengembangan kurikulum prinsip baru. Oleh karena itu,
adalah sebuah proses yang dalam implementasi kurikulum di
merencanakan, menghasilkan suatu lembaga pendidikan sangat

349 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

mungkin terjadi penggunaan kurikulum (tujuan, bahan,


prinsip-prinsip yang berbeda strategi, organisasi dan
dengan kurikulum yang digunakan evaluasi). Sedangkan secara
di lembaga pendidikan lainnya, eksternal bahwa komponen-
sehingga akan ditemukan banyak komponen tersebutmemiliki
sekali prinsip-prinsip yang relevansi dengan tuntutan
digunakan dalam suatu ilmu pengetahuan dan
pengembangan kurikulum. teknologi (relevansi
Dalam hal ini, Nana Syaodih epistomologis), tuntutan dan
Sukmadinata (1997) potensi peserta didik
mengetengahkan prinsip-prinsip (relevansi psikologis) serta
pengembangan kurikulum yang tuntutan dan kebutuhan
dibagi ke dalam dua kelompok : perkembangan masyarakat
(1) prinsip – prinsip umum : (relevansi sosilogis).
relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, 2) Prinsip fleksibilitas; dalam
praktis, dan efektivitas; (2) pengembangan kurikulum
prinsip-prinsip khusus : prinsip mengusahakan agar yang
berkenaan dengan tujuan dihasilkan memiliki sifat
pendidikan, prinsip berkenaan luwes, lentur dan fleksibel
dengan pemilihan isi pendidikan, dalam pelaksanaannya,
prinsip berkenaan dengan memungkinkan terjadinya
pemilihan proses belajar mengajar, penyesuaian-penyesuaian
prinsip berkenaan dengan berdasarkan situasi dan
pemilihan media dan alat kondisi tempat dan waktu
pelajaran, dan prinsip berkenaan yang selalu berkembang, serta
dengan pemilihan kegiatan kemampuan dan latar bekang
penilaian. peserta didik.
Sedangkan Asep Herry 3) Prinsip kontinuitas; yakni
Hernawan dkk (2002) adanya kesinambungandalam
mengemukakan lima prinsip dalam kurikulum, baik secara
pengembangan kurikulum, yaitu : vertikal, maupun secara
1) Prinsip relevansi; secara horizontal. Pengalaman-
internal bahwa kurikulum pengalaman belajar yang
memiliki relevansi di antara disediakan kurikulum harus
komponen-komponen memperhatikan

350 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

kesinambungan, baik yang di atau jenjang pendidikan


dalam tingkat kelas, antar tertentu. Kurikulum sebagai
jenjang pendidikan, maupun proses adalah totalitas
antara jenjang pendidikan pengalaman belajar peserta
dengan jenis pekerjaan. didik di satu satuan atau
4) Prinsip efisiensi; yakni jenjang pendidikan untuk
mengusahakan agar dalam menguasai konten pendidikan
pengembangan kurikulum yang dirancang dalam
dapat mendayagunakan rencana. Hasil belajar adalah
waktu, biaya, dan sumber- perilaku peserta didik secara
sumber lain yang ada secara keseluruhan dalam
optimal, cermat dan tepat menerapkan perolehannya di
sehingga hasilnya memadai. masyarakat.
5) Prinsip efektivitas; yakni 2) Standar kompetensi lulusan
mengusahakan agar kegiatan ditetapkan untuk satu satuan
pengembangan kurikulum pendidikan, jenjang
mencapai tujuan tanpa pendidikan, dan program
kegiatan yang mubazir, baik pendidikan. Sesuai dengan
secara kualitas maupun kebijakan Pemerintah
kuantitas. mengenai Wajib Belajar 12
Terkait dengan Tahun maka Standar
pengembangan kurikulum 2013, Kompetensi Lulusan yang
terdapat sejumlah prinsip-prinsip menjadi dasar pengembangan
yang harus dipenuhi, yaitu: kurikulum adalah kemampuan
1) Kurikulum satuan pendidikan yang harus dimiliki peserta
atau jenjang pendidikan didik setelah mengikuti proses
bukan merupakan daftar mata pendidikan selama 12 tahun.
pelajaran. Atas dasar prinsip Selain itu sesuai dengan
tersebut maka kurikulum fungsi dan tujuan jenjang
sebagai rencana adalah pendidikan dasar dan
rancangan untuk konten pendidikan menengah serta
pendidikan yang harus fungsi dan tujuan dari masing-
dimiliki oleh seluruh peserta masing satuan pendidikan
didik setelah menyelesaikan pada setiap jenjang
pendidikannya di satu satuan pendidikan maka

351 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

pengembangan kurikulum Kemampuan Dasar dapat


didasarkan pula atas Standar dipelajari dan dikuasai setiap
Kompetensi Lulusan peserta didik (mastery
pendidikan dasar dan learning) sesuai dengan
pendidikan menengah serta kaedah kurikulum berbasis
Standar Kompetensi satuan kompetensi.
pendidikan. 5) Kurikulum dikembangkan
3) Model kurikulum berbasis dengan memberikan
kompetensi ditandai oleh kesempatan kepada peserta
pengembangan kompetensi didik untuk mengembangkan
berupa sikap, pengetahuan, perbedaan dalam kemampuan
keterampilan berpikir, dan dan minat. Atas dasar prinsip
keterampilan psikomotorik perbedaan kemampuan
yang dikemas dalam berbagai individual peserta didik,
mata pelajaran. Kompetensi kurikulum memberikan
yang termasuk pengetahuan kesempatan kepada peserta
dikemas secara khusus dalam didik untuk memiliki tingkat
satu mata pelajaran. penguasaan di atas standar
Kompetensi yang termasuk yang telah ditentukan (dalam
sikap dan ketrampilan sikap, keterampilan dan
dikemas dalam setiap mata pengetahuan). Oleh karena itu
pelajaran dan bersifat lintas beragam program dan
mata pelajaran dan pengalaman belajar
diorganisasikan dengan disediakan sesuai dengan
memperhatikan prinsip minat dan kemampuan awal
penguatan (organisasi peserta didik.
horizontal) dan keberlanjutan 6) Kurikulum berpusat pada
(organisasi vertikal) sehingga potensi, perkembangan,
memenuhi prinsip akumulasi kebutuhan, dan kepentingan
dalam pembelajaran. peserta didik serta
4) Kurikulum didasarkan pada lingkungannya. Kurikulum
prinsip bahwa setiap sikap, dikembangkan berdasarkan
keterampilan dan pengetahuan prinsip bahwa peserta didik
yang dirumuskan dalam berada pada posisi sentral dan
kurikulum berbentuk aktif dalam belajar.

352 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

7) Kurikulum harus tanggap kesempatan untuk


terhadap perkembangan ilmu mengaplikasikan yang
pengetahuan, budaya, dipelajari di kelas dalam
teknologi, dan seni. kehidupan di masyarakat.
Kurikulum dikembangkan 9) Kurikulum diarahkan kepada
atas dasar kesadaran bahwa proses pengembangan,
ilmu pengetahuan, budaya, pembudayaan dan
teknologi, dan seni pemberdayaan peserta didik
berkembang secara dinamis. yang berlangsung sepanjang
Oleh karena itu konten hayat. Pemberdayaan peserta
kurikulum harus selalu didik untuk belajar sepanjang
mengikuti perkembangan hayat dirumuskan dalam
ilmu pengetahuan, budaya, sikap, keterampilan, dan
teknologi, dan seni; pengetahuan dasar yang dapat
membangun rasa ingin tahu digunakan untuk
dan kemampuan bagi peserta mengembangkan budaya
didik untuk mengikuti dan belajar.
memanfaatkan secara tepat 10) Kurikulum dikembangkan
hasil-hasil ilmu pengetahuan, dengan memperhatikan
teknologi, dan seni. kepentingan nasional dan
8) Kurikulum harus relevan kepentingan daerah untuk
dengan kebutuhan kehidupan. membangun kehidupan
Pendidikan tidak boleh bermasyarakat, berbangsa dan
memisahkan peserta didik bernegara. Kepentingan
dari lingkungannya dan nasional dikembangkan
pengembangan kurikulum melalui penentuan struktur
didasarkan kepada prinsip kurikulum, Standar
relevansi pendidikan dengan Kemampuan/SK dan
kebutuhan dan lingkungan Kemampuan Dasar/KD serta
hidup. Artinya, kurikulum silabus. Kepentingan daerah
memberikan kesempatan dikembangkan untuk
kepada peserta didik untuk membangun manusia yang
mempelajari permasalahan di tidak tercabut dari akar
lingkungan masyarakatnya budayanya dan mampu
sebagai konten kurikulum dan berkontribusi langsung

353 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

kepada masyarakat di kesesuaian antar komponen-


sekitarnya. Kedua komponen.
kepentingan ini saling Adapun komponen-komponen
mengisi dan memberdayakan pengembangan kurikulum, yaitu:
keragaman dan kebersatuan a. Komponen Tujuan
yang dinyatakan dalam Komponen tujuan
Bhinneka Tunggal Ika untuk merupakan komponen
membangun Negara Kesatuan pembentuk kurikulum yang
Republik Indonesia. berkaitan dengan hal-hal yang
11) Penilaian hasil belajar ingin dicapai atau hasil yang
ditujukan untuk mengetahui diharapkan dari kurikulum
dan memperbaiki pencapaian yang akan dijalankan. Dengan
kompetensi. Instrumen membuat tujuan yang pasti,
penilaian hasil belajar adalah hal tersebut akan membantu
alat untuk mengetahui dalam proses pembuatan
kekurangan yang dimiliki kurikulum yang sesuai dan
setiap peserta didik atau juga membantu dalam
sekelompok peserta didik. pelaksanaan kurikulumnya
Kekurangan tersebut harus agar tujuan yang diharapkan
segera diikuti dengan proses dapat tercapai.
perbaikan terhadap Tujuan pendidikan
kekurangan dalam aspek hasil diklasifikasikan menjadi
belajar yang dimiliki seorang empat, yaitu:
atau sekelompok peserta 1) Tujuan Pendidikan
didik. Nasional
c. Komponen-komponen Kurikulum Dalam perspektif
2013 pendidikan nasional,
Suatu kurikulum harus tujuan pendidikan
memiliki kesesuaian atau nasional dapat dilihat
relevansi. Kesesuaian ini meliputi secara jelas dalam
dua hal. Pertama kesesuaian Undang-Undang Nomor
antara kurikulum dengan tuntutan, 20 Tahun 2003 tentang
kebutuhan, kondisi, dan Sistem Pendidikan
perkembangan masyarakat. Kedua Nasional, bahwa “
Pendidikan nasional
354 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

berfungsi a) Tujuan pendidikan


mengembangkan dasar adalah
kemampuan dan meletakkan dasar
membentuk watak serta kecerdasan,
peradaban bangsa yang pengetahuan,
bermartabat dalam kepribadian, akhlak
rangka mencerdaskan mulia, serta
kehidupan bangsa, keterampilan untuk
bertujuan untuk hidup mandiri dan
berkembangnya potensi mengikuti
peserta didik agar pendidikan lebih
menjadi manusia yang lanjut.
beriman dan bertakwa b) Tujuan pendidikan
kepada Tuhan Yang menengah adalah
Maha Esa, berakhlak meningkatkan
mulia, sehat, berilmu, kecerdasan,
cakap, kreatif, mandiri, pengetahuan,
dan menjadi warga kepribadian, akhlak
negara yang demokratis mulia, serta
serta bertanggung keterampilan untuk
jawab”. hidup mandiri dan
mengikuti
2) Tujuan Institusional
pendidikan lebih
Tujuan institusional lanjut.
adalah tujuan yang harus c) Tujuan pendidikan
dicapai oleh setiap menengah kejuruan
lembaga pendidikan. adalah
Dalam Permendiknas No. meningkatkan
22 Tahun 2007 kecerdasan,
dikemukakan bahwa pengetahuan,
tujuan pendidikan tingkat kepribadian, akhlak
satuan pendidikan dasar mulia, serta
dan menengah keterampilan untuk
dirumuskan sebagai hidup mandiri dan
berikut: mengikuti

355 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

pendidikan lebih c. Komponen Metode


lanjut sesuai dengan Komponen metode atau
kejuruannya. strategi merupakan komponen
3) Tujuan Kurikuler yang cukup penting karena

Tujuan kurikuler metode dan strategi yang

adalah tujuan yang harus digunakan dalam kurikulum

dicapai oleh setiap bidang tersebut menentukan apakah

studi atau mata pelajaran. materi yang diberikan atau


tujuan yang diharapkan dapat
4) Tujuan Instruksional tercapai atau tidak. Dalam
atau Tujuan prakteknya, seorang guru
Pembelajaran seyogyanya dapat
Tujuan pembelajaran mengembangkan strategi
yang merupakan bagian pembelajaran secara variatif,
dari tujuan kurikuler, dapat menggunakan berbagai
didefinisikan sebagai strategi yang memungkinkan
kemampuan yang harus siswa untuk dapat
dimiliki oleh anak didik melaksanakan proses
setelah mereka belajarnya secara aktif, kreatif
mempelajari bahasan dan menyenangkan, dengan
tertentu dalam bidang studi efektivitas yang tinggi.
tertentu dalam satu kali Pemilihan atau pembuatan
pertemuan. metode atau strategi dalam
menjalankan kurikulum yang
b. Komponen Isi
telah dibuat haruslah sesuai
Isi program kurikulum dengan materi yang akan
adalah segala sesuatu yang diberikan dan tujuan yang
diberikan kepada anak didik ingin dicapai.
dalam kegiatan belajar
d. Komponen Evaluasi
mengajar dalam rangka
Dalam pengertian
mencapai tujuan. Isi
terbatas, evaluasi kurikulum
kurikulum meliputi jenis-jenis
dimaksudkan untuk
bidang studi yang diajarkan
memeriksa tingkat
dan isi program dari masing-
ketercapaian tujuan-tujuan
masing bidang studi tersebut.

356 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

pendidikan yang ingin lisan dari orang-orang atau perilaku dan


diwujudkan melalui objek yang diamati”. Selanjutnya Arikunto
kurikulum yang bersangkutan. (dalam Mulyani, 2004: hlm.30)
Sedangkan dalam pengertian menambahkan “penelitian dengan sifat
yang lebih luas, evaluasi deskriptif adalah metode yang bertujuan
kurikulum dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan atau status
untuk memeriksa kinerja fenomena”.
kurikulum secara keseluruhan
Karakteristik pendekatan kualitatif
ditinjau dari berbagai kriteria.
deskriptif dianggap relevan dengan pertim-
Komponen evaluasi
bangan beberapa hal berikut. Pertama,
merupakan bagian dari
bersifat alamiah, data dikumpulkan secara
pembentuk kurikulum yang
langsung dari situasi sebagaimana adanya.
berperan sebagai cara untuk
Peneliti tidak memberi perlakuan dan reka-
mengukur atau melihat
yasa tertentu terhadap data dan sumber
apakah tujuan yang telah
data yang ada dalam di lapangan. Kedua,
dibuat itu tercapai atau tidak.
menggunakan peneliti sebagai pengumpul
Selain itu, dengan melakukan
data. Peneliti merupakan instrumen kunci
evaluasi, kita dapat
baik dalam pengumpulan maupun analisis
mengetahui apabila ada
data. Teori yang dipahami digunakan
kesalahan pada materi yang
untuk titik berangkat dan panduan awal
diberikan atau metode yang
dalam memahami realitas yang ditemukan
digunakan dalam menjalankan
dari data. Pemahaman data dimulai dari
kurikulum yang telah dibuat
realitas sehingga teori tidak dijadikan seba-
dengan melihat hasil dari
gai satu-satunya alat untuk analisis data.
evaluasi tersebut. Dengan
Keempat, bersifat deskriptif. Data yang
begitu, kita juga dapat segera
diperoleh berupa uraian verbal dan pe-
memperbaiki kesalahan yang
nyajian atau pelaporannya bersifat
ada atau mempertahankan
deskriptif.
bahkan meningkatkan hal-hal
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang sudah baik atau berhasil.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
2. Metodologi Penelitian
12 melaksanakan penerapan kurikulum
Penelitian kualitatif adalah “Prosedur 2013 sesuai yang diinstruksikan oleh
penelitian yang menghasilkan data Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau Kurikulum tersebut langsung diterapkan

357 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

pada awal tahun 2013 sebagai bentuk yang baru ini, salah satunya adalah
kepekaan lembaga terhadap kurikulum penyesuaian kurikulum yang diterapkan di
baru yang di kembangkan dalam sistem SMK terhadap peserta didik baru yang
pendidikan. Kurikulum 2013 ini baru lulus SMP, sedangkan tahun
disosialisasikan oleh pemerintah melalui sebelumnya di beberapa SMP belum
pelatihan khusus, dalam hal ini baru ada 3 menerapkan kurikulum 2013. Hal tersebut
orang guru saja perwakilan dari SMKN 12 berdampak pada kinerja tenaga pengajar
Bandung yang mengikuti pelatihan yang harus bekerja ekstra lebih untuk
tersebut, sehingga masih sangat terbatas mencapai tujuan dari penerapan kurikulum
sekali pemahaman dari penerapan 2013.
kurikulum 2013 bagi seluruh tenaga Namun, beberapa kendala yang
pengajar di SMKN 12 Bandung ini. dihadapi bukan berarti kurikulum 2013
sebagai bentuk solusi agar kurikulum 2013 tersebut tidak bisa diterapkan. Bahkan
tersebut dapat diketahui dan dipahami oleh menurut nara sumber (bidang kurikulum
seluruh guru, maka pihak sekolah SMKN SMKN 2013 Bandung) mengungkapkan
12 Bandung melakukan sebuah sosialisasi bahwa memang seharusnya diterapkan
bernama “In House Training” untuk sebuah cara yang baru untuk
memberikan pelatihan yang sama kepada mengembangkan potensi yang ada pada
seluruh tenaga pengajar di SMKN 12 peserta didik selain dari kemampuan
bandung, sehingga dalam penerapannya intelektualnya. Walaupun memang masih
tidak ada kekeliruan yang dapat memerlukan penyempurnaan dalam
berdampak langsung maupun tidak beberapa hal seperti RPP dan penilaian.
langsung bagi peserta didik. Harapan dari diterapkan kurikulum
Menurut hasil wawancara dengan tersebut adalah perkembangan yang
wakasek bagian kurikulum SMKN 12 diperlihatkan peserta didik akan lebih baik
Bandung mengungkapkan bahwa sejauh dan menonjol dalam semua aspek sebagai
ini kurikulum 2013 dinilai lebih baik dari bentuk keberhasilan dari kurikulum 2013
pada kurikulum sebelumnya yaitu KTSP, tersebut.
karena kurikulum 2013 merupakan hasil Selain merujuk pada pendapat tenaga
evaluasi dari kurikulum KTSP dengan pengajar mengenai penerapan kurikulum
tujuannya untuk mengembangkan potensi 2013, kami juga mewawancarai beberapa
peserta didik agar lebih aktif dan kreatif. peserta didik sebagai sampel mengenai
Dalam pelaksanaannya, masih banyak pendapat mereka dalam pelaksanaan
juga kendala atau hambatan yang kurikulum 2013 di SMKN 12 Bandung.
dirasakan dalam penerapan kurikulum Ada beberapa dampak positif dan negatif

358 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

menurut mereka dalam penerapan sudah mengadakan acara “In House


kurikulum 2013. Beberapa hal negatif yang Training” yang mengupayakan agar semua
dirasakan diantaranya ketidakjelasan pendidik yang ada paham akan Kurikulum
dalam sistem penilaian bagi peserta didik, 2013 dan dapat diaplikasikan dalam
Waktu belajar di sekolah menjadi lebih pembelajaran di kelas. Tapi pada
lama dibandingkan sebelumnya sedangkan kenyataannya guru terkadang salah paham
waktu tersebut dirasa tidak begitu efektif akan kurikulum 2013, sehingga siswapun
karena banyak guru terkesan membiarkan menjadi bingung ketika dalam proses
peserta didik. Selain itu, mereka juga pembelajaran.
menyatakan bahwa beberapa guru terlihat Kurikulum 2013
belum menguasai tentang pelaksanaan sangat tepat untuk digunakan dalam sistem
kurikulum 2013 dengan seutuhnya. Dalam pembelajaran sekarang di persekolahan ,
hal ini, biasanya beberapa guru hanya karena dengan indikator-indikator yang
memberikan materi saja setelah itu ada dalam kurikulum 2013 itu dapat
membiarkan dan menyerahkan selanjutnya membiasakan mereka ketika peserta didik
pada peserta didik . lulus sekolah kelak.
Adapun nilai positif dari penerapan 2. Saran
kurikulum 2013 ini, yaitu waktu istirahat Pelatihan atau pendidikan secara
lebih lama, dan peserta didik dituntut khusus tentang kurikulum 2013 masih
untuk lebih aktif dan kreatif sehingga perlu dilakukan agar lebih efektif dalam
peserta didik mampu mengembangkan penerapan dan pemahaman kurikulum
potensinya dengan bebas. Dalam hal ini, 2013. Pada saat pelaksanaan kurikulum di
peserta didik tidak hanya diasah dalam sekolah guru-guru sudah dapat memahami
aspek intelektualnya, namun seluruh aspek dan melaksanakan sesuai dengan konsep
yang dapat dikembangkan oleh peserta kurikulum 2013. Siswa sebaiknya
didik. diberikan pengarahan yang baik dari guru
C. SIMPULAN yang sudah paham benar akan kurikulum
1. Kesimpulan tersebut sehingga tujuan dari kurikulum
Kurikulum 2013 sudah berjalan dapat diwujudkan secara nyata.
hampir dua tahun di SMKN 12 Bandung, D. DAFTAR PUSTAKA
sudah ada dua angkatan yang Badan Standar Nasional Pendidikan.
menggunakan sistem kurikulum 2013. (2006). Panduan Kurikulum Tingkat
Guru-guru di SMKN 12 Bandung belum Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
semua memahami konsep pembelajaran BNSP.
Kurikulum 2013. Walaupun pihak sekolah

359 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.3, Oktober 2014

Mulyasana D. (2011), Pendidikan Bermutu


dan Berdaya Saing, Bandung; PT
Remaja Rosdakaraya.
Nasution. 1983. Asas- Asas Kurikulum.
Bandung: Jemmars
Sadullah, Uyoh. (2011). Pedagogik (Ilmu
Mendidik). Bandung: Alfabeta.
Sadullah, Uyoh. (2009). Filsafat
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tim Pengembang MKDP. (2011).
Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali

360 Implementasi Kurikulum 2013 Pada Sekolah Menengah Kejuruan Di Bandung

Anda mungkin juga menyukai