Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

MENGANALISIS KURIKULUM 2013

Dosen Pengampu :
Uli Basa Sidabutar S.Kom., M.Pd

 Disusun Oleh :
NUR APNA PRATAMA NIM: 5191151001

PRODI S-1 TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020

KATA PENGANTAR

1 Telaah Kurikulum
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Esa atas berkat dan anugerahNya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Telaah Kurikulum mengenai Menganalisis
Kurikulum 2013 untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak dan dosen pembimbing yaitu ibu Uli Basa
Sidabutar S.Kom., M.Pd, sehingga kendala – kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, saya berharap agar para pembaca memberikan krirtik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan tugas makalah ini. Semoga materi ini dan bermanfaat dan
memberikan pengetahuan yang baru lagi penyusunan dan pembaca.

Medan, Mei 2021

Nur Apna Pratama

2 Telaah Kurikulum
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Gambaran Perubahan KTSP menjadi Kurikulum 2013..............................................6
2.2 Rancangan Kurikulum 2013......................................................................................10
2.3 Analisis Struktur Kurikulum 2013............................................................................21
2.4 Analisis Strategi Implementasi Kurikulum 2013......................................................25
2.5 Standar isi kurikulum 2013 menurut Permendikbud.................................................29
2.6 Standar proses kurikulum 2013 menurut Permendikbud.........................................30
2.7 Dampak kurikulum 2013...........................................................................................31
BAB 3 PENUTUPAN.............................................................................................................34
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................34
3.2 Saran..............................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................35

3 Telaah Kurikulum
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan di Indonesia memang tidak pernah lepas dari dinamika


perubahan,salah satunya adalah perubahan kurikulum. Namun perubahan kebutuhan
masyarakat terhadap lulusan jenjang pendidikan terus meningkat, kurikulum harus
disesuaikan dengan tuntutan tersebut.Di Indonesia sendiri sudah sering terjadi perubahan
kurikulum.Dari kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, sampai yang
terakhir adalah Kurikulum tingkat satuan pendidikan .Dan yang berkembang belakangan ini
adalah perubahan Kurikulum KTSP yang dianggap tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
masyarakat menjadi kurikulum 2013.
Ada tiga hal yang menyebabkan gagalnya perubahan kurikulum sebelumnya, yaitu
kesiapan guru, kesiapan sekolah, dan kesiapan dokumen.Kesiapan guru merupakan faktor
utama gagalnya kurikulum terdahulu. Ada baiknya pemerintah melakukan riset terlebih
dahulu mengenai kesiapan guru-guru dan sekolah sebelum menerapkan kebijakan kurikulum
baru agar apa yang telah direncanakan sebelumnya tidak menjadi hal yang sia-sia.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:


1. Bagaimanakah gambaran perubahan KTSP menjadi kurikulum 2013?
2. Bagaimanakah bentuk rancangan kurikulum 2013?
3. Bagaimanakah struktur kurikulum 2013?
4. Bagaimanakah analisis struktur kurikulum 2013?
5. Bagaimanakah analisis strategi implementasi kurikulum 2013?
6. Bagaimana standar isi kurikulum 2013 menurut Permendikbud?
7. Bagaimana standar proses kurikulum 2013 menurut Permendikbud?
8. Bagaimanakah dampak kurikulum 2013?

4 Telaah Kurikulum
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan Umum untuk menjelaskan agar pembaca dapat memahami dan memiliki wawasan
yang cukup luas mengenai Menganalisis K13 yang ada pada saat ini.
1

5 Telaah Kurikulum
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Perubahan KTSP menjadi Kurikulum 2013

KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang


dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik
sekolah/daerah sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. 
Kurikulum KTSP yang digunakan pada saat ini merupakan kurikulum yang memberikan
otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan yang puncaknya tugas itu
akan diemban oleh masing masing pengampu mata pelajaran yaitu guru. Sehingga
seorang guru disini menurut Okvina (2009) benar-benar digerakkan menjadi manusia
yang professional yang menuntuk kereatifitasan seorang guru.
Menurut Mulyasa (2009), Kurikulum yang kita pakai sekarang ini masih banyak
kekurangan di samping kelebihan yang ada. Kekurangannya tidak lain adalah (1)
kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KTSP dengan kata lain
masih rendahnya kualitas seorang guru, karena dalam KTSP seorang guru dituntut untuk
lebihh kreatif dalam menjalankan pendidikan. (2) kurangnya sarana dan prasarana yang
dimillki oleh sekolah. (3) konten kurikulum dalam KTSP masih sangat padat.
Akibat dari kekurangan-kekurangan tersebut menimbulkan banyak permasalahan
di dalam pelaksanaan KTSP. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya yaitu :
1. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata
pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat
perkembangan usia anak.
2. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
4. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada
tingkat lokal, nasional, maupun global.

6 Telaah Kurikulum
6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru.
7. Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (sikap,
keterampilan, dan pengetahuan) dan belum tegas menuntut adanya remediasi secara
berkala.
8. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multitafsir.
Permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dari pelaksanaan KTSP tersebut
membuat pemerintah, khusunya yang menangani bagian pendidikan di Indonesia yakni
kementerian Pendidikan Nasional merencanakan perubahan dalam kurikulum untuk
menuntaskan permasalahan-permasalahan ini, agar tujuan pendidikan nasional dapat
tercapai. Pemerintah merencanakan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang akan di
laksanakan di bulan juli 2013 ini.
Pemerintah menjelaskan bahwa kurikulum 2013 akan membawa perubahan besar
dalam dunia pendidikan, karena mereka menganggap bahwa di dalam kurikulum 2013
banyak memberikan jawaban dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang
muncul di dalam pelaksanaan KTSP.
Menurut Nasution (2008), Perubahan kurikulum dapat kecil dan sangat terbatas,
dapat pula luas dan mendasar. Perubahan itu dapat berupa :
1. Substitusi : mengganti buku pelajaran
2.  Alterasi : menambah atau mengurangi jam pelajaran bidang studi tertentu
3. Variasi : Perubahan metode
4. Restrukturisasi : Penambahan team guru untuk mendapatkan tenaga dan fasilitas baru
5. Orientasi Baru : Perubahan orientasi pengajaran.
Merujuk pada pendapat diatas, kita dapat melihat bahwa perubahan KTSP
menjadi kurikulum 2013 juga mencakup ke-5 hal diatas.Secara Substitusi (Pergantian
buku pelajaran), dalam merencanakan kurikulum 2013, pemerintah juga merencanakan
pembuatan buku pelajaran sebagai penunjang pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut.
Pemerintah akan mencetak buku-buku pelajaran dan mendistribusikannya kepada
sekolah-sekolah agar penerapan kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik.
Secara Alterasi (Menambah atau mengurangi jam pelajaran) pemerintah juga menambah
jam pelajaran di tiap jenjang sekolah dalam kurikulum 2013 dan mengurangi beberapa
mata pelajaran. Walaupun terjadi pengurangan mata pelajaran, akan tetapi mata pelajaran

7 Telaah Kurikulum
tersebut tetap di ajarkan dan digabungkan dalam mata pelajaran lainnya. Sistem seperti
inilah yang disebut sebagai tematik-integratif. Perubahan ini lah yang akan
mnimbulkan variasi(Metode mengajar guru) yang lebih bervariatif agar mata pelajaran
yang didalamnya terdiri dari gabungan mata pelajaran yang dihapuskan tersebut mampu
di sampaikan juga kepada peserta didik.
Alasan-alasan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum KTSP menjadi
kurikulum 2013 adalah sebagaia berikut:

Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan


·     Globalisasi : WTO, ASEAN Community,·     Kemampuan berkomunikasi
APEC, CAFTA ·     Kemampuan berpikir jernih dan kritis
·     Masalah lingkungan hidup ·     Kemampuan mempertimbangkan segi
·     Kemajuan teknologi informasi moral suatu permasalahan
·     Konvergensi ilmu dan teknologi ·     Kemamapuan menjadi warga Negara yang
·     Ekonomi berbasis pengetahuan efektif
·     Kebangkitan industri kreatif dan budaya ·     Kemampuan mencoba untuk mengerti dan
·     Pergeseran kekuatan ekonomi dunia toleran terhadap pandangan yag berbeda
·     Pengaruh dan imbas teknosains ·     Kemampuannhidup dalam masyarakat
·     Mutu investasi dan transformasi pada yang mengglobal
sektor pendidikan ·     memiliki minat luas mengenai hidup
·     Hasil TIMSS dan PISA ·     Memiliki kesiapan untuk bekerja
·     Memeiliki kecerdasaan sesuai dengan
bakat/minatnya
Fenomena Negatif yang Mengemuka Persepsi Masyarakat
·     Perkelahian pelajar ·     Terlalu menitikberatkan pada aspek
·     Narkoba kognitif
·     Korupsi ·     Beban siswa teralu berat
·     Plagiarisme ·     Kurang bermuatan karakter
·     Kecurangan dalam ujian
·     Gejolak Masyarakat

Jadi Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam
menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan
masa depan.

8 Telaah Kurikulum
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih
baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan
budaya.Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan
tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
2.1.2 Jenis-jenis lingkungan kerja.
Lingkungan kerja mempunyai dua komponen utama yaitu, lingkungan kerja fisik
yang merupakan segala sesuatu yang berada disekitar guru saat bekerja dan lingkungan kerja
non fisik yang merupakan lingkungan yang terjadi dari hubungan manusiawi antara guru
dengan atasan, rekan kerja ataupun dengan siswa. Jenis-jenis lingkungan kerja secara garis
besar dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Lingkungan kerja fisik.
lingkungan kerja fisik adalah semua kedaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar
tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkugan kerja fisik dapat dibagi dalam dua
kategori :
a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan. (seperti : pusat kerja,
meja kursi, dan sebagainya)
b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat disebut lingkungan kerja yang
mempengaruhi kondisi manusia. (seperti : penerangan, temperatur, kelembapan,
sirkulasi udara, kebisingan, bau tidak sedap, dekorasi, musik, keamanan dan lain
sebagainya.
2. Lingkungan kerja non fisik.
Lingkungan kerja non fisik merupakan semua kedaan yang terjadi yang berkaitan dengan
hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan rekan sesama kerja
atau bahkan hubungan dengan bawahan. Dalam dunia pendidikan lingkungan kerja bagi
seorang guru tidak terbatas di ruang kantor tempat para guru berkumpul dan berkomunikasi,
namun lingkungan kerja bagi guru adalah segala sesuatu yang ada dalam lingkungan sekolah
merupakan lingkungan kerja baginya. Segala sesuatu yang menyangkut dirinya dalam

9 Telaah Kurikulum
melakukan tugas-tugasnya, seperti ruang kelas, lapangan, ruang laboratorium, perpustakaan
dan bahkan hubungan guru dengan murid pun termasuk dari lingkungan kerjanya.

2.2 Rancangan Kurikulum 2013

1. Landasan Penngembangan Kurikulum 2013


Sukmadinata (1997) mengemukakan empat landasan utama dalam pengembangan
kurikulum, yaitu: (1) filosofis; (2) psikologis; (3) sosial-budaya; dan (4) ilmu pengetahuan
dan teknologi. Penyempurnaan Kurikulum 2013 juga memiliki beberapa landasan sebagai
dasar pengembangannya.Diantaranya yaitu (1) landasan yuridis, (2) landasan filosofis, (3)
landasan teoritis dan (4) landasan empiris. Hal tersebut di jelaskan secara rinci di dalam draf
kurikulum 2013 yaitu sebagai berikut:

a. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum 2013 adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23
tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

a. Landasan Filosofis
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Melalui pendidikan berbagai nilai dan
keunggulan budaya di masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi
budaya dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik
tersebut hidup dan mengembangkan diri. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan pada
kurikulum 2013 yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu
diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan
masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan
demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat
digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya,
konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan
dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan
disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara
yang produktif serta bertanggungjawab di masa mendatang.

10 Telaah Kurikulum
b. Landasan Teoritis
Pada Kurikulum 2013, kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan yang
di dasarkan pada standar dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan
standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai
Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal
lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).

c. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi
dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%,
5,5%, 6,3%, 2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara-
negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR,
31/05/2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment), yaitu studi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA, menunjukkan peringkat Indonesia
baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil studi TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada
ranking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori,
analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan
(4) melakukan investigasi.
Hasil studi ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum dengan tidak
membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga negara untuk berperan serta dalam membangun negara pada masa
mendatang.

1. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013


Menurut Hamalik (2007) Prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari: (1)
Prinsip Berorientasi pada tujuan, (2) Prinsip relevansi, (3) Prinsip efisiensi dan efektifitas,
(4) Prinsip fleksibilitas, (5) Prisnsip berkesinambungan/Kontinuitas, (6) Prinsip
keseimbangan, (7) Prinsip keterpaduan, dan (8) Prinsip mutu.

11 Telaah Kurikulum
Pada pengembangan kurikulum 2013 juga memiliki beberapa prinsip yaitu
sebagai berikut :
a. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata
pelajaran.
b. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang
pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai
Wajib Belajar 12 Tahun. Maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas
Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta
Standar Kompetensi satuan pendidikan.
c. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik
yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
d. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat
dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah
kurikulum berbasis kompetensi.
e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis.
h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum
didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
hidup.
i. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
j. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

12 Telaah Kurikulum
k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap
kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta
didik.

2. Struktur Kurikulum 2013


Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender
pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:
a. Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada
setiap satuan atau jenjang pendidikan
b. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka.
Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama
dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK)
sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15
tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

Struktur Kurikulum SD
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama
satu semester. Beban belajar di SD Tahun I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34
sedangkan untuk Tahun IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar
SD adalah 40 menit. Struktur Kurikulum SD adalah sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 6 6 6
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
Kelompok B
Seni Budaya dan Keterampilan
1. 4 4 4 6 6 6
(termasuk muatan lokal)
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
2. 4 4 4 4 4 4
Kesehatan

13 Telaah Kurikulum
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih


kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang
lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
Integrasi konten IPA dan IPS adalah berdasarkan makna mata pelajaran sebagai
organisasi konten dan bukan sebagai sumber dari konten. Konten IPA dan IPS
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika yang
harus ada berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pengintegrasian tersebut dilakukan
dalam 2 (dua) hal, yaitu integrasi sikap, kemampuan/keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran serta pengintegrasian berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Keduanya adalah
pemberi makna yang substansial terhadap bahasa, PPKn, matematika dan seni budaya
karena keduanya adalah lingkungan nyata dimana peserta didik dan masyarakat hidup.

Struktur Kurikulum SMP


Beban belajar di SMP untuk Tahun VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per
minggu. Jam belajar SMP adalah 40 menit.  Struktur Kurikulum SMP adalah sebagai
berikut:

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 3 3 3
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
2. 3 3 3
Kesehatan (termasuk muatan lokal)

14 Telaah Kurikulum
3. Prakarya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 38 38 38

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih


kepada aspek intelektual dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang
lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.

Struktur Kurikulum SMA/SMK


Untuk menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK maka dikembangkan
kurikulum Pendidikan Menengah yang terdiri atas Kelompok mata pelajaran Wajib dan
Mata pelajaran Pilihan.
a. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (Sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 18
jam per minggu.
b. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik (SMA) serta pilihan akademik
dan vokasional (SMK).
Beban belajar di SMA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per
minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. 
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib sebagai
berikut.

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER MINGGU
X XI XII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Prakarya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani dan Rohani 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok Wajib per minggu 23 23 23
Kelompok Peminatan
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA) 20 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK) 28 28 28

15 Telaah Kurikulum
Kompetensi Dasar mata pelajaran wajib memberikan kemampuan dasar yang sama
bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang belajar di SMA dan SMK.  Bagi
mereka yang memilih SMA tersedia pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan) dan
pilihan antar kelompok peminatan dan bebas. Nama kelompok minat diubah dari IPA, IPS
dan Bahasa menjadi Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Terlampir di bawah adalah
mata pelajaran peminatan dan mata pelajaran pilihan (pendalaman minat dan lintas minat).

Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok Wajib 23 23 23
Peminatan Matematika dan Sains
1. Matematika 3 4 4
2. Biologi 3 4 4
I
3. Fisika 3 4 4
4. Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
II
3. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
III
3. Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4. Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Pendlaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang tersedia 73 75 75
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh 41 43 43

3. Strategi Implementasi

a. Implementasi Kurikulum 
Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah
daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
1. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
2. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum
secara nasional.

16 Telaah Kurikulum
3. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
4. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupaten/kota terkait.
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
·         Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
·         Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
·         Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
3. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan
budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan
Januari – Desember 2013
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan
dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016

b. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTK


Pelatihan PTK adalah bagian dari pengembangan kurikulum. Pelatihan PTK
disesuaikan dengan strategi implementasi yaitu: Tahun pertama 2013 sampai tahun 2015
ketika kurikulum sudah dinyatakan sepenuhnya diimplementasikan.Strategi pelatihan
dimulai dengan melatih calon pelatih (Master Trainer) yang terdiri atas unsur-unsur, yaitu
Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, guru inti nasional, pengawas dan kepala sekolah
berprestasi. Langkah berikutnya adalah melatih master teacher yang terdiri dari guru inti,
pengawas dan kepala sekolah.  Pelatihan yang bersifat masal dilakukan dengan
melibatkan semua guru kelas dan guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan
SMA/SMK.

c. Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru


Implementasi kurikulum dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman guru yang
disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap kualitas isi/bahan
ajar dan penyajian buku serta bahan bagi pelatihan guru dalam keterampilan melakukan
pembelajaran dan penilaian pada proses serta hasil belajar peserta didik.  Pada bulan Juli

17 Telaah Kurikulum
2013 yaitu pada awal implementasi Kurikulum 2013 buku sudah dimiliki oleh setiap
peserta didik dan guru. Ketersediaan buku adalah untuk meringankan beban orangtua
karena orangtua tidak perlu membeli buku baru.

d. Evaluasi Kurikulum
Jenis Evaluasi sebagai berikut :
1. Formatif sampai tahun Belajar 2015-2016
2. Sumatif: Tahun Belajar 2016 secara menyeluruh untuk menentukan kelayakan ide,
dokumen, dan implementasi kurikulum.
Evaluasi pelaksanaan kurikulum diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru
menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan
dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin dan
bergiliran.

1. Relevansi Kurikulum 2013


Dalam oxford advanced dictionary of current English, kata relevansi atau relevan
mempunyai arti connected with what is happening, yakni kedekatan hubungan dengan
apa yang terjadi. apabila dikaitkan dengan pendidikan, berarti perlunya kesesuaian antara
pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. jadi perkembangan kurikulum yang
relevan adalah pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan lulusan yang terlibat
dalam proses produksi dengan menggunakan teknologi tertentu. Soetopo dan Soemanto
dan Subandijah mengungkapkan relevansi sebagai berikut :
1.      Relevansi pendidikan dengan lingkungan anak didik
2.      Relevansi pendidikan dengan kehidupan yang akan dating
3.      Relevansi pendidikan dengan dunia kerja
4.      Relevansi pendidikan dengan ilmu pengetahuan
Pada umumnya, ada dua macam relevansi yaitu relevansi internal dan relevansi
eksternal.Relevansi internal bahwa setiap kurikulum harus memiliki kesesuaian antara
komponen-komponen dimana komponen-komponen pengembangan kurikulum, yaitu
komponen tujuan, komponen isi, komponen metode dan komponen evaluasi. Komponen
satu sama lain ini saling berkaitan.
Berikut ini analisis relevansi kurikulum 2013 :

18 Telaah Kurikulum
1.      Relevansi internal
Antara tujuan, isi, metode, dan evaluasi belum relevan jika dilihat dari metode yang
masih belum jelas dan evaluasi yang tidak dipaparkan dengan lugas. Indikasi yang
dominan dalam pendidikan adalah evaluasi pembelajaran . Evaluasi pembelajaran yang
menjadi budaya pendidikan adalah Ujian Nasional (UN) . Jika kurikulum 2013 sudah
diresmikan , tentu evaluasi pembelajaran tersebut tidak relevan dengan asumsi dasar
penyusunan kurikulum 2013. Adapun asumsi tersebut adalah untuk mempersiapkan anak
menjadi kreatif dan progresif sehingga lebih siap memaksimalkan potensi diri dan
kekayaan bangsa.Sedangkan penerapan UN hanya sebagai tolak ukur kelulisan anak didik
yang hanya membuat anak didik berorientasi pada sebuah nilai belaka.Dengan demikian
tidak relevan bila evaluasi pembelajaran (UN) disandingkan dengan kurikulum 2013.

2. Relevansi eksternal
Relevansi dengan hidup siswa
Antara proses pengembangan dan penetapan isi kurikulum masih kurang relevan
dengan lingkungan hidup siswa karena menurut pemerintah (kemendikbud) seolah-olah
menyamakan lingkungan hidup siswa di sekolah. Tingkat pengetahuan , intelegency ,
kondisi lingkungan dan sebagainya menyebabkan kesulitan untuk penerimaan dari
pengembangan kurikulum ini ,karena dalam hal ini guru tidak bisa lagi menyesuaikan
kebuituhan dengan keadaan lingkungan hidup siswa karena terpatok dengan ketetapan
yang dicanangkan oleh pemerintah.

Relevansi dengan perkembangan jaman


Penetapan kurikulum 2013 belum sesuai dengan perkembangan jaman.Karena
dihilangkannya mata pelajaran bahasa Inggris di SD dan menghilangkan mata pelajaran
TIK untuk semua jenjang pendidikan dan menggantikannya dengan mengintegrasikan
TIK ke dalam semua mata pelajaran.Sesuai dengan tuntutan jaman dan globalisasi bahasa
Inggris sangat penting untuk dikuasai karena bahasa Inggris adalah bahsa internasional
dan menurut kami di SD merupakan dasar pengenalan bahasa Inggris yang lebih tepat,
daripada kursus-kursus yang diikuti oleh siswa.Karena tidak semua siswa bisa mengikuti
kursus-kursus yang ada di luar. Untuk mata pelajaran TIK seharusnya dibuat khusus
tersendiri, karena tidak mungkin mata pelajaran TIK langsung diintegrasikan ke mata
pelajaran yang lain tanpa mengetahui tanpe mengetahui mata pelajaran TIK itu sendiri.

19 Telaah Kurikulum
Relevansi dengan tuntutan dunia kerja
Dilihat dari teorinya, tujuan kurikulum 2013 dalam ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik, sudah relevan dengan tuntutan dunia kerja namun dalam prakteknya belum
bisa dipastikan karena kurikulum 2013 itu belum di implementasikan.

2.3 Analisis Struktur Kurikulum 2013

1. Analisis Perubahan Strukur Kurikulum Tingkat SD


a. Berdasarkan tabel perbandingan struktur kurikulum 2013 dan KTSP, terlihat bahwa
pada saat KTSP untuk SD di tahun I, II, dan III pemerintah tidak menyediakan
pengalokasian wakti tiap-tiap mata pelajaran. Sedangkan di kurikulum 2013 pemerintah
telah menyediakan alokasi waktu per tiap mata pelajaran
b. Jika di lihat dari jumlah mata pelajaran, di kurikulum 2013 terjadi pengurangan mata
pelajaran yaitu dari 10 mata pelajaran di KTSP, menjadi 6 mata pelajaran di kurikulum
2013. Hal ini di sebabkan karena mata pelajaran IPA, IPS, muatan lokal dan
pengembangan diri diintegrasikan kedalam mata pelajaran lainnya.
c. Jika dilihat dari alokasi waktu per minggu, terjadi penambahan jam pelajaran dari
KTSP ke Kurikulum 2013. Kelas 1 bertambah 4 Jam pelajaran/minggu, Kelas 2
bertambah 5 jam pelajaran/minggu, kelas 3 bertambah 6 jam pelajaran/minggu, kelas 4, 5,
dan 6 bertambah 4 jam pelajaran/minggu. Untuk lebih jelas, lihat tabel berikut :

I II III IV V VI
KTSP 26 27 28 32 32 32
Kurikulum 2013 30 32 34 36 36 36
 
d. Akibat adanya pengintegrasian beberapa mata pelajaran dan penambahan alokasi
waktu per minggu, menyebabkan penambahan jam pelajaran pada beberapa mata
pelajaran. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut :

Mata Pelajaran KTSP Kurikulum 2013


IV, V, VI IV, V, VI
Pendidikan Agama 3 4
Pendidikan Pancasila dan
2 6
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 5 10
Matematika 5 6

20 Telaah Kurikulum
Seni Budaya dan Keterampilan
4 6
(termasuk muatan lokal)

5. Dari tabel di atas, penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran pendidikan
pancasila dan bahasa Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini karena
disebabkan oleh pengintegrasian mata pelajaran IPS da IPA.Jika begitu adanya, hal ini
harus di dukung oleh seorang guru yang mampu mengajarkan beberapa mata pelajaran
menjadi 1 mata pelajaran. Untuk tingkat SD ini, guru di tuntut lebih professional agar
mampu menjalankan sistem pengajaran Tematik-terintegrasi tersebu

2. Analisis Perubahan Struktur Kurikulum Tingkat SMP


a. Jika di lihat dari jumlah mata pelajaran, di kurikulum 2013 terjadi pengurangan mata
pelajaran yaitu dari 12 mata pelajaran di KTSP, menjadi 10 mata pelajaran di kurikulum
2013. Hal ini di sebabkan karena ada mata pelajaran yang diintegrasikan dengan mata
pelajaran lain.
 TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
 Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya
 Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
b. Jika dilihat dari alokasi waktu per minggu, terjadi penambahan jam pelajaran dari
KTSP ke Kurikulum 2013. Kelas VII, VIII dan IX masing-masing bertambah 6 jam
pelajaran/minggu. Untuk lebih jelas, lihat tabel berikut :

VII VIII IX
KTSP 32 32 32
Kurikulum 2013 38 38 38

c. Akibat adanya pengintegrasian beberapa mata pelajaran dan penambahan alokasi


waktu per minggu, menyebabkan penambahan jam pelajaran pada beberapa mata
pelajaran. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut :

Kurikulum
Mata Pelajaran KTSP
2013
VII, VIII, IX VII, VIII, IX
Pendidikan Agama 2 3
Pendidikan Pancasila dan 2 3

21 Telaah Kurikulum
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia 4 6
Matematika 4 5
Seni Budaya dan Keterampilan
2 3
(termasuk muatan lokal)
Prakarya - 2

d. Dari 10 mata pelajaran yang di usulkan oleh pemerintah di kurikulum 2013, hanya 5
mata pelajaran yang dahulu ada di KTSP bertambah jam pelajarannya/minggu di
kurikulum 2013. Dan terdapat tambahan mata pelajaran prakarya di tiap kelas sebanyak 2
jam pelajaran/minggu.

3. Analisis Perubahan Struktur Kurikulum Tingkat SMA/MA dan SMK/MAK


a. Jika dilihat dari tabel perbandingan KTSP dan kurikulum 2013, pemerintah tidak
menyediakn rincian kurikulum untuk SMK/MAK. Pemerintah juga tidak membuat
rincian peminatan SMA/MA untuk IPA, IPS, Bahasa dan program keagamaan secara
terperinci seperti dalam KTSP, sehingga ketika melihat struktuk kurikulum 2013 tersebut,
guru maupun pelaksanan pendidikan lainnya akan merasa kebingungan
b. Jika dilihat dari alokasi waktu per minggu untuk kelas X, terdapat penambahan jam
pelajaran/minggu yakni dari 38 jam pelajaran menjadi 41 jam pelajaran. Untuk kelas XI
dan XII  bertambah dari 39 jam pelajaran menjadi 43 Jam Pelajaran
c. Secara meyeluruh kurikulum 2013 untuk SMA/sederajat terdapat penambahan
pelajaran yaitu mata pelajaran Prakarya, dan mata pelajaran pilihan. Akan teapi di mata
pelajaran pilihan yang terdiri dari 6 jam pelajaran untuk kelas X dan 4 jam pelajaran
untuk kelas XI dan XII ini tidah diberikan rincian pilihan mata pelajaran tersebut.
d. Pada Struktur Kurikulum tingkat SMA/sederajat ini, mata pelajaran muatan lokal dan
pengembangan diri juga dihapuskan seperti di tingkat SD dan SMP
e. Untuk Peminatan IPA, tidak ada perbedaan jam pelajaran untuk mata pelajaran fisika,
kimia, dan biologi. Akan tetapi untuk peminatan IPS, terjadi perubahan jam pelajaran.
Untuk mata pelajaran Ekonomi tetap 4 jam pelajaran, sedangkan mata pelajaran sejarah,
geografi dan sosiologi mngalami perubahan dari 3 jam pelajaran menjadi 4 jam pelajaran.

Kesimpulan Perubahan Struktur Kurikulum


1. Jika dilihat dari perubahan-perubahan tersebut, berarti akan ada penambahan guru
untuk bidang studi yang mata pelajarannya bertambah jamnya tersebut. Walaupun tidak

22 Telaah Kurikulum
ada penambahan guru, berarti guru bidang studi tersebut dituntut untuk lebih mampu
mengalokasikan waktu mengajarnya agar bisa menghandel mata pelajarannya itu
2. Untuk mata pelajaran Prakarya, akan dibutuhkan guru-guru baru yang mampu
mengajarkan mata pelajaran ini disetiap jenjang pendidikan.
3. Untuk mata pelajaran TIK ditingkat SMP yang dihapuskan dan dijadikan
sebagai sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, atau tidak berdiri sendiri ini
harus melibatkan guru-guru yang bisa dalam bidang TIK. Artinya semua guru mata
pelajaran di SMP dituntut mampu bisa menggunakan komputer.
4. Untuk semua jenjang pendidikan baik SD, SMP, maupun SMA/sederajat terjadi
penambahan jam pelajaran pada mata pelajaran agama secara serentak. Ini artinya,
dengan penambahan ini diharapkan siswa-siswi tersebut mampu menanamkan nilai-nilai
agama sejak dini dan dewasa agar ketika telah terjun kedunia masyaraka, mereka mampu
menahan diriya apabila akan melakukan tidakan yang dapat merugikan orang banyak,
seperti korupsi atau yang lainnya.

2.4 Analisis Strategi Implementasi Kurikulum 2013 

Kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh pemerintah yang rencananya diaplikasikan pada
bulan juli 2013 ini memiliki beberapa strategi yang telah dirancang oleh pemerintah yaitu:
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yang dilakukan
secara berkala
2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
3. Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan
budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan
Januari – Desember 2013
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan
dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016

1. Pelaksanaan Kurikulum
 Berdasarkan dokumen kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai
pelaksanaan kurikulum, pemerintah merencanakan pelaksanaan kurikulum 2013 sebagai
berikut: * Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
 * Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI

23 Telaah Kurikulum
             * Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
Jika dihitung berapa bulan lagi kurikulum 2013 akan diaplikasikan? Jawabannya adalah
lebih kurang 3 bulan lagi.Dengan waktu yang begitu singkat tersebut, pemerintah harus
mempersiapkan hal-hal yang mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut. Pelaksanaan
kurikulum 2013 yang akan dilaksanakan pada bulan juli 2013 ini tidak diseluruh  kelas pada
tiap tingkatan SD, SMP maupun SMA/Sederajat. Akan tetapi hanya akan dilaksanakan di
kelas 1 dan IV Sekolah Dasar (SD), kelas VII SMP dan kelas X SMA.
Walaupun diawal pelaksanaan kurikulum ini hanya di laksanakan di kelas 1, IV, VII, dan
X. Banyak kalangan yang setuju dan tidak setuju dengan pelaksanaan ini.Banyak kalangan
yang menganggap bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 ini terkesan tergesa-gesa dan tanpa
perencanaan yang matang.
Perwakilan guru di Kota Kupang menilai implementasi (Pelaksanaan) kurikulum
pendidikan 2013 akan menjadikan guru-guru seperti robot. Alasannya, semua Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus disusun oleh pemerintah pusat.Sedangkan guru
hanya siap untuk mengajar dengan RPP yang ada.
Berdasarkan Hasil diskusi terbatas dengan tema "Kurikulum 2013 dan Kualitas
Pendidikan” pada acara Focus Group Discussion (FGD) di Kampus Unwira Kupang, Jumat
(12/4/2013) bahwasannya proses sosialisasi kurikulum 2013 di sekolah dan implementasinya
perlu melalui kajian, terutama evaluasi terhadap kurikulum 2006 lalu. Kegagalan kurikulum
2006 (KTSP) disebabkan karena pada kurikulum 2006 (KTSP), para guru tidak siap untuk
mengimplementasikannya karena berkaitan dengan keterbatasan persiapan perangkat
pembelajaran.Selain itu, pendidikan dan latihan (diklat) tidak intens. Waktu yang
dialokasikan satu minggu biasanya dibuat dua atau tiga hari saja, sehingga dari segi
kemampuan guru menafsir saja apa yang diperoleh dari diklat itu dalam membuat instrumen
pembelajaran.
Seharusnya sebelum pelaksanaan kurikulum 2013 dilakukan pemerintah harus melakukan
evaluasi pada kurikulum 2006 (KTSP) agar pemerintah mengetahui efetivitas dari
pengimplementasian pada kurikulum 2006 (KTSP) tersebut. Agar dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 nanti tidak akan terjadi lagi kesalahan yang sama seperti pada kurikulum
2006 (KTSP).

24 Telaah Kurikulum
2. Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTK
Untuk Pelatihan pendidk dan tenaga kependidikan/PTK direncanakan akan dilakukan di
tahun pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika kurikulum sudah dinyatakan sepenuhnya
diimplementasikan.
Strategi pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih (Master Trainer) yang terdiri atas
unsur-unsur, yaitu Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, guru inti nasional, pengawas dan
kepala sekolah berprestasi. Langkah berikutnya adalah melatih master teacher yang terdiri
dari guru inti, pengawas dan kepala sekolah.  Pelatihan yang bersifat masal dilakukan dengan
melibatkan semua guru kelas dan guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
Sosialisasi kurikulum 2013, telah banyak dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan
gambaran kepada elemen pendidikan mengenai kurikulum 2013. Salah satu contohnya yaitu
baru-baru ini menjelang penerapan kurikulum baru, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Mohammad Nuh, dan Ketua Komisi X DPR RI, Agus Hermanto, memberikan sosialisasi
kurikulum 2013 di auditorium Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah, Sabtu
(4/5/13). Acara sosialisasi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB ini dihadiri oleh perwakilan
guru se-Jawa Tengah. (Koran Republika Online, 04 Mei 2013).
Selain itu pemerintah juga telah mensosialisasikan rancangan kurikulum 2013 dalam
bentuk dokumen kurikulum 2013 yang dapat di akses di internet. Akan tetapi hingga hari ini
masih banyak guru yang tak tahu seperti apa isi kurikulum tersebut, sebab masih banyak guru
yang awam dengan media internet.
 Walaupun pemerintah telah berupaya mensosialisasikan kuriklum 2013 kepada seluruh
lapisan masyarakat, baik pihak sekolah seperti kepala sekolah maupun guru. Akan tetapi
sosialisasi ini belum secara menyeluruh. Masih banyak yang belum paham dengan kurikulum
2013 ini, khusus nya guru yang akan mengajar ditiap jenjang pendidikan yang akan
diterapkan kurikulum 2013 pada juli ini.
Sejumlah organisasi guru, antara lain Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Federasi
Guru Independen Indonesia (FGII), dan Koalisi Pendidikan, serta organisasi guru di sejumlah
daerah menolak Kurikulum 2013. Guru-guru menolak Kurikulum 2013 dan berharap
pemerintah menunda pelaksanaan kurikulum itu karena belum siap.”Terlalu terburu-buru,”
kata Ketua FGII Iwan Hermawan, kemarin. Pelatihan guru akan dilakukan 52 jam dengan 31-
33 jam tatap muka. Aspirasi itu disampaikan Aliansi Revolusi Pendidikan saat bertemu Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim dan pejabat
Kemdikbud, Rabu (27/3), di Jakarta.( Kompas.com, Jakarta : Kamis, 28 Maret 2013 12:01
Wib)

25 Telaah Kurikulum
Apalagi hingga saat ini pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTKini belum
dilakukan oleh pemerintah untuk mengarahkan guru mengenai perubahan struktur Kurikulum
2013. Banyak guru maupun pihak sekolah yang menyayangkan hal ini. Sementara untuk
pelatihan guru itu sendiri , akan dimulai pada Juni 2013, bersamaan dengan jadwal libur
sekolah. Nantinya, Kurikulum 2013 akan diterapkan secara bertahap, pada kelas I dan IV 
SD, kelas VII SMP dan Kelas X SMA.

3. Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru


Implementasi kurikulum dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman guru yang
disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap kualitas isi/bahan ajar
dan penyajian buku serta bahan bagi pelatihan guru dalam keterampilan melakukan
pembelajaran dan penilaian pada proses serta hasil belajar peserta didik.  Pada bulan Juli
2013 yaitu pada awal implementasi Kurikulum 2013 buku sudah dimiliki oleh setiap peserta
didik dan guru. Ketersediaan buku adalah untuk meringankan beban orangtua karena
orangtua tidak perlu membeli buku baru.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, buku
untuk kurikulum 2013 dibedakan menjadi dua jenis yaitu buku untuk guru dan buku untuk
siswa. Nuh optimisme masalah buku untuk kurikulum 2013 akan siap sesuai jadwal yang
telah ditetapkan. "Buku final yang siap cetak dijadwalkan selesai 2 Mei 2013, jadi kalau
sekarang belum selesai ya nggak apa-apa, kan belum jadwalnya," jelasnya pada pembukaan
sosialisasi BSM di Hotel Jayakarta, Jakarta, Minggu (24/3) malam. (KRjogja.com, Senin, 25
Maret 2013).
Di dalam rencana kurikulum 2013, penggunaan buku siswa dan pedoman guru akan
dibagikan pada awal pelaksanaan kurikulum 2013 di bulan juli mendatang. Akan tetapi dalam
hal pengadaan buku tersebut terjadi perubahan jadwal, yang awalnya di targetkan selesai di
bulan februari, akan tetapi hingga sekarang masih diproses.
Pengajar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Romo Mardiatmadja, mengatakan bahwa
kurikulum yang akan dijadikan pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini
akan membuat guru sulit berkembang dan hanya menghafal materi yang berasal dari buku
babon. Sementara tujuan agar siswa menjadi anak yang kreatif pun susah dicapai. Hal ini di
karena kan, jika dengan hanya bermateri dari 1 buku saja tentu guru itu sulit mengembangkan
ilmu pengetahuan bahkan dia mengajarkan kepada siswanya materi yang berasal dari buku itu
saja. Siswa akan merasa monoton karena gurunya hanya bisa menerangkan itu saja.

26 Telaah Kurikulum
Koalisi Tolak Kurikulum 2013 dan Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai
pengadaan buku dalam kurikulum baru yang akan berlangsung merupakan proyek
pemborosan dan berpotensi merugikan keuangan negara dalam jumlah yang tidak sedikit. 
Peneliti ICW, Siti Juliantari Rachman, mengatakan bahwa pernyataan pihak Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan tentang perencanaan perubahan kurikulum yang sudah ada sejak
2010 tidak sejalan dengan apa yang ada saat ini. Menurutnya, jika perencanaan sudah muncul
sejak tiga tahun lalu maka pemerintah tak akan begitu saja membuang uang sia-sia untuk
pengadaan buku tersebut. (Kompas.com: Selasa, 26 Maret 2013).
Dari penjelasan diatas bahwa jelas sekali, bahwa masalah pengadaan buku ini banyak
mendapa kritikan dari bebrapa pihak yang menilai akan ada praktik korupsi di dalamnya. Hal
ini disebabkan oleh anggaran kurikulum 2013 yang berubah terus menerus.
Awalnya anggaran kurikulum sebesar Rp 684 miliar pada Desember 2012, akan tetapi
naik menjadi Rp 2,4 trilliun. Anggaran Kurikulum 2013 berjumlah Rp2,491 triliun, terdiri
atas anggaran melekat sebesar Rp1,740 triliun (69,9 persen) dan anggaran tambahan
sebanyak Rp751,4 miliar (30,1 persen). Anggaran melekat bersumber dari APBN sebesar
Rp991,8 miliar dan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp748,5 miliar. Anggaran ini
digunakan untuk pelatihan guru dan pengadaan buku bagi siswa dan guru.Adapun anggaran
tambahan digunakan untuk penyiapan dokumen kurikulum, penulisan buku, penggandaan
buku, pelatihan guru, dan monitoring dan evaluasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa pihaknya
tengah melakukan perhitungan anggaran. Namun bisa dipastikan anggaran tersebut tidak
akan lebih dari Rp 800 milyar karena kurangnya jumlah sekolah ini mempengaruhi
semuanya. Anggaran kurikulum 2013 yang disiapkan sebesar Rp 2,49 triliun batal digunakan
lantaran jumlah sasaran sekolah penerapan kurikulum baru juga dipangkas habis hingga 80
persen.

2.5 Standar isi kurikulum 2013 menurut Permendikbud

Dan Menengah, dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional telah


ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk
mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi

27 Telaah Kurikulum
disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap spiritual
dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang
sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan,
yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan,
keluasan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi
beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut.

2.6 Standar proses kurikulum 2013 menurut Permendikbud

Karakteristik Pembelajaran Karakteristik Pembelajaran pada setiap satuan pendidikan


terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
a) Sikap
b) Pengetahuan
c) Keterampilan
d) Menerima
e) Mengingat
f) Mengamati
g) Menjalankan
h) Memahami
i) Menanya
j) Menghargai
k) Menerapkan
l) Mencoba
m) Menghayati
n) Menganalisis
o) Menalar
p) Mengamalkan
q) Mengevaluasi
r) Menyaji

28 Telaah Kurikulum
s) Mencipta

2.7 Dampak kurikulum 2013

1. Dampak Positif
a. Meringankan biaya untuk pembelian buku pembelajaran karena dalam kurikulum
2013, pemerintah menyediakan buku gratis bagi setiap siswa
b. Mendorong siswa untuk kreatif
c. Membuat siswa bisa menentukan minat untuk menentukan jurusannya dari awal
masuk sekolah
d. Dengan penambahan dan pengurangan jam mata pelajaran , maka anak justru akan
terkontrol dengan kegiatan di sekolah.
e. Orientasi 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara  kompetensi
sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Hal ini sejlan
dengan amanat UU No 20 tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35
: kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemempuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Hal ini sejalan puladengan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terpada.

2. Dampak Negatif
a. Kurikulum 2013 ini justru kurang focus karena menggabungkan mata pelajran IPA
dengan bahasa Indonesia di SD ini terlalu ideal karena tidak mempertimbangkan
kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum
diterapkan.
b. selain itu dalam perubahan kurikulum dengan langkha pemerintah yang tergesa –gesa
ini, harusnya tidak memberatkan dan meresahkan masyarakat terkait implementasi
dilapangan nanti.
c. Adanya kebijakan menghapus beberapa mata pelajran di jenjang SD/SMP/SMA/SMK
yang dapat mengakibatkan para guru kehilangan pekerjaan, kesempatan berkarir,
kesempatan mengembangkan pengetahuan, dan kehilangan tunjangan profesi
kependidikan. Tidak masuk akal jika mereka diharuskan mengajarkan mata pelajaran
yang bukan bidang keahliannya.Hal ini menyebabkan peserta didik menjadi korban.

29 Telaah Kurikulum
Pertimbangan pemerintah yang memberi jaminan para guru tidak kehilangan
pekerjaan, menurut kami adalah cara berfikir yang menyederhanakan persoalan
karena mengabaikan fakta adanya spesialisasi dari guru untuk mengampu mata
pelajaran tertentu.
d. Kurikulum 2013 justru ada kecenderungan untuk semakin mengkerdilkan peran guru.
Guru tidak dilatih dan dididik untuk kreatif, peka terhadap kebutuhan, dan mengerti
perbedaan masing-masing peserta didik, namun dilatih untuk menjalankan panduan
yang terdapat dalam buku Babon yang dirilis secara nasional. kemampuan guru dapat
dilatih agar sesuai dengan buku panduan, namun pemerintah lupa bahwa kebutuhan,
kemampuan , kecerdasan, pemahaman, kondisi psikologi siswa secara individu
maupun regional berbeda.
e. Menambah beban belajar peserta didik
f. Menghabiskan anggaran pemerintah dengan perkiraan dana 2,94 triliun. Mulai dari
proses uji public yang terkesan dipaksakan hasilnya sampai pada proses sosialisasi,
pelatihan, dan segala bentuknya yang hanya akan melahirkan biaya baru. Daerahpun
akan dipastikan akan ikut-ikutan mengalokasikan anggaran terkait kurikulum ini.
g. Dalam kurikulum 2013, guru tidak lagi diwajibkan untuk membuat silabus atau bahan
ajar .ini berbeda dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Guru seakan
disuruh terpaku pada isi buku panduan tersebut karena apa yang akan diajarkan
hingga rancangan kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah di atur di dalamnya.
Dengan segala sesuatunya sudah disiapkan guru hanya tinggal melaksanakan dan
seolah menjalankan tugas sesuai PAKEM tertentu.
h. Dengan dihapusnya mata pelajran bahasa inggris di sekolah tingkat SD dan SMP
maka kemungkinan akan menghambat perkembangan siswa dalam pengenalan bahasa
asing memasuki era globalisasi. Bagitu juga dengan pengintegrasian TIK ke dalam
mata pelajaran yang lain akan semakin memperburuk kemampuan siswa mengenai IT
i. Pengurangan mata pelajaran yang harusnya disebut “penggabungan”. Kejadiannya
kan memberikan dampak pada nasib guru yang mata pelajrannya ditiadakan padahal
di satu sisi beban mengajar guru telah dipatok harus mencapai angka tertentu.
Rumpun ilmu pengajaran pun sudah di atur sedemikian rupa .akhirnya ada kesan “
percuma” jika guru tidak mengajar dengan dasar keilmuannya walaupun kondisi itu
berada pada sekolah yang kekurangan guru sekalipun.
j. Kehadiran ekstrakurikuler wajib akan membuat kegiatan ekstrakurikuler lainnya
tersisih .bahkan bisa jadi akan menghilang . sekolah pati akan terfokus dengan yang “

30 Telaah Kurikulum
wajib” dibandingkan aktifitas “ yang tidak wajib”. Pilihan ini bukanlah didasarkan
pada pengembangan minat dan bakat siswa, akan tetapi oleh ultimatum perintah yang
ada. Akhirnya tiada pilihan.Menjalani walau seperuh hati. Akhirnya sama –sama
separuh hati. Desentralisasi pendidikanpun terkuburkan.
k. Rendahnya mutu guru yang tidak siap mengimplementasikan. Guru belum mengerti
dan memahami kurikulum 2013 , sedangkan waktu untuk rencana implementasi
sangat pendek.

31 Telaah Kurikulum
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Dalam pengembangan kurikulum profesional guru, dan pengimplementasian kurikulum


sangat diperlukan, hal ini dikarena seorang guru merupakan seorang figur yang mulia dan
dimuliakan banyak orang, upaya guru mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih anak
didik dan bentuk upaya memajukan dan mencerdaskan peserta didik untuk
pencapaian. Pengembangan kurikulum dapat dikonsepsi sebagai suatu siklus lingkasan yang
dimulai dengan analisis mengenai maksud dicirikan sekolah.
Hal ini semua bertujuan untuk kemajuan peserta didik dan membentuk keterampilan
peserta didik dalam pemantapan tujuan pendidikan, baik secara efektif, kognitif, dan
psikomotor.

3.2 Saran

Semoga makalah ini bisa menjadi bahan pembelajaran yang baik, dan semoga kita semua
lebih memahami tentang pengembangan kurikulum. Penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca supaya penulis bisa memperbaiki makalah ini.

32 Telaah Kurikulum
DAFTAR PUSTAKA

E, Mulyasa. 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan


Kompetensi Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara
Sanjaya, wina. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Syaodih Sukmadinata, Nana. 1997. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda
Karya
http://edukasi.kompas.com/read/2013/03/26/09210352/Pengadaan.Buku.Kurikulum.Baru.Cu
ma.Pemborosan
http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/07/0936298/Anggaran.Kurikulum.Pun.Turun.dari.
p.2.49.T.ke.Rp.800.M?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
http://kampus.okezone.com/read/2013/03/28/373/783173/buku-kurikulum-2013-siap-cetak-
28-april
http://kangmartho.files.wordpress.com/2013/01/dokumen-kurikulum-2013.pdf
http://kangmartho.files.wordpress.com/2013/01/dokumen-kurikulum-2013.pdf
http://krjogja.com/read/166194/kurikulum-2013-buku-untuk-guru-beda-dengan-siswa.kr
http://okvina.wordpress.com/category/kumpulan-makalah/
http://sdn3banyurasa.blogspot.com/2013/04/inilah-tiga-kelemahan-kurikulum-2013.html
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm99hq-mendikbud-berikan-
sosialisasi-kurikulum-2013
http://www.tribunnews.com/2013/04/13/implementasi-kurikulum-2013-menjadikan-guru-
guru-seperti-robot
https://bsnp-indonesia.org/wp content /uploads /2009/06 /Permendikbud _Tahun2016
Nomor021. pdf
https://www.gurusukses.com/mengelola-pembelajaran-berdasarkan-permendikbud-22-tahun-
2016
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:69gVexQk_PsJ:https://jurnal.univpgripalembang.ac.id/index.php/neraca/art
icle/downloadSuppFile/2190/60+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id

33 Telaah Kurikulum

Anda mungkin juga menyukai