Anda di halaman 1dari 4

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK SIPIL


Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

SUBJEK : PENGUJIAN AGREGAT


TOPIK : 8. KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS
I. Maksud dan tujuan
1.1 Maksud :
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pemeriksaan untuk
mengetahui kadar lumpur pada agregat halus,,dan juga sebagai
pertimbangan apakah agregat tersebut bisa di pakai sebagai salah satu bahan
untuk campuran beton ataukah tidak.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah akhir pengujian ini, diharapkan mahasiswa dapat menentukan
banyaknya lumpur yang terkandung dalam agregat.
I.2.2 Tujuan Khusus
Setelah akhir pengujian ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. menentukan persentase kadar lumpur yang dikandung oleh
agregat
b. .menerangkan prosedur pemeriksaan kadar lumpur pada agregat
halus
c. menghitung persentase kadar lumpur pada agregat halus
d. menggunakan peralatan yang diperlukan sesuain dengan
fungsinya
II. Teori Dasar

Kadar lumpur pada agregat dapat menurunkan kekuatan, karena lumpur


yang sangat halus dapat menghambat proses hidrasi antara semen dan air,
sehingga terbentuknya Calsium Silikat Hidrat atau dalam semen dinamakan
Tobermorin, menjadi terhambat. Kadar lumpur yang tinggi juga dapat
menyebabkan nilai creep (rangkak) pada beton menjadi tinggi. Kadar
lumpur diuji dengan cara penyaringan basah yaitu menggunakan saringan
0.075 mm ( No. 200).
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

Lumpur atau partikel yang sangat halus pada agregat dapat disebabkan
oleh adanya debu pada waktu penyimpanan agregat, atau dapat pula karena
sumber aggregatnya sudah kotor karena bercampur dengan lumpur.

Dalam Standar Industri Indonesia kadar lumpur pada agregat halus


maksimum 5 %. Persyaratan ini dapat lebih ketat lagi jika dipakai untuk
beton mutu tinggi.

Kadar lumpur yang tinggi pada pasir dapat menyebabkan retak dan


susut pada plesteran dinding rumah. Ibarat sebuah sawah, lumpur akan
mengembang saat musim hujan atau terkena air dan akan mengering serta
menyebabkan retak yang dalam pada musim kemarau. Berdasarkan SNI
kadar lumpur paling maksimal yang masih di perkenankan berada dalam
pasir adalah 5%.

Untuk menguji kadar lumpur, coba campurkan pasir dengan air ke


dalam sebuah gelas, kemudian kocok campuran tersebut selama 1 menit,
kemudian diamkan selama 2 - 3 jam hingga pasir mengendap. Endapan
halus yang terbentuk dapat di lihat sebagai lapisan lumpur di atas pasir.

III. Perlatan dan Bahan


3.1 Alat
Cawan Timbangan
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

oven

3.2 Bahan :
 Agregat Halus

 Air

IV. Prosedur Pelaksanaan


1. Masukkan agregat ke dalam oven sampai mencapai berat konstan (W1),
kemudian cuci agregat tersebut hingga bersih/ sampai airnya jernih

2. Agregat yang telah dicuci dimasukkan kembali ke oven sampai


mencapai berat konstan (W2)
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139
Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

3. Hitung kadar lumpur agregat dengan cara:

W 1−W 2
Kadar Lumpur ¿ X 100 %
W1

V. Data Hasil Pengujian danPerhitungan

VI. Kesimpulan

VII. Referensi
- ASTM C – 556 – 67
- PB – 0210 – 76
- SNI 03-4141-1996

Anda mungkin juga menyukai