Anda di halaman 1dari 5

HIPOGLIKEMIA

PUSKESMAS WAEPANA
SOP No.Dokumen :ksr 032.1/11/WPN/ Di tetapkan oleh
/02/2015.

No.Revisi :0 Kepala Puskesmas Waepana

Tanggal Terbit: 20 Pebruari 2015


Margareta U.Kromen
Halaman :1/
NIP:196906281989032005

1.Pengertian Hipoglikemia adalah kadar gula kurang dari 45 mg/dl


2.Tujuan Mengatasi keadaan hipoglikemia dengan benar
Mencegah komplikasi yang ditimbulkan karena hipoglikemia
3.Kebijakan Semua keadaan dengan hipoglikemia harus segera ditangani
sebagai keadaan gawat
4.Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Kedua
5.Prosedur/Langkah- 1. Kadar gula BAGAN ALUR
langkah darah kurang 1.Kadar gula darah kurang dari 45mg/dl
dari 45 mg/dl  Pasang infuse dextrose 10% 2
 Pasang infus ml/kgBB selama 5 mnt
jalur  Berikan dextrose 10 ml/kgBB bila
intravena, jalur IV blm terpasang
berikan bolus  Ukur kadar gula darah dalam 30
dextrose 10% mnt
2 ml/kgBB  Jika kurang ulangi bolus dextrose
selama 5 10%
menit.  Jika kadar glukosa antara 25
 Jika jalur sampai 45 mg/dl, berikan infus
intravena GIR antara 6-8 mg/kgBB/mnt,
belum ulangi pengukuran kadar gula tiap
terpasang, 3 jam sampai kadar gula 45 mg/dl
berikan  Jika kadar gula sama dengan 45
dextrose 10 mg/dl pada 2 kali pengukuran,
ml/kgBB ikuti protap untuk pengukuran
melalui pipa kadar gula normal
nasogastrik  Anjurkan bayi tetap menyusui
 Ukur kadar
 Jika kemampuan bayi menyusu
gula darah
membaik, turunkan kecepatan
30 menit
infus
kemudian
dan
selanjutnya
setiap 3 jam
 Jika kadar
gula tetap
kurang dari
25 mg/dl,
ulangi bolus
dengan
dextrose 10%
(seperti
diatas) dan
infuse
dengan
glucose 2. Kadar gula kurang dari 45 mg/dl
infusion rate dan lebih dari 25 mg/dl
antara 6-8  Anjurkan bayi tetap
mg/kgBB/me menyusui.
nit.  Ukur kadar gula 3 jam
 Jika kadar kemudian
glukosa  jika kadar gula kurang dari
antara 25 25 mg/dl, atasi sesuai protp
sampai 45  jika kadar gula kurang dari
mg/dl,
45 g/dl dan lebih dari 25
berikan infus
mg/dl, naikkan frekuensi
glucose
atau volume menyusu
infusion rate
 jika kadar gula lebih atau
antara 6-8
sama dengn 45 mg/dl pada
mg/kgBB/me
2 kali pengukuran, ikuti
nit, ulangi
protap untuk pengukuran
pengukuran
kadar gula ulangan setelah
kadar gula
kadar gula normal.
tiap 3 jam
sampai kadar
gula 45
mg/dl atau
lebih pada 2
kali
pengukuran
 Jika kadar
gula sama 3. Frekuensi pengukuran
dengan 45 kadar gula setelah kembali
mg/dl pada 2 normal
kali  jika bayi mendapat
pengukuran, infus, ukur kadar gula
ikuti protap darah tiap 12 jam
untuk  Jika bayi tidak diinfus,
pengukuran lakukan pengukuran
kadar gula tiap 12 jam selama 24
normal jam (2 kali pengukuran)
 Anjurkan bayi  Tangani sesuai protap
tetap hipoglikemia jika kadar
menyusui. gula kurang dari 45
Jika tidak mg/dl
bias  Jika kadar glukosa
menyusu, normal, hentikan
berikan lewat pengukuran
pipa
nasogastrik
 Jika
kemampuan
bayi
menyusu
membaik,
turunkan
kecepatan
infus. Jangan
menghentika
n infuse
secara
mendadak.
2. Kadar gula
kurang dari 45
mg/dl dan lebih
dari 25 mg/dl
 Anjurkan bayi
tetap
menyusui.
Jika tidak
bias
menyusui,
berikan
lewatpipa
nasogastrik
 Ukur kadar
gula 3 jam
kemudian
 jika kadar
gula kurang
dari 25
mg/dl, atasi
sesuai protp
jika kadar
gula kurang
dari 25 mg/dl
 jika kadar
gula kurang
dari 45 g/dl
dan lebih dari
25 mg/dl,
naikkan
frekuensi
atau volume
menyusu
 jika kadar
gula lebih
atau sama
dengn 45
mg/dl pada 2
kali
pengukuran,
ikuti protap
untuk
pengukuran
kadar gula
ulangan
setelah kadar
gula normal.
3. Frekuensi
pengukuran
kadar gula
setelah kembali
normal
 jika bayi
mendapat
infus, ukur
kadar gula
darah tiap 12
jam selama
masih
membutuhka
n infus.
Tangani
sesuai protap
hipoglikemia
jika kadar
gula kurang
dari 45
mg/dl.
 Jika bayi
tidak diinfus,
lakukan
pengukuran
tiap 12 jam
selama 24
jam (2 kali
pengukuran)
 Tangani
sesuai protap
hipoglikemia
jika kadar
gula kurang
dari 45 mg/dl
 Jika kadar
glukosa
normal,
hentikan
pengukuran
6.Unit terkait Ruangan Nifas, UGD, Ruang Perawatan Umum, RSUD

Anda mungkin juga menyukai