Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu:
Dra. Ruli Meiliawati, M.Pd

Disusun Oleh :
Anggita Wulan Rezkyana (203010208004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
PETA KONSEP
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Hakikat Belajar dan pembelajaran

Pengertian Tujuan Ciri-ciri Faktor Prinsip


dan
Belajar Pembelajaran Belajar Pembelajaran Internal Eksternal Implikasi
Pelatihan
Kegiatan
belajar dan Tingkah
Perilaku Bukan Fisik Lingkungan Prinsip Implikasi
Kegiatan mengajar yang Laku Tes Ukuran
berproses Terminal Perilaku Kognitif Perubahan
dilakukan oleh
dan unsur guru dan siswa Fisik-Mental Bagi Bagi
fundamental
Perhatian Guru SIswa
dengan Psikis Instrumental Dan
setiap orientasi Perilaku
jenjang Perubahan Motivasi
pengetahuan, Afektif
pendidikan Tingkah Laku
sikap dan
keterampilan
Perilaku
Keaktifan
Psikomotorik
Ketertiban

Pengulangan

Tantangan

Balikan dan
Penguatan

Perbedaan
Individual
Nama : Anggita Wulan Rezkyana
NIM : 203010208004
Prodi : Pendidikan Kimia
MK : Belajar dan Pembelajaran
Dosen : Dra. Ruli Meiliawati, M.Pd

Tugas : Memberi contoh pada masing-masing prinsip belajar

1. Prinsip Perhatian dan Motivasi


Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya
perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984:335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Apabila perhatian alami ini tidak ada maka siswa perlu
dibangkitkan lagi perhatiannya. Sehingga antara perhatian dan motivasi itu sangat berkaitan baik dari aspek guru maupun siswa.
Contoh :
1) Guru merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik dan menyenangkan dengan metode yang terbaru agar siswa tidak merasa bosan
dengan metode pengajaran yang diberikan. Dengan metode yang terbaru, maka siswa akan memberikan perhatian secara alami terhadap
pembelajaran yang diberikan karena rasa ingin tahu dan sifat ingin maju yang dimiliki masing-masing siswa sehingga pembelajaran leih
interaktif.
2) Guru meyakinkan siswa bahwa siswa mampu mencapai suatu prestasi.
3) Guru selalu mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar, misalnya rasa nyaman saat proses belajar mengajar.
4) Memberikan nilai-nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa dan menghubungkan dengan kehidupan nyata sehari-hari.
5) Siswa memiliki motivasi dalam diri untuk menjadi unggul dalam setiap bidang dengan usaha maksimal.
2. Prinsip Keaktifan
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang
mudah diamati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bia berupa membaca, mendenga, menulis, berlatih keterampilan dan
sebagainya.
Contoh :
1) Memberikan kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas dalam proses pembelajaran.
2) Memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan eksperimen.
3) Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.
4) Guru melakukan proses diskusi dengan menggunakan materi yang sedang dibahas, dan memberikan suatu permasalahan untuk dipecahkan dan
ditemukan penyelesaiannya oleh para siswa dengan menggunakan kemampuan dan konsep-konsep suatu materi yang dajarkan.
5) Siswa berusaha memberikan pandangannya terhadap suatu permasalahan yang diberikan.
3. Keterlibatan Langsung
Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan “Learning by doing. Belajar sebaiknya dialami melalui
perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh sisa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara memecahkan masalah (problem
solving). Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Contoh :
1) Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa untuk melakukan berbagai perobaan atau eksperimen.
2) Memberikan keleluasaan kepada siswa untuk melakukan berbagai percobaan dan eksperimen.
3) Memberikan tugas-tugas praktik.
4) Siswa menciptakan atau melakukan eksperimen dari hasil pembelajaran yang telah diajarkan.
4. Pengulangan
Pengualangan untuk melatih daya-daya jiwa dan membentuk respon yang benar sehingga membentuk kebiasaan.
Contoh :
1) Guru memilah pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan seperti pelajaran matematika yang terus mengajarkan
pengoperasian penjumahan dan pengurangan, pembagian dan perkalian yang akan terus diajarkan disetiap jenjang pendidikan.
2) Guru memberikan soal-soal latihan.
3) Guru mereview setiap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4) Siswa mempelajari ulang apa yang dipelajari saat disekolah.
5. Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung
masalah yang perlu dipecahkan siswa membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya.
Contoh :
1) Guru memberikan soal dengan tingkat mudah, susah, dan sangat susah (Hots) untuk dipecahkan.
2) Guru membiasakan siswa untuk membuat kesimpulan setiap sesi pembelajaran.
3) Guru membimbing siswa untuk membentuk peta konsep pembelajaran, menemukan fakta, dan prinsip dari materi yang diajarkan.
4) Siswa berusaha memecahkan masalah dengan menemukan titik permasalahan dan mampu mempresentasikan didepan guru dan teman kelas
bagaimana pemecahan masalah yang digunakan.
6. Balikan dan Penguatan
Prinsip balikan dan penguatan pada dasarnya merupakan implementasi dari teori belajar yang dikemukakan olek Skiner melalui Teori Operant
Conditioning dan salah satu hukum belajar dari Thorndike yaitu “law of effect” dimana siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil.
Contoh :
1) Guru membangkitkan semangat belajar siswanya..
2) Guru mengendalikan dan mengubah sikap negatif siswanya dalam belajar kearah perilaku positif sehingga dapat menerima pembelajaran.
3) Guru memberikan jawaban yang benar kepada siswa setelah siswa mengumpulkan hasil pengerjaan tugas dan memberikan catatan kecil pada
hasil pekerjaan siswa dengan komentar yang membangun.
4) Siswa menerima hasil dari pengerjaan tugas dengan sikap sportif dan semangat untuk lebih baik.
7. Perbedaan Individual
Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam proses
pembelajaran.
Contoh :
1) Guru membantu siswa untuk memahami kekuatan dan kelemahan dalam dirinya.
2) Guru mendorong para siswa untuk memahami potensi diri.
3) Siswa menyadari kekurangan yang dimiliki dan mampu mengatasi dengan beberapa usaha untuk memperbaiki.
4) Siswa tidak merasa dikucilkan dan diacuhkan karena kekurangan yang dimiliki melainkan memacu diri untuk menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai