Anda di halaman 1dari 5

TUGAS I

PETA KONSEP DAN CONTOH MASING-MASING PRINSIP


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dra. Ruli Meiliawati, M.Pd

Oleh:
Gryshelda Nabila 203010208011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Tujuan Belajar dan Ciri-Ciri Belajar Faktor yang Prinsip dan Implikasi
Pengertian Belajar
Pembelajaran dan Pembelajaran Memengaruhi
dan Pembelajaran
1. Perhatian dan Motivasi
1. Meningkatkan 1. Berbeda dengan kematangan. Faktor Internal 2. Keaktifan
Belajar merupakan Pembelajaran
pengetahuan 2. Berbeda dengan perubahan  Pengaruh Fisik 3. Ketertiban
kegiatan berproses mengandung makna
2. Menanamkan konsep fisik.  Pengaruh 4. Pengulangan
dan merupakan unsur adanya kegiatan
pengetahuan 3. Berhubungan perubahan Psikis 5. Tantangan
yang sangat mengajar dan
3. Membentuk kepribadian tingkah laku dan hasilnya 6. Balikan dan Penguatan
fundamental dalam belajar.
dan sifat relatif menetap. Faktor Eksternal 7. Perbedaan Individual
setiap jenjang
 Lingkungan
pendidikan
Belajar Pembelajaran  Instrumental
1. Tingkah laku terminal 1. Perilaku Kognitif Bagi Guru Bagi Siswa

2. Kondisi-kondisi tes 2. Perilaku Afektif


3. Ukuran-ukuran perilaku 3. Perilaku Psikomotorik
Contoh Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran
1. Prinsip Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap belajar akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhannya. Motivasi juga mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi mempunyai kaitan erat dengan minat.
 Bagi siswa:
a. Siswa harus dituntut untuk memberikan semua perhatian terhadap rangsangan yang diterima sebagai tujuan proses belajar.
b. Siswa harus menyadari bahwa motivasi belajar yang ada pada dirinya harus dikembangkan dan dibangkitkan secara terus menerus.
 Bagi guru:
a. Guru bisa menggunakan metode bervariasi dan gaya belajar yang tidak monoton.
b. Guru bisa memilih bahan ajaran sesuai dengan minat siswa dan menggunakan teknik belajar yang disukai oleh siswa.
2. Prinsip Keaktifan
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
aktif mengalami sendiri. Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Mulai dari kegiatan fisik yang berupa membaca,
menulis, mendengarkan, berlatih ketermapilan hingga kegiatan psikis seperti memecahkan masalah, menyimpulkan hasil percobaan, dan
sebagainya.
 Bagi siswa: Mencari sumber informasi yang dibutuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin tahu hasil dari suatu reaksi kimia, dan lain-lain
yang menuntut keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.
 Bagi guru: memberikan tugas secara kelompok dan individu, mengadakan pre-test serta dengan mengadakan tanya jawab dan diskusi.
3. Prinsip Keterlibatan Langsung atau Pengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengalami secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam
perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus dilakukan oleh siswa
secara aktif, baik individual amupun kelompok dengan cara memecahkan masalah. Guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing.
 Bagi siswa: Siswa dituntut agar tidak segan mengerjakan tugas yang diberikan. Misalnya ikut membuat lapangan voli, berdiskusi membuat
laporan, dan lain-lain.
 Bagi guru: menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa, melibatkan siswa mencari informasi di luar kelas maupun luar sekolah,
serta merancang kegiatan pembelajaran yang lebih banyak pada tugas kelompok dan individual.
4. Prinsip Pengulangan
Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan,
berpikir, dan sebagainya. Belajar juga merupakan pembentukkan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap pengalaman itu
memperbesar peluang timbulnya respon benar.
 Bagi siswa: kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan serta menghafal
pelajaran yang telah diberikan.
 Bagi guru: mampu memilihkan antara kegiatan pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan dengan yang tidak
membutuhkan pengulangan. Misalnya membuat kegiatan pengulangan yang bervariasi, mengembangkan soal latihan, serta merancang
pelaksanaan pengulangan.
5. Prinsip Tantangan
Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka
timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.
 Bagi siswa:
a. tuntutan dimilikinya kesadaran pada diri siswa akan adanya kebutuhan untuk selalu memperoleh, memproses, dan mengolah pesan.
b. siswa juga harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala permasalahan yang dihadapinya. Bentuk perilakunya diantaranya adalah
melakukan eksperimen, melaksanakan tuga terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.
 Bagi guru: dengan membimbing siswa untuk menemukan konsep sendiri, memberi tugas kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang
telah diajarkan, dan memberikan suatu eksperimen kepada siswa dengan dikerjakan secara individu atau kelompok.
6. Prinsip Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Siswa belajar dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik
dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai jelek dan takut tidak
naik kelas juga bisa mendorong siswa belajar lebih giat lagi.
 Bagi siswa: segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap nilai yang dicapai, menerima teguran dari
guru/orang tua karena hasil belajar yang jelek.
 Bagi guru: memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi, membagikan lembar jawaban yang telah dikoreksi dan mencantumkan nilai yang
diperoleh siswa tersebut, atau memberitahukan jawaban yang benar kepada siswa yang mengajukan pertanyaan.
7. Prinsip Perbedaan Individual
Perbedaan individual berpengaruh terhadap cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individual perlu diperhatikan oleh guru dalam
upaya pembelajaran.
 Bagi siswa: menentukan tempat duduk di kelas dan menyusun jadwal belajar.
 Bagi guru: merancang pemanfaatan berbagai media dalam menyajikan sebuah pembelajaran, serta mengenali karakteristik setiap siswa
sehingga dapat menentukan perilaku pembelajaran yang tepat bagi siswa yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai