Anda di halaman 1dari 4

PRINSIP PRINSIP BELAJAR

Diajuakan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran
Dosen : Rivan Syahrul Falah, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 7

Iklimah Badriah 19822015

Mohamad Yamin 19822016

Salma Fitrya Rahayu Utami 19823011

Leni Lelita 19823013

Gina Maryati 19824002

FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA

2020
PRINSIP PRINSIP BELAJAR

1. Perhatian dan motivasi


Dalam pembelajaran perhatian merupakan faktor terpenting, karena dengan memiliki
perhatian yang lebih dalam suatu mata pelajaran maka siswa akan menerima dan memilih
pelajaran untuk diterimanya. Selain itu perhatian mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pembelajaran. Perhatian akan hadir dalam diri setiap siswa apabila siswa tersebut
merasa pelajaran adalah sebagai sesuatu yang penting dan dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan adanya perhatian dalam pembelajaran secara tidak langsung siswa
akan mempunyai motivasi. Motivasi adalah sebuah tenaga yang digunakan untuk
menggerakkan aktivitas seseorang. Apabila seseorang mempunyai motivasi dalam belajar,
maka dia akan sangat bersemangat selama proses pembelajaran. Motivasi dibedakan
menjadi dua:
a) Motif intrinsik, adalah motif yang timbul karena perbuatan yang dilakukannya. Contoh
seseorang belajar matematika dengan giat karena gagal dalam ujian matematika.
b) b) Motif ekstrinsik, adalah motif yang timbul dari luar perbuatan yang dilakukannya
tetapi menjadi penyerta. Contohnya seseorang belajar dengan giat karena ingin
menjadi juara umum, nilai hasil dari juara umum itu akan menjadikannya masuk
perguruan tinggi.
Contoh dari perhatian dan motivasi:
1. Perhatian : Ketika seorang siswa memiliki minat pada mata pelajaran fisika, maka dia
akan menaruh perhatian lebih pada mata pelajaran fisika dan karena perhatian itu dia
akan mendengarkan dan menerapkan materi yang disampaikan oleh gurunya.
2. Motivasi : Seorang siswa akan giat belajar apabila dia termotivasi oleh sesuatu atau
keadaan. Contohnya seseorang mengikuti olimpiade sains karena dia pintar dalam
bidang sains, dan motivasi itulah alasan dia mengikuti olimpiade.

2. Keaktifan
Keaktifan melibatkan siswa secara aktif baik fisik, psikis maupun emosinya dalam
proses pembelajaran.keatifan siswa juga konsep paling dasar dalam peningkatan proses
pembelajaran. Keaktifan juga bisa mengembangkan potensi siswa dalam mengasah
kemampuan nya.
Contoh nya : bentuk fisik seperti duduk melingkar, mengerjakan atau melakukan sesuatu,
akan tetapi dapat juga dalam bentuk proses analisis, analogi, komparasi, penghayatan,
yang kesemuanya itu keterlibatan siswa dalam hal psikis dan emosi.

3. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Keterlibatan ini sangat diharuskan dalam prinsip-prinsip belajar Agar dapat mencapai
perolehan pengetahuan. Dengan demikian siswa dituntut agar bisa berdiskusi dalam
kelompok, bertanya ataupun menjawab dan memecahkan suatu permasalahan. Maka,
dengan keterlibatan langsung guru dalam melihat sejauh mana pelibatan si pembelajar
dalam kegiatan pembelajaran.
4. Pengulangan
Pengulangan dilakukan untuk melatih daya ingat agar lebih berkembang. Metode
pengulangan adalah metode yang sangat sering dilakukan agar peserta didik tidak mudah
lupa terhadap apa yang mereka pelajari. Apapun metode pembelajarannya, pengulangan
perlu untuk diterapkan karena mengoptimalkan hasil belajar.
Contoh : Saat sedang presentasi, peserta didik menyampaikan kesimpulan dari hasil
presentasinya. Agar audien lebih mengingat lagi isi dari presentasi yang disampaikan.

5. Tantangan
Tantangan yang dihadapi siswa dapat berasal dari faktor pribadi seperti faktor
keinginan ataupun motivasi untuk menghadapi tuntutan tuntutan belajar. Selain itu juga
bisa berasal dari pacar yang menantang siswa dengan berbagai sistem pembelajaran.
Misalnya siswa ditantang harus hafal nama-nama latin tumbuhan dalam jangka waktu satu
minggu.

6. Balikan dan penguatan


Dalam hal ini terdapat interaksi stimulus dan respon. Guru memberikan stimulus
berupa transfer pengetahuan melalui long-term memory ataupun motivasi. Sedangkan
responnya bergantung pada siswa, apakah siswa tersebut merespon secara positif atau
negatif terhadap stimulus yang diberikan.

7. Perbedaan individu
Perbedaan Individual Setiap individu pasti memiliki perbedaan yang unik. Perbedaan
inilah yang nantinya akan membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya
sehingga dapat dijadikan sebagai cirri khas yang dapat membedakan individu tersebut.
Akan tetapi, pada dasarnya perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi adanya perbedaan individual yang terdapat pada setiap individu. Menurut
Oemar Hamalik (2011:181), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jenis-jenis perbedaan
individual adalah

o Kecerdasan (Inteligence);

o Bakat (Aptitude);

o Keadaan Jasmaniah (Physical Fitness);

o Penyesuaian Sosial dan Emosional (Social And Emotional Adjusment);

o Latar Belakang Keluarga (Home Background).

Cara Melayani Perbedaan Individual

Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru untuk melayani perbedaan individual yang
terjadi dalam proses belajar mengajar di sekolah supaya siswa memiliki niatan dan
termotivasi untuk belajar.Menurut Oemar Hamalik (2012: 186-192) cara-cara melayani
perbedaan individual adalah sebagai berikut :
1. akselerasi dan program tambahan,

2. pengajaran individual,

3. pengajaran unit,

4. kelas khusus bagi siswa yang cerdas,

5. kelas remidi bagi para siswa yang lamban,

6. pengelompokan berdasarkan abilitas,

7. pengelompokan informal.

Anda mungkin juga menyukai