Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN 3

Asuhan Keperawatan Craniotomy Di Ruang Anak (HCU)


RSUP.Dr.Mdjamil Padang

Disusun
Oleh :

Amanda Nabilla Putri


193110124
2A

Dosen Pembimbing:
Ns. Tisnawati,S.Kep.S.SiT,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PADANG


D3 KEPERAWATAN PADANG
2021/2022
A.DEFINISI
Kraniotomi ialah mencakup pembukaan tengkorak melaluipembedahan untuk
meningkatkan akses pada struktur intracranial. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan
tumor, mengurangi TIK, mengevakuasi bekuan darah dan mengontrol hemoragi. (Brunner &
Suddart).
Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang
tumbuhdi otak, meningen dan tengkorak.
Craniopharyngioma adalah Tumor otak yang terletak di area hipotalamus di atas sella
tursica. Craniotomy adalah Operasi untuk membuka tengkorak (tempurung kepala) dengan
maksuduntuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak.
B.Etiologi
Etiologi dilakukannya Craniotomy karena
1. Adanya benturan kepala yang diam terhadap benda yang sedang bergerak. Misalnya
pukulan-pukulan benda tumpul, kena lemparan benda tumpul.
2. Kepala membentur benda atau objek yang secara relative tidak bergerak. Misalnya
membentur tanah atau mobil.
3. Kombinasi keduanya.
C.Patofisiologi
Ada tiga komponen di dalam kranium yaitu otak, cairan serebrospinal (CSS) dan
darah. Foramen magnum adalah sebuah lubang keluar utama pada kranium yang memiliki
tentorium pemisah anatara hemisfer serebral dari serebellum. Isi intrakranial yang normal
akan menggeser sebagai konsekuensi dari space occupying lesion (SOL) jika terdapat massa
yang di dalam kranium seperti neoplasma. (Price, 2005). Peningkatan tekanan intrakranial
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan dalam rongga kranialis. Otak, darah dan cairan
serebrospinal menempati ruang pada intrakranial. Pada ruang intrakranial terdapat unsur yang
terisi penuh dan tidak dapat di tekan yaitu otak (1400 g), cairan ( sekitar 75 ml) dan darah
(sekitar 75 ml). Desakan ruang dan kenaikan tekanan intrakranial di sebabkan oleh
peningkatan volume pada salah satu dari ketiga unsur utama. (Price, 2005). Tekanan normal
intrakranial berkisar 10-15 mmHg yang akan di pertahankan konstan pada keadaan fiologis.
Peninggian tekanan intrakranial yang parah apabila tekanannya melebihi 40 mmHg. Trauma
pada kepala akan mengakibatkan cedera pada otak sehingga terjadi peningkatan tekanan
intrakranial. Terjadinya tingkatan darah arteri untuk sesaat di sebabkan oleh peningkatan
tekanan intrakranial secara mendadak karena aneurisma
intrakranial yang pecah. Sehingga bisa menyebabkan peningkatan pada kadar laktat cairan serebrospinal dan hal ini mengindikasikan terjadinya
suatu iskhemia serebri. Pergeseran CSS dan 20 darah secara perlahan diakibatkan oleh tumor yang semakin membesar. (Satyanegara, 2010).

Pathway Post-operatif

Pembedahan “Craniotomy”

Prosedur operasi invasif Perdarahan otak Prosedur anestesi

Penekanan pada Susunan


Luka insisi buruk Kerusakan Aliran darah saraf pusat (SSP)
(stimulasi nyeri) neuromuskuler ke otak 
Trauma
Ganguan Penurunan Penekanan pusat Penekanan pada
Mengaktivasi jaringan
reseptor nyeri metabolisme Suplay O2 ke pernafasan sistem cardiovaskuler
Paralisis Penurunan tonus
otot sensori otak
Penurunan Asam Penurunan kerja
Melalui sistem Penurunan cardiac
kelembaban luka organ pernafasan
saraf ascenden
Kelemahan laktat  Hipoksia jaringan out put (COP)
pergerakan
Perubahan
sendi persepsi sensori Penurunan
Infasi bakteri Oedem otak Suplai darah
Merangsang Penurunan RR ekspansi paru
Kontraktur berkurang
thalamus & koteks
serebri Ketidakadekuatan
Resiko infeksi Ganguan perfusi Penurunan aliran
suplai O2
jaringan darah
Muncul sensasi
nyeri Gangguan
mobilisasi fisik Pola nafas Gangguan
tidak efektif perfusi jaringan
Gangguan rasa

Anda mungkin juga menyukai