D3 KEPERAWATAN PADANG 2021/2022 A.DEFINISI Kraniotomi ialah mencakup pembukaan tengkorak melaluipembedahan untuk meningkatkan akses pada struktur intracranial. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan tumor, mengurangi TIK, mengevakuasi bekuan darah dan mengontrol hemoragi. (Brunner & Suddart). Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuhdi otak, meningen dan tengkorak. Craniopharyngioma adalah Tumor otak yang terletak di area hipotalamus di atas sella tursica. Craniotomy adalah Operasi untuk membuka tengkorak (tempurung kepala) dengan maksuduntuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak. B.Etiologi Etiologi dilakukannya Craniotomy karena 1. Adanya benturan kepala yang diam terhadap benda yang sedang bergerak. Misalnya pukulan-pukulan benda tumpul, kena lemparan benda tumpul. 2. Kepala membentur benda atau objek yang secara relative tidak bergerak. Misalnya membentur tanah atau mobil. 3. Kombinasi keduanya. C.Patofisiologi Ada tiga komponen di dalam kranium yaitu otak, cairan serebrospinal (CSS) dan darah. Foramen magnum adalah sebuah lubang keluar utama pada kranium yang memiliki tentorium pemisah anatara hemisfer serebral dari serebellum. Isi intrakranial yang normal akan menggeser sebagai konsekuensi dari space occupying lesion (SOL) jika terdapat massa yang di dalam kranium seperti neoplasma. (Price, 2005). Peningkatan tekanan intrakranial didefinisikan sebagai peningkatan tekanan dalam rongga kranialis. Otak, darah dan cairan serebrospinal menempati ruang pada intrakranial. Pada ruang intrakranial terdapat unsur yang terisi penuh dan tidak dapat di tekan yaitu otak (1400 g), cairan ( sekitar 75 ml) dan darah (sekitar 75 ml). Desakan ruang dan kenaikan tekanan intrakranial di sebabkan oleh peningkatan volume pada salah satu dari ketiga unsur utama. (Price, 2005). Tekanan normal intrakranial berkisar 10-15 mmHg yang akan di pertahankan konstan pada keadaan fiologis. Peninggian tekanan intrakranial yang parah apabila tekanannya melebihi 40 mmHg. Trauma pada kepala akan mengakibatkan cedera pada otak sehingga terjadi peningkatan tekanan intrakranial. Terjadinya tingkatan darah arteri untuk sesaat di sebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial secara mendadak karena aneurisma intrakranial yang pecah. Sehingga bisa menyebabkan peningkatan pada kadar laktat cairan serebrospinal dan hal ini mengindikasikan terjadinya suatu iskhemia serebri. Pergeseran CSS dan 20 darah secara perlahan diakibatkan oleh tumor yang semakin membesar. (Satyanegara, 2010).
Pathway Post-operatif
Pembedahan “Craniotomy”
Prosedur operasi invasif Perdarahan otak Prosedur anestesi
Penekanan pada Susunan
Luka insisi buruk Kerusakan Aliran darah saraf pusat (SSP) (stimulasi nyeri) neuromuskuler ke otak Trauma Ganguan Penurunan Penekanan pusat Penekanan pada Mengaktivasi jaringan reseptor nyeri metabolisme Suplay O2 ke pernafasan sistem cardiovaskuler Paralisis Penurunan tonus otot sensori otak Penurunan Asam Penurunan kerja Melalui sistem Penurunan cardiac kelembaban luka organ pernafasan saraf ascenden Kelemahan laktat Hipoksia jaringan out put (COP) pergerakan Perubahan sendi persepsi sensori Penurunan Infasi bakteri Oedem otak Suplai darah Merangsang Penurunan RR ekspansi paru Kontraktur berkurang thalamus & koteks serebri Ketidakadekuatan Resiko infeksi Ganguan perfusi Penurunan aliran suplai O2 jaringan darah Muncul sensasi nyeri Gangguan mobilisasi fisik Pola nafas Gangguan tidak efektif perfusi jaringan Gangguan rasa