Daftar Isi................................................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Manfaat penelitian .................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) ............................................................ 3
2.2 Minyak Lemon eucalyptus ....................................................................... 3
2.3 Kerangka Teori ......................................................................................... 5
2.4 Kerangka Konsep ..................................................................................... 5
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 6
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 6
3.2 Metode Penelitian ..................................................................................... 6
3.3 Alat, Bahan dan Hewan Coba .................................................................. 6
3.4 Jumlah Sampel ......................................................................................... 6
3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................... 6
3.6 Pembagian Kelompok .............................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Biaya ......................................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ...................... 10
LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran .................................................................... 17
LAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............ 18
LAMPIRAN 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .............................................. 19
i
1
B AB 1. P ENDAH UL UAN
1.1 Latar belakang
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang penyebarannya
banyak terjadi di daerah tropis dan sub-tropis terutama di Asia tenggara, dan
Amerika selatan (Aryu Candra, 2010). Infeksi dengue adalah penyakit yang
menular melalui nyamuk, dan sering terjadi kepada manusia dalam beberapa tahun
belakangan ini, sehingga masih menjadi perhatian terutama di dunia kesehatan di
dunia (Mulya & Sari, 2009). Indonesia pada tahun 2005 lalu menjadi negara dengan
kasus DBD terbesar di Asia Tenggara dengan angka kasus 95.270 dan kematian
menyentuh angka 1.298 orang (CFR = 1,36%) (WHO, 2006).
Banyak faktor eksternal dan internal yang berkontribusi terhadap terjadinya
demam berdarah dengue, di antaranya adalah faktor pejamu, faktor lingkungan dan
faktor infeksi. Faktor tuan rumah berhubungan dengan kerentanan dan
ketahanannya terhadap penyakit, sedangkan faktor lingkungan berhubungan
dengan kondisi geografis (jarak dari permukaan laut, curah hujan, angin,
kelembaban, ketinggian musim), kondisi populasi (kepadatan, mobilitas, perilaku,
adat istiadat, populasi Kondisi sosial ekonomi) dan spesies. Dan kepadatan nyamuk
sebagai vektor penularan penyakit (Supartha I W, 2008). Dengan belum
ditemukannya obat dan vaksin otomatis menjadikan pengendalian penyakit ini lebih
difokuskan kepada pengendalian vektor penyakit tersebut. Insektisida kimia masih
menjadi sarana pencegahan yang sangat populer (WHO, 2016; Mulyaningsih et al,
2017). Pengendalian penyakit ini melalui fogging masih menjadi pilihan utama
dalam upaya pencegahan DBD, upaya ini sangat efektif jika nyamuk masih sangat
rentan terhadap insektisida, tetapi penggunaan sarana ini selama bertahun-tahun
telah menyebabkan beberapa vektor nyamuk mengalami resistensi (Kamgang et al,
2011; Arslan et al, 2016; Mulyaningsih et al, 2017).
Insektisida dalam tingkat rumah tangga, terdiri dari berbagai cara
penggunaannya seperti bakar, cair, elektrik, semprot, hingga oles. Sayangnya
insektisida yang banyak beredar di masyarakat saat ini adalah insektisida kimiawi,
yang mana efek samping dari penggunaan bahan tersebut sangatlah berbahaya
berupa residu yang dapat masuk dalam komponen lingkungan karena bahan aktif
sangat sulit terurai di lingkungan, selain itu resistensi terhadap serangga sasaran
pun dapat terjadi degan penggunaan insektisida kimia secara tidak bijak (UNDIP,
2012). Malathion telah digunakan secara masif sejak 1990-an dalam program
pengendalian DBD dan cypermethrin digunakan sebagai insektisida rumah tangga
di Kota Bengkulu, namun kejadian DBD semakin meningkat yang menunjukkan
adanya resistensi vektor DBD Ae. Aegypti terhadap malathion dan cypermethrin
sudah mulai berkembang (Macoris at el, 2003; Depkes RI,2010). Maka dari itu
perlu adanya insektisida yang berasal dari bahan alami untuk mengurangi residu
dan resistensi pada lingkungan masyarakat.
2
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan dosis dari minyak Lemon
Eucalyptus sehingga bisa menjadi insektisida alami dalam mencegah nyamuk
vektor DBD. Minyak dari Lemon Eucalyptus akan diproyeksikan menjadi
insektisida dengan cara semprot, sehingga diharapkan penggunanya akan merasa
nyaman karena wangi dari minyak Lemon Eucalyptus bisa menjadi aromatherapy.
Penggunaannya yang sederhana, memberi proteksi lebih dalam pencegahan gigitan
nyamuk vektor DBD, dan juga aman dalam penggunaannya dikarenakan bahan-
bahan yang dipakai adalah bahan alami diharapkan dapat menjangkau masyarakat
luas, dan mengendalikan penyakit Demam berdarah dengue (DBD).
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana membuat insektisida dengan bahan-bahan alami untuk
mencegah gigitan nyamuk vektor?
2. Bagaimana efek yang ditimbulkan oleh Lemon eucalyptus sebagai
insektisida alami pencegah nyamuk vektor DBD
1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan insektisida alami dan
mengetahui apa efek yang ditimbulkan terhadap objek penelitian
1.4 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan alternatif baru yang aman bagi
masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit DBD.
3
B AB 2. T INJAUAN P US TAK A
2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang terjadi ketika pasien
tertular oleh salah satu dari 4 virus dengue yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-
4 kesemuanya terkait dengan antigenik. Infeksi dari salah satu virus dengue tersebut
akan memberi kekebalan pada tubuh penderita terhadap stereotipe yang sama
namun tidak pada stereotipe yang berbeda. salah satu dari 4 virus ini ditularkan oleh
nyamuk vektor (Zahara. F, & dkk, 2015). Para penderita DBD mengalami
penurunan kadar Trombosit dalam tubuh, penurunan pertama terjadi pada masa
demam dan mencapai titik terendah pada masa syok.
Pada tahun 1998 penyakit yang disebabkan infeksi virus ini diklaim sebagai
infeksi tropis terparah kedua setelah malaria, dengan prevalensi kasus yang sangat
tinggi yaitu 100 juta kasus demam berdarah, 500.000 kasus demam berdarah
dengue, dan 25.000 kematian setiap tahunnya. Alasan utama munculnya kembali
virus ini tidak diketahui secara pasti tetapi perubahan infrastruktur dari demografis,
perubahan sosial serta kesehatan dan masyarakat berperan penting dalam
munculnya kembali virus ini (D. J. Gubler, 1998).
Menurut Ribka Wowor (2017) penyakit ini merupakan self-limiting namun
dalam beberapa tahun kebelakang menunjukkan bahwa manifestasi klinis dari
penyakit ini semakin berat dan prevalensi kasus ini meningkat secara masif. Pola
dari epidimiologi penyakit ini selalu meningkat setiap tahun, jumlah kasus akan
memuncak setiap siklus 10 tahun. Faktor-faktor yang menyebabkan masifnya
penyebaran penyakit ini yaitu, antara lain :
1. Pertumbuhan penduduk yang masif
2. Perpindahan penduduk antar wilayah yang tidak terkendali
3. Kontrol vektor nyamuk yang rendah di daerah endemis
4. Peningkatan sarana transportasi
2.2 Minyak Lemon eucalyptus
Minyak Lemon Eucalyptus diperoleh dengan cara mengekstraksi daun dan
ranting tanaman Eucalyptus citriodora (Corymbia citriodora). Zat satu ini disebut
efektif untuk mencegah nyamuk dan kutu rusa, lalu zat ini telah diijinkan sebagai
sediaan dari topikal dengan konsentrasi 30-40% (Arum. K & Retno. D, 2016).
Menurut Caroll dkk. (2006) minyak ini dalam konsentrasi 40% keefektifannya
dalam menolak nyamuk setara dengan DEET dalam konsentrasi tinggi.
Minyak Lemon eucalyptus ini dapat bertindak langsung sebagai bahan aktif
pengusir serangga alami, dan memberikan perlindungan terhadap nyamuk serta
atropoda berbahaya, manfaat lainnya adalah minyak ini juga mampu menjadi zat
pengusir hama (Daizy R. Batish et al, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Fradin
dan Day (2002) telah menghasilkan penemuan bahwa minyak ini dapat dijadikan
bahan aktif penolak nyamuk yang tergolong dalam biopeptisida yang paling baik
karena dibandingkan biopeptisida lainnya, minyak ini mampu memproteksi
4
manusia paling lama, yaitu sekitar 2 jam. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Mumcouglu K.Y et al (1996) menyatakan bahwa produk yang berbahan dasar
minyak ini akan memberi perlindungan kepada manusia selama 8 jam terhadap
serangga, dan dapat memberi perlindungan selama 8 hari jika dikenakan pada
pakaian.
Disamping efektif dalam mengusir nyamuk vektor DBD, menurut Centers
for Disease Control and Prevention (CDC) insektisida yang mengandung minyak
ini sebaiknya tidak digunakan kepada anak yang berusia kurang dari 3 tahun, karena
efek samping yang ditimbulkan sebagaimana yang telah dilaporkan yaitu timbulnya
reaksi lokal di daerah yang telah diolesi minyak tersebut.
Senyawa PMD adalah salah satu senyawa aktif yang berfungsi menolak
nyamuk dan pengaruhnya sebanding dengan DEET, senyawa ini juga dipastikan
aman penggunaannya (Alpern et al., 2016). Senyawa ini diperoleh dari tumbuhan
Corymbia citriodora (Bissinger Roe, 2010). Tanaman minyak esensial ini
diperoleh dari bagian tanaman non-kayu, terutama daun, melalui destilasi uap atau
hidrolik. (Tholl, 2006).
Minyak esensial ini terbukti mempunyai spektrum aktivitas biologi yang
luas terhadap bakteri, jamur, serangga, tungau dan memberikan kontrol hama
alternatif dan ramah dengan lingkungan (non-polusi dan lebih rendah atau tanpa
toksikopsi). Karena minyak eucalyptus memiliki toksisitas yang kuat dalam bentuk
uap terhadap beberapa mikroba dan serangga, minyak ini dapat dieksploitasi secara
komersial sebagai fumigan dan juga bisa diaplikasikan kepada kemasan sehingga
mencegah infeksi serangga. (Daizy R. Batish et al, 2008)
5
Variabel Terikat:
Variabel Bebas:
Angka kematian nyamuk
Dosis Lemon Eucalyptus
vektor DBD
DAFTAR P US T AKA
Alpern, J.D., Dunlop, S.J., Dolan, B.J., Stauffer, W.M., Boulware, D.R. 2016.
Personalprotection Measures Against Mosquitoes, Ticks, and Other Arthropods.
The Medical Clinixs of North America Journals, vol 100: 303–316
Bissinger, B.W., Roe, R.M, 2010. Tick Repellents Past, Present, and Future.
Pesticide Biochemistry and Physiology, Vol 96: 63–79.
Candra, A, 2010. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor
Risiko Penularan. ASPIRATOR-Journal of Vector-borne Disease Studies, Vol 2(2).
Daizy R. B, Harminder P. S, Ravinder K. K, Shalinder K. 2008. Eucalyptus
essential oil as a natural pesticide. Elsevier. Vol 12: 2166-2174
Gubler, D. J. 1998. Dengue and dengue hemorrhagic fever. Clinical microbiology
reviews, vol 11(3): 480-496.
Karyanti, M. R., & Hadinegoro, S. R. 2016. Perubahan epidemiologi demam
berdarah dengue di Indonesia. Sari Pediatri. vol 10(6): 424-32.
Kusumastuti, N H. 2014. PENGGUNAAN INSEKTISIDA RUMAH TANGGA
ANTINYAMUK DI DESA PANGANDARAN, KABUPATEN
PANGANDARAN. Widya riset. Vol 17(3).
Mumcuoglu, K.Y., Galun, R., Bach, U., Miller, J., Magdassi, S. 1996. Repellency
ofessential oils and their components to the human body louse,Pediculus huma-nus
humanus. Entomol. Experiment. vol 78: 309–314.
Sunaryo, Ikawati B, Rahmawati, Widiastuti D. 2014. Status Resistensi Vektor
Demam Berdarah Dengue (Aedes Aegypti) Terhadap Malathion 0,8% Dan
Permethrin 0,25% Di Provinsi Jawa Tengah. Indonesian Journal of Health
Ecology. vol. 13(2): 146-152
Supartha, I. W. 2008. Pengendalian terpadu vektor virus demam berdarah dengue,
Aedes aegypti (Lin.) dan Aedes albopictus (Skuse) (Diptera : Culicidae).
Pertemuan Ilmiah. Dies Natalis Universitas Udayana. 3-7, September 2008, Bali,
Indonesia. Hh. 1-2.
Tholl, D. 2006. Terpene synthases and the regulation, diversity and biological
rolesof terpene metabolism. Curr. Opin. Plant Biol. Vol. 9: 297–304.
Triana, D., Umniyati, S. & Mulyaningsih, B. 2018. Resistance Status of Aedes
albopictus (Skuse) on Malathion in Bengkulu City. Unnes Journal of Public Health.
vol 7(2): 113-119.
10
6. E-mail lebarbet25@gmail.com
B. Riwayat pendidikan
No Program Perguruan Tinggi Jurusan/ Tahun
Pendidikan Bidang Studi
1 Magister Universitas Gadjah Biomedik 2018
Mada (Parasitologi)
2 Profesi Universitas Andalas Profesi Dokter 2007
3 Sarjana Universitas Andalas Pendidikan Dokter 2005
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Tahun
Dana
1 Frekuensi β- Lactamase Hasil Mandiri 2014
Staphylococcus aureus Secara Iodometri di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas
15
Pengabdian Masyarakat
No Jenis/ Nama Kegiatan Penyandang Tahun
Dana
1 Bakti Sosial BEM Mahasiswa FKIK PNBP FKIK 2014
Universitas Bengkulu
2 Peningkatan Nilai Tambah Produk Melalui PNBP FKIK 2014
Teknologi Tepat Guna Terpadu Untuk
Meningkatkan Produktivitas dan
Keberlanjutan Usaha Kelompok Tani
Pembuat Arang di Desa Air Putih Kabupaten
Bengkulu Tengah
3 Bakti Sosial BEM Mahasiswa FKIK PNBP FKIK 2015
Universitas Bengkulu
4 Penyuluhan diabetes mellitus dan PNBP FKIK 2015
pemeriksaan gula darah pada lansia di
Dusun I Desa Kembang Seri Kecamatan
16
Semua data yang saya isikan dan cantumkan dalam biodata ini adalah benar
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-RE.
17
1. Perlengkapan
Harga Satuan
yang Volume Nilai (Rp)
(Rp)
dibutuhkan
Jumlah 500.000