Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

MODUL INFEKSI IMMUNOLOGI

Dosen Pembimbing:
dr. Dessy Triana, M. Biomed.
dr. Lala Foresta Valentine Gunasari, M. Biomed.

Disusun oleh:
Elbar Rosyad Muttaqin
H1A020105

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
April 2021
1. Plasmodium falciparum Stadium Trofozoit
A. Sediaan darah tipis

Morfologi:
- Bentuk eritrosit normal (tidak ada pembesaran)
- Sitoplasma tebal
- Terlihat titik maurer
- Ada 1 atau 2 kromatin pada cincin
- Berukuran 1/5 dari eritrosit
- Pada trofozoit tua, berbentuk padat dan bulat
B. Sediaan darah tebal

Morfologi:
- Ukuran 1/3 dari eritrosit
- Bentuk seperti tanda seru, sayap burung, cincin terbuka, koma
- Gambaran uniform
2. Plasmodium falciparum Stadium Schizon

Morfologi:
- Pada infeksi berat baru ditemukan dalam sediaan darah tipis
- Biasanya lebih dari 12 merozoit (8-32)
- Eritrosit tidak membesar (ukuran normal)
- Terlihat titik maurer
- Berbentuk kecil dan padat
3. Plasmodium falciparum Stadium Gametosit

Morfologi:
- Berbentuk seperti bulan sabit, pisang atau sosis
- Inti padat
- Gamet jantan ujung nya bulat tumpul
- Sedangkan gamet betina ujung runcing
- Gamet jantan lebih seperti sosis
- Gamet betina khas dengan bulan sabit
- Kemunculan diperkirakan antara 7-12 hari
4. Plasmodium vivax Stadium Trofozoit

Morfologi:
- Eritrosit tampak membesar
- Pada Trofozoit muda, titik schuffner mulai tampak
- Pada Trofozoit tua, titik schuffner terlihat jelas
- Bentuk cincin 1/3 dari ukuran eritrosit
- Bentuk ameboid pada Trofozoit tua
- Trofozoit muda berbentuk cincin halus
5. Plasmodium vivax Stadium Schizon

Morfologi:
- Eritrosit membesar dari ukuran normal
- Titik schuffner terlihat jelas
- Pada schizon mature, merozoit nya berukuran sedang
- Pada schizon immature, bentuk merozoit tidak beraturan
- Pada schizon mature, tersegmentasi
- Pada schizon immature, bentuk ameboid
6. Plasmodium vivax Stadium Trofozoit & Schizon
A. Stadium Trofozoit

Morfologi:
- Gambaran tidak uniform
- Sitoplasma kompak
B. Stadium Schizon

Morfologi:
- gametosit bulat dengan pigmen terbesar
- merozoit berjumlah 4-12
7. Parasit malaria stadium sporozoit

Morfologi:
- Terdapat pada kelenjar saliva nyamuk vektor
- Berbentuk memanjang dengan ujung runcing
- Inti terlihat menonjol di bagian tengah
8. Cacing Filarial stadium dewasa (Makrofilarial)

Morfologi:
- Pada cacing betina, ekor berbentuk panjang lurus
- Pada cacing jantan, ekor berbentuk melingkar
- Berwara putih susu
- Ukuran bervariasi antara 4-8 cm
9. Brugia malayi stadium mikrofilarial

Morfologi:
- Inti tidak beraturan
- Ujung posterior runcing
- Ujung anterior membulat
- Mempunyai shealt merah muda
10. Brugia timori stadium mikrofilarial

Morfologi:
- Berwarna putih kekuningan
- Inti badan tidak teratur
- Ujung ekor agak tumpul
- Pada betina, ekor lurus
- Pada jantan, ekor melingkar
11. Wuchereria bancrofti stadium mikrofilarial

Morfologi:
- Inti tersusun teratur
- Berbentuk seperti benang
- Ujung anterior berbentuk tumpul membulat, ujung posterior meruncing
dan lekukan badan halus
- Berwarna putih kekuningan
- Ukuran: panjang 230-320 μm dan lebar 7,5 – 10 μm
12. Cacing filaria stadium infektif: larva III

Morfologi:
- Berbentuk panjang dan ramping
- Bergerak dengan aktif
- Memiliki panjang 1300-2000 μ
13. Rapid Antigen Detection Test (RDT): ICT (Immunochromatographic
Test) untuk Malaria

- spesimen berasal dari serum/plasma/darah


- menggunakan antibodi monoklonal
- menggunakan protein spesifik Histidine rich protein untuk
Plasmodium falciparum
- untuk Plasmodium spp menggunakan enzim lactate dehydrogenase
- hasil memnunjukkan negatif jika hanya terdapat garis pada C
- hasil menunjukkan positif bila garis yang muncul terdapat pada C dan
T1, C dan T2, atau C dan T1 dan T2
14. Rapid antibodi test Brugia sp.

- Sensitif untuk mendeteksi B. Malayi dan B. Timori


- Hasil positif menunjukkan adanya indikasi antifilarial antibodies
15.ICT ( Immunochromatographic Test ) filaria

- Sensitif terhadap antigen W. Bancrofti


- Hasil positif mengindikasikan adanya antigen cacing dewasa (mature)
- Menggunakan antibodi monoklonal
Daftar Pustaka
H. A. Nugroho, S. A. Akbar and E. E. H. Murhandarwati, "Feature extraction and
classification for detection malaria parasites in thin blood smear," 2015 2nd
International Conference on Information Technology, Computer, and Electrical
Engineering (ICITACEE), Semarang, Indonesia, 2015, pp. 197-201, doi:
10.1109/ICITACEE.2015.7437798.
Menkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94
Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis
Phantana, S., Sensathein, S., Songtrus, J., Klagrathoke, S., & Phongnin, K. (1999).
ICT filariasis test: a new screening test for Bancroftian filariasis. The Southeast
Asian journal of tropical medicine and public health, 30(1), 47–51.
Weil GJ, Lammie PJ, Weiss N. The ICT Filariasis Test: A rapid-format antigen
test for diagnosis of bancroftian filariasis. Parasitol Today. 1997;13(10):401-404.
doi:10.1016/s0169-4758(97)01130-7
Dewi RM, Tuti S, Ganefa S, et al. Brugia Rapid™ antibody responses in
communities of Indonesia in relation to the results of 'transmission assessment
surveys' (TAS) for the lymphatic filariasis elimination program. Parasit Vectors.
2015;8:499. Published 2015 Oct 1. doi:10.1186/s13071-015-1093-x

Anda mungkin juga menyukai