Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

MODUL RESPIRASI

Dosen Pembimbing :
Dr. Lala Foresta Valentine Gunasari, M. Biomed

Disusun Oleh :
Delsa Salsabila
H1A019055

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BENGKULU
2022
1. Dermatophagoides pteronyssinus dan Dermatophagoides farinae (Tungau Debu
Rumah)

Morfologi :
 Tungau dewasa dan nimfa memiliki 8 kaki, sedangkan larva mempunyai 6
kaki
 Ukuran tubuhnya berkisar antara 0,2-0,3 mm
 Tubuhnya ditutupi oleh rambut-rambut panjang yang disebut setae
 Permukaan tubuhnya tampak transparan
 TDR bersifat ovipar dan dalam perkembangannya melalui empat tahapan,
yaitu telur, larva, nimpa, dan bentuk dewasa.

2. Entamoeba histolytica
Entamoeba histolytica stadium histolitika

Morfologi :
 Bentuk tidak beraturan
 Ukuran 20-40 µ
 Inti entamoeba
 Endoplasma bergranula halus dan mengandung eritrosit
 Ektoplasma tampak dalam pseudopodium
Entamoeba histolytica stadium kista

Morfologi :
 Bentuk bulat
 Ukuran 15-22 µ
 Inti entamoeba
 Jumlah inti 4

3. Wuchereria bancrofti
Stadium mikrofilaria
Pewarnaan Giemsa

Morfologi :
 Ukuran 8 x 250-310 µ
 Ruang kepala panjang
 Inti badan teratur
 Sarung badan pucat
 Ujung ekor tidak memiliki inti tambahan
4. Brugia malayi
Stadium mikrofilaria

Morfologi :
 Ukuran 200-260 µ
 Ruang kepala panjang = 2x lebar
 Inti badan tidak teratur
 Sarung badan merah
 Ujung ekor memiliki 1-2 inti tambahan

5. Brugia timori
stadium mikrofilaria

Morfologi :
 Ukuran 7 x 280-310 µ
 Ruang kepala panjang = 3x lebar
 Inti badan tidak teratur
 Sarung badan pucat
 Ujung ekor memiliki 1-2 inti tambahan
6. Cacing filaria
Stadium cacing dewasa (makrofilaria)

 Bentuk egativ, halus, warna putih susu


 Ukuran 4-8 cm
 Cacing jantan ekor melingkar
 Cacing betina ekor lurus

7. Rapid Antigen Detection Test = Immuno Chromatographic Test untuk filaria

 Spesimen = darah
 Deteksi antibodi IgG4 filariasis Brugia sp.
 Menggunakan antigen rekombinan
 C = kontrol
 T = indikator untuk filaria
 Garis merah di C = negatif
 Garis merah di C dan T = (+) filariasi
8. Deteksi antigen Wuchereria bancrofti
 Spesimen = darah
 Deteksi antigen Wuchereria bancrofti
 Menggunakan Ab monoklonal
 C = kontrol
 T = indikator untuk filaria
 Garis merah di C = negatif
 Garis merah di C dan T = (+) filariasis

Anda mungkin juga menyukai