Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 3

Fasilitator :
dr. Wahyu Sudarsono, MPH
1. UMAR YAHYA 7. DHITA DELLA
PERTIWI
2. HERE SATRIA 8. AFIF RIZKY
TRIANDA PUTRA SADIFATIASMI
3. LETI VANDONA 9. KELVIN DWI
CAHYANTO
4. ANINDITA NUR 10. CHARIZA MAULI
RAHMATIAH ANANDA PANE
5. KHOIRIAH RIZKA 11. INAYAH ANISAH
FADILA
6. GHINA AMESYAH 12. NABILA PUTRI
FIRDALINA
PEMICU
Kelurahan Genteng
Kelurahan Genteng merupakan salah salah satu wilayah kerja Puskesmas Perumahan
Kecamatan Ujung Dunia. Gambaran geografis Kelurahan Genteng memiliki luas
wilayah 343,946 ha. Terdiri dari 5 RW dan 27 RT dengan jumlah KK 1.598 jiwa.
Karakteristik Penduduk Kelurahan Genteng
Berdasarkan hasil survey Diagnosa Komunitas di Kelurahan Genteng dari 52 kepala
keluarga (KK) menunjukkan hasil karakteristik penduduk berdasarkan golongan umur
terbanyak adalah umur 15 – 44 tahun 78 orang (47,27%) dan terendah adalah umur 0–
4 tahun sebanyak 20 orang (12, 13%), dengan jenis kelamin terbanyak adalah
perempuan 85 orang (51,52%), laki-laki 80 orang (48,48%). Jenis pekerjaan terbanyak
adalah pelajar 36 orang (21,82 %), pekerjaan orang tua yang terbanyak adalah swasta
29 orang (17,58 %) dan buruh tani sebanyak 25 orang (15, 15%). Jika dilihat dari jenis
pendidikan, maka pendidikan terbanyak adalah SD 58 orang (35,15%) pendidikan
terendah adalah lulusan dari perguruan tinggi hanya 2 orang (1,21%).
Data Kasus Penyakit
Berdasarkan hasil survey untuk pola penyakit pada 52 KK, penyakit terbanyak adalah
Diare sebanyak (38,46%), Nyeri sendi (28,84%), Tiphus (11,54%) dan yang paling
sedikit yaitu Varisela dan Stroke (3,85%). Untuk sumber biaya yang dikeluarkan untuk
pengobatan penyakit di pelayanan kesehatan pada umumnya mengeluarkan biaya sendiri
yaitu 45 KK (86,54%) dan KK yang berobat di Puskesmas dengan menggunakan BPJS
sebanyak 7 KK (13,46%).
Pemanfaat Pelayanan Kesehatan
Pada umumnya KK memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yaitu 47 KK (90,38%),
jenis sarana pelayanan kesehatan yang di kunjungi terbanyak adalah dokter praktek
swasta 20 KK (23, 41%), KK yang memanfaatkan Puskesmas/Pustu sebanyak 11 KK (23,
41%) dan sarana kesehatan yang paling rendah dikunjungi yaitu bidan praktek swasta 2
KK (4,26%). Jenis pelayanan yang diterima terbanyak adalah pengobatan (27, 66 %),
sarana transportasi ke sarana pelayanan kesehatan pada umumnya menggunakan motor
oleh 18 KK (38,30%), dengan jalan kaki sebanyak 16 KK (34,04%) serta KK yang
menggunakan angkutan umum sebanyak 13 KK (27,66 %).
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Kondisi lingkungan perumahan dari 52 kepala keluarga (KK) pada
survey diagnosa komunitas di Kelurahan Genteng menunjukan bahwa
keadaan lingkungan rumah masih rendah, seperti keadaan pekarangan
rumah yang tidak terawat, air limbah yang dibuang di pekarangan
rumah, SPAL terbuka, TPS terbuka dan kebersihan yang ada di dalam
rumah yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari jamban yang
tidak bersih, terdapat jentik nyamuk di tempat penampungan air (bak
mandi), terdapat tikus. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi keluarga
yang masih kurang untuk memikirkan lingkungan rumah. Masyarakat
lebih memikirkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti makan,
biaya sekolah anak-anak dan biaya kesehatan keluarga.
Tabel 1. Distribusi Penduduk Kelurahan Genteng
Berdasarkan Pemilikan Sarana Air Bersih
Tabel 2. Distribusi Penduduk Kelurahan Genteng
Berdasarkan Kondisi dan Pemilikan Jamban Keluarga
Tabel 3. Pembuangan Air Limbah, Pembuangan Sampah
dan Pemilikan Ternak
KEYWORD
1. Penyakit terbanyak diare (38,46%)
2. Kelurahan genteng memiliki 52 kepala keluarga dan 1598
penduduk
3. luas wilayah 343,946 ha
4. pendidikan terbanyak adalah SD 58 orang (35,15%) pendidikan
terendah adalah lulusan dari perguruan tinggi hanya 2 orang
(1,21%).
5. Jenis pekerjaan terbanyak adalah pelajar 36 orang (21,82 %)
6. Golongan umur terbanyak adalah umur 15 – 44 tahun 78 orang
(47,27%)
7. kondisi lingkungan perumahan tergolong rendah, sanitasi buruk
8. Tingkat ekonomi warga masih rendah
IDENTIFIKASI MASALAH
Kelurahan genteng yang memiliki jumlah penduduk 1598
memiliki karakteristik penduduk dengan pendidikan dan ekonomi
yang rendah serta didapatkan penyakit terbanyak di kelurahan
tersebut yaitu diare. Diketahui kondisi lingkungan perumahan
khususnya kesehatan tergolong rendah serta sanitasi yang buruk
ANALISIS MASALAH
52 kepala
keluarga (kk) di
kelurahan
genteng

Survey diagnosa
komunitas

Sanitasi dan
Karakteristik Layanan
Kasus penyakit kesehatan
penduduk kesehatan
lingkungan

Diare, nyeri Menurunkan


Pengolahan frekuensi gosok
sendi, tiphus, Banyak jentik Jamban tidak
sampah dan gigi
varisela, dan nyamuk bersih
limbah terbuka
stroke

Priorias masalah
Lanjutan…..
Prioritas
masalah

Penyebab dan
prioritas
penyebab
masalah

Alternatf
pemecahan
HIPOTESIS
1. Ekonomi masyarakat sangat berkaitan dengan sanitasi
lingkungan
2. Faktor Pendidikan memengaruhi pola pikir kesehatan
masyarakat
PERTANYAAN
TERJARING
1. Apa masalah penyakit yang ada dimasyarakat di wilayah
kelurahan genteng?
2. Apa saja factor yang memengaruhi masalah diwilayah kelurahan
genteng tersebut?
3. Jelaskan bagaimana presepsi, sikap, dan pengetahuan masyarakat
tentang msalah tersebut!
4. Jelaskan mengenai diagnosis komunitas dan tahapan-tahapan
untuk melakukan diagnosis komunitas!
5. Bagaimana potensi dimasyarakat kelurahan genteng?
6. Apa upaya yang bisa dilakukan oleh puskesmas maupun
masyarakat dalam memperbaiki masalah Kesehatan yang ada di
keluarahn genteng?
1. Apa masalah penyakit yang ada
dimasyarakat di wilayah kelurahan genteng?
• Penyakit diare
• Penyakit nyeri sendi
• Penyakit tifus
• Angka bebas vektor sangat rendah
• Pengelolaan sampah yang terbuka
• Pengelolaan air limbah terbuka
• Jamban keluarga yang tidak bersih
• Kurangnya frekuensi menggosok gigi dalam perhari
2. Apa saja factor yang memengaruhi masalah
diwilayah kelurahan genteng tersebut?
3. Jelaskan bagaimana presepsi, sikap, dan
pengetahuan masyarakat tentang msalah tersebut!
Untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat dibutuhkan
alat ukur seperti kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas.

Pada kasus di pemicu, tidak disediakan bagaimana data mengenai tingkat


pengetahuan, sikap, dan perilaku pada masyarakat di kelurahan genteng.

Namun, dilihat dari karakteristik masyarakat, penduduk paling banyak berada pada
usia produktif yaitu 15-44 tahun (47,27%).

Jenis kelamin laki-laki dan perempuan yaitu 1:1,06 orang, namun, tingkat
Pendidikan paling banyak adalah tamatan SD yaitu 58 orang (35,15%).

Tingkat Pendidikan rendah -> mempengaruhi pola/ kulitas berfikir -> pengetahuan
rendah.

Data kasus penyakit : penyakit terbanyak adalah diare (38,46%) dan typhus (11,54%)
-> perilaku hygiene buruk

Nyeri sendi (28,84%) -> life style yang buruk

Sanitasi dan lingkungan masyarakat

Keadaan lingkungan katogori buruk :


Perkarangan rumah tidak terawat, air limbah dibuang di perkarangan rumah,
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) -> terbuka, Tempat Pembuangan
Sementara (TPS) -> Terbuka
Kebersihan di dalam rumah : rendah.

Dilihat dari jamban yang tidak bersih. Terdapat jentik nyamuk di tempat
penampungan air (bak mandi), dan terdapat tikus

-> perilaku penduduk rendah

Kondisi ekonomi keluarga masih kurang untuk memikirkan lingkungan.


Masyarakat lebih memilih untuk menggunakan dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-hari dibandingkan dengan kesehatan dan sanitasi lingkungan
-> sikap penduduk terhadap kesehatan rendah.
4. Jelaskan mengenai diagnosis komunitas dan tahapan-
tahapan untuk melakukan diagnosis komunitas!

Diagnosa komunitas adalah kegiatan menggali


permasalahan utama yang dihadapi
oleh komunitas berdasarkan fakta yang ada dan
pengambilan strategi serta rencana tindak lanjut
untuk penyelesaian masalah tersebut.
Diagnosa komunitas ada tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu
meliputi:
1. Fase pra studi, meliputi integrasi/penjajakan ke dalam
masyarakat, investigasi social awal, penyusunan diagram
kepemimpinan dan konsultasi komunitas, perencanaan survey
dan pengisian kuesioner.
2. Fase studi, meliputi survey, pengolahan data, analisis data,
penyusunan laporan, konsultasi, dan umpan balik hasil studi
3. Fase implementasi kegiatan, meliputi perencanaan tindakan
dan program kesehatan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan
( Soeharyo, dkk, 2011).
Penetapan
Pendekatan prioritas dan
problem solving penyebab
masalah Pemilihan
alternatif
pemecahan
masalah,
Identifikasi penyusunan
Analisis situasi
masalah program kerja,
pelaksanaan,
pengawasan, dan
monitoring serta
Menganalisis dan evaluasi
Pengumpulan
mengumpulkan
data primer
data sekunder

Sumber:
Katiandagho, Dismo, et al. 2012. 'DIAGNOSIS KOMUNITAS DI KELURAHAN PONGANGAN
KECAMATANGUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2011'. JKL. Vol. 2 (1) : 139-147
4. Jelaskan mengenai diagnosis komunitas dan tahapan-
tahapan untuk melakukan diagnosis komunitas!

Menurut definisi WHO,


diagnosis komunitas Diagnosis komunitas ini
Diagnosis komunitas
adalah penjelasan mengidentifikasi
adalah suatu kegiatan
secara kuantitatif dan masalah kemudian
untuk menentukan
kualitatif mengenai mengarahkan suatu
adanya suatu masalah
kondisi kesehatan di intervensi perbaikan
dengan cara
komunitas serta faktor sehingga menghasilkan
pengumpulan data di
faktor yang suatu rencana kerja
masyarakat lapangan.
mempengaruhi kondisi yang konkrit.
kesehatannya.

Keterampilan melakukan diagnosis komunitas merupakan keterampilan yang harus


dikuasai oleh dokter untuk menerapkan pelayanan kedokteran secara holistik dan
komprehensif dengan pendekatan keluarga dan okupasi terhadap pasien.
Sumber : Budiningsih S. Panduan pelaksanaan keterampilan kedokteran komunitas di FKUI: modul ilmu
kedokteran komunitas. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013.
5. Bagaimana potensi dimasyarakat
kelurahan genteng?

Pembagian potensi masyarakat yang dapat


dikembangkan :
a. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
• Pokja I : bidang pendidikan dan kegamaan
• Pokja II : bidang pemberdayaan perempuan
• Pokja III : bidang lingkungan hidup dan
kemasyarakatan
• Pokja IV : bidang kesehatan

Sumber : Noviana,Ivo. 2006. Pemanfaatan Potensi Masyarakat Melalui Peran Serta Masyarakat di Desa Langensari, Kecamatan
Lemabng, Kabupaten Bandung. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial,
•Pokja I : bidang pendidikan dan kegamaan
- Dilakukan pembinaan ke remaja yang putus sekolah
- Dilakuukan kegiatan ceramah dan mengaji

•Pokja II : bidang pemberdayaan perempuan


- Menekankan kepada pengembangan usaha

Sumber : Noviana,Ivo. 2006. Pemanfaatan Potensi Masyarakat Melalui Peran Serta Masyarakat di Desa Langensari, Kecamatan
Lemabng, Kabupaten Bandung. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial,
• Pokja III : bidang lingkungan hidup dan
kemasyarakatan
-Pemanfaatan lahan kosong di depan/belakang
rumah
-Penyuluhan terhadap masyrakat

• Pokja IV : bidang Kesehatan


-Posyandu
-KB

Sumber : Noviana,Ivo. 2006. Pemanfaatan Potensi Masyarakat Melalui Peran Serta Masyarakat di Desa Langensari, Kecamatan
Lemabng, Kabupaten Bandung. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial,
5. Bagaimana potensi dimasyarakat
kelurahan genteng?
Dalam upaya menurunkan masalah di suatu komunitas terdapat
7 prinsip yang perlu diperhatikan antara lain: prinsip
menumbuh kembangkan potensi masyarakat, meningkatkan
kontribusi masyarakat, mengembangkan budaya gotong
royong, bekerja bersama masyarakat, penididikan berbasis
masyarakat, kemitraan dan desentralisasi.
Potensi di suatu masyarakat dapat berupa pimpinan organisasi
sosial kemasyaraktan, dana dan sarana masyarakat,
pengetahuan dan teknologi tepat guna yang dikuasai oleh
masyarakat untuk mengambil keputusan.

Sumber:
Pranata, Setia et al. 2011. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Manado. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan Vol 14 No. 2: 174-182
ELEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
• Peran pemerintah
• Organisasi kemasyarakatan
• Lembaga masyarakat seperti PKK
• Koperasi: wadah ekonomi rakyat
• Pendamping dalam pengembangan diri dan kelompok
• Pemberdayaan dalam proses perencanaan pembangunan
nasional
• Keterlibatan masyarakat

Sumber:
Noor, Muhammad. 2011. Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ilmiah CIVIS Vo. I No. 2
PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)
Dalam mengatasi masalah komunitas di Kelurahan Genteng
dapat memanfaatkan potensi masyarakat melalui kegiatan PKK
yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu:

1. POKJA I: bidang pendidikan dan keagamaan


Dalam bidang ini ditinjau dari data pendidikan dan kelompok
usia terbanyak di daerah tersebut dapat dilakukan pembinaan
mengasah hobi maupun keterampilan masyarakat dilakukan
sebulan sekali

Sumber:
Noviana, Ivo. 2006. Pemanfaatan Potensi Masyarakat Di Desa Langensari, Kec. Lembang,
Bandung. Jurnal penelitian dan pengambangan usaha kesejahteraan sosial Vo. 11 No. 1: 73-
80
PEMBINAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)
Dalam mengatasi masalah komunitas di Kelurahan Genteng dapat
memanfaatkan potensi masyarakat melalui kegiatan PKK yang dibagi
menjadi 4 kelompok yaitu:
1. POKJA I: bidang pendidikan dan keagamaan
Dalam bidang ini ditinjau dari data pendidikan dan kelompok usia
terbanyak di daerah tersebut dapat dilakukan pembinaan mengasah hobi
maupun keterampilan masyarakat dilakukan sebulan sekali
2. POKJA II: bidang pemberdayaan perempuan
Berdasarkan data di Kelurahan Genteng bahwa jumlah warga perempuan
lebih dominan dibanding pria. Dapat dilakukan pemberdayaan usaha
keterampilan seperti menenun ataupun keterampilan lain. Hasil dari usaha
ini dapat disimpan dalam koperasi untuk dana kegiatan masyarakat

Sumber:
Noviana, Ivo. 2006. Pemanfaatan Potensi Masyarakat Di Desa Langensari, Kec. Lembang,
Bandung. Jurnal penelitian dan pengambangan usaha kesejahteraan sosial Vo. 11 No. 1: 73-
80
3. POKJA III: bidang lingkungan hidup dan kemasyarakatan
Dapat menggiatkan gotong royong dalam pencegahan penyakit malaria
ataupun dbd, serta dapat juga dilakukan pemanfataan pekarangan yang
tidak diurus dengan baik dengan cara pembuatan kebun maupun yang
lainnya. Selain itu, dapat menggalakkan penyuluhan dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk menanggulangi masalah lingkungan seperti
sanitasi lingkungan, mengurangi genangan air, kebersihan air serta
kesadaran dalam kesehatan seperti upaya pencegahan penyakit maupun gizi
terutama gizi anak. Hasil dari kegiatan untuk keuntungan masyarakat
4. POKJA IV: bidang kesehatan
Potensi dalam bidang kesehatan dapat menggunakan layanan kesehatan
seperti puskesmas dan menggunakan bpjs apabila masyarakat sakit maupun
mengambil obat. Selain itu, puskesmas melakukan upaya preventif masalah
kesehatan komunitas dapat menggunakan penyuluhan secara langsung
ataupun melalui poster dan video. Masyarakat dapat ikut serta dalam upaya
preventif tersebut untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sumber:
Noviana, Ivo. 2006. Pemanfaatan Potensi Masyarakat Di Desa Langensari, Kec. Lembang,
Bandung. Jurnal penelitian dan pengambangan usaha kesejahteraan sosial Vo. 11 No. 1: 73-
80
6. Apa upaya yang bisa dilakukan oleh puskesmas maupun
masyarakat dalam memperbaiki masalah Kesehatan yang
ada di keluarahn genteng?

Anda mungkin juga menyukai