CANTIKA MONICA
40520019
LI 1
MM. Diagnosis Komunitas
Diagnosis Komunitas
Upaya yang sistematis untuk menentukan adanya suatu masalah
kesehatan yang ada di masyarakat dengan cara pengumpulan data di
masyarakat sehingga dapat dicari solusi pemecahannya
Perbedaan Diagnosis Individu dan Komunitas
No Parameter Individu Komunitas
1 Informasi yg penting Riwayat alamiah penyakit yg lebih Proses perjalanan
spesifik,perkembangan,prognosis,terapi, penyakit&peran faktor
status,gizi individu resiko status
gizi,lingkungan,perilaku
dlm keluarga,komunitas
dan masyarakat
PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK CANGGIH
Delbeq technique:
Menetapkan prioritas masalah melalui diskusi kelompok,
namun peserta diskusi tidak sama pengetahuan/keahliannya,
maka sebelumnya dijelaskan dulu, sehingga mereka
mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah
yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah hasil prioritas
masalah yang disepakati bersama.
Scoring Technique
Cara Bryant
• Alat bantu yang dapat dipergunakan saat mencari penyebab masalah secara teoritis
• WHEN
• Ketika masalah memiliki banyak faktor yang Perlu diidentifikasi akar penyebab masalah
tersebut untuk membedakannya dengan gejala (symptoms)
• WHERE
• Pada proses pemecahan masalah yang menggunakan konsep 5W+1H
• WHY
• Membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah
• Membantu membangkitkan ide” untuk solusi
• Membantu pencarian fakta lebih lanjut
• WHO
• Tim/ kelompok 4-8 orang (teknik curah pendapat/ brainstorming)
HOW? (Langkah)
1. Tetapkan masalah utama dari skenario pada “kepala ikan”
• Mis: infeksi panggul pasca insersi IUD
• Menurut Simbol :
1. Komunikasi Lisan
2. Komunikasi Tulisan
3. Komunikasi Isyarat
• Menurut Suasana :
1. Komunikasi Formal
2. Komunikasi Informal
Keuntungan-kerugian jenis komunikasi
Komunikasi Massa
• Keuntungan :
1. Sasaran yang dicakup banyak
2. Hemat waktu, tenaga dan biaya
• Kerugian :
1. Tidak diketahui umpan balik
2. Tidak semua pesan dapat disampaikan
Advokasi
Masyarakat
tahu, mau
Gerakan dan mampu
Kemitraan Pember- melaksanakan
dayaan perilaku sehat
Bina
Suasana
Definisi Advokasi
• Proses komunikasi yang terencana untuk mendapat dukungan dan
keputusan untuk pemecahan masalah
• Bentuk upaya persuasi yang mencakup kegiatan penyadaran, rasionalisasi,
argumentasi, serta rekomendasi tindak lanjut mengenai suatu hal atau
kejadian (KBBI)
Advokasi
Menggunakan
informasi tepat
dan akurat
Tujuan Advokasi
Adanya
kemauan/
kepedulian
Adanya alternatif
ketertarikan Adanya
solusi tindakan nyata :
utk mengatasi
masalah solusi masalah
Adanya
Komitmen
Adanya dan dukungan :
pemahaman/ • Kebijakan, Adanya
kesadaran thd • Sumber daya, Tindak lanjut
masalah • Kemudahan, kegiatan
• Keikutsertaan
• Dll
Langkah-Langkah Advokasi
Langkah-Langkah pokok advokasi menurut Depkes RI (2007):
1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang memerlukan
advokasi
2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran
3. Siapkan & kemas bahan informasi
4. Rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional
5. Laksanakan kegiatan, pantau, dan evaluasi serta lakukan
tindak lanjut
Bagaimana Melakukan Advokasi
< Pemantauan/monitoring
Lobi
Negoisasi
Kumpulan data/info/kebijakan Mediasi
Analisis kebijakan/data/info Dialog
Petisi-Resolosi
> Pengaruhi
Pembuat opini &
Bentuk Media massa
Persiapan & Pilih isu strategis
Pelaksanaan Jejaring inti Perubahan
Kemas semenarik Kebijakan publik
Kesehatan
mungkin Pengaruhi pem-
masyarakat
buat & pelaksana
kebijakan
>
Identifikasi
Pemercaya/mitra Mobilisasi
Seminar
Perencanaan strategi Kampanye
Siaran/penggunaan Media
Jajak pendapat
Debat
Selebaran
Klp. peduli
Evaluasi/penilaian
> >
Membuat Pesan Advokasi yang Efektif
• S = Statement / pernyataan
• E = Evidence / fakta
• E = Example / contoh yang menyentuh
• A = Advocacy action / tindakan advokasi
Syarat Advokasi
1. Credible / dapat dipercaya
2. Feasible / layak
3. Relevan / memenuhi kebutuhan masyarakat
4. Urgen / penting
5. Higher Priority / prioritas tinggi
7 Kriteria untuk Pesan Advokasi
• Kembangkan 1 isu/ide
• Buatlah pesan yang mudah, sederhana, dan jelas serta relevan
• Pesan dapat dipercaya ( Data & Fakta Akurat)
• Tindakan yang dilakukan harus memberi keuntungan bagi penentu
kebijakan
• Pesan harus konsisten
• Pesan harus menyentuh akal & rasa, membangkitkan kebutuhan
nyata
• Pesan harus mendorong penentu kebijakan untuk bertindak
Pelaku Advokasi Kesehatan
Siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, bisa
dari kalangan pemerintah, swasta, perguruan tinggi,
organisasi profesi, organisasi masyarakat, organisasi
agama, lembaga swadaya masyarakat, tokoh
berpengaruh, dll
Sasaran Advokasi
Berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap
upaya kesehatan, khususnya :
– Para pengambil keputusan & penentu kebijakan di pemerintah
– Lembaga perwakilan rakyat
– Mitra di kalangan swasta / pengusaha
– Badan penyandang dana
– Media massa
– Organisasi profesi
– Organisasi kemasyarakatan
– Lembaga swadaya masyarakat
– Tokoh berpengaruh & tenar
– Kelompok potensial di masyarakat
Pelaku dan Sasaran Advokasi
PELAKU :
• Pakar, pejabat yang berwenang, SASARAN:
• Pengambil keputusan,
• Perg. Tinggi, Media massa
• Pembuat kebijakan,
• Swasta, Org. profesi
•Pembuat opini, Penyusun draft, Dll
• Org. masy/agama, LSM
• Tokoh publik, Dll
SEPERTI :
• Unsur Pemerint., DPR/DPRD
DENGAN SYARAT : • Pengusaha, Penyandang Dana
•Peduli kesehatan, Paham masalah
• Media massa
• Berkemampuan
• Org.profesi, Org.masy/agama, LSM
• Dipercaya / Dihormati
• Tokoh publik, Klp. Potensial
• Tidak tercela, dll
• Penentang/lawan, Dll.
Dimana dan Kapan dilakukan Advokasi
Adanya
kedekatan
Dukungan :
Kebijakan,
Adanya Sumber-daya,
kepercayaan Fasilitas/kemudahan,
Keterlibatan
langsung
Adanya
kepedulian
LI 4
MM. Vital Statistik
Vital Statistik
Definisi
• Vital Statistik adalah merupakan bagian dari statistik kesehatan yang
membicarakan beberapa ukuran dan Teknik yang digunakan untuk mengevaluasi
status kesehatan masyarakat dari kejadian yang terjadi sehari – hari.
• Vital Statistik umumnya membicarakan beberapa hal yang meliputi kelahiran,
kematian, dan kesakitan.
Fungsi
• Menilai dan membandingkan tingkat kesehatan masyarakat
• Menentukan masalah dan penyebab masalah kesehatan masyarakat
• Menentukan kontrol dan pemeliharaan selama pelaksanaan program kesehatan
• Menentukan prioritas program kesehatan suatu daerah
• Menentukan keberhasilan program suatu daerah
• Mengembangkan prosedur, klasifikasi, indeks dan teknik evaluasi seperti system pencatatan dan
pelaporan
• Menyebarluaskan informasi tentang situasi kesehatan dan program kesehatan
Sumber Data
• Data Vital Statistik dapat diperoleh dari beberapa sumber, tergantung dari sumber data, maka
jenis data yang tersedia akan berbeda – beda dan saling melengkapi.
• Sumber – sumber tersebut antara lain :
• Kantor Catatan Sipil
• Rumah Sakit
• Kantor Kepolisian
• Kantor Urusan Agama
• Dinas Pemakaman
• Kantor Asuransi
• Sumber data Vital Statistik ini juga dapat dapat dari sensus beberapa jenis survei, cth : Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia, Survei Kesehatan Rumah Tangga, Survei Sosial Ekonomi
Nasional, dll.
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Demografi
• Demografi berasal dari kata demos yang berarti penduduk dan grafein yang berarti gambaran.
• Jadi demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk atau manusia terutama tentang kelahiran, kematian
dan perpindahan penduduk yang terjadi.
• Demografi sendiri sebenarnya melibatkan studi ilmiah tentang ukuran, penyebaran penduduk secara
geografi maupun spasial, komposisi penduduk, dan perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
• Demografi terbatas pada studi penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi yaitu fertilitas,
mortalitas dan migrasi. (David V. Glass)
• Donald J.Bogue (1973) Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang
besaran, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui
bekerjanya lima komponen demografi yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA4535-M1.pdf
Tujuan Demografi
Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:
• Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
• Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan
data yang tersedia.
• Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi
sosial.
• Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan
konsekuensinya.
https://praynadeak.wordpress.com/2013/02/03/pengertian-ruang-lingkup-tujuan-dan-ukuran-dasar-demografi/
Kematian (Mortalitas)
• Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk kematian. Ukuran
kematian merupakan angka atau indeks, yang di pakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi
rendahnya tingkat kematian suatu penduduk.
• Kematian (mortalitas) adalah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara
permanen yang bisa terjadi tiap saat setelah kelahiran hidup. (Budi Utomo, 1985).
• Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu :
1. Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
2. Status penyakit,
3. Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat (Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana
Alam, dsb.)
https://adityasetyawan.files.wordpress.com/2008/10/ukuran-epid-2008-new.pdf
3 Keadaan Vital
• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan ketiga hal tersebut sebagai berikut:
• Lahir hidup (live birth) adalah peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara
lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan, dan setelah perpisahan itu terjadi, hasil konsepsi
bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup seperti denyut jantung, denyut tali pusat, atau
gerakan otot.
• Lahir mati (fetal death) adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil
konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya. Sehingga lahir mati ini
tidak termasuk sebagai pengertian hidup maupun mati. Yang termasuk lahir mati adalah stillbirth,
keguguran, dan aborsi.
• Mati (death) adalah suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan
Ukuran – ukuran Mortalitas
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Ukuran – ukuran Mortalitas (2)
Angka Kematian Khusus Menurut Kelompok Umur dan Penyebabnya ( Age and Cause Spesific Death Rate / ASDR or CSDR )
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Ukuran – ukuran Mortalitas (3)
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Ukuran – ukuran Mortalitas (4)
Neonatal Mortality Rate (NMR/Angka Kematian Neonatal)
Neonatal adalah bayi yang berumur kurang dari 28 hari. Angka Kematian Neonatal adalah jumlah
kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari yang dicatata selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama.
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Ukuran – ukuran Mortalitas (5)
Angka Kematian Post Neonatal ( Post Neonatal Mortality Rate / PNMR )
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Ukuran – ukuran Mortalitas (6)
Angka Kematian Anak ( Child Mortality Rate / CMR )
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Ukuran – ukuran Mortalitas (7)
Maternal Mortality Rate (MMR/Angka Kematian Ibu)
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu akibat
komplikasi kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang
dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada
tahun yang sama.
http://repository.maranatha.edu/2522/11/Metlit%20BAB%20X.pdf
Kesakitan (Morbiditas)
• Morbiditas (kesakitan) merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi.
Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan
suatu kondisi sakit.
• Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan yaitu jumlah orang yang sakit dibandingkan
dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang
beresiko.
Ukuran – ukuran Morbiditas (Insidens)
•
Angka Insidensi (Incidence Rate)
• Insidensi adalah gambaran frekuensi penderita baru suatu penyakit (penyakit yang baru saja memasuki fase klinik dalam
riwayat alamiah penyakit) yang ditemukan dalam masyarakat di suatu tempat / wilayah pada suatu waktu tertentu.
• Manfaat :
a) Untuk mengukur angka kejadian suatu penyakit
b) Untuk mencari adanya hubungan sebab akibat
c) Untuk perbandingan antara berbagai populasi dengan pemaparan yang berbeda
d) Untuk mengukur besarnya risiko yang ditimbulkan oleh determinan tertentu
Contoh :
Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tanggal 1 Juli 2014 sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit
diare, Ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut : bulan Januari 50 orang, Maret 100 orang, JUni 150 orang,
September 10 orang dan Desember 90 orang.
Ukuran – ukuran Morbiditas – Insidens (2)
•
• Attack Rate (Nilai Serangan)
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada satu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama.
Nilai serangan digunakan untuk memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai Attack Rate, maka penyakit tersebut makin
memiliki derajat serangan atau penularan yang tinggi pula.
Angka serangan biasanya diterapkan terhadap populasi / kelompok masyarakat terbatas dan pada suatu periode, misalnya dalam suatu peristiwa luar biasa
atau wabah.
Contoh :
Dari 500 orang murid yang tercatat di SD X ternyata 100 orang tiba-tiba menderita muntaber setelah makan nasi bungkus di kantin sekolah
“ Meningkatnya kemampuan
masyarakat u/ memelihara &
meningkatkan derajat
kesehatannya
fisik, mental & sosial
sehingga produktif secara
ekonomi maupun
sosial “
Tujuan
Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk
mencapai 3 hal, yaitu :
1) Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
2) Peningkatan perilaku masyarakat
3) Peningkatan status kesehatan masyarakat
Tujuan menurut Lawrence green
Menurut Lawrence Green (1990) dalam Notoatmodjo (2007) tujuan
promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :
1) Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan
dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status
kesehatan.
2) Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai
untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada.
3) Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang
harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu tujuan
perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap
Misi Promosi Kesehatan
1. Advokat (advocate)
Ditujukan kepada para pengambil keputusan atau pembuat kebijakan
2. Menjembatani (mediate)
Menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan
3. Memampukan (enable)
Agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara mandiri
Ruang Lingkup Promosi
Kesehatan
Berdasar cabang ilmu : perilaku (psikologi,antropologi,sosiologi) , Pendidikan,
komunikasi, manajemen, kepemimpinan.
Dimensi aspek pelayanan kesehatan : promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.
Dimensi berdasar tempat laksana : tatanan keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat
umum, Institusi Pelayanan Kesehatan.
Metode dan Teknik Promosi Kesehatan
1. Metode individual /konseling
2. Kelompok (kecil atau besar)
3. Massal (ceramah umum, media cetak, media elektronik)
Jenis – jenis promosi kesehatan
• Metode promosi kesehatan Individual (Perorangan)
Untuk membina perilaku baru/membina seseorang yang telah tertarik untuk mengubah
perilakunya
Contoh : Penyuluhan perorangan,konseling,dan wawancara
• Metode promosi kesehatan Kelompok
Digunakan bagi kelompok dgn anggota yang memiliki kesamaan latar belakag baik dari segi
umur,pendidikan,profesi.
Bertujuan agar anggota kelompok sbg sasaran dapat mengenal jauh arti dan manfaat pesan
kesehatan yang diinformasikan
Contoh : Kelompok besar (Ceramah,seminar,dll) Kelompok kecil (Simulasi,diskusi kelompok)
• Metode promosi kesehatan massal
untuk mengkomunikasikan pesan – pesan kesehatan kepada masyarakat luas yang bersifat
massal
Contoh : Ceramah umum,pidato,tulisan dimajalah,website/koran
Faktor faktor dalam perilaku kesehatan
(health belief model)
• Tiga faktor penting dalam Health Belief Model, yaitu :
1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu
penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.
Predisposing
factor
Health
Meningkatkan derajat
Enabling Related
kesehatan
factor Behavior
Reinforcing
factor
• Predisposing factor
• Pemberian penyuluhan kesehatan untuk menngkatkan pengetahuan tentang
kesehatan kerja & lingkungan.
• Enabling factor
• Memberdayakan masyarakat melalui pengembangan masyarakat agar
mampu memfasilitasi diri mereka sendiri
• Contoh : pembangunan sumber air bersih, jamban keluarga, rehab rumah
agar memenuhi syarat rumah sehat
• Reinforcing factor
• Memberikan pengajaran/pelatihan kepada para ulama, pak camat dan tokoh
masyarakat lainnya di kecamatan pantai idah.
• Tujuan : agar tokoh masyarakat yang telah mendapatkan pengajaran mampu
memberikan panutan ilmu kepada masyarakat.
Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 1984)
1. Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yang menguntungkan kesehatan
• Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama
• Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah
Proses Adopsi Perilaku (Biel & Bohlen,
1957)
Awarenes
Interest Evaluation Trial Adoption
s
Aspek pelayanan kesehatan
• Promosi kesehatan tingkat promotif
Sasaran : kelompok orang sehat agar mampu meningkatkan kesehatannya
• Promosi kesehatan tingkat preventif
Sasaran : selain orang sehat juga kelompok orang beresiko tinggi
(contoh : ibu hamil&menyusui,perokok,obesitas)
Tujuan : agar kelompok tersebut tidak menjadi sakit (primary prevention)
• Promosi kesehatan tingkat kuratif
Sasaran : para penderita penyakit,khususnya penyakit kronis
(conto : asma,DM,TBC,hipertensi,rematik)
Tujuan : agar mampu mencegah penyakit tidak menjadi lebih parah
• Promosi kesehatan tingkat rehabilitatif
Sasaran : penderita/pasie yang baru sembuh
Tujuan : agar segera pulih dan mengurangi kecacatan seminimal mungkin
Aspek tatanan pelaksanaan
1. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)
2. Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
3. Promosi kesehatan pada tempat kerja
4. Promosi kesehatan pada tempat – tempat umum
5. Pendidikan kesehatan di Institusi pelayanan kesehatan
Perencanaan penyuluhan kesehatan
1. Mengenal masalah, masyarakat, wilayah
2. Menentukan prioritas
3. Menentukan tujuan penyuluhan (jelas dan dapat diukur)
4. Menentukan sasaran penyuluhan
5. Menentukan isi penyuluhan
6. Menentukan metode
7. Menentukan media
8. Membuat rencana penilaian (kapan, dimana, siapa, indicator penilaian, sarana,
biaya, rencana umpan balik)
9. Rencana jadwal pelaksanaan
Faktor yang berpengaruh dalam penyuluhan
kesehatan
1. Tingkat Pendidikan
2. Sosial ekonomi
3. Adat istiadat
4. Kepercayaan masyarakat
5. Ketersediaan waktu dimasyarakat
Metode Dalam Memberikan Penyuluhan
Kesehatan
1.Diskusi kelompok Ceramah
Cara dalam menjelaskan dan menerangkan suatu ide, pengertian atau pesan sacara lisan kepada
sekelompok orang sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.
2.Diskusi kelompok
Pembicaraan yang direncanakan dan telah diperaiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara
5-20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk
3.Curah pendapat
Suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan
pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing-masing peserta evaluasi.
4.Panel
Pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik,
diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin.
5. Bermain peran
Memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan,
dilakukan oleh 2 orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran kelompok.
6. Demonstrasi
Cara untuk menunjukan pengertian, ide dan prosedur tentang suatu hal yang telah
dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu
tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga.
7. Simposium
Serangkaian ceramah yang diberikan kepada 2-5 orang dengan topik yang berlebihan
tetapi saling berhubungan erat.
8. Seminar
Suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah di bawah bimbingan
seorang ahli yg menguasai bidangnya.
Alat
peraga:
1. Benda Asli
2. Benda
Tiruan
• Booklet
• Leaflet
3. Media • Flyer
• Flipchart
Grafis /
• Rubrik
Gambar • Poster
• Foto
4. Gambar • Slide
Alat Optik • Film
Referensi
• Diagnosis Komunitas dan Program Kesehatan, Prof. F.J. Bennett, 1987
• Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Prof.DR. Soekidjo Notoadmodjo, 2007
• Pratomo, hadi. 2015. Advokasi konsep, teknik dan aplikasi di bidang kesehatan di
Indonesia. Jakarta : PT RgajaGrafindo Persada.
• Buku Ketampilan Klinis Ilmu Kedokteran Komunitas. Departemen IKK FKUI.
• Marimin. Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Bogor: Grasindo, 2004.
• Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta
• Dasar Dasar demografi. Fakultas Ekonomi UI.
THANK YOU