PEMICU 4

BY : CANTIKA MONICA ELEANOR MUTIARA LONAN

NIM : 405200189
KELOMPOK : 16
LI 1
Sifat - sifat sinar X
1.Daya tembus : Semakin tinggi tegangan tabung, semakin besar daya tembusnya.
2.Pertebaran : berkas sinar X bertebaran ke segala jurusan menimbulkan radiasi hambur
sehingga terjadi gambar radiografi. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur, diletakkan
grid diantara subjek dengan film rontgen.
3.Penyerapan : semakin tinggi kepadatan atom, semakin besar penyerapannya.
4.Efek fotografik : dapat menghitamkan emulsi film (emulsi AgBr) setelah diproses secara
kimiawi di kamar gelap
Sumber gambar:
https://webstockreview.net/pict/get
Sumber Gambar:
https://ehs.msu.edu/lab-
clinic/rad/hist-figures/rontgen.html
LI 2
Efek Deterministik (Non-Stokastik)
• Efek deterministik hanya terjadi setelah ambang batas paparan terlampaui
• Bila melebihi dosis ambang maka akan langsung terlihat efeknya.
• Contoh: katarak, nekrosis, steril(mandul), muntah2 (efek karena terkena
radiasi
Efek stochastic
• Meskipun tidak ada tingkat ambang untuk efek ini, risiko efek yang terjadi
meningkat secara linear seiring kenaikan dosis.
• efeknya delay/jangka panjang, bisa 20 tahun kedepan
• Contoh: kanker, cacat herediter(down syndrome)
Dampak Negatif Radiasi Sinar X:

• Tergantung pada dosis dan luas permukaan radiasi yang diterima.

• Yang sering terjadi :
1. Luka permukaan yang dangkal
2. Kerusakan hemopoetik
3. Induksi keganasan
4. Aberasi genetik
5. Efek lain
Efek radiasi pada wanita hamil
LI 3
RADIOLOGI :
Cabang ilmu kedokteran yang
Sinar rontgen -> Sinar-
menggunakan energi pengion PENGION X, Gamma , partikel
electron, neutron,
dan non-pengion untuk proton, dsb

membantu diagnosis RADIOLOGI

(radiodiagnostik) dan terapi MRI
Non- USG
(radioterapi). Pengion Gelombang listrik
micro Infrared
X- RAY (SINAR X)
 Pemberian dosis radiasi ionisasi dalam jumlah kecil
pada tubuh untuk menghasilkan citra atau gambaran
tubuh bagian dalam. X-ray merupakan cara atau
treatment yang paling tua dan sering digunakan untuk
pencitraan di dalam dunia medis. X-ray konvensional https://usa.healthcare.siemens.com/surgical-c-arms-and-
(rontgen) merupakan pengambilan gambar dari suatu navigation/mobile-c-arms/arcadis-orbic-3d

obyek dengan menggunakan sinar-X. Obyek yang akan

diamati akan disinari dengan sinar-X, dan
dibelakangnya diletakkan film untuk menangkap
gambar yang dihasilkan. X-ray biasanya sering
digunakan untuk melihat ada atau tidaknya faktur
atau patah tulang dan melihat gambar pada bagian
dada seseorang.

http://www.hje.org.uk/services/x-ray/
ULTRASONOGRAFI (USG)
 Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan
menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal
dan otot, ukuran, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna
untuk memeriksa organ. Sonografi obsterik biasa digunakan ketika masa
kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan
kedalam tubuh pasien.

https://i.pinimg.com/originals/62/dc/97/62dc97b5e45c9b12a856f6585
c05aa7c.jpg https://www.mitrakesehatan.com/wp-content/uploads/2016/08/alat-
usg-1.jpg
CT- SCAN
Menggunakan radiasi nuklir (neutron, sinar ɣ & sinar-x)
Berfungsi untuk:
- Pemeriksaan seluruh organ tubuh (SSP, otot dan tulang,
tenggorokan, rongga perut)
- Diagnosa suatu penyakit (lebih cepat)
- Perencanaan radioterapi https://images.radiopaedia.org/images/1302566/b2232174a1c
7a583b614e4c96617a8_gallery.jpg
- Mendapat detail anatomis yg tepat jika tdk berhasil dgn
USG

https://www.medicalnewstoday.com/articles/153201.php
MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING)
Memanfaatkan sifat magnetic inti
atom tertentu, terutama inti atom
hidrogen pada air
Teknik pengambilan gambar MRI
relatif komplek karena gambaran yg
dihasilkan tergantung pd banyak
parameter

www.healthcare.siemens.co.uk
LI 4
 Tingkat panduan laju dosis fluoroskopi untuk setiap pemeriksaan pada orang
dewasa

Tingkat panduan dosis Tomografi Komputer untuk setiap pemeriksaan pada

orang dewasa
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Tingkat panduan dosis

radiodiagnostik untuk setiap
pemeriksaan pada orang
dewasa
Tabel Dosis maximum radiasi yang diperbolehkan
LI 5
Radiologi

Energi Pengion Energi non-pengion

1. Sinar rontgen atau sinar X 1. Gelombang magnetik (oleh

2. Sinar gamma MRI)
3. Sinar beta 2. Gelombang ultrasound (oleh
4. Sinar alfa USG)
5. Partikel elektron, neutron, 3. Gelombang infrared
proton, positron 4. Termogram
5. Laser
Sifat sifat sinar x
1. Daya tembus
2. Pertebaran
3. Penyerapan
4. Efek fotografik
5. Padar fluor (fluoresensi)
6. Ionisasi
7. Efek biologis
LI 6
http://ilmuradiologi.blogspot.co.id
Proyeksi :
1. Anteroposterior (AP)
2. Posteroanterior (PA)
3. Lateral
4. Tangential
5. Axial
6. Oblique
7. Decubitus
http://slideplayer.com/slide/7368698/
LI 7
EXTREMITAS SUPERIOR
 ix
Rad

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System
 n cus
Tru

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System
 so nes
D ivi

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System

 lus
icu
Fas

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System
Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System
Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System
Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System
Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System
 Qu
a
dra
ngu
lar
ce

Sp
pa
rS

ace
g ula
ia n
Tr

Triangular interval

Sobotta Atlas of General Anatomy & Musculoskeletal System

FOREARM
Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal system. Ed 16
Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal system. Ed 16
Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal system. Ed 16
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank
H. Netter, MD. Ed 7
Sumber : Atlas of Human Anatomy,
by Frank H. Netter, MD. Ed 7

Sumber : Sobotta, General Anatomy and

Musculoskeletal system. Ed 16
Sumber : Atlas of Human Anatomy,
by Frank H. Netter, MD. Ed 7

Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal

system. Ed 16
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank H. Netter,
MD. Ed 7

Sumber : Sobotta, General Anatomy and

Musculoskeletal system. Ed 16
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank H. Netter, MD. Ed 7
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank H. Netter, MD. Ed 7
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank H. Netter, MD. Ed 7
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank H. Netter, MD. Ed 7
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank H. Netter, MD. Ed 7
Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal
system. Ed 16
Sumber : Atlas of Human Anatomy, by Frank H. Netter, MD. Ed 7
Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal
system. Ed 16
Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal
system. Ed 16
Sumber : Sobotta, General Anatomy and Musculoskeletal system. Ed 16
EXTREMITAS INFERIOR
 Inferior
• N gluteus superior
– Ramus sup 🡪 gluteus medius
– Ramus inf 🡪 g. medius, g minimus,
TFL
• N gluteus inf
– G maximus
• Saraf ke quad femoris 🡪 M quad
femoris n gem inf
• Saraf ke obturator internus 🡪 ob
internus n gem sup
• N pudendus
• N cutaneus femoris post
 N. femoralis
• Motorik
– Illiacus, quad fem, sartorius,
pectineus, articularis genu
• Sensorik
– N. saphenus
 N. Ischiadicus
• N. Tibialis
– Rami musculares 🡪 gastroc, soleus, popliteus, plantaris
– Ramus cutaneus 🡪 gabung brng ramus communicans
peroneus nervi fibu com jd N. suralis
– Plantaris medis et lateralis

• N. Fibularis Communis
– Ramus Superficialis 🡪 jd N cutaneus dorsalis medialis et
intermedius
• Fibularis longus et brevis
– Ramus profundus
• Tibilalis ant, ex hallucis et digitorum longus, fibularis tertius
 N obturatorius
• Obturator externus
• Add brevis
• Add longus
• Add magnus
• Gracilis
Referensi
• Sobotta Atlas of Anatomy General Anatomy and Musculoskeletal
System
• Gray's Anatomy for Students (3rd edition)
• Patel, Pradip. 2005. Lecture Notes: Radiologi. Edisi kedua. Jakarta :

Erlangga.
• Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. Radiologi Diagnostik. Jakarta :

Balai Penerbit FK UI.2000

TERIMA KASIH