Anda di halaman 1dari 9

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

Sekar Pembayun Manik Nirwana (1811060002)


Fidya Hanifa (1811060013)
Laela Khaerotun Nisa (1811060014)
Fitria Almaidah (1811060027)
Rahmi Febriani (1811060032)
Annisa Ayuwandara Rahma (1811060037)
Steila Ayuwandara Nabilawangi (1811060038)
Lasca Aulia Subekti (1811060042)
 Strongyloides adalah cacing gelang parasit
patogen manusia yang menyebabkan penyakit
STRONGYLOIDIASIS.
 Nama umumnya adalah ULIR.
 Ciri-ciri larva rhabditiform  Cacing betina hidup bebas : ukuran :
Strongyloides stercoralis : panjang ± panjang 1 mm dan lebar 0,05 – 0,07
225 μm cavum bucalis pendek, lebar mm esophagus 1/3 anterior sepasang
dan terbuka esophagus 1/3 dari uterus mengandung satu rangkaian
panjang tubuh mempunyai 2 bulbus telur yang sudah bersegmen
esophagus ujung posterior runcing  Cacing jantan hidup bebas : ukuran
 Ciri-ciri larva : panjang 0,7 mm dan lebar 40 –
filariform Strongyloides stercoralis : 50 μm mempunyai 2 buah spicula
panjang ± 700 μm cavum bucalis ujung posterior melengkung ke arah
tertutup esophagus 1/2 dari panjang ventral
tubuh tidak mempunyai bulbus
esophagus ujung posterior tumpul
dan bertakik
 Cacing betina parasiter : ukuran :
panjang 2,2 mm dan lebar 0,04 mm
tidak berwarna dan semi transparan
dengan kutikula halus dan berstirae
halus cavum bucalis pendek dengan
esophagus panjang silindris
sapasang uterus mengandung satu
rangkaian telur yang sudah
bersegmen
Cacing ini mempunyai 3 macam siklus hidup:

1. Siklus langsung
2-3 hari di tanah → larva rabditiform → larva filariform → menembus
kulit manusia → peredaran darah vena → jantung kanan → paru -paru
→ parasit mulai menjadi dewasa → menembus alveolus → masuk
trakhea dan laring → terjadi refleks batuk & parasit tertelan → sampai
di usus halus → dewasa
2. Siklus tidak langsung
Larva rabditiform di tanah → cacing jantan & betina bentuk bebas →
terjadi
pembuahan → telur menetas menjadi larva rabditiform → larva
filariform → masuk dalam hospes baru.
3. Autoinfeksi
Larva rabditiform → larva filariform di usus/ daerah perianal →
menembus mukosa usus/ perianal → menyebabkan strongiloidiasis
menahun.
Manusia merupakan hospes utama cacing ini. Parasit ini
dapat menyebabkan penyakit strongilodiasis. Terdapat 3
tipe:
 Tipe ringan, tidak memberikan gejala.
 Tipe sedang, menyebabkan gangguan pada saluran
pencernaan.
 Tipe berat, mengalami gangguan hampir di seluruh
tubuh sehingga dapat menyebabkan kematian.
 Menurut departemen kesehatan RI 2009, hasil survei
tahun 2008 pada 8 provinsi terpilih di indonesia
diperoleh kisaran prevalensi STH yang cukup tinggi
yaitu antara 2,7% sampai 60,7%.
Diagnosa infeksi strongyloides stercoralis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan larva
rhabditiform atau larva filariform pada pemeriksaan
tinja atau aspirasi duodenum.
Pencegahan infeksi strongyloides stercoralis
 Selalu menggunakan alat kaki saat keluar rumah
 Hindari kontak kaki secara langsung dengan tanah
 Tidak buang air besar sembarangan
Pemberian obat dapat dilakukan dengan
 Tiabendazol
 Albendazol
 Mebendazol

Anda mungkin juga menyukai