Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 2

PENGAMATAN DROSOPHILA MELANOGASTER TIPE NORMAL DAN


MUTAN

Nama : Tyara Wahyu Wardhani

NIM : 221810401086

Kelompok :7

Hari/tanggal : Selasa, 19 September 2023

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2023
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengamatan Drosophila melanogaster
tipe normal dan mutan adalah mahasiswa mampu mengenal dan
mendeskripsikan perbedaan ciri atau sifat antara Drosophila
melanogaster tipe normal (wild type) dengan tipe mutan.
II. Metode
II.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengamatan
Drosophila melanogaster tipe normal dan mutan adalah sebagai
berikut:
- Mikroskop stereo - Kuas kecil
- Cawan petri ` - Botol esterisasi
- Botol kaca dengan tutup busa - Kapas
II.2. Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum Pengamatan Drosophila
melanogaster tipe normal dan mutan adalah sebagai berikut:
Diambil beberapa lalat Drosophila melanogaster dari stok culture

Diteteskan eter sebanyak 3 sampai 4 tetes

Ditunggu sampai lalat pingsan

Dilakukan pengamatan ciri-ciri fisik lalat tersebut

Ditentukan tipe lalat tersebut termasuk ke dalam tipe normal atau


mutan
III. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil

No Jenis Drosophila Gambar Keterangan


. melanogaster
Mutasi Drosophila
dengan ciri tubuh

1. Eboni bewarna hitam pekat

Mutasi Drosophila
dengan ciri ukuran

2. Miniatur sayapnya lebih pendek


dari abdomen

Mutasi Drosophila
dengan ciri ukuran

3. Vestigial sayap sangat mini dan


pendek

Mutasi Drosophila
dengan ciri mata sipit

4. EYM dan berukuran kecil

Mutasi Drosophila
dengan ciri khas sayap

5. Dumpy mereduksi sehingga


tampak seperti
terpotong
Mutasi Drosophila
dengan ciri khas mata
6. Cloth yang bewarna merah
maroon

Warna tubuh: kuning


kecoklatan
Sayap: panjangnya
7. Normal
melebihi abdomen
Mata: merah berbentuk
elips besar

3.2 Pembahasan

Praktikum ini membahas tentang pengamatan Drosophila


melanogaster tipe mutan dan normal. Drosophila melanogaster sering
digunakan dalam penelitian genetika karena berukuran kecil, mempunyai
siklus hidup yang pendek, jumlah keturunan yang dihasilkan banyak, serta
biaya perawatan yang murah. Drosophila melanogaster dapat dibedakan
menjadi dua tipe yaitu tipe normal dan tipe mutan. Tipe normal pada
Drosophila melanogaster dicirikan dengan warna mata merah, mata
majemuk yang berbentuk bulat agak elips, mata tunggal (oceli) pada
bagian atas kepalanya, serta memiliki warna tubuh kuning kecoklatan
dengan garis hitam di bagian tubuh belakang. Drosophila melanogaster
normal memiliki ukuran 3 sampai 5 mm. Sayap Drosophila melanogaster
normal cukup panjang dan transparan dengan posisi sayap terletak dari
thorak, sampai melebihi abdomen (Hotimah et al., 2017).

Mutan drosophila bermacam-macam mulai dari ebony, miniature,


EYM(eye missing), vestigial, clot, dan dumpy. Mutan-mutan tersebut
dinamai sesuai dengan ciri khas pada tubuh lalat tersebut. Mutan ebony
misalnya, dinamai karena Drosophila tersebut memiliki warna tubuh yang
gelap atau hitam, panjang tubuh mutan ebony sekitar 2-3 mm, Drosophila
ebony memiliki sayap transparan, antenanya berbentuk panjang dan
bewarna lebih terang dari tubuhnya (Akiyama et al., 2022).

Drosophila melanogaster dengan tipe mutan miniatur ditandai


dengan ukuran tubuhnya yang lebih kecil dan pendek serta memiliki sayap
yang pendek kurang dari abdomen. Drosophila tipe miniature memiliki
bagian tubuh lain yang normal seperti warna mata merah sama seperti
Drosophila normal. Pembedanya hanyalah ukuran sayap dan tubuh lalat
tersebut (Fatmawati et al., 2023).

Mutan tipe eyemissing (EYM) pada Drosophila melanogaster


ditandai dengan ukuran matanya yang sangat kecil jika dibandingkan
dengan mata Drosophila melanogaster normal. Drosophila tipe miniature
memiliki bagian tubuh lain yang normal seperti warna mata merah sama
seperti Drosophila normal. Mutan EYM jarang ditemui pada Drosophila
melanogaster (Weasner dan Kumar, 2022).

Drosophila melanogaster yang memiliki mutan tipe vestigial


ditandai dengan sayapnya yang hampir tidak berkembang dengan baik
dan tidak dapat digunakan untuk terbang. Ukuran sayap pada lalat ini
sangat kecil. Bagian tubuh lain pada lalat tipe vestigial seperti ukuran
tubuh, warna tubuh, dan warna mata sama seperti Drosophila normal
pada umumnya yang membedakan hanyalah ukuran sayap yang sangat
kecill sehingga tidak dapat digunakan untuk terbang (Oktarianti et al.,
2021).

Drosophila melanogaster tipe cloth memiliki karakteristik tubuh


yang terletak pada matanya yang bewarna merah maroon. Sayap pada
mutan tipe cloth memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan dengan
Drosophila biasa. Ukuran tubuh Drosophila tipe cloth yaitu 2-3 mm (Murthy
et al., 2023).
Mutan tipe dumpy pada Drosophila melanogaster dicirikan dengan
sayapnya yang mereduksi sehingga tampak seperti terpotong. Drosphila
melanogaster selain pada keadaan normal (N) ada beberapa strain
ditemukan yang merupakan hasil mutasi dan menghasilkan mutan-mutan
yang yang berbeda dari keadaan normal. Mutan Drosophila melanogaster
terjadi karena adanya kesengajaan yang dilakukan dalam penelitian
dengan mengubah unsur genetik lalat tersebut. Mutan Drosophila dapat
disilangkan dengan sesama lalat buah mutan maupun lalat buah liar
sehingga dapat dihasilkan berbagai jenis individu-individu baru
(Suharsono dan Nuryadin, 2020).

Penentuan genotip keturunan masing-masing mutan dapat


ditentukan dengan cara menulis simbol untuk membedakan setiap jenis
mutan. Penulisan symbol dan genotip digunakan untuk membedakan dan
memudahkan dalam melakukan penelitian mutan-mutan setiap Drosophila
yang akan diteliti. Penulisan simbol dan genotip untuk masing-masing
mutan Drosophila melanogaster adalah sebagai berikut:

cl = cloth cl+ atau Cl = normal

se = sepia se+ atau Se = normal

eym = eyemissing eym+ = normal

dp = dumpy dp+ atau Dp = normal

vg = vestigial vg+ atau Vg = normal

mn = miniatur mn+ atau Mn = normal

(Aurora dan Susilawati, 2020).


DAFTAR PUSTAKA

BIBLIOGRAPHY Akiyama, N., Sato, S., Tanaka, K. M., Sakai, T., dan Takahashi, A. 2022.
The role of the epidermis enchancer element in positive and negative
transcriptional regulation of ebony in Drosophila melanogaster. G3. 12 (3) : 78-
80.

Aurora, M. E. M., dan Susilawati, I. O. 2020. Monohibridization with


different media treatments on fruit flies (Drosophila melanogaster).
Jurnal Biologi Tropis. 20 (2) : 163-269.

Fatmawati, D., Khoiroh, D., Zubaidah, S., Susanto, H., Agustin, M., dan
Fauzi, A. 2023. Wing morphological changes of Drosophila
melanogaster exposed with lead generations. AIP Publishing. 12
(3) : 56-60.

Hotimah, H., Purwatiningsih, dan Senjarini, K. 2017. Deskripsi morfologi


Drosophila melanogaster normal (Diptera: Drosophilidae), strain
Sepia, dan Plum. Jurnal ilmu dasar. 18 (1) : 55-60.

Murthy, M. N., Chandana, V., Nisarga, H. D., dan Shymala, B. V. 2023.


The ameliorative effect of Ashwagandha-withania somnifera (L.)
dunal on park induced neurodegeneration in Drosophila
melanogaster parkinson's disease model. European journal of
medicinial plants. 34 (6) : 1-12.

Oktarianti, R., Sholihah, S., Masruroh, D., Wathon, S., dan Senjarini, K.
2021. Identification and phylogenetic analysis of Drosophila
melanogaster based on ITS 2 rDNA sequences. IOP conference
series: earth and enviromental science. 17 (1) : 56-62.

Suharsono, dan Nuryadin, E. 2019. Pengaruh suhu terhadap siklus hidup


lalat buah (Drosophila melanogaster). Bioeksperimen, 5 (2) : 114-
120.

Weasner, B. P., dan Kumar, J. P. 2022. The early history of the eye-
antennal disc of Drosophila melanogaster. G3. 22 (1) : 15-17.

Anda mungkin juga menyukai