TOPIK 1
IDENTIFIKASI MORFOLOGI LALAT BUAH (Drosophila melanogster)
Disusun oleh :
B. Prinsip
Lalat buah atau Drosophila melanogaster adalah salah satu hewan coba dan
model biologi. Drosophila melanogaster (D. melanogaster) sering digunakan dalam
penelitian untuk studi genetik eukariot karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain
memiliki ukuran tubuh kecil, siklus hidup pendek, dapat memproduksi banyak keturunan
dalam waktu singkat, serta murah dan mudah merawatnya (Taufika, 2014). D.
melanogaster normal (wild type) memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
1. Terdiri atas tiga segmen tubuh, yaitu kepala, thorax, dan abdomen;
2. Memiliki sepasang sayap dan tiga pasang kaki;
3. Panjang tubuh ±2 – 4 mm dengan berat 1 mg;
4. Mata majemuk berukuran besar dan berwarna merah;
5. Warna tubuh kuning pucat atau coklat muda dengan pigmen-pigmen hitam pada
bagian dorsal abdomen. Warna merah mata majemuk disebabkan karena D.
melanogaster memiliki pigmen kemerahan sebagai sel pigmen primer, yang mana
pigmen tersebut mampu menyerap kelebihan sinar biru (Chyb & Gompel, 2013).
Gambar 1. D. melanogaster
Morfologi sex D. melanogaster terbagi menjadi jantan dan betina, terdapat
beberapa perbedaan morfologi pada keduanya, yaitu ukuran jantan lebih kecil daripada
betina (Ward’s Science, 2013a). Lalat jantan memiliki sex comb (sisir kelamin) pada kaki
depan yang berfungsi sebagai alat identifikasi, sedangkan lalat betina tidak memiliki sex
comb). Selain itu dua segmen belakang pada abdomen lalat jantan berfusi menjadi satu
sehingga lalat jantan memiliki empat segmen dan membentuk tanda hitam pada bagian
dorsal, sedangkan pada lalat betina memiliki segmen abdomen lima buah dan tidak
membentuk tanda hitam pada bagian dorsal (Ward’s Science, 2013a).
D. melanogaster memiliki empat tahap dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva,
pupa, dan dewasa yang berlangsung selama ± 12 hari pada suhu kamar. Lalat betina akan
melakukan perkawinan dengan lalat jantan setelah mencapai kedewasaan seksual, yakni
pada usia 8 jam setelah menetas dari pupa. Selanjutnya lalat betina menyimpan sperma
pejantan untuk membuahi telur. Berdasarkan alasan tersebut betina harus dipisahkan
sebelum kawin untuk mendapatkan betina virgin (Ward’s Science, 2013b). D.
melanogaster akan menghasilkan keturunan baru dalam waktu 8 – 10 hari , lima hari
pada tahap telur dan empat hari pada tahap pupa.
D. Langkah Kerja
a. Esterisasi
1. Bukalah sedikit tutup botol kultur dan masukkan kapas yang telah
dicelupkan ke dalam eter, usahakan jangan sampai ada lalat yang terbang
keluar. Tutup kembali botol tersebut.
2. Setelah berlangsung kira-kira satu menit, lalat sudah terbius dan tidak
bergerak lagi. Tuangkan perlahan lahan dalam sehelai kertas putih atau
dalam cawan petri ( Lalat akan terbius dalam waktu 1-2 menit kemudian
akan sadar kembali).
3. Lakukan pengamatan dan Perhitungan dengan cepat, bila pengamatan
belum selesai dan lalat buah sudah sadar maka lakukan pembiusan sekali
lagi .
4. Bila pengamatan sudah selesai maka masukkan kembali lalat tersebut ke
medium semula.
b. Cara Pengamatan
1. Lakukan identifikasi jenis kelamin terhadap lalat normal (liar) yang
disediakan atau diperoleh dari penangkapan secara alami. Gunakan
gambar atau informasi lain yang dapat membantu membedakan lalat
jantan dengan betina. Lakukan berulang kali sampai paham bagaimana
membedakan lalat jantan dengan lalat betina.
2. Pisahkan lalat jantan dengan lalat betina, kemudian diambil 6 pasang
untuk dimasukkan ke dalam media baru.
E. Hasil Pengamatan
a. Lalat Normal Jantan
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa jenis lalat buah diatas merupakan
normal betina. Hal ini dibuktikan oleh ciri morfologi yang tampak, yaitu ukuran
badan yang lebih besar daripada jantan, badannya berwarna coklat, mata berwarna
merah, dan memiliki ujung abdomen yang meruncing.
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa jenis lalat buah diatas merupakan lalat
mutan putih betina. Hal ini dibuktikan oleh ciri morfologi yang tampak, yaitu
matanya berwarna putih, badannya berwarna coklat, ukuran badannya lebih besar
daripada jantan, ujung abdomennya meruncing dan ukurannya seperti lalat betina
normal.
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa jenis lalat buah diatas merupakan lalat
mutan hitam jantan. Hal ini dibuktikan oleh ciri morfologi yang tampak, yaitu
badannya berwarna abu-abu kehitaman, matanya berwarna merah, memiliki
ukuran yang sama seperti lalat jantan normal / memiliki ukuran tubuh lebih kecil
daripada lalat betina, serta memiliki ujung abdomen yang membulat.
F. Pembahasan
Pada Drosophila sp. normal (wild type), meskipun sekilas tidak banyak perbedaan
morfologi yang dapat diamati, jika dilihat dengan seksama terdapat perbedaan morfologi
antara lalat jantan dan betina. Lalat betina memiliki ukuran yang lebih besar jika
dibandingkan dengan lalat jantan yang cenderung lebih kecil, selain itu ujung abdomen
lalat betina memiliki bentuk yang meruncing dan pada lalat jantan memiliki bentuk yang
lebih membulat. Selain itu pada ujung abdomen lalat jantan terlihat segmen berwarna
hitam yang lebih banyak dibandingkan dengan lalat betina yang hanya tampak seperti
garis. Sebenarnya terdapat perbedaan lain pada lalat jantan yang membedakannya dengan
lalat betina, yaitu keberadaan sisir kelamin (sex comb) pada permukaan distal tarsal
terakhir kaki depan, namun pada pengamatan morfologi ini kurang teramati.
Selain jenis normal (wild type) yang diamati morfologinya, juga terdapat
pengamatan morfologi lalat mutan, yaitu lalat yang mengalami mutasi atau perubahan
materi genetik sehingga menjadikan fenotipnya berbeda dengan lalat normal. Lalat mutan
yang dijadikan objek pengamatan morfologi yaitu lalat mutan tubuh hitam dan lalat
mutan mata putih. Karena adanya keterbatasan stok lalat mutan, pengamatan morfologi
lalat mutan tidak bisa dilakukan pada tiap jenis kelamin lalat mutan, namun hanya pada
lalat jantan baik pada lalat tubuh hitam maupun mata putih.
Ciri morfologi yang dapat teramati pada lalat mutan tubuh hitam jantan jika
dibandingkan dengan lalat normal jantan yaitu pada warna tubuhnya yang berwarna abu
kehitaman, sehingga berbeda dengan tipe normal yang berwarna coklat muda, sedangkan
warna mata, ukuran tubuh, ciri abdomen pada mutan tubuh hitam jantan tidak berbeda
dengan normal jantan. Lalu pada lalat mutan mata putih jantan jika dibandingkan dengan
tipe normal jantan memiliki perbedaan pada warna matanya yang berwarna putih,
sehingga berbeda dengan tipe normal yang berwarna merah. Selain itu terdapat perbedaan
lain yaitu ukuran tubuhnya yang lebih kecil jika dibandingkan dengan tipe normal jantan.
Selain warna mata dan ukuran tubuh, ciri lain seperti warna tubuh serta bentuk dan
segmen abdomen pada mutan mata putih jantan tidak berbeda dengan tipe normal jantan.
G. Kesimpulan
Dari hasil praktikum identifikasi morfologi lalat buah (Drosophila melanogaster) diatas,
dapat disimpulkan bahwa terdapat empat jenis lalat yang berbeda-beda, diantaranya:
a. Lalat normal jantan, yang ditandai dengan ciri morfologi yang tampak: ukuran
badan lebih kecil dari betina, badannya berwarna coklat, mata berwarna merah,
warna dominan hitam dan memiliki ujung abdomen yang membulat.
b. Lalat normal betina, ditandai dengan ciri morfologi yang tampak: ukuran badan
yang lebih besar daripada jantan, badannya berwarna coklat, mata berwarna
merah, dan memiliki ujung abdomen yang meruncing.
c. Lalat mutan putih betina, ditandai dengan ciri morfologi yang tampak: matanya
berwarna putih, badannya berwarna coklat, ukuran badannya lebih besar daripada
jantan, ujung abdomennya meruncing dan ukurannya seperti lalat betina normal.
d. Lalat mutan hitam jantan, ditandai dengan ciri morfologi yang tampak: badannya
berwarna abu-abu kehitaman, matanya berwarna merah, memiliki ukuran yang
sama seperti lalat jantan normal / memiliki ukuran tubuh lebih kecil daripada lalat
betina, serta memiliki ujung abdomen yang membulat.
H. Daftar Pustaka
Chyb, S. & N. Gompel. 2013. Atlas of Drosophila Morphology Wild Type and Classical
Mutants. Oxford: Elsevier Inc. ISBN: 978-0-12-384688-4
Sholihah, A. 2016. Karakterisasi Morfologi Dan Molekuler Lalat Buah (Drosophila
melanogaster Meigen) Berdasarkan DNA Pengode ITS2. Skripsi.Tidak Diterbitkan.
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam: Universitas Jember.
Taufika, R. 2014. Perbedaan Strain dan Umur Betina terhadap Jumlah Keturunan Lalat
Buah (Drosophila melanogaster Meigen). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam: Universitas Jember.
I. Lampiran