Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

“CELL TRANSPOR MECHANISM AND PERMEABILITY”


Dosen Pembimbing : Diah Ayu A, Ns., S.Kep., M. Biomed

Disusun Oleh :

ELBAR ROSYAD MUTTAQIN (H1A020105)

P R OG R A M S T U D I K E D O K T E R A N
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
FEBRUARI 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup membutuhkan proteksi dalam setiap aktivitasnya guna
melindungi dirinya dari hal-hal yang berbahaya bagi kelangsungan hidupnya. Hal ini
juga dirasakan oleh sel yang memiliki peran krusial bagi kehidupan makhluk hidup. Sel
manusia di dalam tubuh manusia dilindungi oleh membran sel dan juga membran
plasma. Membran ini ini tersusun atas dua lapisan ganda fosfo lipid bilayer. Lapisan ini
bersifat selektif permeable yang berfungsi sebagai pelindung yang tetap memungkinkan
untuk menyaring dan memilah molekul zat yang dapat masuk maupun keluar sel sesuai
dengan kebutuhannya.Proses keluar masuk nya molekul ini dapat disebut sebagai
transpor transmembran.
Transpor transmembran merupakan proses transpor melalui membran plasma dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu transpor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif merupakan
transpor sel yang tidak memerlukan energi sehingga dapat terjadi secara spontan.
Transpor ini dapat diklasifikasikan menjadi difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan
osmosis. Difusi sederhana merupakan gerakan suatu molekul melewati membran dari
area berkonsentrasi tinggi menuju daerah berkonsentrasi rendah. Difusi terfasilitasi
merupakan proses difusi untuk molekul polar dan hidrofilik sehingga membutuhkan
bantuan protein pembawa (carrier protein). Berlawanan dengan transpor pasif, transpor
aktif memerlukan ATP untuk melangsungkan mekanismenya sehingga molekul dengan
transpor aktif melewati membran dengan melawan gradien konsentrasi.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai proses transpor membran ini maka
diperlukan pembelajaran lebih lanjut secara teoritis maupun praktikum karena proses ini
mencangkupi ranah pemahaman abstrak jika tidak dipraktikan secara langsung. Terlebih
pada masa pandemi ini, hampir semua kegiatan dilaksanakan secara daring termasuk
kegiatan belajar mengajar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dimana mahasiswa tidak
dapat mengamati secara langsung aktivitas praktikum ini. Oleh karena itu, laporan ini
dibuat agar setiap perkembangan percobaan “Cell Transpor Mechanism and
Pemeability” ini dapat terdata dan terdokumentasikan dengan baik dalam bentuk laporan
tertulis.
1.2 Tujuan Praktikum
1.2.1 Aktivitas 1
- Untuk memahami bahwa difusi adalah proses pasif yang bergantung pada
gradien konsentasi zat terlarut.
- Untuk memahami keterkaitan antara berat dengan ukuran molekul.
- Untuk memahami bagaimana konsentrasi zat terlarut dapat mempengaruhi
kecepatan difusi
- Untuk memahami bagaimana berat molekul dapat berpengaruh terhadap
kecepatan difusi
1.2.2 Aktivitas 2
- Untuk memahami bahwa beberapa zat terlarut memerlukan protein pembawa
(carrier protein) untuk melewati membran karena ukuran atau batasan
kelarutan.
- Untuk mengobservasi bagaimana konsentrasi zat terlarut dapat mempengaruhi
kecepatan difusi terfasilitasi
- Untuk mengobservasi bagaimana jumlah protein transpor dapat
mempengaruhi kecepatan difusi terfasilitasi.
- Untuk memahami bagaimana protein transpor dapat mengalami saturasi.
1.2.3 Aktivitas 5
- Untuk memahami bahwa transpor aktif memerlukan energi dari sel dalam
bentuk ATP.
- Untuk menjelaskan bagaimana keseimbangan sodium dan potassium
dipertahankan oleh pompa Na+ K+ yang menggerakkan keduanya melawan
gradien konsentrasi.
- Untuk memahami transpor berpasangan(coupled transpor)t dan bisa
menjelaskan bagaimana pergerakan natrium dan kalium tidak bergantung pada
zat terlarut lain seperti glukosa.
BAB 2
METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
Secara keseluruhan, pelaksanaan praktikum ini dilakukan secara daring melalui
via zoom dengan menggunakan aplikasi “physioex” sebagai media pembelajaran.
Aplikasi ini memperagakan pengunaan beberapa alat dan bahan berikut ini.
2.11.1 Aktivitas 1
Peralatan yang digunakan
- Dua buah gelas beker
- Empat buah membran dialisis dengan MWCO yang beragam (20, 50, 100, dan
200)
- Satu buah penahan membran (membran holder)
Bahan-Bahan yang dibutuhkan adalah
- Larutan NaCl 9 mM dan 18 mM
- Larutan Urea 9 mM
- Larutan Glokosa 9 mM
- Larutan Albumin 9 mM
- Air yang deionisasi (deionized water)
2.1.2 Aktivitas 2
Peralatan yang digunakan
- Dua buah gelas beker
- Tiga buah membran carrier (100,500, dan 700)
- Satu buah penahan membran (membran holder)
- Satu buah membran builder
Bahan-Bahan yang dibutuhkan adalah
- Larutan Glukosa 2 mM, 8 mM, dan 10 mM,
- Larutan NaCl 2 mM
- Air terdeionisasi(deionized water)
2.1.3 Aktivitas 5
Peralatan yang digunakan
- Dua buah gelas beker
- Dua buah membran pompa Na+ K+ 500,800
- Satu buah membran carrier 400
- Satu buah penahan membran (membran holder)
Bahan-Bahan yang dibutuhkan adalah
- Larutan NaCl 9 mM
- Larutan KCl 6 mM
- Larutan Glukosa 10 mM
- Adenosis Trifosfat (ATP)
- Air deionisasi (deionized water)
2.2 Cara Kerja
2.2.1 Aktivitas 1
1. Letakkan membran dengan MWCO 20 ke dalam “membran holder” di antara
dua gelas beker.
2. Tambahkan konsentrasi NaCl menjadi 9.00 mM dengan menekan tombol “+”
di sebelah tampilan NaCl.
3. Pastikan konsentrasi NaCl muncul di jendela sebelah kiri gelas beker.
4. Tekan tombol “deionized water”. Lalu tekan ”dispense” untuk menambahkan
air terdeionisasi ke dalam gelas beker di sebelah kanan.
5. Setelah itu, pastikan bahwa penghitung waktu (timer) sudah diatur menjadi
60 menit.
6. Lalu tekan tombol “start” dan perhatikan perubahan tampilan angka
konsnetrasi di samping masing-masing beker untuk melihat perkembangan
aktivitas yang terjadi.
7. Tekan “record data” untuk menampilkan hasil eksperimen dalam bentuk
tabel.
8. Tekan tombol “Flush” di bawah masing-masing gelas beker untuk
mempersiapkan eksperimen berikutnya.
9. Ulangi langkah 2-8 saat hendak membuat eksperimen menggunakan larutan
selain NaCl, seperti larutan urea, glukosa, atau albumin dengan konsentrasi
yang bervariasi. Jangan lupa untuk mengulangi langkah 1 jika eksperimen
selanjutnya akan menggunakan membran dengan MWCO 50,100, atau 200.
2.2.2 Aktivitas 2
1. Pastikan bahwa tampilan “glucose carrier” di “membran builder”
menunjukkan angka 500.
2. Tekan tombol “Build membran” untuk memasukkan 500 glucose carrier
protein ke dalam membran.
3. Letakkan membran ke dalam “membran holder” di antara dua gelas beker.
4. Tambahkan konsentrasi glukosa menjadi 2.00 mM dengan menekan tombol
“+” di sebelah tampilan glukosa.
5. Tekan tombol “dispense” untuk menambahkan 2.00 mM larutan glukosa ke
dalam gelas beker .
6. Pastikan konsentrasi glukosa muncul di jendela sebelah kiri gelas beker.
7. Tekan tombol “deionized water”. Lalu tekan ”dispense” untuk menambahkan
air terdeionisasi ke dalam gelas beker di sebelah kanan.
8. Setelah itu, pastikan bahwa penghitung waktu (timer) sudah diatur menjadi
60 menit.
9. Lalu tekan tombol “start” dan perhatikan perubahan tampilan angka
konsentrasi di samping masing-masing beker untuk melihat perkembangan
aktivitas yang terjadi.
10. Tekan “record data” untuk menampilkan hasil eksperimen dalam bentuk
tabel.
11. Tekan tombol “Flush” di bawah masing-masing gelas beker untuk
mempersiapkan eksperimen berikutnya.
12. Ulangi langkah 3-10 saat hendak membuat eksperimen menggunakan larutan
NaCl atau larutan glukosa dengan konsentrasi yang bervariasi. Jangan lupa
untuk mengulangi langkah 1 dan 2 jika eksperimen selanjutnya akan
menggunakan membran carrier yang berbeda.
2.2.3 Aktivitas 5
1. Pastikan jumlah pompa Na+ K+ menunjukkan angka 500.
2. Lalu, tambahkan konsentrasi NaCl menjadi 9.00 mM dengan menekan
tombol “+” di sebelah tampilan NaCl di sebelah kiri gelas beker.
3. Tekan tombol ”dispense” di sebelah kiri gelas beker untuk menambahkan
larutan NaCl 9.00 mM ke dalam sel.
4. Tambahkan konsentrasi KCl menjadi 6.00 mM dengan menekan tombol “+”
di sebelah tampilan KCl.
5. Tekan tombol ”dispense” di sebelah kanan gelas beker untuk menambahkan
larutan KCl 6.00 mM ke dalam sel.
6. Tambahkan konsentrasi ATP menjadi 1.00 mM dengan menekan tombol “+”
di atas gelas beker di sebelah tampilan ATP.
7. Tekan tombol ”dispense ATP” di atas gelas beker untuk menambahkan
larutan ATP 1.00 mM ATP ke dua sisi membran..
8. Setelah itu, pastikan bahwa penghitung waktu (timer) sudah diatur menjadi
60 menit.
9. Lalu tekan tombol “start” dan perhatikan perubahan tampilan angka
konsnetrasi di samping masing-masing beker untuk melihat perkembangan
aktivitas yang terjadi.
10. Tekan “record data” untuk menampilkan hasil eksperimen dalam bentuk
tabel.
11. Tekan tombol “Flush” di bawah masing-masing gelas beker untuk
mempersiapkan eksperimen berikutnya.
12. Ulangi langkah 2-11 saat hendak membuat eksperimen akan menggunakan air
deionisasi atau larutan dengan konsentrasi ATP yang berbeda. Jangan lupa
untuk mengulangi langkah 1 jika eksperimen selanjutnya akan menggunakan
jumlah pompa Na+ K+ 800.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Aktivitas 1
Solute MWCO Left Solute Right Solute Avarage
Concentration Concentration Difusion Rate

Na+ Cl- 20 9.00 0.00 0.0000


Urea 20 0.00 0.00 0.0000
Albumin 20 0.00 0.00 0.0000
Glucose 20 0.00 0.00 0.0000
Na+ Cl- 20 0.00 0.00 0.0000
Urea 20 9.00 0.00 0.0000
Albumin 20 0.00 0.00 0.0000
Glucose 20 0.00 0.00 0.0000
Na+ Cl- 50 9.00 0.00 0.0150
Urea 50 0.00 0.00 0.0000
Albumin 50 0.00 0.00 0.0000
Glucose 50 0.00 0.00 0.0000
Na+ Cl- 50 18.00 0.00 0.0273
Urea 50 0.00 0.00 0.0000
Albumin 50 0.00 0.00 0.0000
Glucose 50 0.00 0.00 0.0000
Na+ Cl- 100 9.00 0.00 0.0150
Urea 100 0.00 0.00 0.0000
Albumin 100 0.00 0.00 0.0000
Glucose 100 0.00 0.00 0.0000
Na+ Cl- 100 0.00 0.00 0.0000
Urea 100 9.00 0.00 0.0094
Albumin 100 0.00 0.00 0.0000
Glucose 100 0.00 0.00 0.0000
Na+ Cl- 200 0.00 0.00 0.0000
Urea 200 0.00 0.00 0.0000
Albumin 200 0.00 0.00 0.0000
Glucose 200 9.00 0.00 0.0042
Na+ Cl- 200 0.00 0.00 0.0000
Urea 200 0.00 0.00 0.0000
Albumin 200 9.00 0.00 0.0000
Glucose 200 0.00 0.00 0.0000
3.1.2 Aktivitas 2
Run Solute Start Start Conc.R Carriers Rate
Number Conc.L
1 Na+ Cl- 0.00 0.00 50 0.0000
0
1 Glucose 2.00 0.00 50 0.0008
0
2 Na+ Cl- 0.00 0.00 50 0.0000
0
2 Glucose 8.00 0.00 50 0.0023
0
3 Na+ Cl- 0.00 0.00 70 0.0000
0
3 Glucose 2.00 0.00 70 0.0010
0
4 Na+ Cl- 0.00 0.00 70 0.0000
0
4 Glucose 8.00 0.00 70 0.0031
0
5 Na+ Cl- 0.00 0.00 10 0.0000
0
5 Glucose 10.0 0.00 10 0.0028
0 0 #
6 Na+ Cl- 0.00 2.00 70 0.0042
0
6 Glucose 2.00 0.00 70 0.0010
0

3.1.3 Aktivitas 3

Run Solute ATP Start Start Pumps Carriers Rate


Number Conc. Conc.
L R
1 Na+ Cl- 1 9.00 0.00 500 --- 0.0188
1 K+ Cl- 1 0.00 6.00 500 --- 0.0125
1 Glucose --- 0.00 0.00 --- 0.00 0.0000
2 Na+ Cl- 3 9.00 0.00 500 --- 0.0025
2 K+ Cl- 3 0.00 6.00 500 --- 0.0017
2 Glucose --- 0.00 0.00 --- 0 0.0000
3 Na+ Cl- 3 9.00 0.00 500 --- 0.0000
3 K+ Cl- 3 0.00 0.00 500 --- 0.0000
3 Glucose --- 0.00 0.00 --- 0 0.0000
4 Na+ Cl- 3 9.00 0.00 800 --- 0.0042
4 K+ Cl- 3 0.00 6.00 800 --- 0.0028
4 Glucose --- 0.00 0.00 --- 0 0.0000
5 Na+ Cl- 3 9.00 0.00 800 --- 0.0042
5 K+ Cl- 3 0.00 6.00 800 --- 0.0028
5 Glucose --- 0.00 10.0 --- 400 0.0028
0 #
3.2 Pembahasan
3.2.1 Aktivitas 1
Percobaan ini diawali dengan menguji proses difusi pada larutan NaCl 9
mM dan air terdeionisasi selama 60 menit. Lalu , dari percobaan ini diperoleh
sebuah data bahwa larutan NaCl 9 mM tidak dapat berdifusi dengan penggunaan
membran 20 MWCO. Begitu juga dengan percobaan kedua yang menggunakan
larutan urea 9 mM. Hal ini dapat terjadi karena berat molekul NaCl dan urea
sebesar 58,44 dan 60,07 g/mol sehingga NaCl maupun urea tidak dapat berdifusi
melalui membran 20 MWCO. Larutan NaCl baru dapat berdifusi ketika
percobaan ini menggunakan membran yang lebih tinggi, seperti 50 dan 100
MWCO, seperti saat transpor larutan urea menggunakan membran dengan 100
MWCO.
Hal seperti tadi terjadi karena pori-pori pada membran 50 dan 100 MWCO
lebih besar dibandingkan membran 20 MWCO sehingga urea dengan berat
molekul 60,07 dapat melewati membran 50 dan 100 MWCO ini walaupun jika
menggunakan membran 50 MWCO akan berjalan sedikit lebih lambat. Namun,
setelah melangsungkan percobaan selanjutnya dengan mengganti membran 50
MWCO menjadi 100 MWCO didapatkan hasil yang sama persis dengan hasil
percobaan menggunakan membran 50 MWCO dengan konsentrasi larutan NaCl
9 mM. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pori-pori membran tidak
menentukan kecepatan difusi dan hanya menentukan apakah suatu zat mampu
berdifusi atau tidak.
Pada percobaan selanjutnya, membran yang digunakan masih sama seperti
sebelumnya, yaitu 50 mM. Akan tetapi, konsentrasi larutan NaCl yang digunakan
kali ini adalah 50 MWCO dengan menggunakan 9 mM NaCl pada membran 9 .00
mM dan 18.00 mM. Setelah dilakukan perocbaan tersebut, diperoleh bahwa rata-
rata difusi NaCl berkonsentrasi 18.00 mengalami proses difusi yang lebih cepat,
yaitu dengan laju kecepatan difusi mencapai 0.0273 dibandingkan dengan larutan
NaCl berkonsentrasi 9.00 yang hanya memiliki rata-rata kecepatan difusi 0.0150.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi suatu zat yang berdifusi
maka akan semakin cepat pula proses difusi itu berlangsung karena semakin
besar gradien ( perbedaan ) konsentrasi antara dua larutan maka kecepatan rata –
rata difusi semakin tinggi.
Pada percobaan terakhir di aktivitas ini, dilakukan pengujian terhadap
larutan glukosa dan albumin dengan menggunakan membran 200 mM. Setelah
reaksi berjalan selam 60 menit, didapatkan hasil bahwa glukosa mampu berdifusi,
sedangkan, albumin tidak dapat berdifusi karena ukuran molekul albumin lebih
besar dibandingkan dengan pori pori membran. Urea yang memiliki molekul
berukuran besar menjadi lebih lambat saat berdifusi dibandingkan NaCl yang
memiliki molekul yang lebih kecil akan lebih mudah masuk melewati membran.
Proses difusi akan berhenti saat larutan di kedua sisi telah mencapai titik
keseimbangan yang disebut dengan titik equilibrium .
3.2.2 Aktivitas 2
Percobaan ini diawali dengan menguji proses difusi terfasilitasi
menggunakan 2 mM glukosa dengan carrier 500. Setelah itu, dilanjutkan dengan
percobaan menggunakan 8 mM glukosa dengan carrier yang sama, yaitu 500.
Dari kedua percobaan itu, didapatkan adanya peningkatan rata-rata difusi
sebanyak 0,015 yang terjadi dari 0,0008 menjadi 0,0023 sehingga dapat
disimpulkan bahwa konsentrasi larutan berpengaruh terhadap kecepatan difusi
suatu larutan sama seperti pada percobaan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya gradien konsentrasi lebih curam sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Hal ini juga terjadi pada percobaan yang menggunakan larutan glukosa dengan
2.00 mM dan 8.00 dengan membran 700. Namun, rupanya carrier yang digunakan
juga mempengaruhi kecepatan difusi. Hal ini dapat dilihat dalam percobaan
kelima yang menggunakan glukosa dengan konsentrasi 10.00 mM, tetapi hanya
menggunakan carrier sebesar 100. Hasil dari percobaan ini memang larutan dapat
berdifusi tatpi kecepatannya lebih lambat daripada difusi larutan glukosa 8.00 mM
menggunakan carrier 700.
Pada percobaan terakhir dilakukan uji coba difusi pada glukosa 2 mM
dengan carrier 700 yang ditambahkan dengan larutan NaCl 2.00 mM. Setelah
rekasi ini dibiarkan berjalan selama 60 menit, rupanya penambahan NaCl pada
reaksi tidak berdampak apapun pada transpor glukosa. Hal ini terjadi karena
NaCl tidak diperlukan pada transpor glukosa yang termasuk ke dalam golongan
transpor aktif. Berbeda dengan NaCl yang berdifusi secara pasif sehingga
keduanya tidak saling mempengaruhi.
3.2.3 Aktivitas 5
Percobaan ini diawali dengan menguji proses transpor aktif menggunakan
laurtan Na+ Cl- 9.00 mM dan K+ Cl-6.00 mM dengan pompa 500. Setelah
percobaan ini dilaksanakan selama 60 menit, kecepatan traspor larutan Na+ Cl-
tercatat mencapai 0,0188 dan larutan K+ Cl- 0.0125. Pada eskperimen ini,
transpor ion berhenti sebelum semua ion ditranspor melalui membran. Hal ini
disebabkan oleh ATP yang digunakan dalam tranpor tersebut telah habis.
Ketidaktersediaan ATP sebagai sumber energi menyebabkan proses transpor aktif
berhenti. Namun, apabila jumlah ATP pada reaksi ini ditambahkan menjadi 3
(seperti pada percobaan kedua) maka transpor aktif ini akan selesai setelah semua
ion ditranspor melalui membran sehingga equilibrium akan tercapai. Namun, jika
larutan yang digunakan hanya Na+ Cl- saja dengan konsentrasi 9.00 mM tanpa ion
K+ dan ion ini digantikan oleh air tedeionisasi maka reaksi tidak akan berjalan
seperti percobaan sebelumnya karena tidak adanya pertukaran ion Na+ dan K+
pada membran saat kelangsungan proses transpor aktif.
Pada percobaan selanjutnya, dengan konsetrasi larutan yang masih sama
dengan sebelumnya, besaran pompa diubah menjadi 800. Setelah 60 menit,
didapatkan data bahwa titik equilibrium reaksi lebih cepat tercapai dengn
kecepatan mencapai 0.0042 dan 0.0028 .Hal ini terjadi karena tersedianya lebih
banyak pompa yang digunakan dalam transpor ion melalui mebran. Selain itu,
pada percobaan terakhir dilakukan penambahan carrier glukosa untuk melihat
pengaruhnya dalam kecepatan rekasi ini. Namun, setelah diamati selama 60 menit
didapatkan hasil bahwa penambahan glukosa pada reaksi tidak memengaruhi
proses transpor aktif karena glukosa ditranspor secara independen sehingga tidak
mempengaruhi proses transpor aktif. Glukosa ditranspor secara pasif. Sedangkan ,
ion Na+ dan K+ akan ditranspor secara aktif dengan menggunakan ATP sebagai
sumber energinya. Glukosa dapat ditranspor aktif apabila tidak dapat melalui
membran-seperti pada percobaan di aktivitas 2-. Namun, hal itu tidak akan
mengubah rata-rata transpor aktif ion Na+ K+. equilibrium
DAFTAR PUSTAKA
Roberts, K., Alberts, B., Johnson, A., Walter, P., & Hunt, T. 2007. Molecular biology of the cell,
5th edition. New York: Garland Science.
Sari, Y. P., Rahman, A., & Kasrina, K. 2018. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA
PESERTA DIDIK BERDASARKAN STUDI PENGARUH OSMOSIS TERHADAP WARNA
MATA. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi, 2(2), 16-21.
Sinaga, E. 2008. Biokimia TRANSPOR MOLEKUL.
Suharsono, H. Transporasi transmembran. Diakses pada Februari 19, 2021, dari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/a4fa33ff469399aae5e480f21125b156.pdf
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pre-Lab Quiz, Stop &Think Question, Predict Question, dan Post Lab Quiz
Activity 1: Simulating Dialysis (Simple Diffusion)
1. Pre-Lab Quiz
1. The driving force for diffusion is C. The membrane transport protein
2. In diffusion, molecules move from A. high to low concentration.
3. Which of the following dialysis membrans has the largest pore size? D. 200
MWCO
4. Avogadro's number is a constant for the number of D. Atoms
2. Stop & Think Question
The reason sodium chloride didn't diffuse left to right is that C. The membrane
pore size was too small.
3. Predict Question
The molecular weight of urea is 60.07. Do you think urea will diffuse through the
20 MWCO membran? C. Yes, but very slowly
4. Stop & Think Question

5. Post-Lab Quiz
1. The effect of increasing the concentration of sodium chloride from 9 mM to 18
mM in the left beaker was to B. increase the rate of diffusion.
2. Describe the difference between the rate of diffusion seen for sodium and urea! C.
Urea diffused more slowly because it is larger than sodium.
3. Which of the following solutes did not pass through any of the membrans? B.
albumin.
4. When diffusion stops, we say the solution has reached A. equilibrium .
Lampiran 2. Pre-Lab Quiz, Stop &Think Question, Predict Question, dan Post Lab Quiz
Activity 2: Simulated Facilitated Diffusion
a. Pre-Lab Quiz
1. Molecules need a carrier protein to help them move across a membran because
D. they are lipid insoluble or they are too large.
2. Which of the following is true of facilitated diffusion? C. Movement is passive
and down a concentration gradien .
3. Examples of solutes that might require facilitated diffusion include D. all of the
above.
4. Which of the following would not affect the rate of facilitated diffusion?A. the
amount of intracellular ATP.
b. Stop & Think Question
1. What happened to the glucose transpor rate when the glucose concentration was
increased from 2 mM to 8 mM?A. The glucose transpor rate increased.
2. Describe the conditions that resulted in the fastest rate of glucose transpor. D. 700
glucose carrier proteins and 8 mM glucose.
3. Why do you think equilibrium wasn't reached? B. The membran proteins
were.
c. Predict Question
1. What effect do you think increasing the number of protein carriers will have on
the glucose transpor rate? B. The glucose transpor rate will increase.
2. What effect do you think adding Na+ Cl- will have on the glucose transpor rate?
B. The glucose transpor rate will decrease.
d. Post-Lab Quiz
1. What variable(s) increased the rate of facilitated diffusion of glucose? D. both a
and b.
2. For facilitated diffusion, increasing the concentration of glucose on one side of
the membran is the same as B. Making the concentration gradien steeper.
3. When all of the membran carriers are engaged, or busy, we say they are A.
Saturated.
4. Na+ Cl- had no effect on glucose transpor because B. sodium is not required for
glucose transpor in the simulation.
Lampiran 3. Pre-Lab Quiz, Stop &Think Question, Predict Question, dan Post Lab Quiz
Activity 5: Simulating Active Transpor
a. Pre-Lab Quiz
1. The movement of sodium and potassium maintained by the Na+ -K+ pump E.
requires energy and is against a concentration gradien .
2. The sodium-potassium pump is classified as a(n) A. antiporter.
3. The sodium-potassium pump moves sodium ions and potassium ions
simultaneously. B. 3,2.
4. Solutes that require active transpor for movement might be too large to pass or
might be A. lipid insoluble.
b. Stop & Think Question
1. Why did the sodium transpor stop before the transpor was completed? C. The
ATP was depleted.
2. Why was the equilibrium for the solutes reached earlier? C. There were more
pumps for.
c. Predict Question
1. What do you think will result from these experimental conditions? C. No NA+
will be transpored.
2. Do you think the addition of glucose carriers will affect the transpor of sodium or
potassium? A. Yes, it will affect the transpor of both ions.
d. Post-Lab Quiz
1. What happened when you increased the amount of ATP dispensed with the same
concentration of sodium and potassium on either side of the membran? B. More
ions were transpored.
2. At what concentration of ATP were the sodium and potassium maximally
transpored? D. 3 mM ATP.
3. What was the effect of adding more Na+ K+ pumps to the simulated cell? A.
Transpor of the ions was faster.
4. Describe the effect of adding glucose carriers to the sodium and potassium
transpor. C.There was no change in the transpor rate because glucose is
transpored independent.

Anda mungkin juga menyukai