Oleh :
Dasar Teori
Transportasi antar membran satu fungsi membran sel adalah sebagai lalu
lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel
antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat
kecil (air, etanol), karena membran bersifat semipermibale. Molekul lainnya seperti
molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel (Darmadi 2012).
Banyaknya molekul yang masuk kedalam sel melalui membran sel membentuk
suatu aktivitas sel yang dinamakan transpor antar membran.
Transpor membran dibagi menjadi dua yaitu transpor aktif dan transpor pasif.
Transportasi zat melalui membran sel terdiri dari dua macam yaitu, transpor pasif
dan transpor aktif. Transport Pasif, merupakan mekanisme perpindahan molekul
atau zat yang tidak melewati selaput membran semipermeable dan tidak
membutuhkan energi, dan Transpor aktif merupakan transpor partikel-partikel
melalui membran semipermeabel yang bergerak melawan gradien konsentrasi yang
memerlukan energi dalam bentuk ATP. ATP adalah molekul pembawa energi di
dalam sel. Transpor aktif berjalan dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah ke
larutan yang memiliki konsentrasi tinggi, sehingga dapat tercapai keseimbangan di
dalam sel. Adanya muatan listrik di dalam dan luar sel dapat mempengaruhi proses
ini (Darmadi 2012).
Transpor pasif Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi
larutan di antara kedua sisi membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan energi
rnetabolik. Transpor pasif ini bersifat spontan. Transpor pasif dibedakan menjadi
tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion), difusi dipermudah atau difasilitasi
(facilitated diffusion), dan osmosis. Terdapat dua proses fisikokimiawi yang penting
dalam transport materi dalam sel yaitudifusi dan osmosis (Alkatiri 1996). Transpor
aktif Merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Transport aktif terbagi atas transport
aktif primer dan sekunder. Transport aktif sekunder juga terdiri atas co-transport
dan counter transport (exchange). Transport aktif primer memakai energi langsung
dari ATP, misalnya pada Na-K pump.
METODE
Prosedur Kerja
a. Activity 2 Simulating Facilitated Diffusion
Langkah pertama adalah membuat membran menjadi 500 MWCO lalu
diletakkan ke penyangga di antara dua gelas ukur. Setelah itu gelas ukur di sebelah
kiri diisi dengan larutan glukosa 2.00 mM dan gelas ukur bagian kanan diisi air
deionisasi hingga penuh dengan mengklik tombol dispense. Pengaturan waktu
diatur 60 menit atau sama dengan 10 detik waktu yang sebenarnya, lalu klik tombol
start. Setelah waktu selesai, pencet record data untuk mendapatkan hasil percobaan.
Setelah selesai kedua gelas ukur dikosongkan dengan cara meng-klik tombol flush
untuk mempersiapkan percobaan berikutnya. Percobaan kedua masih menggunakan
membran 500 MWCO dan gelas ukur bagian kiri diisi dengan larutan glukosa
8.00mM. Gelas ukur bagian kanan diisi dengan air deionisasi. Klik start lalu record
data. Membran 500MWCO dilepas dari penyangga dan klik tombol flush untuk
mengosongkan kedua gelas ukur. Membran diubah menjadi 700MWCO dengan
mengklik tombol + (plus) di bagian glucose carrier dan diletakkan di penyangga
membran. Gelas ukur bagian kiri diisi dengan larutan glukosa 2.00 mM dan bagian
kanan diisi dengan air deionisasi lalu mengklik tombol dispense. Pada langkah
berikutnya semuanya sama untuk mendapatkan hasil percobaan. Setelah percobaan
selesai kedua gelas ukur dikosongkan, lalu gelas ukur bagian kanan diisi dengan
larutan glukosa 8.00 mM dan gelas ukur kanan diisi air deionisasi. Percobaan
selanjutnya menggunakan membran 100 MWCO, gelas ukur kiri diisi dengan
larutan glukosa 10.00 mM dan gels ukur kanan diisi air deionisasi. Percobaan
terakhir menggunakan membran 700 MWCO, gelas ukur kiri diisi larutan glukosa
2.00 mM dan gelas ukur kanan diisi Na+Cl- 2.00 mM. Setelah selesai, klik submit
untuk mendapatkan seluruh hasil percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Alkatiri S. 1996. Kajian Ringkas Biologi. Surabaya (ID): Airlangga University Press.
Campbell NA, Reece JB. 2010. Biologi Edisi 8 Jilid 3. Terjemahan : Damaning Tyas
Wulandari. Jakarta (ID): Erlangga.
Darmadi. 2012. Mekanisme Transpor Pada Membran. [terhubung berkala].
darmadi.disdikporabna.com. [9 Oktober 2013]
Roza M, Gusnedi, Ratnawulan. 2013. Kajian sifat konduktansi membran kitosan
pada berbagai variasi waktu perendaman dalam larutan Pb. Jurnal Pillar of
Physics. 1:60-67.
Suartha IN dan Anthara IMS. 2011. Homeostatis cairan tubuh pada anjing dan
kucing. Jurnal Buletin Veteriner Udayana. 3(1) : 29-30.
Utari, Tresnawati. 2011. Pengantar Biologi Sel. Bandung (ID): Unpas Press.
LAMPIRAN
Resume Video
Pada molekul yang polar, ditemukan jumlah elektron yang berlebih pada
sisi positif atau negatifnya, sehingga molekul tersebut bermuatan sedikit lebih
positif pada satu sisi dan sedikit lebih negatif pada sisi lainnya. Pada molekul
yang non polar, elektron tersebar secara merata dan tidak ditemukan perbedaan
muatan pada sisi-sisinya. Dalam kata lain molekul non polar bermuatan netral.
Kristal potassium permanganate tidak larut dalam larutan carbon tetrachloride,
namun kristal iodine larut dalam larutan carbon tetrachloride. Sedangkan dalam
air, kristal potassium permanganate mudah terlarut dan kristal iodine tidak
terlarut. Iodine dan carbon tetrachloride adalah molekul-molekul non polar
sehingga dapat terlarut. Air tidak bisa merlarutkan iodine karena air adalah
molekul polar.