LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi mata kuliah Fisiologi Hewan
dosen pengampu :
Dr. agr. H. Saefudin, M.Si.
Dra. Soesy Asiah Soesilawati, MS.
oleh:
Biologi C 2016
Kelompok 1
B. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 20 Februari 2018.
Waktu : Pukul 07.00 – 09.30 WIB.
Tempat : Laboratorium Fisiologi,
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam,
Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Tujuan
1. Transpor aktif : Mempelajari transpor aktif pada tubulus uriniferus pada ginjal
katak
2. Aktivitas enzim katalase : Membuktikan adanya enzim katalase di dalam sel
hewan khususnya sel hati
3. Proses oksidasi dan proses respirasi : Mempelajari adanya proses oksidasi
dalam masa respirasi
D. Landasan Teori
1. Transport Aktif
Sel adalah unit kesatuan hidup terkecil, artinya kegiatan hidup organisme
merupakan manifestasi dari proses-proses metabolisme dan reproduksi sel. Setiap sel
yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-
sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam
sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu.
pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi
oleh permeabilitas membran. Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik,
sehingga tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul polar dan substansi yang larut
dalam air. Transpor materi-materi yang larut dalam air dan bermuatan diperankan
oleh protein integral membran.
Salah satunya transport aktif , transport aktif ini dapat berlangsung karena
adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara kedua sisi membran. Pada transpor
pasif tidak rnemerlukan energi rnetabolik. Transpor pasif dibedakan menjadi tiga,
yaitu difusi sederhana (simple diffusion), difusi dipermudah atau difusi terfasilitasi
(facilitated diffusion), dan osmosis. Pada transpor aktif diperlukan adanya protein
pembawa atau pengemban dan memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam
bentuk ATP. selama transpor aktif, molekul diangkut melalui gradien konsentrasi.
Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik, sehingga tidak dapat
ditembus oleh molekul-molekul polar dan substansi yang larut dalam air. Transpor
materi-materi yang larut dalam air dan bermuatan diperankan oleh protein integral.
Transpor molekul – molekul dapat dilakukan secara pasif (transpor pasif) maupun
secara aktif (transpor aktif). Kedua macam transpor ini dilakukan secara terpadu
untuk mempertahankan kondisi intraseluler agar tetap konstan. Berikut ini jalan yang
dilalui zat- zat nutrient agar dapat melewati membrane sel adalah sebagai berikut:
l) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple
difusion),difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran
(simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul -molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran
sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D,
E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu,
memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2,
HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion
tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini
terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu
yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori
tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar
seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat
menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau
transporter untuk dapat menembus membrane.
3) Mekanisme Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel
ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa
sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput
selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan
bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi
melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan
hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam
sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
2. Enzim Katalase
Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organism. Kegunaan enzim
katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun
dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan.Hidrogen peroksida
dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna
1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator
kuat dan bersifat racun dalam tubuh.
Hati banyak mengandung enzim katalase, dimana proses oksidasi lemak terjadi
disana, dan salah satu fungsi hati itu adalah menetralkan racun jadi yang bekerja
menguraikan racun tersebut adalah enzim katalase. Enzim katalase juga terdapat pada
organ lain tetapi enzim katalase yang dikandungnya sedikit sehingga sulit teramati.
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit
penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-
asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana.
Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas
ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya,
berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan
energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini. Kebanyakan respirasi yang
dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya. Reaksi yang
demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian, banyak proses
respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang paling
biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir
Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau
senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator.
Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme eukariotik
terjadi di dalam mitokondria. Kandungan oksigen di udara bebas (atmosfir)
mengandung konsentrasi sebesar 21 %, melalui mekanisme ventilasi akan masuk ke
alveoli kemudian terjadi proses pertukaran gas yang disebut proses difusi. Difusi
adalah suatu perpindahan/ peralihan O2 dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
dimana konsentrasi O2 yang tinggi di alveoli akan beralih ke kapiler paru.
E. Alat dan Bahan
1. Alat
Tabel E.1. Alat yang digunakan dalam Kegiatan Transpor Aktif
No. Alat Jumlah
1. Petridish 3 buah
2. Pisaubedah 1 buah
3. Pinset 2 buah
Sesuai
4. Jarumpentul
kebutuhan
5. Gunting bedah 1 buah
6. Object glass 1 buah
7. Cover glass 1 buah
8. Mikroskopcahayamonokuler 1 buah
9. Pipet tetes 3 buah
Tabel E.2. Alat yang digunakan dalam Proses Respirasi dan Oksidasi
No. Alat Jumlah
1. Tabung reaksi 4buah
2. Penangas air 1 buah
3. Pipet tetes 3 buah
4. Thermometer 1 buah
2. Bahan
Tabel E.4. Bahan yang digunakan dalam Kegiatan Transpor Aktif
No. Bahan Jumlah
1. Ginjal katak Sepasang
2. Larutan Ringer’s 10 ml
3. LarutanGlukosa 0,2% 5 ml
4. Larutan PhenolRed 0,03% 5 ml
5. Es batu Sesuai kebutuhan
Tabel E.5. Bahan yang digunakan dalam Proses Respirasi dan Oksidasi
No. Bahan Jumlah
1. Larutan gist 10 ml
2. Methylene blue 4 ml
3. Larutanglukosa 10% 4 ml
1. Transpor Aktif
Tubulus uriniferus
Ginjal katak yang baru dari ginjal katak
Salah satu petridish
dibedah, diambil dan dilepaskan dan
yang berisi larutan
dimasukkan ke dalam dimasukkan ke dalam
(a,b,c) diletakkan
petridish ketiga yang media dalam
di atas meja biasa
berisi larutan Ringer's petridish yang telah
diisi larutan (a,b,c)
Tabung reaksi
pertama diisi dengan Tetesan dihitung
Tetes kedua sari hati
sari hati ayam hingga timbul
dibandingkan dan
sedangkan tabung gelembung udara di
dicatat hasilnya
reaksi kedua diisi atas H2O2
dengan sari hati katak
Semua tabung
Larutan gist dingin 1mL larutan glukosa 10%
diencerkan dengan
dimasukkan ke dan 1mL methylen nlue
akuades sebanyak
dalam tabung C dan ditambahkan ke dalam
5mL lalu tabung
D sebanyak 1 mL setiap tabung
disumbat dan dikocok
H. Pembahasan
Pada percobaan yang kami lakukan tidak dapat lihat transfor aktif pada
tubulus uriniferus katak dikarenakan mungkin tubulus uriniferus terlalu lama
di amati sehingga sel-sel ditubulus uriniferus katak tidak dapat di lihat
pergerakannya, sehingga percobaan ini tidak berhasil dengan baik.
1. Transpor aktif terjadi dari konsentrasi lebih rendah ke konsentrasi lebh tinggi.
Ada tiga tipe transport aktif yaitu :
a. Pompa ion yaitu transpor ion melewati membran plasma yang melawan
gradient konsentrasi.
b. Kotranspor yaitu transpor suatu zat yang mengaktifkan transport zat lain
melewati membran plasma.
c. Endositosis dan eksositosis yaitu transpor makromolekul dengan
membentuk lipatan membran plasma.Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi transport aktif yaitu :Suhu, Energi, dan fasilitator.