Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM BIOFARMASI FARMAKOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

“MEKANISME TRANSPORT SEL DAN PERMEABILITAS MEMBRAN SEL”

OLEH:

NAMA : ALAMSYAH

STAMBUK 15020210099

KELAS/KELOMPOK : C11/1

ASISTEN : ICHYAR NUR LATUBA

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan tujuan adanya mekanisme transport sel?


2. Jelaskan tentang defenisi dari:
a. Difusi sederhana
b. Difusi terfasilitasi
c. Osmosis
d. Filtrasi
e. Transpor aktif
f. Protein pembawa (Carrier)
g. Gradient konsentrasi
h. Saturasi (penjenuhan)
i. Ekulibrium
j. Solute
k. Membran dialysis
l. MWCO (molecular weight cutoffs)
m. Tekanan osmosis
n. Tekanan hidrostatik
o. Ukuran molekul
3. Sebutkan contoh senyawa-senyawa yang menggunakan masing-masing mekanisme
transport sel tersebut (min 3 contoh)!
4. Sebutkan berat molekul (BM) dari NaCl, Urea, glukosa dan albumin
5. Jelaskan yang dimaksud membran sel bersifat selektif permeable?
6. Jelaskan bagaimana pengaruh konsentrasi larutan dan berat molekul mempengaruhi laju
difusi!
7. Jelaskan fungsi pompa ion Na+/K+ pada transport aktif senyawa kimia!

Jawaban:

1. Tujuan adanya mekanisme transpor membran sel:


Mekanisme dari transpor membran sel sendiri yaitu proses pengangkutan materi
atau molekul dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya
rendah tanpa menggunakan ATP (Adenosin Trifosfat), atau proses pengangkutan
molekul dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya tinggi
dengan menggunakan energi hasil metabolisme ATP, dan kedua proses tersebut
berlangsung secara terpadu untuk menjaga kesetimbangan molekul biologis di dalam sel
(Sumadi dan Marianti, 2007). Transportasi antar membran satu fungsi membran sel
adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati
membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang
sangat kecil (air, etanol), karena membran bersifat semipermibale. Molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik
membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel (Darmadi 2012).

2. Defenisi
 Difusi adalah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentarasi rendah. Tekanan hidrostatik
pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut
(Hartanto, 2007).
a. Difusi Sederhana yaitu pergerakan kinetik molekol atau ion melewati membran
sel tidak bereaksi dengan protein carier yang ada di membran sel. Kecepatan dari
difusi sederhana ditentukan dari jumlah substansi yang ada, kecepatan gerakan
kinetik bahan, jumlah dan ukuran dari pori pada membran sel yang akan dilewati
oleh bahan itu Pada difusi sederhana proses difusi terjadi melalui dua jalan yaitu
melalui lapisan lipid jika zat itu terlarut dalam lemak, dan melalui saluran (chanel)
air/protein.
b. Difusi Fasilitas/Terfasilitasi yaitu proses perpindahan molekul melintasi membran
sel menuruni gradien konsentrasi memerlukan protein pembawa (carrier protein).
Peran protein pembawa adalah untuk mempermudah transport molekul-molekul
hidrofilik dan elektrolit melintasi membran sel yang cenderung bersifat
impermeabel terhadap molekul-molekul tersebut. Difusi terfasilitasi berlangsung
lebih cepat daripada difusi sederhana.
 Osmosis adalah bergeraknya molekul air melalui membran semipermiabel (selektif
permiabel) dari larutan berkadar rendah menuju larutan berkadar tinggi hingga
kadarnya sama. Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air, sehingga
tekanan osmotik cairan tubuh diseluruh bagian tubuh sama. Membran semipermiabel
adalah membran yang dapat dilalui air, namun tidak dapat dilalui oleh zat terlarut
seperti protein (Hartanto, 2007). Tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses
osmosis disebut tekanan osmosis (Guyton dan Hall, 2006)
 Filtrasi adalah merupakan jenis transpor pasif yang melibatkan pergerakan molekul
atau ion keluar masuk sel. Proses ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan
hidrostatik, di mana molekul atau ion akan bergerak dari daerah yang mempunyai
tekanan hidrostatik tinggi ke daerah yang tekanan hidrostatiknya lebih rendah
 Transpor aktif adalah pergerakan molekul melewati membran sel melawan gradien
konsentrasi. Sebagaimana difusi terfasilitasi, transport aktif memerlukan protein
pembawa atau protein transport. Akan tetapi, karena molekul dibawa melawan
gradien konsentrasi, maka transport aktif memerlukan suplai energi. Berdasarkan
sumber energi terdapat tiga macam transporter yang berperan dalam transport aktif,
yaitu transport aktif dengan sumber energi dari transport pasif (coupled transporter),
transport aktif dengan sumber energi hidrolisis ATP (pompa ATP), transport aktif
yang diaktifkan oleh cahaya (light driven)
a. Coupled Transporter yaitu transporter yang mengangkut suatu molekul melewati
membran sel secara aktif, dengan disandingkan dengan molekul lain (biasanya ion
natrium) yang dibawa melintasi membran sel secara pasif. Terdapat dua macam
coupled transporter, yaitu simporter (cotransporter) dan antiporter (exchanger).
Simporter memindahkan molekul secara aktif dan molekul lain secara pasif dalam
satu arah, sedangkan antiporter memindahkan molekul secara aktif dan molekul
lain secara pasif dalam arah yang berlawanan. Pada coupled transporter, suplai
energi diperoleh secara tidak langsung dari transport pasif (biasanya ion natrium).
Oleh sebab itu, coupled transporter disebut juga dengan transport aktif sekunder
(secondary active transport)
b. Pompa ATP Adenosine triphosphate (ATP) adalah molekul yang mengandung
ikatan tiga molekul fosfat berenergi tinggi. Hidrolisis ATP oleh enzim ATPase
menghasilkan adenosine diphosphate (ADP) dan fosfat, serta pelepasan energi.
Pompa ATP adalah transporter yang disandingkan dengan enzim ATPase. Energi
yang dilepaskan dari hidrolisis ATP digunakan oleh pompa ATP untuk membawa
molekul melewati membran sel melawan gradien elektrokimiawi. Dengan suplai
energi yang didapat secara langsung dari sumber energi (ATP), maka pompa ATP
disebut juga dengan transport aktif primer (primary active transport).
 Protein Pembawa adalah untuk mempermudah transport molekul-molekul hidrofilik
dan elektrolit melintasi membran sel yang cenderung bersifat impermeabel terhadap
molekul-molekul tersebut. Membran sel dilengkapi dengan protein integral yang
berfungsi sebagai protein pengangkut molekul hidrofilik dan ion. Terdapat dua
macam protein transport, yaitu transporter (carrier/karier) dan saluran
(channel/kanal). Transporter mengikat molekul pada sisi yang spesifik. Hubungan
transporter dengan molekul yang dibawa menyerupai hubungan enzim dengan
substrat. Akan tetapi, tidak seperti enzim yang mengubah substrat menjadi produk,
transporter tidak mengubah molekul yang dibawa tersebut. Seperti enzim, transporter
dapat dihambat oleh inhibitor kompetitif maupun inhibitor non kompetitif. Inhibitor
kompetitif adalah agen penghambat yang bersaing dengan molekul pada tempat ikatan
spesifik pada transporter. Inhibitor non kompetitif adalah agen penghambat yang
berikatan dengan transporter pada tempat lain selain tempat ikatan spesifik dengan
molekul, yang kemudian mempengaruhi struktur transporter.
 Gradient Konsentrasi adalah perpindahan dari suatu larutan dengan konsentrasi
molekul (solute) yang lebih tinggi ke tempat dengan larutan dengan konsentrasi
molekul (solute) yang lebih rendah
 Saturasi (Penjenuhan) yaitu kondisi dimana laju pada transport molekul mencapai
kecepatan maksimal (Vmax) yang berarti laju transpor protein pembawa (carrier) baik
di dalam transpor aktif maupun transpor pasif akan mengalami kejenuhan.
Afinitas/jarak transporter (Km) ditentukan dari konsentrasi molekul ketika laju
transport mencapai ½ Vmax. Sementra itu, pada transport molekul tanpa melibatkan
protein pembawa (difusi sederhana), laju transport berbanding lurus dengan
konsentrasi molekul
 Ekulibrium yaitu keadaan dua larutan mencapai dalam keadaan seimbang
 Solute yaitu konsentrasi suatu molekul dalam senyawa/larutan
 Membran dialysis yaitu membran yang berfungsi untuk memisahkan larutan koloid
yang mengandung elektrolit dengan bobot molekul kecil. Zat terlarut pada larutan
yang konsentrasinya tinggi akan menembus membran ke arah larutan yang
konsentrasinya rendah. Jadi, konsentrasi merupakan gaya pendorong. Stamatialis dkk.
(2008) mengklasifikasikan membran dialisis dalam dua katagori, yaitu membran
selulosa dan membran sintetik. Membran selulosa berbahan dasar selulosa dan
modifikasinya. Membran sintetik biasanya dipreparasi dari polimer hidrofilik,
kopolimer hidrofilik atau campuran dari polimer hidrofilik
 MWCO (Molecular weight cut offs) didefinisikan sebagai berat molekul yang
direjeksi 90% oleh membran. Karakteristik membran ultrafiltrasi dinyatakan dengan
nilai MWCO yaitu bilangan yang menyatakan berat molekul terbesar dari partikel
yang mampu ditahan oleh membran. Solut yang digunakan pada penelitian ini adalah
dekstran dengan berbagai berat molekul. Nilai MWCO bergantung pada jenis molekul
yang digunakan, distribusi berat molekul, adsopsi membran dan pengaruh polarisasi
konsentrasi
 Tekanan Osmosis yaitu tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses
osmosis disebut tekanan osmosis (Guyton dan Hall, 2006).
 Tekanan Hidrostatik yaitu tekanan yang biasanya terjadi pada varian filtrasi
(ultrafiltrasi) dimana tekanan pada zat cair yang diam. Besarnya tergantung pada jenis
dan kedalaman suatu zat
 Ukuran Molekul yaitu bagian terkecil dari benda yang dapat berdiri sendiri. Satu
molekul panjangnya kurang lebih satu per milliyar centimeter (1/100.000.000 cm)6 .
Dalam satu benda yang panjangnya satu centimeter, terdapat 1000.000.000 molekul.
Molekul adalah sekumpulan yang terikat dan merupakan kesatuan serta mempunyai
sifat-sifat fisika dan kimia yang khas sehingga molekul itu ada karena adanya atom-
atom, yaitu apabila atom terasosiasi dengan sesama jenisnya atau dengan atom lain
(tak sejenis) maka terjadinya molekul. Gabungan atom ± atom sejenis dapat
membentuk molekul unsur, sedangkan gabungan unsur-unsur yang tidak sejenis dapat
membentuk molekul senyawa.

3. Senyawa-senyawa yang menggunakan masing-masing mekanisme transport sel tersebut


(min 3 contoh):
a. Transpor Pasif: karbohidrat, protein, peptida, asam-asam amino, nukleosida dan
berbagai macam ion.
b. Transpor Aktif: Sodium (Na+) dan Potassium (K+) dalam sel saraf dan glukosa

4. Berat/bobot Molekul (BM):


a. NaCl /Natrium Klorida : 58,44 g/mol (Penuntun Praktikum Teknologi
Formulasi Sediaan Steril)
b. CO(NH2)2 /Urea : 60,06 g/mol
c. C6H12O6 /Glukosa : 180,156 g/mol
d. Albumin : 69,9 kDa
5. Membran sel selektif permeable adalah membran yang dapat dilalui air, namun tidak
dapat dilalui oleh zat terlarut seperti protein (Hartanto, 2007)

6. Pengaruh konsentrasi larutan dan berat molekul mempengaruhi laju


difusi Faktor yg mempengaruhi difusi:
a) Suhu makin tinggi, difusi makin cepat
b) BM makin besar, difusi makin lambat
c) Kelarutan dalam medium makin besar, difusi makin cepat
d) Beda potensial kimia makin besar, beda difusi makin cepat
e) Dalam proses difusi, zat terlarut berpindah dari daerah dengan konsentrasi lebih
tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah hingga terjadi keseimbangan
konsentrasi pada kedua sisi membran
Dari faktor di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi larutan dan
berat molekul sangat berpengaruh pada laju difusi karena semakin tinggi konsentrasi
(semakin kental) suatu larutan/cairan dan semakin besar bobot molekul dari suau partikel
(ukuran partikel yang besar) larutan/ senyawa yang akan melewati membran sel, maka
waktu laju difusi yang dibutuhkan akan lama pula untuk mengalami keseimbangan
konsentrasi (aquilibrium) pada kedua sisi membran.

7. Fungsi pompa ion Na+/K+ pada transport aktif senyawa kimia:


Pompa natrium-kalium (Na+/K+ ) merupakan proses transpor yang memompa
ion natrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium
dari luar ke dalam sel. Proses ini berlangsung secara aktif, karena memerlukan energi
(ATP) untuk terjadinya proses itu. Ion-ion lain yang ditranspor secara aktif seperti
kalsium, hidrogen, chloride, iodine, urate, sugar dan asam amino (Guyton dan Hall,
2006).
Komponen pompa Na+/K+ terdiri atas dua komponen carier protein,
masingmasing disebut subunit alpha dengan BM 100 KDa dan subunit betha dengan
bobot molekul 50 KDa. Subunit alpha mempunyai tiga tempat spesifik untuk
berfungsinya pompa itu, yaitu:
1. Tiga reseptor site untuk tempat berikatan ion sodium yang terletak disisi sebelah
dalam membran sel.
2. Dua reseptor site untuk tempat berikatan ion potasium (K) yang terletak disisi luar
membran sel.
3. Pada sisi dekat reseptor site ion sodium terdapat tempat aktivitas enzim ATPase.
Proses pompa akan berlangsung jika tiga ion sodium dan dua ion potasium
berikatan direseptor site, maka enzim ATPase akan aktif untuk menghasilkan energi dari
ATP, sehingga ion sodium akan dipompa keluar sel dan ion potasium akan masuk
kedalam sel. Adapun tujuan dari pompa natrium-kalium adalah untuk mempertahankan
konsentrasi ion sodium dan potasium didalam dan diluar membran sel, dan untuk
mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel (Hartanto, 2007). Tanpa fungsi dari pompa
ini sel dalam tubuh akan bengkak dan meledak.
DAFTAR PUSTAKA

Siti, Suhartia. dkk. 2013. Profil Media Pembelajaran Multimedia Interaksi Materi Transpor
Membran Sel IX SMA. Surabaya: Jurusan Biologi FMIPA UNESA. ISSN:
2302-9528
Suharsono, Homong. 2017. Transportasi Trans Membran. Denpasar: Kedokteran Hewan,
Univrsitas Udayana
Anthara, I Made Suma. dkk. 2011. Homeostatis Cairan Tubuh Pada Anjing dan Kucing.
Denpasar: Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Vol. 3 No.
1:23-37. ISSN: 2085-2495
Muhammad Jenie, Ikhlas Dr. Dr. PrinsipTransportasi Molekul Melalui Membran Sel.
Yogyakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Rumanta, Dr. Maman. Pengantar Fisiologi Hewan. PEBI 431/Modul 1
Suparman, Dr. M. Dani. 2011. Jurnal Hasil Penelitian Industri, Balai Riset dan Standarisasi
Industri Banda Aceh. Kementerian Perindustrian. Volume: 2. No. 2. ISSN:
0215-4609
Sabarni. 2014. Atom dan Molekul Berdasarkan Ilmu Kimia dan Perspektif Al Qur’an.
Lantanida. Vol. 2 No. 2. Banda Aceh: UIN Ar-Raniry
Sinaga, Prof. Dr. Ernawati. 2008. Transpor Molekul. Jakarta: Fakultas Biologi, Universitas
Nasional Jakarta
Wulandari, Endah. 2018. Karakteristik Protein Sorgum dan Upaya Peningkatan Jejaring
Protein Sorgum dengan Penambahan Glukosa-Oksidase. Sumedang:
Departemen Teknologi Indutri Pangan. Fakultas Teknologi Industri
Pertanian, Universitas Padjadjaran. Vol. 2. No. 1. e-ISSN: 2598-9596
Harahap, F. 2012. Tumbuhan dan Lingkungannya (Mekanisme Penyerapan, Pengaliran dan
Kehilangan Air). Medan: Universitas Negeri Medan
Putra Wibawa, A. A Putu. 2015. Kimiabiofisika. Cairan Tubuh. Denpasar: Universitas
Udayana
LAMPIRAN.
No. 1
No. 2
No. 3
No. 5
No. 5
No. 6

Anda mungkin juga menyukai