BIODATA
Pendidikan :
AAM UNAIR Surabaya 1985
S1 FKM UNDIP Semarang
2000; S2 Magister Ilmu
Lingkungan UNMUL Smd
2014
Suami satu, anak satu
BERLIANA Pekerjaan :
Hp : 0812535193 Lab RSI Samarinda ; RSUP
e-mail : Sarjito Yogyakarta, Labkes Prov
ibararham@yahoo.co.id Kaltim,Bapelkes Prov Kaltim
4 spesies penting Plasmodium, yaitu :
a. Plasmodium falcifarum (malaria tertiana
maligna/trofica) : penyebab malaria otak dengan
kematian.
b. b. Plasmodium vivax (malaria tertiana benigna) :
penyebab malaria tertiana yang ringan
c. Plasmodium malariae : penyebab malaria
quartana
d. Plasmodium ovale (malaria tertiana ovale),
jarang dijumpai (Afrika dan fasifik barat).
(1 pend bisa terinfeksi > 1 parasit mixed
infection)
Siklus Hidup: Aseksual (mans); seksual (nyamuk)
Fase aseksual mempunyai dua siklus, yaitu siklus
dalam sel parenkim hati (eksoeritrositer) berlangsung
dengan cara eksoeritrositer primer (terjadi setelah
sporozoit masuk dalam darah dan bersiklus dalam sel
hati), dan eksoeritrositer skunder (terjadi karena
sebagian stadium eksoeritrositer tersimpan dalam sel
hati, dalam beberapa bulan kemudian baru memulai
siklusnya) dan siklus eritrositer terjadi setelah
pecahnya skizon hati dan merozoitnya memasuki sel
darah merah.
Fase Seksual (nyamuk); terdiri dari fase seksual
(sporogoni) nyamuk Anopheles dan fase aseksual
(skizogoni) manusia.
Gejala klinis
serangan demam berulang, splenomegali, dan
anemia (trias malaria).
Gejala penyakit yang timbul berhubungan
dengan masa inkubasi yang terjadi pada parasit,
misalnya inkubasi intrinsik, yaitu waktu antara
sporozoit masuk dalam badan hospes sampai
timbulnya gejala demam, berlangsung antara 8 -
37 hari tergantung spesiesnya, beratnya infeksi
dan pada pengobatan sebelumnya atau pada
derajat resistensi hospes,serta tergantung dari
cara masuknya parasit dalam tubuh hospes.
Malaria kongenital ; diagnosa ditegakkan
dalam 24 jam setelah lahir berdasarkan
gejala-gejala berikut :
Refleks imun menurun
Gerakan involunter terutama pada mata
Ikterus
Muntah-muntah, diare dan dehidrasi
Ibu dengan riwayat asal daerah malaria atau
dengan gejala malaria.
Diagnosa Laboratorium
Pemberian obat dan pada fase awal
atau relaps dpt mengurangi jumlah
parasit dalam darah , jd sebaiknya spl
drh diambil sebelum pengobatan
Diagnosis malaria : diagnosis dengan
mikroskop cahaya, teknik mikroskop
khusus, metode tanpa mikroskop.
METODE TANPA MIKROSKOP
Bentuk Skizon :
skizon muda : sitoplasma padat hampir mengisi seluruh eritrosit,
inti sudah membelah, terdapat pigmen disekitar inti.
skizon tua : seperti bunga mawar , mengisi seluruh eritrosit, inti
membelah 8 - 12, masing-masing menjadi inti merozoit, tiap
belahan inti diikuti belahan sitoplasma letaknya teratur, pigmen
terpusat, dikelilingi merozoit letaknya teratur seperti rosset.
Bentuk Gametosit :
Mikrogametosit : bentuk bulat dan hampir mengisi
seluruh eritrosit, plasma tampak merah muda, inti
besar, menyebar, tampak pucat, letaknya di pusat-
pusat sitoplasma, pigmen malaria kasar tersebar, uk 2-
3 X 9-14 mikrometer.
Makrogametosit : bulat, sitoplasma biru, inti kecil
padat (kompak), letak di tengah-tengah, pigmen
tersebar disekitar inti, infeksi ganda sering tjd 2-3
sp 7 parasit dalam satu eritrosit
Gejala Klinis
paling ringan dibanding spesies lainnya.
Gambaran klinis pada serangan pertama mirip malaria vivax. Serangan
demam lebih teratur dan terjadi pada sore hari. P.malariae cendrung
menghinggapi eritrosit yang lebih tua. Kelainan ginjal yang disebabkan oleh
P.malariae bersifat menahun dan progresif dengan gejala lebih berat dan
prognosisnya buruk. Splenomegali (+)
Mekanisme rekurens (relap jangka panjang) pada malaria malariae
disebabkan oleh parasit dari sklus eritrositer yang banyak dapat bertahan
dalam badan penderita, dalam beberapa hal parasit ini dilindungi oleh
system pertahanan tubuh ; karena ada factor evasi, yaitu parasit dapat
menghindarkan diri dari pengaruh zat anti dan fagositosis dan bertahannya
parasit ini tergantung variasi antigen yang terus menerus berubah dan
dapat menyebabkan relaps.
Parasitemia kadang asimtomatik & merupakan masalah pada donor darah
untuk transfusi. Nefrosis pada malaria kuartana sering terdapat pada anak
di Afrika dan sangat jarang terjadi pada orang non-imun yang diinfeksi
P.malariae. semua stadium parasit aseksual terdapat dalam peredaran
darah tepi pada waktu yang bersamaan, tetapi parasitemia tidak tinggi, kira-
kira 1% eritrosit yang terinfeksi
Diagnosis
Diagnosis malaria kuartana ditegakkan dengan
menemukan parasit pada sediaan darah .
Prognosis apabila tanpa pengobatan, infeksi dapat
berlangsung sangat lama dan relaps pernah tercatat
30 - 50 tahun sesudah infeksi.
Plasmodium ovale (malaria ovale)
Morfologi
Bentuk Tropozoit :
tropozoit muda : ukuran 1/3 eritrosit, cincin padat, inti merah, sitoplasma
biru, kromatin massa padat berbutir tegas,
tropozoit tua : ukuran kecil, bentuk padat, kromatin mempunyai kelompok
besar irregular, pigmen bentuk kasar, kuning coklat & jumlahnya sedang,
partikel-partikel tersebar
Bentuk Skizon :
skizon muda : hampir mengisi eritrosit, bentuk padat, kromatin sedikit
berupa massa ireguler, pigmen tersebar.
skizon dewasa : bentuk berpigmen, mengisi 3/4 eritrosit, inti membelah 8 -
10, masing-masing menjadi inti merozoit, tiap belahan inti diikuti belahan
sitoplasma yang letaknya teratur, pigmen kuning coklat berkumpul
ditengah.
Bentuk Gametosit :
Mikrogametosit : jumlah di darah sedikit, bulat padat, hampir mengisi
seluruh eritrosit., sitoplasma biru pucat, kromatin & pigmen seperti P.vivax.
Makrogametosit : jumlah dalam darah sedikit, bentuk bulat padat dan
hampir mengisi seluruh eritrosit, sitoplasma berwarna biru tua, kromatin &
pigmen seperti P.vivax
Gejala Klinis
Gejala klinis malaria ovale mirip dengan malaria vivax. Serangannya
sama hebat, namun penyembuhannya sering secara spontan dan
relapsnya lebih jarang. Parasit sering tetap berada dalam darah
(periode laten) dan mudah ditekan oleh spesies lain yang lebih
virulen. Plasmodium ovale baru tampak lagi setelah spesies yang lain
lenyap.
Diagnosis
menemukan parasit pada sediaan darah
Prognosis malaria ovale penyakitnya ringan dan dapat sembuh
sendiri tanpa pengobatan.
Epidemiologi
Malaria ovale di Indonesia tidak merupakan masalah kesehatan
masyarkat, karena kasusnya sangat rendah dan dapat sembuh sendiri
tanpa pengobatan. Pada waktu survey malaria di pulau Owi Papua,
Flores dan Timor (Timor Leste sekarang) spesies Plasmodium ovale
ditemukan .
Pencegahan :
pembersihan tempat perindukan nyamuk,
perlindungan perorangan terhadap nyamuk (kasa,
kelambu, obat nyamuk),
pengobatan dengan obat supresi bagi orang yang
kontak,
pengobatan adekuat penderita dan pembawa
parasit.
Pemberantasan :
pemutusan kontak antara nyamuk Anopheles dan
manusia dalam jangka waktu yang cukup untuk
mencegah penularan, dengan menghilangkan semua
kasus aktif melalui pengobatan dan penyembuhan
spontan.
Cara Penularan
Waktu antara nyamuk mengisap darah yang mengandung
gametosit sampai mengandung sporozoit (btk infektif)
dalam kelenjar ludahnya (masa inkubasi ekstrinsik 8 - 37
hari tergantung spesies penyebab );
1. secara alamiah (melalui vektor) sporozoit dlm liur
nyamuk kedalam badan manusia
2. non alamiah (induced) ; terjadi bila stadium asexual
dalam eritrosit secara tidak sengaja masuk dalam
badan manusia dengan cara ;
a. Malaria bawaan (penularan lewat placenta);
b. Secara mekanik ; melalui transfusi darah atau jarum
suntik yg tidak steril
c. Secara oral ; terjadi pada burung, ayam (P.
gallinasium), burung dara (P.relection) dan
monyet (P. knowlesi).
Metode tanpa mikroskop
Dengan cara mendeteksi protein atau asam nukleat parasit.
Teknik dip-stick ; yaitu suatu metode untuk mendeteksi imuno-
enzimatik suatu protein kaya histidine II yang spesifik parasit.
Test ini hanya sedikit membutuhkan latihan, dan dapat
dilakukan untuk tes massal, kelemahan tes ini :
Hanya spesifik untuk Plasmodium falsifarum (P.vivax dalam tahap
perkembangan)
Tidak dapat mengukur secara kuantitatif densitas parasit.
Antigen yang masih beredar beberapa hari setelah parasit hilang masih
memberikan hasil positif.
Gametosit muda mungkin masih dapat dideteksi
Biaya masih cukup mahal.
Metode berdasarkan deteksi asam nukleat ; yaitu hibridisasi
DNA atau RNA.
Wassalamualaikum wr.wb