Anda di halaman 1dari 24

Webinar Paparan Hasil

Analisa Rantai Pasok Komersial


dari Barang yang Menjadi Penting
dalam Masa Pandemi Covid-19
Kamis, 3 Desember 2020, 09.00-12.00

Analisa Hasil dan Rekomendasi Umum

Paparan Oleh:
Prof Dr Akhmad Hidayatno
Departemen Teknik Industri, Universitas Indonesia
Agenda

• Pengantar
• Kerangka Kerja Analisa
• Temuan Umum

2
Pergeseran Barang Penting yang berubah secara waktu (dinamis) dalam masa Bencana
Pandemi COVID-19

Bencana dapat didefinisikan sebagai :


• Kejadian mendadak yang merusak dan mengganggu
secara serius fungsi normal dari komunitas masyarakat
yang berdampak kepada kehilangan nyawa, materi,
kemampuan ekonomi dan lingkungan yang melampaui
kemampuan komunitas masyarakat untuk
menghadapinya dengan kemampuan sendiri. Bencana
biasanya ditimbulkan oleh kejadian alam namun bisa saja
berasal dari kegiatan manusia
Bencana Pandemi Covid-19 memiliki keunikan yang
sudah dilupakan dalam ingatan manusia saat ini:
• Global, tidak ada negara yang luput, karena…
• Berbasis kepada kontak antar manusia, sehingga disiplin
kebersihan dan kesehatan menjadi penting
• Jangka Panjang, bulanan bahkan tahunan
• Tidak ada kerusakan infrastruktur, tapi pembatasan • Ketidakpastian dalam Bencana Pandemi COVID-19 mengakibatkan berbagai
pergerakan serasa terjadi gangguan infrastruktur macam disrupsi termasuk disrupsi akibat panic buying yang timbul di
masyarakat di dunia
• Tingkat ketidakpastian yang tinggi, akibat
ketidaktahuan yang tinggi… semua pihak belajar sambil • Disrupsi lainnya adalah pergeseran barang penting, yang tadinya rendah
berjalan menjadi tinggi kepentingannya
3
Ilustrasi Linimasa Pasokan dan Kebutuhan Pensanitasi Tangan (Hand Sanitizer-HS)
dengan berbagai kejadian, kebijakan dan kondisi selama Pandemi COVID-19

Harga naik Permintaan naik karena


Pembelian HS
pemberlakuan HS sebagai
berkurang karena
bagian protokol kesehatan bila
Kebutuhan di penerapan PSBB
bepergian
kalanngan urban
dan
berpendidikan
Kekurangan
ethanol dan
kemasan
Pelonggaran
aturan
Pasokan meningkat
karena ada
Indikasi pembatasan ekspor Pasokan dan distribusi sudah aman
Peningkatan pasokan
pertama ada
dari UMKM dan
kekurangan
diserfisikasi industri

Feb-W1 2 Feb-W3 4 Ma r-W12 Ma r-W34 Apr-W12 Apr-W34 Ma y-W12 Ma y-W34 Jun-W1 2 Jun-W3 4 Jul-W1 2 Jul-W3 4 Aug-W12 Aug-W34 Sep-W12

Kasus pertama
ditemukan di
Indonesia Larangan ekspor HS dicabut
Pelarangan
ekspor
> 1000 ijin edar diberikan
PSBB New Normal à HS sebagai bagian oleh Kemenks
Penetapan pandemi
CVOID-19 sebagai… dari protokol kesehatan

Events Demand Supply Shortage/Surplus

For Illustrative Purpose Only 4


Hal ini yang mendorong studi ini dilakukan untuk fokus ke barang komersial, bukan
barang bantuan bencana

Perbandingan Ringkas Perbedaan Bantuan Bencana Mempertimbangkan perbedaan karakeristik inilah yang
Pendek dan Dukungan Jangka Panjang memicu studi ini yang memandang belum tergarapnya
analisa tentang barang retail komersial yang dibutuhkan
dan bergeser menjadi penting dalam bencana jangka
Bantuan Jangka Pendek Dukungan Jangka Panjang panjang.
Fokus kepada manajemen Fokus Kepada Koordinasi untuk Sehingga analisa dilakukan dengan 3 pertanyaan kunci
logistik barang bantuan penting memastikan ketersediaan barang
untuk pemulihan bencana retail yg mencakup produksi, logistik
dalam menyusun kerangka studi ini
dan distribusi, dan retail
• Bagaimana pergeseran barang komersial menjadi
Terpusat - Memiliki koordinasi Terfragmentasi - Terdiri atas penting dan bagaimana responsnya
terpusat dengan tanggung jawab berbagai aktor berbeda yang tidak
tunggal langsung berada dalam komando • Apa yang sebaiknya dipersiapkan untuk masa depan
terpusat mulai dari sekarang, sehingga jika kondisi yang sama
Terlokalisasi pada daerah Luas, berdampak nasional dan terjadi, kita mampu lebih baik menanganinya (building
tertentu yang terdampak bencana membutuhkan dukung multi-daerah resilience)?
untuk saling mendukung

Bagaimana kerangka analisa yang sebaiknya diambil dalam


menelaah secara komprehensif tentang hal ini,

yang tidak hanya berbasis kepada apa yang telah terjadi di


masa lalu, tetapi yang mungkin terjadi pada masa depan?

5
Kolaborasi antara Kemenko PMK Republik Indonesia dengan World Food Program PBB
untuk mendukung dan memfasilitasi penyusunan strategi rantai pasok komersial untuk barang-barang penting

Kementerian Koordinator bidang


Pembangunan Masyarakat dan World Food Programme PBB
Kebudayaan RI

• Salah Satu Tugas: Koordinasi Penanggulangan • WFP telah hadir di Indonesia sejak tahun 1963, merespon
Bencana ke banyak bencana alam dan non-alam baik secara langsung
• Deputi II: Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan maupun tidak langsung, termasuk dampak Krisis Ekonomi
Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan 1998, Tsunami Aceh 2004, Tsunami Palu 2018 hingga
Bencana
Berkolaborasi dengan Pandemi COVID-19.
• Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca
Bencana Kemenko PMK, WFP • WFP Indonesia fokus pada 3 program utama; Ketahanan
• Tupoksi: melaksanakan penyiapan koordinasi dan memandang penting Pangan, Nutrisi, dan Kebencanaan.
sinkronisasi perumusan, penetapan, dan untuk mendukung dan • WFP, bagian dari Joint-UN Multi-Sector Response Plan
pelaksanaan, serta pengendalian pelaksanaan memfasilitasi (MSRP) untuk Pandemi COVID-19. Ada 6 area prioritas di
kebijakan kementerian/lembaga yang terkait dengan dalam MSRP termasuk Logistik/Rantai Pasok, dimana WFP
penyusunan strategi
isu di bidang kedaruratan dan manajemen pasca merupakan Titik Fokys Klaster Nasional Logistik yang
rantai pasok komersial menyediakan dukungan koordinasi dibawah kepemimpinan
bencana
untuk barang-barang Pemerintah, termasuk Kemenko PMK, BNPB dan
penting dalam masa Kemensos.
Pandemi COVID-19 • Pada isu kebencanaan, area intervensi WFP meliputi: (i)
Advokasi kebijakan dan penguatan sistem, (ii)
Pengembangan kapasitas kelembagaan, dan (iii)
Pengembangan kemitraan multi-sector

6
Analisa awal menunjukkan banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan sehingga
dibutuhkan pendekatan multi-aspek dengan 3 perspektif berbeda
Pasar Fisik
Tradisional Penyedia Jasa 1
Distribusi
Goals Criteria Perspektif
Jalur Perdagangan Rantai Pasok
Digital
1. Availability
Pemenuhan 2. Price
Goods Produce Permintaan 3. Quality

Produsen UMKM 2
Kemasan Perspektif
Ijin Edar Multi Aktor
Produsen Besar
Harga Eceran
Tertinggi
Tarif Impor
Produsen Bahan
Baku Keamanan
Barang Pengawasan
Ijin Produksi
Produk
Kualitas Pemerintahan 3
Barang Daerah
Perspektif
Pembatasan Pemerintahan Analisa Resiko
Ekspor Pusat
Standar Produk

masa lalu dipelajari masa depan yang mungkin


7
Penanganan Material
Ruang Waktu
Perspektif 1: Rantai Suplai Dinamika Produksi
Produk dalam Pengawasan
Beberapa Dimensi Pertimbangan Karakteristik

Harga dan Ketersediaan Dinamika


Dinamika Pasokan Permintaan Jalur dan Antar Rantai

Material
Pertimbangan Lain Rantai Suplai Karakteristik Bencana
Dampak Lingkungan
Kebutuhan Dasar Nutrisi
Digitalisasi dan Perdagangan Digital
Food-Loss/Food-Waste
First-Mile dan Last-Mile
Harga Eceran Tertinggi
Uang Tiga Aliran
Biaya Distribusi dan Logistik
Analisa

Informasi Pemantauan, Koordinasi dan Evaluasi


Kebutuhan yang berbeda seiring dengan waktu

8
Perspektif 2: Analisa Resiko
Untuk menghasilkan rekomendasi yang tidak hanya berbasis masa lampau, tetapi apa yang mungkin terjadi di masa depan

Lingkup Studi • Dari keseluruhan langkah dasar


Tetapkan Konteks Identifikasi Resiko manajemen resiko, studi ini
• Konteks Strategis • Apa yang dapat berfokus kepada identifikasi dan
• Konteks Organisasional. terjadi? analisa resiko
• Konteks Manajemen Resiko • Bagaimana itu terjadi?
2 • Identifikasi resiko akan
1 menghasilkan titik kritis lalu
didiskusikan alternatif strategi
Analisis Resiko pencegah resiko akan timbul
Kriteria • Tetapkan tingkat Resiko atau solusi jika resiko itu timbul
Penerimaan 1b Monitor dan Kaji melalui Kemungkinan dan
Resiko Konsekwensi • Strategi ini kemudian
• Tetapkan Kontrol yang Ada
dikonfirmasi secara teori
3 maupun praktek terbaik di
lapangan

Kelola Resiko
• Evaluasi pilihan-pilihan Evaluasi Resiko
pengelolaan resiko • Bandingkan terhadap kriteria
• Siapkan rencana pengelolaan • Tetapkan prioritas resiko
• Terapkan rencana
5 4
9
Perspektif 3: Multi Aktor
Dengan kondisi multi-actor yang lazimnya ada di rantai suplai ini, maka pemetaan kekuatan dan kepentingan para aktor
menjadi penting

ACTOR ARENA
Aktor A Untuk itu studi ini
Sumber
Daya menggunakan
Sub-Sistem Infrastriktur Persepsi
serangkaian Diskusi
Sub-Sistem Teknis
Aplikasi
Kelompok Terfokus
Pembiayaan
Metode
Kepentingan
& tujuan (FGD) multi-aktor, untuk
Pengembangan
Teknis
Teknologi mendapatkan peta dan
Standar
Aktor B Sumber
Daya
kondisi rantai suplai
Regulasi dan Aturan
Teknis
dalam respons pandemi,
Persepsi
sehingga telah dilakukan
Kepentingan 20 diskusi terfokus dan
& tujuan

Sub Sistem C Sub-Sistem Aktor


2 webinar. Peserta
Sub- Aktor A
Aktor C
diskusi mencakup
Sumber
Sistem
Daya pemerintah, pelaku
Sub-Sistem
Aktor B
Persepsi
industri, pelaku
Aktor C
logistik, distributor dan
Sub-Sistem Kepentingan
& tujuan retailer, dan pelaku
lainnya

For Illustrative Purpose Only 10


Untuk mengarahkan diskusi, struktur studi disusun dalam bentuk pertanyaan untuk
mengarahkan berbagai FGD yang dilakukan

Komponen analisa kecukupan dukungan mencakup


5W+H: Untuk menemukan proses, pelaku, penyebab manusia, metode, mesin, uang, material, energi dan
serta konteks secara waktu dan tempat informasi

• Apa definisi operasional? • Apakah kualitas dan kuantitas SDM memenuhi


Apa • Apa perbaikan yang harus kebutuhan pengelolaan produksi, rantai pasok, dan
dilakukan? kebijakan?
lingkungan manusia • Apakah teknologi dan peralatan sudah tersedia
dengan kompetitif di pasaran?
• Dimana saja sebaiknya analisa energi mesin • Apakah model bisnis komersial menarik perhatian
Di dilakukan? untuk mengelola secara kontinu pasokan barang?
5M+IE • Apakah material dan alirannya terjamin pasokan pada
mana • Bergeserkah area penyebab atau
akibat? rantai pasok?
info uang
• Apakah penguasaan metode dan teknologi sudah
mencukupi?
• Kapan? Saat ini, masa lalu, metode Aliran • Apakah informasi dapat diketahui dengan tepat waktu,
Meng masa depan, material tepat guna dan tepat sasaran?
apa Kapan
• Dinamika perubahan yang • Apakah penggunaan energi berkesinambungan
terjadi memungkinkan
Bagai • Apakah ada dampak lingkungan yang perlu
mana Siapa diperhatikan?
• Siapa yang berperan?
• Kepentingannya?
• Pengaruhnya?

Kita dipastikan sedang Berpikir ketika kita sedang


• Proses yang terjadi seperti apa? harus menjawab pertanyaan.
• Proses idealnya seharusnya
• Mengapa ada gap kondisi saat bagaiman?
ini dan kondisi ideal?

11
Agenda

• Pengantar
• Kerangka Kerja Analisa
• Temuan Umum

12
Kerangka Studi
Beberapa Pertanyaan Penting disetiap langkah studi dan setiap perspektif

Perspektif Rantai Suplai Perspektif Stakeholders Perspektif Resiko

• Apakah ada pergeseran barang penting? • Siapa pemangku kepentingan yang


A Penentuan Barang Penting • Apakah ada ketidaktersediaan barang? terlibat?
Bagaimana Penentuan Barang • Apa saja faktor tentang barang yang
Penting yang bergeser Bencana? perlu diperhatikan menurut pemangku
kepentingan ? (kuantitas dan kualitas) • Apa, dimana, kapan dan
bagaimana titik kritis
• Darimana sumber barang? • Siapa pemangku kepentingan yang kemungkinan terjadinya
B Karakteristik Barang • Bagaimana diproduksi atau diimpor terlibat? kegagalan atau
Penting • Bisakan diprediksi sejak awan? • Bagaimana Peran dan Kekuatan dari keterlambatan?
Bagaimana Karakteristik Barang • Apakah mencukupi kualitas dari 5Ms setiap pemangku kepentingan ?
Penting dan Proses (Method, Man, Money, Machine, and • Bagaimana Mekanisme koordinasi
• Apa rekomendasi persiapan
Pembuatan? Material) untuk peningkatan kapasitas dilakukan untuk memproduksi barang?
mengatasi kegagalan?

• Apakah barang membutuhkan perlakukan • Siapa pemangku kepentingan yang


C Karakteristik Rantai Pasok khusus? terlibat?
Bagaimana Kebutuhan Rantai • Bagaimana rantai suplai yang ada dan • Bagaimana mekanisme monitoring
Pasok sesuai karakteristik alternatifnya? dilakukan?
barangnya? • Bagaimana mekanisme koordinasi
dilakukan?

• Apa saja karakteristik rantai pasok secara • Siapa pemangku kepentingan yang
D Rekomendasi Strategi teoritis dan contoh terbaik dari lapangan? idealnya terlibat?
Rantai Pasok • Bagaimaan koordinasi dan monitoring
Bagaimana konsep rantai pasok antar pemangku kepentingan sebaiknya
dilakukan?
komersial yang baik? 13
Fokus Titik Tanya dalam Peta Sederhana Rantai Pasok Komersial

Penghasil Distribusi & Konsumen


barang Penjualan akhir

• Mengidentifikasi aliran barang dari Apa,Kapan Apa,Dimana Apa,Dimana


satu aktor ke aktor berikutnya Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?

• Mengidentifikasi aktor / pemangku Siapa, Siapa,Dimana Siapa,Dimana


kepentingan yang terlibat Bagaimana? Bagaimana? bagaimana?

• Mengidentifikasi titik kritis / potensi Apa, dimana,


Apa, dimana, Apa, Dimana,
resiko kapan, Mengapa?
kapan, Kapan,
Mengapa? Mengapa?

14
Agenda

• Pengantar
• Kerangka Kerja Analisa
• Temuan Umum

15
Langkah A: Penentuan Barang Komersial yang Menjadi Penting
Dilakukan FGD pendefinisian Barang Komersial yang Menjadi Penting (BKMP)

• FGD pertama dengan 60 peserta dari instansi-instansi di Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah Provinsi
• Didapatkan tujuh barang kandidat berdasarkan mayoritas dan keseimbangan antara barat dan timur, yaitu: Gula,
Hand Sanitizer, Masker, Buah dan Sayur, Minyak Goreng, Telor dan Ikan/Daging.
• Dari Tujuh barang diambil 3 studi kasus barang dengan berbagai karakteristik yang diusahakan berbeda di setiap
barang

Barang Produsen Cold Jenis Bapokting Perlu Sentra Bagian dari


Penting chain? produk (1)? ijin utama protokol
edar? produksi kesehatan?

Telur Ternak Y/T Segar Ya Tidak Ind Barat Tidak

Jeruk Tani Y/T Segar Tidak Tidak Ind Barat Tidak

HS Pabrik Tidak - Tidak Ya Ind Barat Ya

16
Beberapa temuan pada Langkah A: Penentuan Barang Komersial yang menjadi Penting
(BKMP)

Temuan Deskripsi Kemungkinan Penyebab Kemungkinan Perbaikan

• Sebagian Besar Peserta Diskusi baru • Barang komerisal yang menjadi penting • Mempromosikan perspektif resiko
Secara umum kesadaran menyadari bahwa telah terjadi pergeseran secara peraturan untuk dimonitor seperti untuk mengeksplorasi apa yang
pergeseran BKMP belum barang nilai penting baran di dalam masa Barang Pokok Penting yang telah memiliki mungkin terjadi, bukan hanya apa
pandemi COVID-19 di areanya atau di tim dan aturan khusus yang pernah terjadi
tinggi daerahnya • Pengalaman bencana yang belum ada yang
seperti kasus Pandemi Besar saat ini

• Berbagai daerah ternyata memiliki • Informasi dinamika di lapangan (daerah) • Perbaikan sistem pemantauan yang
perbedaan terhadap apa yang dianggap terbatas kepada kriteria barang penting yang multi-level dan dinamis untuk
Pergeseran BKMP adalah perlu ada dalam peraturan. Tidak ada insentif memasukkan dan mengeluarkan
kontekstual tergantung • Perbedaan ini tergantung karakteristik kepada daerah untuk melakukan barang perlu ketika kebutuhan
lokasi dan waktu (dinamis) daerah, kapasitas lokal untuk memasok pemantauan diluar dari kebiasaan. berubah sesuai kondisi bencana.
barang itu, waktu dan kemampuan • Monitoring terhadap kemungkinan
distribusi ke daerah tersebut pemicu

• Barang komersial yang menjadi penting • Kerangka kerja saat ini berdasarkan • Promosi dan aplikasi pendekatan
memiliki perbedaan karakteristik, seperti pengalaman lampau pada barang penting rantai pasok dengan perspektif
Kondisi multi-aktor berupa barang pertanian, peternakan, yang ada didalam kriteria BAPOKTING, multi-aktor dan analisa resiko
dinamis terjadi dalam perkebunan atau manufaktur. Setiap tipe bukan berdasarkan dinamika pergeseran
BKMP barang memiliki kebutuhan berbeda dari yang mungkin dan dapat terjadi dalam
sisi rantai pasok dengan berbagai multi situasi tertentu
aktornya

Pentingnya aturan yang • Definisi terbatas terhadap barang penting • Pendefinisian terbatas dalam definisi barang • Peningkatan kerangka regulasi
memfasilitasi percepatan adalah yang disebut sebagai BAPOKTING. penting serta belum terujinya kecepatan untuk meningkatkan adaptabilitas
Kelompok barang ini berdasarkan kontribusi untuk memasukkan barang baru kedalam dan fleksibilitas untuk merespons
identifikasi dan penetapan
terhadap inflasi sehingga tidak mudah untuk kaetgori ini pergeseran barang perlu
BKMP bagi pemerintah menambah DAN mengurangi barang dalam
daerah kategori ini

* Untuk peta lengkap tentang hal ini ada pada Kemenko PMK 17
Beberapa temuan pada Langkah B Karakteristik Barang Penting (dari 3 Barang Studi Kasus)
Kelompok
Indikator Telur Ayam Ras Jeruk Pensanitasi Tangan (HS)

• Telur ayam ras memilki produksi konstan • Jeruk adalah produk perkebunan dengan • HS adalah produksi manufaktur kimia
sepanjang tahun pasokan musiman dengan produksi konstan yang termasuk
• Saat ini, produsen memiliki kapasitas untuk • Peningkatan permintaan pada masa produk Perbekalan Kesehatan Rumah
memenuhi peningkatan kebutuhan akibat pandemic COVID-19 meningkat 20% di retail Tangga. Sebagai produk Kesehatan maka
pandemi modern membutuhkan ijin produksi dan ijin edar.
• Produk telur memiiki masa simpan pendek • Produksi Jeruk sebenarnya surplus di • Mudah dibuat dengan memindahkan
Ketersediaan dan mudah busuk, sehingga disarankan Indonesia (terlepas preferensi kualitas) kapasitas produk kimia kesehatan lain.
(Availability) menggunakan rantai pasok dingin • Jeruk memiliki masa simpan pendek dan • Terjadi kelangkaan sementara pada saat
• Termasuk dalam Bahan Pokok Penting mudah busuk pandemi COVID-19 akibat kebutuhan unik
(BAPOKTING) • Sumber Jeruk adalah lokal dan impor, dimasa pandemi
• Diperkirakan terjadi kenaikan permintaan dengan tipe yang diimpor mencakup • HS memiliki masa simpan panjang
sebesar 20% selama pandemi Mandarin, Sunkist, Lemon, and Orange
• Defisit masih sering terjadi didaerah luar jawa • Jeruk lokak diproduksi dalam jelang waktu
pada kondisi normal tertentu, Desember ke April

• Produksi tergantung pasokan makanan • Harga secara relatif kontan selama pandemic • Harga terfluktuasi di awal pandemi COVID-19
ternak dan bibit ayam, sehingga fluktuasi di COVID-19 karena keran impor yang • Awalnya dianggap barang mewah yang
daerah timur Indonesia sering terjadi akibat mengkompensisasi produk lokal dibutuhkan oleh kelas msayarakat tertentu di
Keterjangkauan lokalisasi produksi sulit atau mahal untuk Kawasan perkotaan, sebelum disarankan
(Price) dilakukan unutk digunakan seluruh masyarakat ketika
• Proses peternakan juga konvensional bepergian
sehingga biaya kurang efisien

• Metode produksi konvensional dilakukan • Preferensi untuk memiliki jeruk dengan • Ijin edar dan produksi adalah mekanisme
Kualitas kecuali telur-telur premium, namun kecacatan tampilan baik untuk menjaga kualitas, namun ternyata
(Quality) tetap ditemukan • Produksi lokal yang baik hanya mencapai kualitas keamanan masih menjadi hal yang
20%-30% yang mencapai ,jalur retail modern didiskusikan, terutama Ketika menggunakan
bahan kimia yang tidak baik buat tangan
* Untuk peta lengkap tentang hal ini ada pada Kemenko PMK 18
Beberapa temuan pada Langkah C Karakteristik Rantai Pasok dengan 3 Perspektif
Kelompok
Perspektif Telur Ayam Ras Jeruk Pensanitasi Tangan (HS)

• Telur ayam memiliki pasar berbeda (B2B, • Metode konvensional normal masih • Telur ayam memiliki pasar berbeda (B2B,
B2C, B2G) dilakukan pada distribusi (bukan rantai pasok B2C, B2G)
• Monitor telah dilakukan oleh pemerintah dingin) • Retail digital komersial (E-commerce)
Deskripsi karena didalam kategori Barang Pokok • Kehilangan dan kerguian pada didalam rantai meningkat dominasinya sebagai jalur
Rantai Suplai Penting (Bapokting) pasok pembelian
• Metode konvensional normal masih
dilakukan pada distribusi yang sehingga
mengakibatkan kerugian sekitar 5%

• Kualitas Produk tergantung kecepatan • Ruang waktu berbeda sebagai produk • Kualitas dan Keamanan Produk
Sorotan Titik distribusi normal. Disrupsi pada transportasi musiman di area sentra produksi di daerah • Pasokan bahan baku kemasan sempat
Kritis (Critical akan memperlama proses pengiriman, dan • Penangangan produk pada saat panen ke terganggu
Pain Points) mengurangi kualitas produk titik distribusi
• Stabilitas harga dan permintaan pasar
dalam rantai menggangu perencanaan produksi
suplai • Penangangan produk pada saat panen ke
titik distribusi

Kementerian Pertanian, Kementrian Kementerian Pertanian, Kementrian Kementrian Perdagangan, Kementrian


Perdagangan, Asosiasi Peternak, Pemerintah Perdagangan, Produsen Jeruk, Importir Jeruk. Perindustrian, Pelaku Distribusi dan Logistik,
Daerah, Tim Pengendalli Inflasi Pusat dan Pelaku Distribusi dan Logistik Pemerintah Kementrian Kesehatan, BPOM, Produsen
Aktor Pelaku Daerah (TPIP dan TPID), Produsen Telur, Daerah Rantai Retail, Platform Komersial Industri Besar, Menengah dan Kecil, Rantai
Pelaku Distribusi dan Logistik, Rantai Retail, Digital Retail, Platform Komersial Digital
Platform Komersial Digital

* Untuk peta lengkap tentang hal ini ada pada Kemenko PMK 19
Langkah C: Ilustrasi Karakteristik Perbedaan Rantai Pasok untuk Ketiga Studi Kasus

Rantai Pasok Biasa Distributor

Pemasok Proses Produk Penyedia Jasa Penyedia Jasa Retailer Fisik Masa Simpan Pendek,
Material Manufaktur Kesehatan Pergudangan Logistik atau Digital tidak mudah rusak

Rantai Pasok Dingin Distributor

Pemasok Proses Produk Penyedia Jasa Penyedia Jasa Lemari Pendingin Masa Simpan singkat,
Material Perkebunan Musiman Pergudangan Dingin Logistik Dingin Retailer mudah rusak

Rantai Pasok Dingin Distributor

Pemasok Proses Produksi Harian Penyedia Jasa Penyedia Jasa Lemari Pendingin Masa Simpan singkat,
Material & ODC Peternakan tanpa henti Pergudangan Dingin Logistik Dingin Retailer mudah rusak
Temuan dalam Langkah D Rekomendasi Umum

• Bersiap untuk beralih dari rantai pasok yang tidak • Mekanisme koordinasi harus dirancang dalam
hanya efisien namun juga ke rantai pasok yang menanggapi pergeseran barang komersial yang
responsif 3) Memperkuat penting (Siapa yang memicu proses, siapa yang
• Hulu dan Hilir harus dipertimbangkan secara Kerangka Hukum harus terlibat, siapa yang memimpin proses dan
1) Menggunakan seimbang dan dikelola menggunakan apa hasil yang diharapkan).
perspektif Rantai pendekatan yang terintegrasi Mekanisme • Buat sistem pemantauan dengan kapasitas
Pasok • Nilai penting Visibilitas dan Berbagi Informasi Pemantauan dan peringatan dini untuk memantau produksi,
dalam Rantai Pasok Kolaborasi distribusi, stok akhir, dan harga.
• Nilai penting penanganan material • Mengembangkan dan meningkatkan jaringan
• Memperkuat kerjasama hubungan pasokan kolaborasi antar pemerintah daerah
langsung antara pemerintah daerah

• Dengan karakteristik Indonesia sebagai negara • Sebagai negara kepulauan, pemanfaatan


yang rawan bencana, perspektif analisis risiko 4) Membangun teknologi digital sangat penting untuk
penting dalam memetakan bukan hanya apa menghubungkan semua pelaku dalam rantai
yang salah, tapi apa yang bisa salah.
Jaringan Digital pasok
2) Menggunakan
• Fokus pada Pengembangan Sistem Jangka untuk Berbagi • Munculnya platform e-commerce karena
Analisis Risiko Panjang (Ketahanan) bukan hanya Perbaikan Informasi transparansi informasi ketersediaan, kualitas
untuk memetakan Jangka Pendek dan harga
peristiwa yang • Pahami bahwa bencana bersifat sementara,
meskipun mungkin membutuhkan waktu yang
mungkin terjadi
lebih lama. Oleh karena itu, pilih aktivitas utama • Buat dan Pelihara unit yang akan memicu
untuk peningkatan sistem, dan waspadai dampak 5) Bentuk Unit proses analisis yang diuraikan dalam penelitian
solusi jangka pendek Pemicu ini

* Untuk rekomendasi detail tentang hal ini ada pada Kemenko PMK 21
Rekomendasi Tahap Proses Kebijakan Rantai Pasok Komersial Barang yang Menjadi
Penting
Pertanyaan Kunci pada Setiap Tahapan Proses

Tetapkan Barang Petakan Rantai Pasok Rancang dan Terapkan Lakukan Koordinasi,
Kenali Karakteristik Barang
Penting Berdasarkan Komersial dan Resiko Mekanisme Koordinasi Pemantauan, dan
dan Proses Produksi
Konteks yang Ada Kegagalannya dan Pemantauan Intervensi

• Apa deskripsi konteks • Bagaimana barang yang menjadi • Apa saja proses yang ada • Apakah ada regulasi dan tim • Terapkan Aksi dan
terkati dampak dari penting tersebut diproduksi? dari sumber barang sampai gugus tugas dengan kekuatan rekomendasikan
bencana? Apakah kapasitas produksi dapat ke konsumen? yang cukup untuk pelaksanaan penyesuaian regulasi bila
• Barang apa saja yang dengan mudah disesuaikan • Apakah kita dapat koordinasi? dibutuhkan.
menjadi penting dalam dengan kebutuhan? mengelompokkan proses- • Informasi apa yang perlu
konteks yang baru? • Apakah barang tersebut proses tersebut ke dalam dikumpulkan? Kapan?
• Dari barang yang menjadi diimpor? Siapa yang rantai-rantai pasokan? Bagaimana? Dimana? Siapa
penting tersebut, barang bertanggungjawab? • Apakah kita dapat yang akan mengumpulkan
apa yang sudah dipantau • Apakah perlu ijin impor atau mengidentifikasi siapa saja informasi tersebut?
dan dikoordinasikan produksi? Apakah bahan baku aktor yang terlibat dalam • Siapa yang harus dilibatkan
berdasarkan regulasi yang juga diimpor? proses-proses tersebut dan dalam koordinasi? Bagaimana
ada? • Apakah barang memerlukan dalam rantai pasokan? koordinasi dilakukan?
Penanganan Khusus (Suhu, • Apa Resiko Kegagalan dari • Susun Rencana Aksi untuk
Kemasan, Umur Simpan)? setiap Rantai? rekomendasi perubahan
• Apakah sudah ada peraturan • Apa langkah perbaikan regulasi, koordinasi dan
terkait barang tersebut? terbaik untuk menghindar kegiatan pemantauan.
• Apakah pola pembelian dapat dari resiko kegagalan di
diramalkan? atas?

22
Ketahanan Bencana dibangun dengan melakukan Pemantauan Kondisi Ketahanan Bencana secara
rutin dan tidak hanya berfokus kepada pengembangan cadangan (redundancy)
Sebaiknya konsep yang sama juga dilakukan untuk membangun ketahanan dalam menghadapi bencana, terutama dalam
memastikan barang-barang yang diperlukan oleh masyarakat dapat tersedia, terjangkau dan bermutu

• Ketahanan dapat didefinisikan sebagai kemampuan


Pemantauan Ketahanan adaptasi terhadap perubahan kondisi untuk menghadapi
Bencana dan kembali pulih secara singkat terhadap disrupsi akibat
kondisi luar biasa.
• Sebagai kemampuan, maka mirip dengan olahraga, harus
dilatih dan disiapkan secara rutin dengan target yang
Tren Kinerja Masa Celah Prediksi Kondisi meningkat berkesinambungan
Lalu perbaikan Ideal Masa depan

disrupsi
Komunikasi
Pengembangan dan Kepasrahan
Kondisi
Pengelolaan Ketahanan Ketahanan
Ketahanan

kondisi
Kepintaran/Banyak Akal Kekuatan
Resourcefulness Robustness
4R
of Resiliency
Rangkap/Cadangan Pemulihan
Redundancy Recovery persiapan absorpsi recovery adaptasi

waktu 23
Webinar Paparan Hasil

Analisa Rantai Pasok Komersial


dari Barang yang Menjadi Penting
dalam Masa Pandemi Covid-19
Kamis, 3 Desember 2020, 09.00-12.00

Anda mungkin juga menyukai