Anda di halaman 1dari 27

Webinar Paparan Hasil

Strategi Rantai Pasok Komersial


Barang yang Menjadi Penting
dalam Masa Pandemi COVID-19
Kamis, 3 Desember 2020, 09.00 – 12.00 WIB

Contoh Kasus:
Rantai Pasok Komersial Hand Sanitizer

Paparan oleh:
Clara Benarto,
Supply Chain Officer for COVID-19 Response, WFP
Agenda

• Pengantar
• Tahap 1: Identifikasi barang penting dalam masa pandemi COVID-19
• Tahap 2: Pemetaan dan evaluasi titik kritis rantai pasok komersial dari barang yang menjadi penting dalam
masa pandemi COVID-19
• Tahap 3: Identifikasi strategi rantai pasok komersial barang yang menjadi penting dalam masa pandemi
COVID-19

2
Untuk mengarahkan diskusi, struktur studi disusun dalam bentuk pertanyaan untuk
mengarahkan berbagai Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) yang dilakukan

Komponen analisa kecukupan dukungan mencakup


5W+H: Untuk menemukan proses, pelaku, penyebab manusia, metode, mesin, uang, material, energi dan
serta konteks berdasarkan waktu dan tempat informasi

• Apa definisi operasional? • Apakah kualitas dan kuantitas SDM memenuhi


Apa • Apa perbaikan yang harus kebutuhan pengelolaan produksi, rantai pasok, dan
dilakukan? kebijakan?
lingkungan manusia • Apakah teknologi dan peralatan sudah tersedia
dengan kompetitif di pasaran?
• Dimana saja sebaiknya analisa energi mesin • Apakah model bisnis komersial menarik perhatian
Di- dilakukan? untuk mengelola secara kontinu pasokan barang?
5M+IE • Apakah material dan alirannya terjamin pasokan pada
mana • Bergeserkah area penyebab atau
akibat? rantai pasok?
info uang
• Apakah penguasaan metode dan teknologi sudah
mencukupi?
• Kapan? Saat ini, masa lalu, metode Aliran • Apakah informasi dapat diketahui dengan tepat waktu,
Mengapa masa depan, material tepat guna dan tepat sasaran?
Kapan
• Dinamika perubahan yang • Apakah penggunaan energi berkesinambungan
terjadi memungkinkan
Bagai- • Apakah ada dampak lingkungan yang perlu
mana Siapa diperhatikan?
• Siapa yang berperan?
• Kepentingannya?
• Pengaruhnya?

Kita dipastikan sedang Berpikir ketika kita sedang


• Proses yang terjadi seperti apa? harus menjawab pertanyaan.
• Proses idealnya seharusnya
• Mengapa ada gap kondisi saat bagaimana?
ini dan kondisi ideal?

3
Rekomendasi Tahap Proses Kebijakan Rantai Pasok Komersial Barang yang Menjadi
Penting
Pertanyaan Kunci pada Setiap Tahapan Proses

Tetapkan Barang Petakan Rantai Pasok Rancang dan Terapkan Lakukan Koordinasi,
Kenali Karakteristik Barang
Penting Berdasarkan Komersial dan Resiko Mekanisme Koordinasi Pemantauan, dan
dan Proses Produksi
Konteks yang Ada Kegagalannya dan Pemantauan Intervensi

• Apa deskripsi konteks • Bagaimana barang yang menjadi • Apa saja proses yang ada • Apakah ada regulasi dan tim • Terapkan Aksi dan
terkait dampak dari penting tersebut diproduksi? dari sumber barang sampai gugus tugas dengan kekuatan rekomendasikan
bencana? Apakah kapasitas produksi dapat ke konsumen? yang cukup untuk pelaksanaan penyesuaian regulasi bila
• Barang apa saja yang dengan mudah disesuaikan • Apakah kita dapat koordinasi? dibutuhkan.
menjadi penting dalam dengan kebutuhan? mengelompokkan proses- • Informasi apa yang perlu
konteks yang baru? • Apakah barang tersebut proses tersebut ke dalam dikumpulkan? Kapan?
• Dari barang yang menjadi diimpor? Siapa yang rantai-rantai pasok? Bagaimana? Dimana? Siapa
penting tersebut, barang bertanggungjawab? • Apakah kita dapat yang akan mengumpulkan
apa yang sudah dipantau • Apakah perlu ijin impor atau mengidentifikasi siapa saja informasi tersebut?
dan dikoordinasikan produksi? Apakah bahan baku aktor yang terlibat dalam • Siapa yang harus dilibatkan
berdasarkan regulasi yang juga diimpor? proses-proses tersebut dan dalam koordinasi? Bagaimana
ada? • Apakah barang memerlukan dalam rantai pasokan? koordinasi dilakukan?
Penanganan Khusus (Suhu, • Apa Resiko Kegagalan dari • Susun Rencana Aksi untuk
Kemasan, Umur Simpan)? setiap Rantai? rekomendasi perubahan
• Apakah sudah ada peraturan • Apa langkah perbaikan regulasi, koordinasi dan
terkait barang tersebut? terbaik untuk menghindar kegiatan pemantauan.
• Apakah pola pembelian dapat dari resiko kegagalan di
diramalkan? atas?

4
Kerangka Studi
Beberapa Pertanyaan Penting disetiap langkah studi dan setiap perspektif
Perspektif Pemangku
Perspektif Rantai Pasok Kepentingan Perspektif Resiko

• Apakah ada pergeseran barang • Siapa pemangku kepentingan yang


A Penentuan Barang Penting penting? terlibat?
Bagaimana Penentuan Barang • Apakah ada ketidaktersediaan barang? • Apa saja faktor tentang barang yang
Penting yang bergeser Bencana? perlu diperhatikan menurut pemangku
kepentingan (kuantitas dan kualitas) • Apa, dimana, kapan dan
bagaimana titik kritis
• Darimana sumber barang? • Siapa pemangku kepentingan yang kemungkinan terjadinya
B Karakteristik Barang
• Bagaimana diproduksi atau diimpor terlibat? kegagalan atau
Penting • Bisakan diprediksi sejak awan? • Bagaimana Peran dan Kekuatan dari keterlambatan?
Bagaimana Karakteristik Barang • Apakah mencukupi kualitas dari 5Ms setiap pemangku kepentingan ?
Penting dan Proses (Method, Man, Money, Machine, and • Bagaimana mekanisme koordinasi • Apa rekomendasi persiapan
Pembuatan? Material) untuk peningkatan kapasitas dilakukan untuk memproduksi mengatasi kegagalan?
barang?

• Apakah barang membutuhkan • Siapa pemangku kepentingan yang


C Karakteristik Rantai Pasok perlakukan khusus? terlibat?
Bagaimana Kebutuhan Rantai • Bagaimana rantai pasok yang ada dan • Bagaimana mekanisme monitoring
Pasok sesuai karakteristik alternatifnya? dilakukan?
barangnya? • Bagaimana mekanisme koordinasi
dilakukan?

• Apa saja karakteristik rantai pasok • Siapa pemangku kepentingan yang


D Rekomendasi Strategi secara teoritis dan contoh terbaik? idelnya terlibat?
Rantai Pasok • Bagaimaan koordinasi dan monitoring
Bagaimana konsep rantai pasok antar pemangku kepentingan
komersial yang baik? sebaiknya dilakukan?
5
Agenda

• Pengantar
• Tahap 2: Pemetaan dan evaluasi titik kritis rantai pasok komersial dari barang yang menjadi penting dalam
masa pandemi COVID-19
• Tahap 3: Identifikasi strategi rantai pasok komersial barang yang menjadi penting dalam masa pandemi
COVID-19

6
Tahap 2: Pemetaan dan evaluasi titik kritis rantai pasok komersial dari
barang yang menjadi penting dalam masa pandemi COVID-19

14 Diskusi Kelompok Terfokus & 2 Webinar


melibatkan >500 peserta untuk tiga barang

7
Ilustrasi Linimasa Pasokan dan Kebutuhan Pensanitasi Tangan (Hand Sanitizer-HS)

Harga naik Permintaan naik karena


Pembelian HS
pemberlakuan HS sebagai
berkurang karena
bagian protokol kesehatan bila
Kebutuhan di penerapan PSBB
bepergian
kalanngan urban
dan
berpendidikan
Kekurangan
ethanol dan
kemasan
Pelonggaran
aturan
Pasokan meningkat
karena ada
Indikasi pembatasan ekspor Pasokan dan distribusi sudah aman
Peningkatan pasokan
pertama ada
dari UMKM dan
kekurangan
diserfisikasi industri

Feb-W1 2 Feb-W3 4 Ma r-W12 Ma r-W34 Apr-W12 Apr-W34 Ma y-W12 Ma y-W34 Jun-W1 2 Jun-W3 4 Jul-W1 2 Jul-W3 4 Aug-W12 Aug-W34 Sep-W12

Kasus pertama
ditemukan di
Indonesia Larangan ekspor HS dicabut
Pelarangan
ekspor
> 1000 ijin edar diberikan
PSBB New Normal à HS sebagai bagian oleh Kemenks
Penetapan pandemi
CVOID-19 sebagai… dari protokol kesehatan

Events Demand Supply Shortage/Surplus

For Illustrative Purpose Only 8


Hand sanitizer

Referensi standar:
1. Guide to Local Production:
WHO-recommended
Handrub Formulations
(https://www.who.int/gpsc/5may/Guide_to
_Local_Production.pdf)

2. Hand Hygiene
Recommendations
(https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/hcp/hand-hygiene.html)

9
Penanganan Material
Ruang Waktu
Perspektif 1: Rantai Pasok Dinamika Produksi
Produk dalam Pengawasan
Beberapa Dimensi Pertimbangan Karakteristik

Harga dan Ketersediaan Dinamika


Dinamika Pasokan Permintaan Jalur dan Antar Rantai

Material
Pertimbangan Lain Rantai Pasok Karakteristik Bencana
Dampak Lingkungan
Kebutuhan Dasar Nutrisi
Digitalisasi dan Perdagangan Digital
Food-Loss/Food-Waste
First-Mile dan Last-Mile
Harga Eceran Tertinggi
Uang Tiga Aliran
Biaya Distribusi dan Logistik
Analisa

Informasi Pemantauan, Koordinasi dan Evaluasi


Kebutuhan yang berbeda seiring dengan waktu

10
Contoh Kasus: Hand Sanitizer – Perspektif Rantai Pasok
Beberapa Pertanyaan Penting di setiap langkah studi dan setiap perspektif
Kelompok
Indikator Pensanitasi Tangan (HS)

• HS adalah produksi manufaktur kimia


dengan produksi konstan yang termasuk
produk Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga. Sebagai produk Kesehatan maka
HS membutuhkan ijin produksi dan ijin edar.
• Mudah dibuat dengan mengalihkan
Ketersediaan kapasitas produk lain.
(Availability) • Terjadi kelangkaan sementara saat Pandemi
COVID-19 akibat kebutuhan unik di masa
pandemi
• HS memiliki masa simpan panjang

• Barang, walaupun dapat terbakar, secara umum


tidak memerlukan perlakuan khusus.
• Harga terfluktuasi di awal Pandemi COVID-
• Barang dapat diproduksi oleh manufaktur besar atau 19
oleh Usaha Kecil Menengah Mikro • Pada awalnya dianggap barang mewah yang
Keterjangkauan dibutuhkan oleh kelas masyarakat tertentu di
• Barang dapat diproduksi lokal atau diimpor (Price) kawasan perkotaan sebelum disarankan
digunakan secara umum ketika bepergian
• Bila peningkatan kapasitas diperlukan, maka:
• Bahan baku tersedia di dalam negeri
• Metode kerja memungkinkan
• Ijin edar dan produksi adalah mekanisme
• Sumber daya manusia tersedia karena proses
Kualitas untuk menjaga kualitas, namun ternyata
kerja yang tidak rumit kualitas keamanan masih menjadi hal yang
• Penjaminan mutu sulit dilakukan
(Quality)
didiskusikan, terutama ketika menggunakan
bahan kimia yang tidak baik buat tangan 11
Contoh Kasus: Hand Sanitizer – Perspektif Rantai Pasok

12
Contoh Kasus: Hand Sanitizer – Perspektif Rantai Pasok

13
Contoh Kasus: Hand Sanitizer – Perspektif Rantai Pasok

14
Perspektif Multi Aktor
Dengan kondisi multi-aktor yang lazimnya ada di rantai pasok ini, maka pemetaan
kekuatan dan kepentingan para aktor menjadi penting

ACTOR ARENA
Aktor A • Untuk itu studi ini
Sumber
Daya
menggunakan
serangkaian Diskusi
Sub-Sistem Infrastriktur
Sub-Sistem Teknis
Persepsi
Kelompok Terfokus
Pembiayaan Aplikasi
Kepentingan (FGD), untuk
Metode
& tujuan
mendapatkan peta dan
Pengembangan
Teknis
Teknologi kondisi rantai suplai
Aktor B Sumber dalam respons pandemic,
Standar Daya
Regulasi dan Aturan sehingga telah dilakukan
Teknis
Persepsi 20 diskusi terfokus dan 2
Kepentingan
webinar. Peserta diskusi
& tujuan mencakup pemerintah,
Sub Sistem C Sub-Sistem Aktor pelaku industri, pelaku
Sub-
Sistem
Aktor A
Aktor C Sumber
logistik, distributor dan
Daya retailer
Aktor B
Sub-Sistem
Persepsi

Aktor C Kepentingan
Sub-Sistem
& tujuan

For Illustrative Purpose Only 15


Contoh Kasus:
Hand Sanitizer – Perspektif Multi Aktor / Pemangku Kepentingan

Perspektif Pemangku Kepentingan

• Skala produksi menentukan harga jual dan posisi


produk dalam persaingan. Saat ini UMKM sulit
• Siapa stakeholder yang terlibat? bersaing dengan Usaha Besar, walaupun pasar
2 Karakteristik Barang
• Bagaimana Peran dan Kekuatan dari untuk HS terbuka lebar.
Penting setiap stakeholders?
Bagaimana Karakteristik Barang • Bagaimana Mekanisme koordinasi • Produksi oleh Usaha Besar dilakukan berdasarkan
Penting dan Proses dilakukan untuk memproduksi tingkat penyerapan produk oleh pasar.
Pembuatan? barang?
• Produksi oleh UMKM secara umum berdasarkan
pesanan dari instansi pemerintah
• Siapa stakeholder yang terlibat?
3 Karakteristik Rantai Pasok • Bagaimana mekanisme monitoring
Bagaimana Kebutuhan Rantai • Tidak ada koordinasi yang memastikan bahwa
dilakukan?
barang selalu tersedia di seluruh pelosok Indonesia,
Pasok sesuai karakteristik • Bagaimana mekanisme koordinasi
barangnya? namun saat ini produk melimpah.
dilakukan?
• Persoalan terletak pada penjaminan mutu HS yang
tidak mudah dilakukan karena masalah geografi,
metode penjaminan mutu, dan banyaknya jumlah
produsen

16
Contoh Kasus:
Hand Sanitizer – Perspektif Multi Aktor / Pemangku Kepentingan

17
Perspektif Analisa Resiko
Untuk menghasilkan rekomendasi yang tidak hanya berbasis masa lampau,
tetapi apa yang mungkin terjadi di masa depan

Lingkup Studi • Dari keseluruhan langkah dasar


Tetapkan Konteks Identifikasi Resiko manajemen resiko, studi ini
• Konteks Strategis • Apa yang dapat berfokus kepada identifikasi dan
• Konteks Organisasional. terjadi? analisa resiko
• Konteks Manajemen Resiko • Bagaimana itu terjadi?
2 • Identifikasi resiko akan
1 menghasilkan titik kritis lalu
didiskusikan alternatif strategi
Analisis Resiko pencegah resiko akan timbul
Kriteria • Tetapkan tingkat Resiko atau solusi jika resiko itu timbul
Penerimaan 1b Monitor dan Kaji melalui Kemungkinan dan
Resiko Konsekwensi • Strategi ini kemudian
• Tetapkan Kontrol yang Ada
dikonfirmasi secara teori
3 maupun praktek terbaik di
lapangan

Kelola Resiko
• Evaluasi pilihan-pilihan Evaluasi Resiko
pengelolaan resiko • Bandingkan terhadap kriteria
• Siapkan rencana pengelolaan • Tetapkan prioritas resiko
• Terapkan rencana
5 4
18
Contoh Kasus:
Hand Sanitizer – Perspektif Resiko - Titik Kritis Rantai Pasok Komersial

Pasokan Konsumen
Produksi Distribusi Penjualan
bahan baku akhir

Pengawasan mutu

• Tingkat persepsi
• Ketersediaan barang masyarakat akan
Total kapasitas • Pola alokasi barang
Ketersediaan • Kestabilan harga HS
Titik Kritis

produksi oleh distributor


ethanol / • Keberadaan penjual • Volume kampanye
• Kelancaran jalur fisik
propanol dan • Monitoring cuci tangan dengan
Kapasitas distribusi
kemasan ketersediaan barang air dan sabun
pengawasan • Kapasitas
• Kapasitas • Daya beli
mutu pengawasan mutu
pengawasan mutu masyarakat
Contoh Kasus:
Hand Sanitizer – Perspektif Resiko – Situasi Titik Kritis

Pasokan Konsumen
Produksi Distribusi Penjualan
bahan baku akhir

Pengawasan mutu

• Barang oversupply • Tidak semua


• Barang tersedia banyak masyarakat
• Jalur fisik distribusi:
Ethanol & • Harga stabil, harga di retail memandang HS
Kapasitas respon pemerintah
propanol: produksi: surplus modern lebih murah diperlukan
Situasi Titik Kritis

daerah terhadap
surplus daripada retail tradisional • Kampanye cuci
penyebaran pandemi
Kapasitas • Pengusaha retail tangan tidak selalu
berbeda-beda
Kemasan pengawasan menghadapi demand menyertakan hal HS
• Pengawasan mutu
plastik: cukup rendah masyarakat untuk • Daya beli.
mutu: terbatas terutama oleh
berbelanja masyarakat sedang
masyarakat dan dunia
• Monitoring hanya oleh lemah
usaha
dunia usaha
• Pengawasan mutu oleh
masyarakat
Agenda

• Pengantar
• Tahap 2: Pemetaan dan evaluasi titik kritis rantai pasok komersial dari barang yang menjadi penting dalam
masa pandemi COVID-19
• Tahap 3: Identifikasi strategi rantai pasok komersial barang yang menjadi penting dalam masa pandemi
COVID-19

21
Tahap 3: Identifikasi strategi rantai pasok komersial barang yang menjadi
penting dalam masa pandemi COVID-19

6 Diskusi Kelompok Terfokus


dengan Pelaku Usaha dan Pemangku Kebijakan untuk 3 barang –
jumlah peserta +/-100

22
Titik Kritis dan Usulan Langkah Perbaikan (1)

Titik Kritis* Situasi Kontekstual Usulan Langkah Perbaikan Usulan Strategi Alternatif

1. Tingkat Rendahnya tingkat permintaan diduga Pemerintah pusat perlu menegaskan bahwa kampanye cuci
Pengarahan dan pemantauan isi kampanye
permintaan Hand mempengaruhi ketersediaan di tangan juga harus selalu mencakup kampanye penggunaan
cuci tangan
Sanitizer wilayah manapun di Indonesia Hand Sanitizer

Pemerintah pusat perlu mempertimbangkan Hand Sanitizer


sebagai salah satu barang penting, setidaknya selama
Pengusulan kebijakan hand sanitizer
Pandemi COVID-19.
Pemantauan kualitas sangat sebagai salah satu barang penting selama
bergantung pada laporan post mortem masa pandemi COVID-19
2. Pemantauan Pemerintah pusat mengembangkan mekanisme kendali
dari masyarakat. Pemerintah tidak
kualitas mutu yang melibatkan pembagian tanggung jawab yang
memiliki sumber daya untuk Pembangunan kolaborasi antara Pemerintah
jelas dengan pemerintah daerah.
melakukan pemantauan secara ketat Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
pemantauan kualitas hand sanitizer
Pemerintah daerah perlu membangun pemahaman tentang
semua aspek rantai pasokan komersial Hand Sanitizer.

Pengusulan kebijakan hand sanitizer


3. Pemahaman Pemerintah pusat perlu mempertimbangkan Hand Sanitizer
Meskipun tidak terdapat data pada titik sebagai salah satu barang penting selama
mengenai standar sebagai salah satu barang penting, setidaknya selama
kritis ini, namun terdapat pertanyaan masa pandemi COVID-19
Hand Sanitizer baik Pandemi COVID-19.
dari beberapa pejabat pemerintah
dalam produksi dan
kabupaten / kota mengindikasikan Pengembangan mekanisme pendampingan
perizinan yang Pemerintah daerah perlu membangun pemahaman tentang
bahwa situasi seperti ini ada. menyeluruh UMKM produsen hand sanitizer
belum memadai semua aspek rantai pasokan komersial HS.
23
Titik Kritis dan Usulan Langkah Perbaikan (2)

Titik Kritis* Situasi Kontekstual Usulan Langkah Perbaikan Usulan Strategi Alternatif

4. Harga Hand Harga Hand Sanitizer di Dukungan pemerintah daerah terhadap produksi lokal,
Sanitizer yang beberapa daerah yang meliputi dukungan dalam pengajuan izin dan Pengembangan industri hand
terjangkau di area terpencil terlalu tinggi. pengembangan rencana bisnis. sanitizer lokal skala UMKM
terpencil

Pasokan tidak stabil,


Pemerintah Indonesia memberikan dukungan khusus
(pasokan dari China) Pengembangan industri pendukung
5. Ketersediaan untuk pengembangan teknologi pembuatan botol plastik di
harganya tidak UMKM Produsen Hand Sanitizer
botol plastik untuk Indonesia.
kompetitif dibandingkan
produsen dan
botol plastik yang dibeli (tidak disepakati dalam diskusi
UMKM Hand Pemerintah Indonesia melakukan pembelian massal dari
oleh produsen besar / dengan UMKM produsen Hand
Sanitizer produsen lokal untuk membantu ketersediaan botol dan
menengah Sanitizer)
menekan harga mereka.

Kekurangan pasokan Dukungan Pemerintah daerah untuk mendukung produksi


6. Ketersediaan di Pengembangan industri hand
terjadi di beberapa lokal, yang meliputi dukungan dalam pengajuan izin, dan
area terpencil sanitizer lokal skala UMKM
daerah di Indonesia pengembangan rencana bisnis

24
Rekomendasi Umum – Kelompok Strategi

• Bersiap untuk beralih dari rantai pasok yang efisien • Mekanisme koordinasi harus dirancang dalam
ke rantai pasok yang responsif menanggapi pergeseran barang komersial yang
• Hulu dan Hilir harus dipertimbangkan secara 3) Memperkuat penting (Siapa yang memicu proses, siapa yang
1) Menggunakan seimbang dan dikelola menggunakan pendekatan Kerangka Hukum harus terlibat, siapa yang memimpin proses dan
perspektif Rantai yang terintegrasi Mekanisme apa hasil yang diharapkan).
• Nilai penting Visibilitas dan Berbagi Informasi dalam • Buat sistem pemantauan dengan kapasitas
Pasok Rantai Pasok Pemantauan dan peringatan dini untuk memantau produksi, distribusi,
• Nilai penting penanganan material Kolaborasi stok akhir, dan harga.
• Memperkuat kerjasama link pasokan langsung • Mengembangkan dan meningkatkan jaringan
antara pemerintah daerah kolaborasi pemerintah daerah

4) Membangun • Sebagai negara kepulauan, pemanfaatan teknologi


• Dengan karakteristik Indonesia sebagai negara Jaringan Digital digital sangat penting untuk menghubungkan semua
2) Menggunakan yang rawan bencana, perspektif analisis risiko pelaku dalam rantai pasok
penting dalam memetakan bukan hanya apa yang untuk Berbagi • Munculnya platform e-commerce karena
Analisis Risiko salah, tapi apa yang bisa salah. Informasi transparansi informasi ketersediaan, kualitas dan
untuk memetakan • Fokus pada Pengembangan Sistem Jangka harga
peristiwa yang Panjang bukan hanya Perbaikan Jangka Pendek
• Pahami bahwa bencana bersifat sementara,
mungkin terjadi meskipun mungkin membutuhkan waktu yang lebih
lama. Oleh karena itu, pilih aktivitas utama untuk 5) Bentuk Unit • Buat unit yang akan memicu proses analisis yang
peningkatan sistem, dan waspadai dampak solusi
jangka pendek Pemicu diuraikan dalam penelitian ini

25
Contoh Kasus – Hand Sanitizer - Rekomendasi Strategi Khusus

Strategi Generik Strategi Khusus untuk Hand Sanitizer


1. Menggunakan Perspektif 1) Pemantauan kualitas hand sanitizer di berbagai
Rantai Pasok daerah

2. Menggunakan Analisis Resiko 2) Menimbang risiko keterlibatan UMKM dalam


untuk memetakan peristiwa produksi hand sanitizer
yang mungkin terjadi

3. Memperkuat Kerangka 3) BPOM memberikan arahan mengenai kerja sama


Hukum Mekanisme dengan Dinak Kesehatan hal pengujian HS di Balai
Pemantauan dan Kolaborasi dan Balai Besar POM
4) Membangun kerja sama lintas instansi di tingkat
Provinsi untuk melakukan Pengawasan Terpadu
4. Membangun Jaringan Digital
untuk Berbagi Informasi
5. Bentuk Unit Pemicu 5) Membentuk unit pemicu di Kemenko terkait
untuk memastikan bahwa analisis dengan
pendekatan rantai pasok dilakukan untuk hand
sanitizer
26
Terima Kasih

27

Anda mungkin juga menyukai