Kelas X
OLEH:
M. JUAINI ARROZAQI, S.PD
SMKS NAGARA
MATERI PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
PETA KONSEP
TEKNIK START
GERAKAN FINISH
KEGIATAN BELAJAR
TEKNIK
START
Start adalah persiapan awal seorang pelari cepat sebelum melakukan
gerakan berlari. Menurut Purnomo (2007:23), start dalam lari jarak pendek
bertujuan untuk mengoptimalkan lari cepat. Dalam lari jarak pendek,
terdapat tiga macam teknik start, yaitu start pendek, menengah, dan
panjang.
Aba-Aba “Bersedia!”
Saat starter sudah memberikan aba-aba ini, pelari harus menempatkan
kedua kakinya menyentuh balok depan dan belakang, meletakkan lutut
kaki belakang di tanah dengan jarak selebar bahu. Jari-jari tangan
membentuk huruf V terbalik, kepala sejajar punggung, dan mata menatap
lurus ke bawah.
Aba-Aba “Siap!”
Pada aba-aba “siap”, posisi badan pelari adalah lutut ditekan ke belakang,
kaki depan membentuk sudut siku-siku, dan kaki belakang membentuk
sudut 120–140 derajat. Pinggang diangkat sehingga posisinya sedikit lebih
tinggi dari bahu, tubuh condong ke depan, dan bahu agak lebih maju dari
kedua tangan.
Aba-Aba “Ya!”
Sesaat selepas starter meneriakkan aba-aba ini, pelari segera meluruskan
dan mengangkat badan tepat ketika kedua kaki menolak atau menekan
balok start dengan kuat. Kedua tangan diangkat dari tanah secara
bersamaan, lalu diayunkan secara bergantian.
Kaki belakang mendorong lebih kuat, lakukan dorongan kaki depan sedikit
demi sedikit, tetapi kemudian, kaki belakang diayunkan ke depan dengan
cepat. Pada saat akhir dorongan, badan dicondongkan ke depan, lutut dan
pinggang diluruskan secara penuh.
GERAKAN BERLARI
Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:
Posisi tubuh pada saat lari Posisi tubuh/badan condong ke depan secara
wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan
punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat
serta pandangan ke depan lintasan.
Ayunan kedua lengan Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan
secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.
Gerakan langkah kaki Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat
mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki,
sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.
b. Fase Layang
Tujuan fase layang adalah untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan
mempersiapkan penempatan kaki yang efektif ketika menyentuh tanah.
Fase layang dilakukan dengan cara:
lutut kaki ayun digerakkan ke depan dan ke atas;
lutut kaki ayun digerakkan ke depan dan ke atas
lutut kaki topang bengkok dalam fase pemulihan, ayunan lengan aktif,
tetapi rileks; dan
kaki topang bergerak ke belakang
GERAKAN FINISH