Anda di halaman 1dari 4

MODUL 5 Skenario 5 : Simulasi COVID-19 di BIM

Dokter Rani adalah salah seorang tim medis yang bertugas di Bandara Internasional
Minangkabau (BIM). Hari ini, dokter Rani dan semua stakeholder terkait melakukan simulasi
penanggulangan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Simulasi PHEIC ini dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pegawai KKP Kelas II Padang dan seluruh lintas sektor
yang berada di wilayah Bandara Internasional Minangkabau dalam mendeteksi dan merespon
kondisi gawat darurat penyakit menular yang sewaktu-waktu bisa masuk melalui pintu masuk
negara. Kegitan ini diselenggarakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, yang
merupakan unit pelaksana teknis yang berada dibawah Kementerian Kesehatan RI yang memiliki
tugas melakukan pencegahan terhadap penyebaran penyakit potensial wabah di pintu masuk
negara. Hal ini sesuai dengan amanat International Health Regulation (IHR) 2005 tentang PHEIC atau
KKMMD yang menyatakan bahwa setiap bandara dan pelabuhan harus memiliki kapasitas inti
apabila terjadi kondisi PHEIC.

Skenario simulasi adalah respon di BIM dalam menghadapi ancaman COVID-19 yang saat ini
sedang merebak di beberapa negara. Simulasi penanggulangan COVID-19 ini dilakukan berkaitan
dengan Surat Edaran Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian
Kesehatan RI tentang Kewaspadaan Dini COVID-19 terhadap penumpang pesawat untuk segera
melakukan tindakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Simulasi menceritakan
tentang satu orang penumpang pesawat dari luar negeri yang akan mendarat di BIM mengalami
gejala COVID-19 seperti batuk, panas tinggi lebih dari 38 0 C dan sesak nafas pada saat diperjalanan
menuju Indonesia.

Dalam simulasi tersebut diperlihatkan proses pemeriksaan dan penjemputan suspek PHEIC
di pesawat terjangkit oleh Tim Verifikasi dan Tim Evakuasi. Selanjutnya, diperlihatkan bagaimana Tim
rumah sakit rujukan mempersiapkan dan mengaktifkan sistem ruang isolasi, dan tatalaksana kasus
proses dekontaminasi terhadap petugas & mobil ambulans rujukan, hingga proses tindakan
dekontaminasi pesawat setelah tim evakuasi menurunkan penumpang dan kru pesawat yang sehat.
Seluruh kru dan penumpang yang sehat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan menyerahkan
Health Alert Card (HAC) ke petugas kesehatan di pintu masuk. Pelaku perjalanan yang tidak
terdeteksi peningkatan suhu tubuh bisa dipulangkan setelah di swab untuk tes PCR, edukasi dan HAC
tetap dibawa oleh pelaku perjalanan, yang akan dilakukan pemantauan dengan berkoordinasi
dengan Dinas Kesehatan setempat untuk tracking dan tracing kasus. Setelah suspek berhasil dirujuk,
maka dilakukan pula tindakan dekontaminasi terhadap tenda isolasi, petugas medis dan APD.

Walaupun simulasi PHEIC yang dilakukan adalah respon BIM dalam menghadapi COVID-19,
bukan berarti kesiapsiagaan hanya ditujukan terhadap situasi tersebut saja, tetapi kesiapsiagaan juga
harus ditujukan menghadapi semua kejadian atau penyakit yang berpotensi PHEIC yang meliputi
penyakit menular yang sudah ada, penyakit menular lama yang muncul kembali, penyakit menular
baru, penyakit tidak menular serta semua kejadian lainnya. Dengan melihat begitu pentingnya
tindakan karantina penyakit ini, dokter Rani kembali mengingat pelajaran sejarah karantina saat
kuliah dulu.

Bagaimanakah saudara menjelaskan prinsip regulasi dan manajemen PHEIC?


Step 1 Terminologi

1. Stakeholder = pihak pemangku kepentingan


2. PHEIC = kedaruratan kesehatan manusia yang meresahkan dunia, merupakan deklarasi
resmi WHO untuk menghadapi wabah
3. IHR = instrumen hukum international yang mengikat masyarakat berbagai negara, termasuk
WHO unt bekerjasama dlm hal kesehatan international
4. Health alert card = kartu yang diberi kepada seseorang yang pergi ke luar negri agar
memudahkan proses tracking dan tracing. Kartu ini berisi kondisi kesehatan pelaku
perjalanan
5. Dekontaminasi = upaya mengurangi kontaminasi dri mikro organisme pd orang, peralatan
atau ruangan
6. Tracking dan tracing = tracking (cara melacak penyebaran penyakit menular), tracing
(identifikasi dan mengetahui serta mengelola orang yang berkontak dengan pasien infeksi
menular)

Step 2
1. Mengapa KKP memiliki tugas menjaga pintu masuk negara dri wabah
Pada jaman belanda(1950) sudah ada tim khusus yang dibentuk untuk menjaga
pelabuhan dari masuknya wabah penyakit. Organisasi ini kemudian berganti nama
menjadi KKP (pelabuhan, bandara, poslintas darat) yang merupakan unit pelaksana yang
memiliki tugas mencegah masuknya penyakit wabah, pelayanan kesehatan, karantina,
serta penjagaan dri penyakit lama yang berpotensial timbul lagi atau penyakit baru dan
bioterorism.
Tim ini sangat penting dibentuk untuk melindungi negara, karena efek dari wabah sangat
banyak dan dapat menurunkan perekonomian suatu negara.
KKP memiliki kelas 1-4, semakin tinggi kelasnya semakin sibuk pula tempat nya. Contoh
KKP kelas 4 yaitu di jogja, KKP kelas 1 di tanjung priuk.
2. Dimana saja bisa dilakukan simulasi PHEIC
Bandara, pelabuhan, pos lintas darat
3. Apa saja bentuk pencegahan dari penyebaran penyakit menular atau wabah di pintu
masuk suatu negara
- Pengwasan kekarantinaan di laut = kapal berlabuh harus masuk ke zona karantina
(tengah laut) dengan cara mengibarkan bendera kuning, lalu petugas KKP akan
menghampiri kapal tsb, ada surat port health clearance declaration dari pelabuhan
asal yang menandakan bahwa kapal tsb bebas wabah. Lalu KKP make sure awak
kapal, barang, dan tidak ada hewan penyebar wabah (jika ada dimusnahkan dulu )
- Pengawasaan kekarantinaan di bandara = bebas karantina jika bebas dri penyakit
atau wabah, kapten melapor mengenai status karantina - > di cek oleh pejabat
kesehatan
- Pengawasan kekarantinaan di pos lintas darat
Dilakukan pada awak, alat atau barang, dan orang -> pemeriksaan berguna unt
meminimalisir kecelakaan ataupun wabah
4. Selain mencegah penyebaran wabah, apa tugas KKP lainnya
- Mencari penyakit potensial wabah
- Surveilens epidemiologi
- Kekarantinaan
- Pengendalian dampak kesehatan lingkungan
- Pengawasan OMKABA (obat, makanan, kosmetika, alat kesehatan, dan bahan
adiktif)
- Pengamanan terhadap penyakit baru dan yang muncul kembali
- Bioterorism (bio, kimia)
- Pengamanan radiasi (bandara, pelabuhan, lintas darat)
- Pelaksaan jejaring informasi teknologi dibidang kesehatan di wilayah kerja di
pelabuhan
5. Siapa yang bertugas menyelenggarakan karantina
Pemerintah pusat dengan bantuan direktorat jendral penyebaran dan pencegahan
penyakit (manusia) -> uu no 4 thn 1984, dirjen pertanian (hewan, tumbuhan), badan
pengendalian ikan dan peninkatan mutu (ikan) -> uu no 16.
Uu no 17 thn 2008 ttg pelayaran
Uu no 1 tahun 2009 ttg penerbangan
6. Bagaimana awal mula covid-19 bisa menjadi pandemi
Awal mula di sebut PHEIC oleh WHO pada februari, disebut pandemi pada maret 2020
(mengenai berbagai negara/lintas benua)
Awal mula penyakit di wuhan hubei dari daging kalelawar. RRC melaporkan WHO
mengenai penyakit pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya pd 31 desember 2019
-> masa imlek masyarakat menyebar ke daerah asal -> endemi China -> menyebar ke
thailand (asia tenggara) -> global pandemi
7. Bagaimana SOP kewaspadaan dini covid-19
- Penyelenggaraan kekarantinaan di pintu masuk (oleh pejabat karantina kesehatan)
baik dilaut, bandara, dan pos lintas darat untuk barang, awak dan individu.
- Deteksi dini covid melalui bandara = pejabat bekerja sama pada petugas bandara ->
HAC dan dilakukan cek suhu saat di bandara -> jika terjadi peningkatan suhu >38 C
dilakukan pemeriksaan dimulai dri anamnesis( kontak -> swab PCR - > rujuk ke pos
penanggulangan Covid), kalau tidak ada peningkatan suhu tubuh diizinkan pulang
dan diberi edukasi mengenai PHBS, tapi saat ini semua orang yang berasal dri negara
asalnya harus dilakukan karantina atau isolasi diri mandiri di negara tujuan selama 2
minggu
- Barang dan kendaraan juga dilakukan dekontaminasi
8. Selain covid-19 apa saja penyakit lain yang dapat menjadi diagnosis banding
Berdasar pasal 1 ayat 1 uud thn 1992 ada 6 jenis penyakit yang harus dilakukan
karantina yakni pes, kolera, yellow fever, cacar (small pox), tifus bercak, demam balik-
balik.
Seadainya ditemukan demam tinggi dicurigai covid dahulu krn sedang dalam masa
pandemi
9. Tindakan apa yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi pandemi di indonesia
- Uud no 6 pasal 1 = karantina yang ditetapkan oleh pemerintah (perserorangan),
- Pembatasan-pembatasan (PSBB) = dilakukan di provinsi jakarta, jabar, banten, riau,
sumbar (22 april-5 mei 2020)
- 4 strategi : social distancing, tracing atau penelusuran (mencegah perluasa
penyakit), isolasi mandiri ( terkonfirmasi positif dgn tanpa gejala), isolasi di rumah
sakit (pasien positif dgn indikasi rawat)
- Program vaksinasi (13 januari 2021- sekarang) = mencapai herd immunity sampai juli
sebesar 80%
- Pengembangan lab covid scr nasional
- Pemberian dukungan operasional kesehatan ke seluruh daerah
Kamu ji

Learning objektif
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Program pemerintah mengenai karantina
kesehatan dan vaksinasi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan identifikasi penyakit yang berisiko menjadi
wabah
3. Mahasiswa mampu menjelaskan epidemiologi penyakit yang berisiko menjadi
wabah
4. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dan faktor risiko penyakit yang
berisiko menjadi wabah
5. Mahasiswa mampu menjelaskan patogenesis dan patofisiologi penyakit yang
berisiko menjadi wabah
6. Mahasiswa mampu menjelaskan manifestasi klinis dan diagnostik penyakit
yang berisiko menjadi wabah
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tatalaksana yang komprehensif dari
penyakit yang berisiko menjadi wabah
8. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan PHEIC
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang IHR atau regulasi dan manajemen
PHEIC
10. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai sejarah karantina

Anda mungkin juga menyukai