OLEH :
ALIMUDDIN
020.02.1103
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. D DENGAN MASALAH CLOSE FRAKTUR
DI RUANG IRNA 2 RSUD KOTA MATARAM
Hari :
Tanggal :
Disusun Oleh:
Alimuddin
020.02.1103
Disahkan Oleh:
P (Paliative) : Klien mengatakan adanya patahan tulang kaki sebelah kiri yang
menyebabkan nyeri
Q (Quality) : Klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk.
R (Regio) : Klien mengatakan nyerinya menyebar di area paha.
S (Scale) : setelah digambarkan tingkat skala nyerinya (1-10) klien
mengatakan skalanya 5 (ringan).
T (Time) : Klien mengatakan munculnya nyeri pada saat kakinya digerakkan
III. Pengkajian saat ini (mulai hari pertama saudara merawat klien)
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit/perawatan : Klien mengatakan tidak tahu cara
perawatannya namun keluarga mengambil keputusan untuk diurut.
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :
Diberikan diit L. TU TP
E : 1900 khal
P : 48 gram
L : 43 gram
KH : 257 gram
Intake makanan:
Sebelum sakit :Klien mengatakan sebelum sakit klien makan 3 kali sehari
dengan porsi banyak.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit nafsu makan berkurang,
diberi makan 3 kali sehari di rumah sakit dengan porsi makan sedikit 2-3
sendok.
Intake cairan :
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien minum 8-9 gelas
sehari.
Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien minum air putih 5-6
gelas/hari
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien BAB lancar, 2-
3 kali dalam sehari.
Saat sakit :Klien mengatakan selama di rumah sakit jarang BAB,
BAB hanya 1 selama di rawat.
b. Buang air kecil
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien BAK sering 4-5
kali dalam sehari dengan warna kencing kekuningan dengan bau khas
urine dan tidak ada masalah saat BAK.
Saat sakit : Klien terpasang selang kateter.
4. Pola aktifitas d\an latihan:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempattidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung
total
Oksigenasi : Klien tidak terpasang oksigen.
Palpasi :
Iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri
Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan
Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke midklavikula sinistra
Auskultasi :
Bunyi Jantung I : Terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II : Terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan katub
semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole. Lokasi auskultasi pada
interkosta II.
1. Nadi : Frekuensi 87x/menit
2. Irama : Reguler
3. Tekanan Darah : 130/90 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung : Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
6. Pembesaran Jantung : Tidak ada pembesaran pada jantung
7. Nyeri Dada : Tidak terasa nyeri pada dada
8. Clubbing Finger : Tidak ada clubbing finger
Persarafan
Tingkat Kesadaran :Compos Mentis
GCS :Eye :4 Verbal : 5 Motorik : 6 (Total GCS :15)
1. Refleks : Normal
2. Koordinasi Gerak : Normal
3. Kejang : Tidak
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a) Bentuk : Normal
b) Pupil : Isokor
c) Reflek Cahaya : Positif
d) Gerak Bola Mata: Normal
e) Medan Penglihatan: Normal
f) Buta Warna : Tidak,masih bisa membedakan warna
g) Tekanan Intra Okuler : Tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a) Bentuk : Normal
b) Gangguan PenPreceptoruman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a) Aurikel : Normal
b) Membran tympani : Utuh
c) Otorrhoea : Tidak
d) Gangguan pendengaran: Tidak
e) Tinitus : Tidak
4. Perasa : Normal
5. Peraba : Normal
Perkemihan
Masalah kandung kemih : terpasang selang kateter karna pasien tidak bisa
bbergerak karna kaki patah.
Warna kuning keruh bau khas (pesing)
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Kering
b. Lidah : Normal
c. Rongga Mulut : Bersih
d. Tenggorokan : Klien mengatakan tidak ada nyeri saat menelan
e. Abdomen : Tidak terdapat nyeri tekan pada abdome
f. Pembesaran hepar : Tidak
g. Pembesaran lien : Tidak
h. Asites : Tidak
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
3. BAB 1x/hari : Iya
4. Obat Pencahar :Tidak
5. Lavemen :Tidak
Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): masih normal (hanya
saja pada bagian kaki sebelah kiri terdapat nyeri saat bergerak karna tulangnya
patah).
Kemampuan kekuatan otot: 5 5
2 5
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak
Haemotom : Tidak
2. Integumen
3. Warna kulit : saomatang
4. Akral : Hangat
5. Turgor : Elastik
6. Tulang Belakang : Normal (mengikuti anatomi)
Endokrin
1. Faktor Alergi : Tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi: Tidak pernah
3. Kelainan endokrin : Tidak ada
Program terapi
No Nama Dosis Pemberian
PDW fL 9,0-17,0
DO :
Klien tampak meringis
TTV
TD : 130/70 S : 37,1
N : 87x/menit RR : 20x/menit
SpO2 : 99 %
2 DS: Adanya benturan Gangguan Mobilitas
Klien mengatakan kaki Fisik
kirinya susah untuk Pergeseran frakmen tulang
digerakkan
terputusnya kontinuitas tulang
DO:
gerakkan klien ditempat Nyeri
tidur terbatas
tonus otot 5 5 Kerusakan mobilitas
2 5
Gangguan mobilitas fisik
3 DS : Adanya benturan Ansietas
Klien mengatakan khawatir
dengan keadaan kesehatannya, Pergeseran frakmen tulang
klien khawatir kalau sakit
yang diderita tidak bisa terputusnya kontinuitas tulang
sembuh.
Klien juga mengatakn sulit khawatir penyakitnya tidak
tidur, tidur 4-5 jam/hari sembuh
DO :
kontak mata kurang, kadang Kurang terpaparnya informasi
melihat tapi sepintas saja, tentan penyakitnya
TTV
TD : 130/70 S : 37,1 Ansietas
N : 87x/menit RR : 20x/menit
SpO2 : 99 %
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d patah tulang pada kaki kiri ditandai dengan Klien mengeluh nyeri pada
kaki kiri karna adanya patahan tulang, setelah digambarkan tingkat skala nyerinya (1-
10) klien mengatakan skalanya 5 (ringan) serta Klien tampak meringis.
TD : 130/70, S : 37,1, N : 87x/menit RR : 20x/menit, SpO2 : 99 %,
2. Gangguan mobilitas fisik b/d terputusnya kontinuitas tulang ditandai dengan
Klien mengatakan kaki kirinya susah untuk digerakkan, gerakkan klien ditempat
tidur terbatas, tonus otot 5 5
2 5
3. Ansietas b/d Kurang terpaparnya informasi tentang penyakitnya ditandai dengan Klien
mengatakan khawatir dengan keadaan kesehatannya, klien khawatir kalau sakit yang
diderita tidak bisa sembuh, Klien juga mengatakn sulit tidur, tidur 4-5 jam/hari
TD : 130/70, S : 37,1, N : 87x/menit RR : 20x/menit, SpO2 : 99 %.
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf
Dx
1 Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 2x24 1. Mengetahui lokasi nyeri
jam, diharapkan nyeri 1. Identifikasi lokasi nyeri 2. Mengetahui tingkat nyeri yang
berkurang dengan kriteria 2. Identifikasi skal nyeri dialami klien
hasil :
Terapeutik
1. Klien tidak meringis 3. Untuk memberikan rasa nyaman
(5) 3. Atur posisi klien senyaman mungkin kepada klien
2. Klien tidak gelisah 4. Berikan tehnik nonmarkapologi 4. Agar klien tidak meringis dan
(5) 5. Kontrol lingkungan yang nyeri berkurang
3. Klien tidak kesulitan memperberat rasa nyeri 5. Agar klien tidak rishi terhadap
tidur. suara yang membuat rasa nyeri
Kolaborasi tidak hilang
6. Kolaborasi untuk pemberian obat 6. Untuk menghilangkan rasa nyeri
analgetik
P : Intervensi dilanjutkan
2 Rabu, 24 Maret Observasi S:
2021 Klien mengatakan susah untuk miring kiri
1. Memonitoring tanda-tanda vital
Jam 16.30 2. Memonitor ROM klien ditempat tidur miring kanan
Terapeutik
DO:
3. Mengajarkan pasien tentang teknik 4. klien masih tampak dibantu jika
ambulasi merubah posisi
4. Melatih pasien dalam pemenuhan
5. tonus otot otot 5 5
kebutuhan
5. Mendampingi dan bantu pasien saat 3 5
mobilisasi Ekstremitas atas sebelah kiri 5 dan kanan 5
Ekstremitas bawah kiri 3 dan kanan 5
TTV
TD : 120/60 mmHg
S : 36,7°c
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
SpO2 : 99 %
TD : 120/60 mmHg
S : 36,7°c
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
SpO2 : 99 %
P : Intervensi dilanjutkan.
P : Intervensi dilanjutkan
2 Kamis, 25 Maret Observasi S:
2021 Klien mengatakan sudah bisa melakukan
1. Memonitoring tanda-tanda vital
Jam 10.45 2. Memonitor ROM klien ditempat tidur untuk miring kiri miring kanan walaupun
masih dibantu oleh keluarga.
Terapeutik
TTV
TD : 120/60 mmHg
S : 36,5°c
N : 72x/menit
RR : 19x/menit
SpO2 : 100 %%
TD : 120/60 mmHg
S : 36,5°c
N : 72x/menit
RR : 19x/menit
SpO2 : 100 %%
P : Intervensi dilanjutkan.
EVALUASI
No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi paraf
1 Kamis, 25 S:
Maret 2021
Klien mengatakan nyeri kakinya sudah mulai berkurang
Jam 08.30 setelah melakukan tehnik relaksasi nafas dalam.
P (Paliative): Klien mengatakan nyeri kaki sebelah kiri.
Q (Quality): Klien mengatakan nyerinya masih seperti
ditusuk-tusuk.
R (Regio) : Klien mengatakan nyerinya sudah tidak
menyebar.
S (Scale): setelah digambarkan tingkat skala nyerinya (1-
10) klien mengatakan skalanya 2 (ringan).
T (Time) : klien mengatakan nyeri saat digerakkan saja
O:
P : Intervensi dilanjutkan
2 Kamis, 25 S:
Maret 2021 Klien mengatakan sudah bisa melakukan untuk miring
Jam 10.45 kiri miring kanan walaupun masih dibantu oleh
keluarga.
DO:
8. klien masih tampak dibantu jika merubah posisi
9. tonus otot otot 5 5
3 5
Ekstremitas atas sebelah kiri 5 dan kanan 5
Ekstremitas bawah kiri 3 dan kanan 5
TTV
TD : 120/60 mmHg
S : 36,5°c
N : 72x/menit
RR : 19x/menit
SpO2 : 100 %%
3 Kamis, 25 S:
Maret 2021
Klien mengatakan cemasnya sudah mulai berkurang dan
Jam 13.15 sudah tidak tegang lagi.
Klien mengatakan tidurnya semalam sudah mulai
nyenyak dan siang ini rencana untuk pulang.
O:
TD : 120/60 mmHg
S : 36,5°c
N : 72x/menit
RR : 19x/menit
SpO2 : 100 %%
P : Intervensi dilanjutkan.