Aris Setyawan
No. Absen : 7
NIM : 2019.133.0045
Metode ini didasarkan pada efek fotolistrik yang mengenai sel surya.
Bila ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini. Sumber energi
dunia masih sangat bergantung pada energi fosil, yang tidak dapat
diperbarui lagi dengan jumlah sangat terbatas dan semakin lama semakin
menipis serta pada suatu saat akan habis. Menurut Christ Lewis dalam
bukunya yang berjudul Biological Fuels memperkirakan bahwa gas alam
akan habis pada tahun 2047, minyak bumi pada tahun 2080, dan batu bara
pada tahun 2180. Hal ini disebabkan karena energi fosil dieksplorasi secara
besar-besaran dan tidak sebanding dengan waktu pembentukan energi fosil
tersebut.
Saat ini aplikasi modul surya tidak hanya sebagai SHS-Solar Home
System, yaitu sistem pembangkit listrik untuk rumah tinggal, akan tetapi
sudah marak digunakan juga sebagai PJU Surya – Penerangan Jalan
Umum tenaga Surya. Serta dilengkapi dengan Electronic Box System
(EBS) untuk tempat inverter dan control system sehingga bisa awet dan
tahan lama.
Selain itu energi panas matahari juga berperan penting dalam menjaga
kehidupan di bumi ini. Tanpa adanya energi panas dari matahari maka seluruh
kehidupan di muka bumi ini pasti akan musnah karena permukaan bumi akan
sangat dingin dan tidak ada makluk yang sanggup hidup di bumi.
BAB II PEMBAHASAN
1. Aplikasi PLTS
Cara-Kerja
Cara Membuatnya:
Disain pembangkit listrik sel sel surya yang berdiri sendiri tidak
mem perhatikan sumber energi luar selain energi radiasi matahari
dan generator sebagai pembangkit darurat. Sistem yang berdiri s
endiri dapat mensuplai beban DC maupun beba n AC dengan
menggunakan inverter.
Skema sederhana komponen suatu system sel surya yang berdiri sendiri
PE = TE x ME x TC x PF x SF x A
Dimana :
PE = TE x MO/1000W x TC x N
Dimana :
PP = A x 1000W/m2 x ME x PF
Dimana :
PP = Keluaran daya puncak su sunan sel surya (WP) (Watt Peak).
Baterai akan di isi oleh tenaga listrik yang berasal dari sistem sel
surya dan sistem ener gi angin. Pada saat pelepasan muatan, arus
searah yang berasal dari baterai akan diru bah menjadi arus bolak -balik
oleh inverter dan kemudian dialirkan menuju beban. Untuk menjaga
agar baterai tid ak mengalami kelebihan muatan (ov er charge) dan
kekurangan mu atan (under charge) maka pengoperasian baterai dan
inverter perlu diawasi dan dikontrol oleh suatu sistem kontrol.
Blok diagram dari pembangkit listrik tenaga surya dapat dilihat pada
gambar berikut ini
Cara kerja dari pembangkit lis trik sistem ini secara umum dan ber
urutan mulai dari energi yang dihasil kan oleh sumber pembangkit yang
ada yai tu sistem sel surya disalurkan kedalam unit kontrol. Energi yang
masuk ked alam unit kontrol ini berbentuk lis trik arus searah. Jika
terdapat kelebiha n energi maka energi tersebut akan disi mpan dalam
baterai, kemudian sebelu m disalurkan ke konsumen, energi arus
searah diubah dulu menjadi ene rgi arus bolak-balik oleh inverter.
Setelah diubah kedalam bentuk energi arus bolak-balik maka energi
dialirkan melalui distribusi arus bolak-balik menuju ke konsumen yang
terdiri dari bermacam-macam jenis dan keperluan.
Temperatur (T)= 25 0C
P = A x 1000 W/m2 x ME x PF
Dimana :
Solusi :
Daya (P) = 1000 Watt Effisiensi modul (ME) = 20% Faktor Pecking (PF)
= 98 % Luas modul (A) = ?
Solusi
Setelah kita dapatkan luas modul dapat dicari jumlah modul yang
akan dipergunakan.
Pada analisa kedua dengan mema kai persamaan (2-2) dapat kita
lihat energi sel surya.
Dimana
Pada data arus sel pada temper atur standar 250 C adalah 0,98 Ampere
Jadi
Baterai berfungsi sebagai peny impan energi listrik yang dihasilkan oleh
modul surya dan sel bahan bakar.
Spesifikasi :
Rated capacity : 100 Ah
Rated Voltage : 12 Volt
Pada perencanaan ini baterai d ipasang secara seri dua buah.
Sistem Inverter :
Pada perencanaan ini inverter yang digunakan untuk merubah tegangan
DC menjadi tegangan AC dengan spesifikasi :
Luas sel fotovoltaik (A) = 0,35 m2 Intensitas radiasi Matahari (E) = 856 W/m2
Arus Hubung Singkat (Isc) = 3,20 A Tegangan hubung terbuka (Voc) = 20,81
V Arus maksimum (Im) = 2,16 A Tegangan maksimum (Vm) = 19,32 V
Sel fotovoltaik yang rencana akan digunakan pada sistem ini adalah sel
fotovoltaik kapasitas 50 Wp dengan asumsi penyinaran matahari yaitu 9
Jam/hari, sehingga jumlah sel fotovoltaik yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan daya setiap rumah tinggal di Desa Oka-oka adalah sebagai berikut:
4.2. Baterai
Fungsi baterai sebagai alat untuk menyimpan energy listrik yang
dihasilkan oleh panel surya disiang hari sangat membantu untuk
pemenuhan kebutuhan listrik di malam hari sebagai sumber energy
cadangan atau emergensi jikalau sumber utama (PLN) terputus.
Jenis baterai yang tepat dalam penyimpanna energy sel surya ini
adalah baterai “Deep Cycle Lead Acid” maximal bisa menyimpan energy
berkapasitas sebesar 100 Ah 12 Volt, efisiensi lebih kurang 80%,
diperlukan waktu pengisian selama 12-16 jam.
4.4. Inverter
Pemakaian inverter pada sistem ditujukan untuk mengubah arus DC
menjadi AC dikarekan kebanyakan beban yang ada dipasaran sudah
diset menggunakan arus AC.
3.1. Kesimpulan
Keuntungan
Energi panas matahari merupakan energi yang tersedia
hampir diseluruh bagian permukaan bumi dan tidak habis
(renewable energy).
Penggunaan energi panas matahari tidak menghasilkan polutan
dan emisi yang berbahaya baik bagi manusia maupun
lingkungan.
Penggunaan energi panas matahari untuk pemanas air,
pengeringan hasil panen akan dapat mengurangi kebutuhan
akan energi fosil.
Kerugian
3.2. Saran
Tulisan ini dapat dilanjutkan untuk pengembangan sesuai dengan kebutuhan
daerahnya.
REFERENSI
Efendi, Asnal. 2012. Pembangkit Listrik Sel Surya Pada Daerah Pedesaan.
Institut Teknologi Padang